Disusun untuk memenuhi tugas Praktek Belajar Klinik Keperawatan Dasar Profesi
Disusun oleh:
BUSTAMAN
P1337420917009
1
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.Z
DENGAN GANGGUAN RASA AMAN NYAMAN (NYERI)
DI RUANG NAKULA I RSUD KRMT WONGSONEGORO
C. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri pada luka setelah operasi pada paha kanan
2. Riwayat Keperawatan Sekarang
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 9 Oktober 2017, pasien mengatakan
dibawa ke IGD RSUD Kota Semarang oleh keluarga pada tanggal 8 Oktober 2017
karena pasien mengeluh nyeri pada bagian paha kanan.
2
Pasien mengatakan saat 7 bulan yang lalu pernah jatuh dari pohon sawo
setinggi 4 meter dan mengalami cidera pada paha kanan yang kemudian di bawa
kesangkal putung dan selama 7 bulan rutin dipijit di sangkal putung.
Keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit serupa dengan pasien.
Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit kronik seperti Diabetes
Melitus, jantung, asma, hipertensi, Hepatitis,HIV
GENOGRAM
Keterangan :
4
Pasien tetap merasa percaya diri meskipun kondisinya sakit seperti saat ini.
Dan pasien yakin akan segera sembuh keluarga yang mendukung akan
kesembuhannya
d. Peran
Pasien hidup sebagai istri bagi suaminya dan ibu dari kedua anak laki-lakinya
e. Indentitas
Pasien seorang perempuan berusia 66 tahun, seorang istri dan ibu rumah
tangga, dan memiliki 2 orang anak laki-laki
E. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum pasien sedang, berat badan: 69 kg, tinggi badan 150 cm,
TTV
Tekanan darah : 120/80mmHg
HR : 80x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 360C
Kepala
Bentuk kepala mesocephal, bersih, distribusi rambut rata, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada benjolan.
Mata: bentuk simetris kanan kiri, pupil isokor, konjungtiva tidak anemis, sklera
tidak ikterik, mata cekung
Hidung: tidak ada polip, bersih tidak ada sumbatan
Mulut: bersih, kering, lidah bersih
Telinga: letak simetris kanan kiri, jumlah serumen dalam batas normal, tidak ada
infeksi, tidak ada gangguan pendengaran.
Leher
5
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan deviasi trakea
Thorax
Jantung
I : ictus cordis tampak pada ruang inter costa 4-5
Pe : redup pada batas jantung
Pa : ictus cordis teraba pada ruang intercota 5-6
A : bunyi jantung S1 dan S2 normal, tidak ada murmur
Paru
I : bentuk paru simetris, tidak ada lesi
Pe : sonor pada kedua lapang paru
Pa : kontraksi dada simetris
A : suara nafas vesikuler
Abdomen
I : datar, tidak ada distensi kulit abdomen, terdapat luka post operasi pada perut
kanan bawah
A : peristaltik 8x/menit
Pe : timpani pada kuadran II&III, pekak pada kuadran I&IV
Pa : tidak teraba massa
Ekstremitas
Atas : tidak ada lesi, terpasang infus RL 20 tpm pada tangan kiri, tidak ada
keterbatasan gerak, tidak ada edema.
Bawah : terdapat luka post operasi pada femur dextra.
Kulit
Turgor: kembali <2 detik setelah dicubit, capillary refill < 2 detik, tidak sianosis,
tidak ikterik, suhu: 36,50C.
Genital
Terpasang kateter dan genetalia tampak bersih.
