Anda di halaman 1dari 8

NAMA : SAFITRI GUNAWAN

NIM : 616080716050
PRODI : S1 KEPERAWATAN TK. 4

Riset Keperawatan

Ruang Lingkup : Keperawatan Anak

Topik : Kejadian Campak

Masalah Kesehatan Anak :

 Data Riskesdas 2018,

13,8% balita mengalami gizi buruk

30,8% balita mengalami stunting (tinggi badan dibawah standar menurut usia)

21,8% balita mengalami obeseitas

 Data Kemenkes 2018,

10,62% umur 0-14 tahun anak mengalami tuberculosis

47,17% di Indonesia balita mengalami pneumonia

61,99% di Kepulauan riau balita mengalami pneumonia

15,747% di Indonesia balita mengalami Hbsag

101 orang balita di Kepulauan Riau mengalami Hbsag

37,88% di Indonesia balita mengalami diare

18,98% di Kepulauan Riau balita mengalami diare

22,4% di Indonesia balita mengalami campak

10,98% di Indonesia balita mengalami kusta

12,50% di Kepulauan Riau balita mengalami kusta


Campak merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengan gejala demam
tinggi, bercak kemerahan pada kulit (rash) disertai dengan batuk dan/atau pilek dan/atau
mata merah (SEARO, 2018).

Masalah : Pemberian ASI eksklusif pada anak

Data :

1) Jumlah Balita yang ada didunia menurut Who


2) Jumlah balita yang ada di Indonesia, Provinsi Kepri, Kota Batam
 Indonesia : Jumlah Balita 23,7 juta, mencapai 10,4% dari total penduduk
Indonesia. (Kemenkes RI, 2018).
 Provinsi Kepri : Jumlah balita perempuan 106.683 balita dan jumlah balita
laki-laki 110.563 balita. (Kemenkes RI, 2018).
 Kota Batam : 76.604 balita laki-laki dan 73.841 balita perempuan (Dinas
Kependudukan Kota Batam, 2016)
3) Jumlah kejadian campak pada anak di dunia menurut Who
 229.000 kasus campak di dunia. (WHO, 2018)
4) Jumlah kejadian campak pada anak di Indonesia, Provinsi Kepri, Kota Batam
 Indonesia :
Tahun 2018 Terdapat 8.429 kasus campak. (Kemenkes RI, 2018).
Kelompok umur 5-9 tahun (25,3%), sedangkan umur 1-4 tahun sebesar 22,2%
(Kemenkes RI, 2018).
 Provinsi Kepri : 4.12 per 100.000 penduduk (Kemenkes, 2018)
 Kota Batam : Kejadian luar biasa (KLB) Campak sebesar 370 penduduk.
(Dinas Kesehatan Kota Batam, 2018).
Kasus campak tertinggi terjadi di wilayah Puskesmas Kabil sebanyak 34
Kasus. (Dinkes Kota Batam, 2018).
5) Jumlah anak yang mendapatkan ASI eksklusif di Indonesia
 Indonesia : Cakupan bayi mendapat ASI eksklusif tahun 2018 yaitu sebesar
68,74%. (Kemenkes RI, 2018).
 Provinsi Kepri : Cakupan Asi eksklusif sebesar 43,3%. (Kemenkes, 2018).
 Kota Batam : Dinkes Kota Batam, 2018 . Cakupan ASI ekslusif tahun 2017
sebesar 47 %.
Rumusan Masalah :

