Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KASUS

ARTRITIS REUMATHOID

KELOMPOK 3 :

1. ANISWAN LAIA (616080716002) 11. NOVIA INRIANI (616080716033)


2. APRIA ZIRANDI (616080716003) 12. NURHANANI A (616080716035)
3. CINDHY DWI SK (616080716005) 13. RAIHAN (616080716044)
4. DWI FADHILLA (616080716008) 14. RANI NUR A (616080716046)
5. FITRIA TAMARA (616080716010) 15. RIAZEKI A (616080716047)
6. GEOVANI AN (616080716013) 16. SAFITRI G
(616080716050)
7. HERNIS ZAGOTO (616080716014) 17. TANIA A (616080716052)
8. LIA VERANICA (616080716021) 18. TARI M (616080716054)
9. LIDYA NANDA S (616080716022) 19. YANTI O (616080716055)
10. MARDALISA H (616080716024)
STIKES MITRA BUNDA PERSADA BATAM
TAHUN AJARAN 2016/2017
A. KASUS
Tuan x umur 47 tahun datang kerumah sakit umum melalui UGD
dengan keluhan nyeri kaki dan kuku dibagian sendi jari-jari tangan dan
pergelanggan tangan serasa seperti di tusuk-tusuk, sulit digerakan, kurang
nafsu makan mual dan muntah, sering bangun di malam hari, gelisah, dan
susah bergerak. dari pemeriksaaan fisik di dapatkan TD 90/70 mmhg, nadi
60x/m, pernapasan 18x/m dan temperatur 370C dengan skala nyeri 7. dan
dari pemeriksaan diaknostik didapat pembengkakan, erosi sendi, dan
sublukasio. (sinar X) dan ESR : meningkat, FR:>80, JDL : anemi sedang,
LED : 85 mm/h.

B. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. X
Alamat : Jl. Kasuari
Tempat dan tanggal lahir : Bone , 14 Agustus 1970
Pendidikan terakhir : SLTA / S.Pg
Agama : Islam
Penanggung Jawab :
Nama : Ny. A
Jenis kelamin : Perempuan
Hubugan denga pasien : Istri Pasien
Alamat : Jl. Kasuari

2. Keluhan utama
Keluhan klien : keluhan nyeri kaki dan kuku dibagian sendi jari-jari
tangan dan pergelanggan tangan serasa seperti di tusuk-tusuk, sulit
digerakan, kurang nafsu makan mual dan muntah, sering bangun di
malam hari, gelisah, dan susah bergerak.
3. Alergi (catatan agen dan reaksi spesifik)
Obat-obatan :-
Makanan :-
Faktor lingkungan : cuaca (bersin-bersin)

4. Penyakit yang diderita


Hipertensi :-
Reumatik : ya
Asma :-
Demensia :-
Jantung :-
Katarak :-
Lain-lain, sebutkan bila ada : maag.

5. Status Kesehatan
Status kesehatan umum selama setahun lalu : tidak ada
Status kesehatan selama 5 tahun yang lalu : tidak ada

6. Pola Kebiasaan
a. Pola Nutrisi
Sebelum sakit : Makan 3-4 kali/hari, dengan porsi satu mangkuk
kecil habis, tidak ada pantangan dalam makanan,
komposisinya nasi dan lauknya bervariasi tiap hari
kadang-kadang dengan ukuran satu porsi sekali
makan.
Selama sakit : Sehari makan 2 kali/hari, porsi yang disediakan
rumah sakit dimakan separuh. Komposisinya nasi
lauk, sayur, dan buah.
b. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : BAK ± 4 – 5 kali/hari, warna kuning, nyeri tidak
ada. BAB lancar setiap pagi hari, konsistensi
lembek, warna kuning.
Selama sakit : BAK ± 4 – 5 kali/hari, warna kuning, nyeri tidak
ada. BAB setiap hari, konsistensi lembek, warna
kuning.
c. Pola Tidur dan Istirahat
Sebelum sakit : Tidur malam antara jam 22.00 – 05.00 WIB,
nyenyak
Selama sakit : Pada malam hari sering terbangun, gelisah

7. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Tingkat kesadaran : composmentis
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 90/70 mmhg
Nadi : 60x/m
Suhu : 370C
Respirasi : 18x/m

