Anda di halaman 1dari 13

APLIKAS MODEL KONSEP KEPERAWATAN

MENURUT MADELEINE LEININGER PADA


KEPERAWATAN MATERNITAS

Fathia Fakhri
Inayati Said
PENDAHULUAN

 Salah satu Model teori Keperawatan yang perlu


diketahui perawat adalah Model teori Transkultural
yang dikembangkan oleh Leininger
 Keperawatan transkultural adalah suatu area/wilayah
keilmuwan budaya pada proses belajar dan praktek
keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan
kesamaan diantara budaya dengan menghargai
asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya
manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini
digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan
khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada
manusia (Leininger, 2002).
Biografi M. Leininger
 Madeleine Leininger adalah seorang perawat professional pertama yang
menyandang gelar Ph.D dibidang cultural dan social antrophology
 Lahir di Sutton, Nebraska 13 juli 1952
 Memulai karir sebagai perawat setelah menyelesaikan program diplomanya di
sekolah keperawatan St ‘Anthony di Denver
 Dia menyandang gelar sarjana di bidang Biological Sience di kampus Benedictine
collage tahun 1950,
 Pada tahun 1954 Leineinger menyandang gelar M.S.N, di Universitas Khatolik di
Amerika, Washington. Kemudian ia pindah ke Universitas Cincinnati, disini ia
memulai karirnya sebagainya perawat spesialis di klinik anak dan memprakarsai
berdirinya program pasca sarjana untuk keperawatan jiwa.
 Menulis sebuah buku keperawatan jiwa dasar yang berjudul Basic Psychiatri
Concepts in Nursing yang terbit pada tahun 1960
 1974. Dia telah menulis atau menyunting 27 buku dan mendirikan Journal of
Transcultural Perawatan untuk mendukung penelitian Transcultural
Bagan Teori
Leininger Sunrise Model merupakan pengembangan dari konseptual model
asuhan keperawatan transkultural. Penjelasan Sunrise Model atau model matahari terbit
dari teori Leininger sebagai lambang/ symbol perawatan. Suatu kekuatan untuk memulai
pada puncak dari model ini dengan pandangan dunia dan keistimewaan struktur sosial
untuk mempertimbangkan arah yang membuka pikiran yang mana ini dapat mempengaruhi
kesehatan dan perawatan atau menjadi dasar untuk menyelidiki berfokus pada keperawatan
profesional dan sistem perawatan kesehatan secara umum. Anak panah berarti
mempengaruhi tetapi tidak menjadi penyebab atau garis hubungan. Garis putus-putus pada
model ini mengindikasikan sistem terbuka. Model ini menggambarkan bahwa tubuh manusia
tidak terpisahkan/tidak dapat dipisahkan dari budaya mereka.
Suatu hal yang perlu diketahui bahwa masalah dan intervensi keperawatan tidak
tampak pada teori dan model ini. Tujuan yang hendak dikemukakan oleh Leininger adalah
agar seluruh terminologi tersebut dapat diasosiasikan oleh perawatan profesional lainya.
Intervensi keperawatan ini dipilih tanpa menilai cara hidup klien atau nilai-nilai yang akan
dipersepsikan sebagai suatu gangguan, demikian juga masalah keperawatan tidak selalu
sesuai dengan apa yang menjadi pandangan klien. Model ini merupakan suatu alat yang
produktif untuk memberikan panduan dalam pengkajian dan perawatan yang sejalan dengan
kebudayan serta penelitian ilmiah.
Model konseptual yang dikembangkan oleh Leininger dalam menjelaskan asuhan
keperawatan dalam konteks budaya digambarkan dalam bentuk matahari terbit (Sunrise
Model) seperti yang terdapat pada gambar 1. Geisser (1991) menyatakan bahwa proses
keperawatan ini digunakan oleh perawat sebagai landasan berfikir dan memberikan solusi
terhadap masalah klien (Andrew And Boyle, 1995).
Paradigma Transkultural
Nursing
 Leininger (1985) mengartikan paradigma
keperawatan transkultural sebagai cara
pandang, keyakinan, nilai-nilai, konsep-
konsep dalam terlaksananya asuhan
keperawatan yang sesuai dengan latar
belakang budaya
 Terhadap empat konsep sentral
keperawatan (Andrew and Boyle, 1995),
yaitu : manusia, sehat,lingkungan dan
Keperawatan.
Konsep Utama Teori Transkultural
 Culture Care
Nilai-nilai, keyakinan, norma, pandangan hidup yang dipelajari dan
diturunkan yang dapat membantu mempertahankan kesejahteraan
dan kesehatan.
 World View
Cara pandang individu atau kelompok dalam memandang
kehidupannya sehingga menimbulkan keyakinan dan nilai.
 Culture and Social Structure Dimention
Pengaruh dari factor-faktor budaya tertentu (sub budaya) yang
mencakup religius, kekeluargaan, politik dan legal, ekonomi,
pendidikan, teknologi dan nilai budaya yang saling berhubungan dan
berfungsi untuk mempengaruhi perilaku dalam konteks lingkungan
yang berbeda
 Generic Care System
Budaya tradisional yang diwariskan untuk membantu, mendukung,
memperoleh kondisi kesehatan, memperbaiki atau meningkatkan
kualitas hidup untuk menghadapi kecacatan dan kematiannya.
 Culture and Social Structure Dimention
Pengaruh dari factor-faktor budaya tertentu (sub
budaya) yang mencakup religius, kekeluargaan, politik
dan legal, ekonomi, pendidikan, teknologi dan nilai
budaya yang saling berhubungan dan berfungsi untuk
mempengaruhi perilaku dalam konteks lingkungan yang
berbeda
 Generic Care System
Budaya tradisional yang diwariskan untuk membantu,
mendukung, memperoleh kondisi kesehatan,
memperbaiki atau meningkatkan kualitas hidup untuk
menghadapi kecacatan dan kematiannya.
 Profesional system
Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pemberi
pelayanan kesehatan yang memiliki pengetahuan dari
proses pembelajaran di institusi pendidikan formal serta
melakukan pelayanan kesehatan secara professional.
 Profesional system
Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pemberi
pelayanan kesehatan yang memiliki pengetahuan dari
proses pembelajaran di institusi pendidikan formal serta
melakukan pelayanan kesehatan secara professional.
 Culture Care Preservation
Upaya untuk mempertahankan dan memfasilitasi
tindakan professional untuk mengambil keputusan
dalam memelihara dan menjaga nilai-nilai pada individu
atau kelompok sehingga dapat mempertahankan
kesejahteraan.
 Culture Care Acomodation
Teknik negosiasi dalam memfasilitasi kelompok orang
dengan budaya tertentu untuk beradaptasi/berunding
terhadap tindakan dan pengambilan kesehatan.
 Cultural Care Repattering.
Menyusun kembali dalam memfasilitasi tindakan
dan pengambilan keputusan professional yang dapat
membawa perubahan cara hidup seseorang.
 Culture Congruent / Nursing Care
Suatu kesadaran untuk menyesuaikan nilai-nilai
budaya / keyakinan dan cara hidup individu/
golongan atau institusi dalam upaya memberikan
asukan keperawatan yang bermanfaat
Resume teori Leineger (Sunrise Model)
pada proses keperawatan maternitas

