Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

PNEUMONIA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stage Keperawatan Anak

PEMBIMBING

ESME ANGGERIYANI, NS.,M.Kep


RESSA FATMAWATI, S.Kep., NS

DI SUSUN OLEH

HENNY KUSUMA WARDANI, S.Kep

NPM 1914901210114

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS


KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
BANJARMASIN
2020/2021
PENGERTIAN
Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi saluran
pernafasan bawah akut (ISNBA) dengan gejala batuk dan disertai
dengan sesak nafas yang disebabkan agen infeksiu sseperti virus,
bakteri, mycoplasma (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa
radang paru-paru yang disertai eksudat dan konsolidasi
(Nurarif&Kusuma, 2013).
ETIOLOGI :
a. Bakteri penyebab pneumonia yang paling umum yaitu:
staphylococcus aureus, streptococus, aeruginos, legionella,
hemophillus, influenza, eneterobacter. Bakteri-bakteri ini
berada pada kerongkongan manusia sehat.
b. Virus penyebab pneumonia diantaranya yaitu: virus influenza,
adenovirus, chicken-pox (cacar air). Meskipun virus-virus ini
menyerang saluran pernafasan bagian atas, tetapi gangguan ini
dapat memicu pneumonia, terutama pada anak-anak.
c. Jamur penyebab pneumonia yaitu candida albicans.
(Misnadiarly,2018)

MANIFESTASI :
a. Demam, sering tampak sebagai tanda infeksi yang pertama.
b. Anoreksia, adalah hal yang paling umum yang disertai dengan
penyakit masak anak-kanak.
c. Muntah, anak kecil mudah muntah bersamaan dengan penyakit
yang merupakan petunjuk untuk awitan infeksi.
d. Diare, biasanyaringan.
e. Nyeri abdomen, merupakan keluhanumum.
f. Sumbatan nasal, pasase nasal kecil dari bayi mudah tersumbat
oleh pembengkakan mukosa dan eksudasi.
KLASIFIKASI g. Batuk
a. Klasifikasi berdasarkan antomi h. Bunyi pernafasan seperti batuk, mengi, mengorok.
- Pneumonia lobaris Auskultasiter dengar mengi, krekels.
- Pneumonia lobularis i. Sakit tenggorokan.
- Pneumonia interstitial (Misnadiarly,2018)
b. Pneumonia berdasarkan inang dan lingkungan
- Pneumonia komunitas
- Pneumonia nasokomial Komplikasi :
- Pneumonia aspirasi Abses kulit, abses jaringan lunak, otitis media, sinus sitis,
- Pneumonia pada gangguan imun. meningitis pururental, perikarditis dan epiglotis kaang ditemukan
(Zul Dahlan ,2017) pada infeksi H. Influenzae tipe B.
DIAGNOSA KEPERAWATAN Pemeriksaan penunjang
a. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas a. Sinar X
NOC : Respiratory status : Airway patency, ventilation b. Biopsi paru
NIC: Auskultasi suara nafas, cepat adanya suara tambahan c. Pemeriksaan gram/kultur, sputum dan darah
b.Ketidakefektifan pola napas d. Pemeriksaan serologi
NOC: Respiratory status : Airway patency, Vital sign status. e. Pemeriksaan fungsi paru
NIC: Posisikan pasien Posisi semi fowler, atau posisi fowler f. Spirometrik static
c. Gangguan Pertukaran gas g. bronkostopi
NOC: Respiratory status : Gas Exchange, ventilation, vital sign
status (Said,2018)
NIC: Monitor rata-rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi DAFTAR PUSTAKA
d.Intoleransi aktivitas
NOC: Energy Conservation, activity tolerance, self care: ADLS Ludji Yuyun Aprilya Dimu, 2019. Asuhan Keperawatan Pada An.
NOC: bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang R. F Dengan Pneumonia Di Ruang Kenanga RSUD Prof. Dr.
mampu dilakukan W. Z. Johannes Kupang. Karya Tulis Ilmiah, Program Studi
e. Nyeri Akut Diploma III Keperawatan Jurusan Keperawatan Politeknik
NOC: Pain level, pain control, comfort level Kesehatan Kemenkes Kupang
NIC: Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi
Nurarif&Kusuma, 2013. Aplikasi asuhan keperawatan
berdasarkan diagnosa medis & NANDA NIC NOC. Jakarta:
PENATALAKSANAAN mediaction publishing.
NANDA-I. 2018. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi
a. Oksigen 1-2 l/menit
2018-2020. Jakarta : EGC.
b. IVFD dekstrose 10% : NaCl 0,9% = 3:1, +KCl 10 mEq/500
ml cairan sesuai berat badan, kenaikan suhu dan status
NANDA NIC-NOC. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
dehidrasi. Berdasarkan Diagnosa Medis. Edisi Revisi Jilid II.
c. Jika sesak tidak terlalu hebat, dapat dimulai makanan enteral Yogyakarta: Mediaction Publishing.
bertahap melalui selang nasogastirk dengan feeding drip.
d. Jika sekresi lendir berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan
salin normal dan beta agois untuk memperbaiki transport
mukosiler.
e. Koreksi gangguan keseimbangan asam dan basa elektrolit.
f. Antibiotik sesuai hasil biakan atau berikan :
g. Untuk kasus pneumonia communiti base :
- Ampisilin 100 mg/kg BB/hari dalam 4 kali pemberian
- Kloramfenikol 75 mg/kg BB/hari dalam 4 kali pemberian
h. Untuk kasus pneumonia hospital base :
- Sefotaksim 100 mg/kg BB/hari dalam 2 kali pemberian
- Amikasin 10-15 mg/kg BB/hari dalam 2 kali pemberian
(Roudelph, 2017)
Banjarmasin, Juli 2020

Ners Muda,

Henny Kusuma Wardani, S.Kep

Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

(Esme Anggeriyani, (Ressa Fatmawati,


S.Kep., NS)
NS.,M.Kep)

Anda mungkin juga menyukai