8. Pemeriksaan fisik :
a. Kepala dan rambut
Inspeksi : Bentuk kepala brachiocephalus, jenis rambut ikal,
warna rambut sudah beruban, kulit kepala bersih,
tidak tampak adanya lesi atau benjolan.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
b. Telinga
Inspeksi : Bentuk telinga seperti huruf C, keadaan telinga
bersih, tidak ada otore, tidak tampak adanya
serumen.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada tulang mastoid
c. Mata
Inspeksi : Bentuk mata bulat, pupil isokoria kanan dan kiri,

konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterus,


palpebra tidak edema, tidak menggunakan
kaca mata.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
d. Mulut dan tenggorokan
Inspeksi : Bibir warna kecoklatan, keadaan gigi bersih, tidak
terdapat karies, tidak terdapat stomatitis, fungsi
menelan dan menguyah baik, tidak ada
pembengkakan pada tonsil, mukosa mulut kering.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada maksilaris dan
mandibularis.
e. Leher
Inspeksi : Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tidak
terdapat lesi, tidak nampak adanya distensi vena
jugularis.
Palpasi : ateri carotis teraba denyutannya, tidak ada nyeri
tekan pada arteri carotis, dan tidak ada benjolan
atau lesi, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,
tidak ada pembesaran pada vena jugularis
f. Hidung
Inspeksi : tidak nampak adanya deviasi , tidak ada polip,
tidak terdapat benjolan, tidak ada pengeluaran
cairan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
g. Dada
1) Jantung
Inspeksi : Bentuk dada datar, simetris kiri dan kanan, gerakan
dada sesuai, tidak ada benjolan.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : tidak ada kelainan
Auskultasi : tidak ada kelainan
2) Paru
Inspeksi : Bentuk dada datar, tidak ada kelainan, simetris kiri
dan kanan.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, fremitus vocal simetris
kanan dan kiri sama.
Perkusi : tidak ada kelainan
Auskultasi : tidak ada kelainan
h. Abdomen
Inspeksi : Simetris kiri dana kanan, perut datar, tidak terdapat
lesi, tidak ada bekas jahitan, warna kulit sawo
matang , tidak ada lesi pada setiap kuadran pada
abdomen.
Auskultasi : tidak ada kelainan
Perkusi : tidak ada kelainan
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan.
i. Eksremitas Atas
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, jari tangan lengkap 10 jari,
kuku bersih, tidak ada edema, pergerakkan tangan
baik
Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada jari dan kuku
Perkusi : Refleks bisep mampu melakukan pergerakan
tangan, refleks trisep mampu melakukan
pergerakan tangan dengan menahan takanan bisep.
j. Eksremitas Bawah
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, kuku jari bersih, tidak ada
luka, jumlah jari lengkap 10.
Palpasi : Nyeri tekan
Perkusi : Refleks patela mampu menekuk kaki

k. Kulit
Inspeksi : Keadaan kulit tidak ada sianosis, tidak ada luka,
warna kulit sawo matang, kulit nampak keriput.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada kulit, suhu kulit dingin,
CRT > 3 detik. Turgor kulit tidak elastisitas,

9. Pemeriksaan Diagnostik
ESR: meningkat
FR:>1:80Positif(80%)
JDL : Anemia sedang
LED: 85 mm/h

10. Terapi
Asetilsalisilat (aspirin),
D-penisilamin(Cuprimine),
Antasida

C. ANALISA DATA

No Data Fokus Etiologi Masalah


1. DS: Faktor Pencetus Nyeri berhubungan
1. Pasien mengatakan  dengan proses
Inflamasi Kronis Pada
nyeri dan kaku pada inflamasi dan
Tendon,
sendi-sendi jari- jari Ligamen juga terjadi destruksi sendi
tangan rasa seperti deruksi jaringan

ditusuk-tusuk.
Fagositosis ektensif
2. Pasien mengatakan 
seringterbangun di Panus
malam hari. 
3. Pasien merasa tidak Kartilago dirusak
nyaman 
Nekrosis Sel
DO:

1. Pasien kelihatan Erosi sendi danTulang
kelelahan. 
2. Pasien kelihatan Nyeri

meringis.
3. KU: Lemah
4. TTV:
Suhu : 37 C
Nadi : 60 kali /menit
RR : 18 kali /menit
TD: 90/70mmHg
5. Edema pada sendi
digitimanus, warna
kemerahan.
6. Skala nyeri 7
7. Pasien terlihat gelisah
8. Pasien terlihat
membatasi aktivitasnya
9. Pemeriksaan
diagnostik:
ESR: meningkat
FR:>1:80Positif(80%)
JDL : Anemia sedang
LED: 85 mm/h