Teori Leigninger tentang model keperawatan transkultural tujuan


dari teori ini adalah untuk menemukan keberagaman dan
universalitas asuhan manusiawi dihubungkandengan cara pandang
dunia, struktur sosial, dan dimensi lain serta menemukan cara
menyediakan perawatan yang sesuai pada budaya orang dengan
budaya yang sama maupun berbeda guna menjaga atau
memulihkan kesehatan serta kesejahteraan mereka. Atau
menghadapi ajal dengan cara yang sesuai dengan kebudayaan
merreka.
 Teori roy ini dapat dimanfaatkan dalam aplikasi
keperawatan maternitas dalam budaya orang indonesia.
Berbagai kelompok yang memiliki penilaian terhadap
aspek kultural tentang kehamilan dan kelahiran
menganggap peristiwa itu merupakan tahapan yang harus
dijalani didunia. Salah satu budaya masyarakt jawa yang
menganggap ibu post partum dilarang makan telur ikan
ayam dan hanya boleh makan tahu dan tempe yang di
kukus dengan sayur bening, ibu tidak boleh makan
makanan padat setelah waktu magrib, masa nifas tidak
boleh keluar samapai 40 hari dan lain sebagainya. Sehigga
ini dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan ibu dan
anak. Dengan menggunakan teori leininger ini dapat
digunakan sebagai strategi untuk mengakomodasikan
serta pemolahan ulang Asuhan budaya .yang berkembang
di masyarakat jawa.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai