Anda di halaman 1dari 23

MANAJEMEN BAYI

BARU LAHIR DARI IBU


HIV
Ainy Sofiana Dewi
20194010177

Pembimbing: dr. Sri Wijayanti, Sp.A


Kementerian Kesehatan RI. 2018. Situasi Umum HIV/AIDS dan Tes HIV. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Penularan HIV pada anak
>90% penularan secara vertikal

Intra Uterine Labour Post Partum


5 - 10% 10 – 20% 5 – 20%

Risiko penularan tanpa menyusui 15 – 30%

Menyusui 6 bulan 25 – 35 %

Menyusui 18 – 24 bulan 30 – 45 %

Kementerian Kesehatan RI. 2015. Pedoman Nasional Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Definisi dan Etiologi
● HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah retrovirus golongan RNA yang spesifik menyerang sistem
imun/kekebalan tubuh manusia.
● AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala/tanda klinis pada pengidap HIV akibat
infeksi tumpangan (opportunistik) karena penurunan sistem Imun.

Kementerian Kesehatan
Wikipedia. Human RI. 2015. Pedoman
Immunodeficiency Nasional
Virus Pencegahan
(HIV). Penularan HIV dari Ibu ke Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
https://id.wikipedia.org/wiki/HIV
Perjalanan Alamiah Infeksi HIV

Kementerian Kesehatan RI. 2015. Pedoman Nasional Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Faktor Risiko Penularan HIV
Ibu ke Anak
Faktor Ibu Faktor Anak Faktor Obstetrik

Kadar HIV (Viral Load) Prematuritas dan berat bayi saat lahir Jenis persalinan

Kadar CD4 Lama menyusu Lama persalinan

Status gizi saat hamil Luka di mulut bayi (jika menyusui) Adanya ketuban pecah dini

Penyakit infeksi saat hamil Tindakan episiotomi, ekstraksi


vakum dan forseps
Masalah di payudara (jika menyusui)

Kementerian Kesehatan RI. 2015. Pedoman Nasional Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Manajemen Bayi Baru Lahir dari Ibu
HIV
 ARV profilaksis
 Pencegahan infeksi oportunistik
 Pemilihan nutrisi
 Imunisasi
 Pemantauan tumbuh kembang
 Diagnosis status infeksi HIV bayi
ARV Profilaksis
Rekomendasi IDAI

ARV profilaksis untuk bayi yang lahir dari ibu terinfeksi HIV:

• Bayi mendapat susu formula: zidovudine selama 6 minggu


• Bayi mendapat ASI: zidovudine dan nevirapine selama 6 minggu (syarat ibu mendapat ARV)
Level of evidence 1a, Recommendation A

Dina Muktiarti, Sp.A(K). 2017. Konggres Nasional Ilmu Kesehatan Anak (KONIKA).
Komang Ayu, W. 2018. Tatalaksana Bayi Baru Lahir dari Ibu Terinfeksi HIV. Divisi Alergi Imunologi Dep/SMF Ilmu Kesehatan Anak. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
ARV Profilaksis
Nama Obat Dosis Durasi

Zidovudine • Usia Gestasi > 35 minggu : 4 mg/kgBB/dosis, 2 kali sehari (PO) diberikan sesaat
(AZT) • Usia Gestasi 30-<35 minggu : 2 mg/kgBB/dosis selama 2 minggu, kemudian setelah lahir jika
2 x sehari naikkan 3 mg/kgBB/dosis selama 4 minggu (PO) memungkinkan,
• Usia Gestasi < 30 minggu : 2 mg/kgBB/dosis selama 4 minggu, kemudian sebaiknya dalam 6-
naikkan 3 mg/kgBB/dosis selama 2 minggu (PO) 12 jam setelah
persalinan
hingga 6
minggu

Nevirapin (NVP) o Berat Lahir 1500-<2000gr : 8 mg/dosis (PO) dari lahir


1 x sehari o Berat Lahir 2000-2499 gr : 10 mg/dosis (PO) hingga 6
o Berat Lahir > 2500 gram : 15 mg/dosis (PO) minggu

Komang Ayu, W. 2018. Tatalaksana Bayi Baru Lahir dari Ibu Terinfeksi HIV. Divisi Alergi Imunologi Dep/SMF Ilmu Kesehatan Anak. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Pencegahan Infeksi Oportunistik
Rekomendasi IDAI