2. DS: Factor pencetus Kerusakan mobilitas


1. Pasien merasa tidak  berhubungan dengan
Inflamasikronis pada
nyaman deformitas skeletal
tendon,ligament juga
2. Pasien mengatakan terjadi deruksi jaringan
susah bergerak 
DO: Akumulasi sel darah putih

1. Pasien merasa tidak
Terbentuk nodul
nyaman rematoroid ekstrasinovium
2. Pasien mengatakan 
susah bergerak Kerusakan sndi progesif

3. KU: Lemah
Deformitas sendi
4. TTV: 
Suhu : 37 C Kerusakan mobilitas fisik
Nadi : 60 kali /menit
RR : 18 kali /menit
TD : 90/70mmHg
5. Edema pada sendi
digitimanus, warna
kemerahan.
6. Skala nyeri 7
7. Pasien terlihat gelisah
8. Pasien terlihat
membatasi aktivitasnya
9. Pemeriksaan
diagnostik:
ESR: meningkat
FR:>1:80Positif(80%)
JDL : Anemia sedang
LED: 85 mm/h

3. DS: Factor pencetus Gangguan citra


1. Pasien mengatakan  tubuh berhubungan
Inflamasi kronis pada
tangannya sulit dengan perubahan
tendon, ligament juga
bergerak dan kaku terjadi deruksi jaringan penampialan dan
2. Aktifitas normal  kemampuan untuk
dibantu orang lain Pembentukan jaringan melakukan tugas
DO: parut umum

1. Pasien merasa tidak
Kekauan sendi
nyaman 
2. Pasien mengatakan Rentang gerak berkurang
susah bergerak 
Atrofi otot
3. KU: Lemah

4. TTV: Gangguan citra tubuh
Suhu : 37 C
Nadi : 60 kali /menit
RR : 18 kali /menit
TD : 90/70mmHg
5. Edema pada sendi
digitimanus, warna
kemerahan.
6. Skala nyeri 7
7. Pasien terlihat gelisah
8. Pasien terlihat
membatasi aktivitasnya
9. Pemeriksaan
diagnostik:
ESR: meningkat
FR:>1:80Positif(80%)
JDL : Anemia sedang
LED: 85 mm/h

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi dan destruksi sendi
2. Kerusakan mobilitas berhubungan dengan deformitas skeletal
3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampialan dan
kemampuan untuk melakukan tugas umum

E. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi


1. Nyeri Setelah dilakukan tindakan 1. Selidiki keluhan nyeri,catat
berhubungan keperawatan selama 3x24 jam lokasi dan intensitas (skala0-
dengan proses diharapkan tidak ada  Keluhan 10).
inflamasi dan nyeri, dengan Kriteria Hasil : 2. Berikan matras/kasar keras,
destruksi sendi 1. Menunjukkan nyeri hilang/ bantal kecil. Tinggikan linen
terkontrol tempat tidur sesuai
2. Terlihat rileks, dapat kebutuhan
tidur/beristirahat dan 3. Biarkan pasien mengambil
berpartisipasi dalam posisi yang nyaman pada
aktivitas sesuai waktu tidur atau duduk
kemampuan. dikursi. Tingkatkan istirahat
3. Mengikuti program di tempat tidur sesuai
farmakologis yang indikasi
diresepkan 4. tempatkan /pantau
4. Menggabungkan penggunaan bantal
keterampilan relaksasi dan 5. dorong untuk sering
aktivitas hiburan ke dalam mengubah posisi
program kontrol nyeri. 6. anjurkan untuk mandi air
hangat
7. Kolaborasi berikan obat-obat
sesuai petunjuk seperti:
Asetilsalisilat (aspirin),
D-penisilamin (Cuprimine),
Antasida
2. Kerusakan Setelah dilakukan tindakan 1. Pertahankan istirahat tirah
mobilitas keperawatan selama 3x24 jam baring/duduk jika diperlukan.
berhubungan diharapkan mobilitas fisik baik Jadwal aktivitas untuk
dengan Kriteria Hasil : memberikan periode istirahat
deformitas 1. Mempertahankan fungsi yang terus menerus dan tidur
skeletal posisi dengan tidak malam hari tidak terganggu.
hadirnya/ pembatasan 2. Bantu dengan rentang gerak
kontraktur. aktif/pasif, demikian juga
2. Mempertahankan ataupun latihan resistif dan isometrik
meningkatkan kekuatan jika memungkinkan
dan fungsi dari dan/ atau 3. ubah posisi pasien sesering
kompensasi bagian tubuh mungkin
3. Mendemonstrasikan 4. anjurkan penggunakan bantal
tehnik/ perilaku yang tipis dibawah leher
memungkinkan melakukan 5. dorong pasien
aktivitas mempertahankan posur tegak
dan duduk
6. Berikan lingkungan yang
aman
7. Berikan matras / busa
pengubah tekanan
8. Kolaborasi berikan obat
sesuai indikasi
Agen antireumetik
Steroid