F. Data Psikologi
1. Status psikologi
Pasien dalam kondisi emosi yang stabil dan kooperatif terhadap tindakan
keperawatan yang dilakukan
2. Gaya komunikasi
Komunikasi dengan verbal
3. Interaksi sosial
Interaksi dengan keluarga di RS baik, menunjukkan keharmonisan dalan interaksi
keluarga
4. Orientasi
Orientasi waktu, tempat dan orang baik
G. Program Terapi
1. Infus RL 20 tpm
2. Injeksi :
a. Cefotaxime : 3 x 1 gr
b. Metronidazole : 3 x 500 gr
c. Gentamicin : 3 x 80 mg
d. Ketorolac : 3 x 10 mg
6
H. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan darah rutin
Tanggal 09 Oktober 2017
Nilai
Pemeriksaan Hasil Satuan
Rujukan
HEMATOLOGI
KIMIA KLINIK
IMUNOLOGI
I. DAFTAR MASALAH
No Tgl/Jam Data Fokus Masalah Ttd
Keperawatan
1 09 DS: Nyeri akut b.d
Oktober - Pasien mengatakan nyeri pada paha kanan terputusnya
P : post operasi fraktur femur dextra
2017 jaringan disekitar
Q : seperti ditusuk-tusuk
13.00 R : paha kanan luka operasi
S : skala 6
T : kadang-kadang
DO :
7
- Ekspresi wajah pasien meringis kesakitan
- Terdapat luka operasi di paha kanan
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d terputusnya jaringan disekitar luka operasi
F. RENCANA KEPERAWATAN
Tgl / No Diagnose Tujuan Intervensi Ttd
jam
09 I Nyeri akut b.d Setelah dilakukan 1. Monitor TTV
2. Atur posisi senyaman
Oktober terputusnya tindakan selama 3x 24
mungkin
2017 jaringan disekitar jam gangguan rasa nyeri
3. Lakukan teknik relaksasi
13.00 luka operasi teratasi dengan kriteria
distraksi
hasil : 4. Mengajarkan klien
1. Skala nyeri melakukan teknik nafas
berkurang dalam saat terasa nyeri
2. Ekspresi wajah rileks 5. Menganjurkan klien untuk
3. Tidak terlihat
banyak beristirahat
menahan nyeri 6. Kolaborasi dalam
4. TTV dalam rentang
pemberian analgesik
normal :
ketorolac 3 x 10 mg IV
TD : 110/70 mmHg
120/80 mmHg
N : 60 100 x/mnt
RR : 16 - 20x/menit
G. TINDAKAN KEPERAWATAN
Tgl /
Dx Implementasi Respon Pasien TTD
jam
09 I 1. Memonitor TTV 1. TD : 120/80 mmHg
2. Mengatur posisi senyaman ND : 80 x /menit
Oktober
RR : 20 x /menit
mungkin yaitu posisi semi
2017 Suhu : 36 0C
fowler dan membantu alih 2. Pasien merasa nyaman dengan
13.30 baring posisi semi fowler
3. Mengajarkan pasien 3. Pasien mampu
13.45
melakukan teknik relaksasi mempraktekkan teknik tarik
8
nafas dalam nafas dalam selama nyeri
4. Menganjurkan klien untuk
13.50 timbul
beristirahat 4. Klien mengatakan akan
beristirahat
14.00
10 1. TD : 110/80 mmHg
1. Mengkaji TTV pasien
ND : 86 x /menit
Oktober
RR : 22 x /menit
2017 Suhu : 36,5 0C
2. Pasien terlihat relaks
2. Mengatur posisi senyaman
09.00 3. Pasien mampu melakukan
mungkin untuk pasien
teknik relaksasi nafas dalam
3. Menganjurkan pasien
4. Pasien mengatakan sulit
relaksasi nafas dalam
untuk tidur
09.15 4. Menganjurkan pasien
5. Injeksi melalui IV masuk
beristirahat
09.30 berupa :
5. Memberikan injeksi
Cefotaxime : 1 gr
melalui IV
14.00 Metronidazole : 500 gr
Gentamicin : 80 mg
08.00 Ketorolac : 10 mg
1. Mengkaji TTV pasien
1. TD : 120/70 mmHg
ND : 84 x /menit
RR : 24 x /menit
Suhu : 36 0C
2. Mengatur posisi senyaman
2. Pasien terlihat relaks
11 mungkin untuk pasien 3. Pasien mengatakan lebih
3. Membantu tirah baring
Oktober nyaman
4. Menganjurkan pasien
4. Pasien mampu melakukan
2017
relaksasi nafas dalam
teknik relaksasi nafas dalam
5. Menganjurkan pasien
09.00 5. Pasien mengatakan akan
beristirahat
beristirahat
6. Memberikan injeksi
09.15 6. Injeksi melalui IV masuk
melalui IV
berupa :
09.30
Cefotaxime : 1 gr
10.00 Metronidazole : 500 gr
Gentamicin : 80 mg
Ketorolac : 10 mg
14.30
08.00
9
H. EVALUASI / CATATAN PERKEMBANGAN
No Tgl/Jam Diagnosa Evaluasi Ttd
1 11 Oktober Nyeri akut b.d S : Pasien mengatakan nyeri berkurang
2017 terputusnya jaringan
P : post operasi fraktur femur dextra
14.00 disekitar luka Q : seperti ditusuk-tusuk
operasi R : pada paha kanan
S : skala 3
T : kadang-kadang
O :
P : lanjutkan intervensi :
10