Faktor yang menyebabkan terjadinya campak pada balita berdasarkan segitiga


epidemiologi diantaranya faktor penjamu (host) yakni semua faktor yang terdapat pada
diri manusia yang dapat memperbaiki terjadinya serta perjalanan suatu penyakit. Faktor
penjamu ada 2 yaitu faktor biologis dan perilaku. Dan faktor biologis yang dapat
mempengaruhi terjadinya campak meliputi usia, jenis kelamin, status gizi, pemberian ASI
eksklusif, pemberian vitamin A, dan status imunisasi. Sedangkan faktor perilaku yaitu
pengetahuan ibu dan riwayat kontak (Nugrahaeni, 2012, dalam Prabowati, 2016).
ASI eksklusif berperan sangat penting dalam tubuh bayi terutama peningkatan
daya tahan tubuh, bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat immunoglobulin ibunya
dan kadar zat ini cepat menurun setelah kelahiran sehingga ASI merupakan cairan hidup
yang mengandung zat kekebalan tubuh yang dapat melindungi bayi dari berbagai
penyakit, sementara bayi sendiri baru membuat zat kekebalan tubuh pada usia sekitar 9-12
bulan (Publik health, 2010, dalam Bahiyah, 2015).
ASI memberikan perlindungan kepada bayi karena ASI memberikan manfaat untuk
memperkuat imunitas alami bayi yang baru lahir zat-zat kekebalan tubuh yang terkandung
di dalam ASI memberikan perlindungan secara langsung untuk melawan serangan
penyakit seperti penyakit menular, sehingga bayi yang ASI Eksklusif bisa terhindar dari
penyakit infeksi seperti campak karena sistim imun dalam tubuh bayi dapat melindungi
bayi dari semua jenis penyakit terutama penyakit infeksi (Proverawati, 2010, dalam
Bahiyah, 2015).

 Adakah hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian campak pada balita.
Balita

Droplet

Virus Mobili

Masuk saluran pernapasan

Ditangkap oleh magrofrag

Menyebar ke kelenjar
limfa regional

Replika virus

Virus dilepas ke
dalam aliran darah

Rentan terserang
Penyakit Campak infeksi virus dan alergi

Non ASI eksklusif Imunoglobulin Antibodi


dalam darah  menurun

ASI eksklusif Kolostrum Imunoglobulin Daya tahan tubuh


meningkat

Resiko infeksi
virus dan alergi
menurun
Tujuan Penelitian :

Tujuan Umum :

Untuk mengetahui adanya hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian campak pada
balita.

Tujuan Khusus :

1. Untuk mengetahui gambaran kejadian campak pada balita di wilayah x Kota


Batam
2. Untuk mengetahahui gambaran pemberian ASI eksklusif di wilayah x kota
batam
3. Untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian
campak pada balita di wilayah X Kota Batam

Manfaat :

Untuk memberikan manfaat dalam bidang ilmu pengetahuan dan perkembangan mutu
pelayanan kesehatan khusunya di bidang keperawatan anak.

Judul :

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN CAMPAK PADA


BALITA
Dimensi

Menurut Depkes (2003), indikator adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan yang
terjadi dari waktu ke waktu.
Menurut Basuki (2007) Indikador dari topik kejadian campak meliputi :

1. Dimensi Pendidikan masyarakat,

 Tingkat pendidikan
 Lama pendidikan

2. Dimensi Lingkungan

 Kepadatan penduduk,
 Rerata jumlah penghuni dalam satu rumah,

3. Dimensi Program Kesehatan

 Cakupan imunisasi campak,

 Cakupan vitamin A bayi,

 Cakupan vitamin A balita,

4. Dimensi Status Gizi

 Cakupan gizi anak,

 Cakupan pemberian ASI eksklusif

5. Jumlah bayi dan balita,

6. Jumlah posyandu dan jumlah kader.


Kerangka Konseptual

1. Faktor Predisposisi :
 Umur ibu
 Pendidikan ibu
 Pekerjaan ibu
 Pengetahuan ibu Kejadian Campak

2. Faktor Karakteristik anak :


 Riwayat Imunisasi
(Campak) bayi Pemberian ASI
 Status Gizi bayi eksklusif
 Jenis Kelamin
 Usia Bayi
 Berat Badan Lahir

3. Faktor Lingkungan :
 Kepadatan
penduduk
 Kepadatan hunian

Anda mungkin juga menyukai