3. Gangguan citra Setelah dilakukan tindakan 1. Dorong pengungkapan


tubuh keperawatan selama 3x24 jam mengenai masalah tentang
berhubungan diharapkan gangguan citra proses penyakit, harapan
dengan tubuh berkurang dengan masa depan.
perubahan Kriteria Hasil : 2. Diskusikan arti dari
penampialan 1. Mengungkapkan kehilangan/perubahan pada
dan peningkatan rasa percaya pasien atau orang terdekat.
kemampuan diri dalam kemampuan Memastikan bagaimana
untuk untuk menghadapi penyakit, pandangan pribadi pasien
melakukan perubahan pada gaya hidup, dalam menfungsikan gaya
tugas umum dan kemungkinan hidup sehari-hari, termasuk
keterbatasan aspek-aspek seksual.
2. Menyusun rencana realistis 3. Diskusikan persepsi pasien
untuk masa depan. mengenai bagaimana orang
terdekat menerima
keterbatasan.
4. Perhatikan perilaku menarik
diri, penggunaan menyangkal
atau terlalu memperhatikan
perubahan tubuh
5. Rujuk pada konseling
psikiater

F. CATATAN PERKEMBANGAN

Tgl No. Dx Jam Implementasi Evaluasi


Kep Tindakan
07/09/1 1 08.00 1. Menyelidiki keluhan nyeri, S : pasian mengatakan
7 catat lokasi dan intensitas (skala nyeri dan kaku berkurang
0-10). O : normal
08:15 2. Memberikan matras/kasar A : masalah teratasi
keras, bantal kecil. Tinggikan P: intervensi di hentikan
linen tempat tidur sesuai
kebutuhan
08.15 3. Membiarkan pasien mengambil
posisi yang nyaman pada waktu
tidur atau duduk dikursi.
Tingkatkan istirahat di tempat
tidur sesuai indikasi
08.18 4. Menempatkan /memantau
penggunaan bantal
08.25 5. Mendorong untuk sering
mengubah posisi
08:35 6. Menganjurkan untuk mandi air
hangat
09:00 7. Memberikan obat-obat sesuai
petunjuk seperti:
Asetilsalisilat (aspirin),
D-penisilamin(Cuprimine),
Antasida

07/09/1 2 08.15 1. Mempertahankan istirahat tirah S:


7 baring/duduk jika diperlukan. 1. pasien mengatakan
Jadwal aktivitas untuk nyeri berkurang,
memberikan periode istirahat 2. Sudah bias istirahat,
yang terus menerus dan tidur 3. Dan sudah merasa
malam hari tidak terganggu. nyaman
08.30 2. Membantu dengan rentanggerak O : normal
aktif/pasif, demikian juga A : masalah teratasi
latihan resistif danisometrik jika P : intervensi dihentikan
memungkinkan
08.35 3. Mengubah posisi pasien
sesering mungkin
08.46 4. Menganjurkkan penggunakan
bantal tipis dibawah leher
08.50 5. Mendorong pasien
mempertahankan posur tegak
dan duduk
08.55 6. Memberikan lingkungan yang
aman
Kolaborasi
09.10 7. Memberikan matras / busa
pengubah tekanan
10.00 8. Memberikan obat sesuai
indikasi
Agen antireumetik
Steroid
07/09/1 3 10:25 1. Mendorong pengungkapan S : Pasien memahami
7 mengenai masalah tentang kondisi yang di alaminya
proses penyakit, harapan masa O : Pemahaman pasien
depan. kembali normal
10:40 2. Mendiskusikan arti dari A : Masalah teratasi
kehilangan/perubahan pada P : Intervensi dihentikan
pasien atau orang terdekat.
Memastikan bagaimana
pandangan pribadi pasien dalam
menfungsikan gaya hidup
sehari-hari, termasuk aspek-
aspek seksual.
10:45 3. Diskusikan persepsi pasien
mengenai bagaimana orang
terdekat menerima keterbatasan.
11:30 4. Perhatikan perilaku menarik
diri, penggunaan menyangkal
atau terlalu memperhatikan
perubahan tubuh
Kolaborasi
13:00 5. Rujuk pada konseling psikiater

Anda mungkin juga menyukai