Co-trimoxazole profilaksis untuk bayi yang lahir dari ibu terinfeksi HIV:

• Co-trimoxazole profilaksis harus diberikan untuk semua bayi yang lahir dari ibu terinfeksi HIV sejak usia
6 minggu sampai infeksi HIV pada anak dapat disingkirkan
• Dosis: 4-6 mg TMP/kg BB, setiap 24 jam
Level of evidence 2b, Recommendation B

Dina Muktiarti, Sp.A(K). 2017. Konggres Nasional Ilmu Kesehatan Anak (KONIKA).
Komang Ayu, W. 2018. Tatalaksana Bayi Baru Lahir dari Ibu Terinfeksi HIV. Divisi Alergi Imunologi Dep/SMF Ilmu Kesehatan Anak. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Pemilihan Nutrisi

 Untuk menghindari transmisi virus melalui ASI  TIDAK ASI


 Susu formula memenuhi syarat AFASS
 Acceptable
 Feasible
 Affordable
 Susteinable
 Safe
 Jika syarat AFASS tidak dapat dipenuhi  ASI eksklusif selama 6 bulan (dengan
syarat)

Kementerian Kesehatan RI. 2015. Pedoman Nasional Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Pemilihan Nutrisi
Rekomendasi IDAI

Nutrisi untuk bayi yang lahir dari ibu terinfeksi HIV:

Nutrisi untuk bayi yang lahir dari ibu terinfeksi HIV adalah susu formula untuk mencegah penularan.
Level of evidence 1a, recommendation A
Nutrisi ASI bersama susu formula dihindarkan karena memiliki risiko penularan tertinggi.
Level of evidence 1b, recommendation A

Dina Muktiarti, Sp.A(K). 2017. Konggres Nasional Ilmu Kesehatan Anak (KONIKA).
Komang Ayu, W. 2018. Tatalaksana Bayi Baru Lahir dari Ibu Terinfeksi HIV. Divisi Alergi Imunologi Dep/SMF Ilmu Kesehatan Anak. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Imunisasi
Rekomendasi IDAI

Imunisasi untuk bayi yang lahir dari ibu terinfeksi HIV:

Vaksin inactivated dapat diberikan kepada bayi yang lahir dari ibu terinfeksi HIV sesuai dengan jadwal
imunisasi nasional.
Level of evidence 1b, Recommendation A
Vaksin BCG dapat diberikan kepada bayi yang lahir dari ibu terinfeksi HIV jika telah terbukti bayi tidak
terinfeksi HIV.
Level of evidence 1b, Recommendation A
Vaksin campak dan polio oral dapat diberikan kepada bayi sehat yang lahir dari ibu terinfeksi HIV.
Level of evidence 1b, Recommendation A

Dina Muktiarti, Sp.A(K). 2017. Konggres Nasional Ilmu Kesehatan Anak (KONIKA).
Komang Ayu, W. 2018. Tatalaksana Bayi Baru Lahir dari Ibu Terinfeksi HIV. Divisi Alergi Imunologi Dep/SMF Ilmu Kesehatan Anak. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Pemantauan Tumbuh Kembang
 Terintegrasi dengan pemantauan tumbuh kembang rutin (KMS, kurva WHO)
 Tidak ada stigma negatif
 Dukungan keluarga  Asah, Asih, Asuh  Tumbuh kembang anak optimal

Kementerian Kesehatan RI. 2015. Pedoman Nasional Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Diagnosis Status Infeksi HIV Bayi
Rekomendasi IDAI

Diagnosis status infeksi HIV bayi:

Uji virologi (PCR RNA/DNA HIV) harus dilakukan pada semua bayi yang mendapatkan program PMTCT saat berusia 6
minggu atau sesegera mungkin setelah bayi berusia 6 minggu.
Level of evidence 1b, Recommendation A
Bayi dengan hasil uji virologi positif, harus segera diberikan ARV dan pada saat yang sama dilakukan uji virologi kedua
untuk konfirmasi diagnosis.
Level of evidence 1b, Recommendation A
Bayi dengan hasil uji virologi negatif pada pemeriksaan pertama, harus dilakukan uji virologi kedua saat usia 4-6 bulan
untuk konfirmasi diagnosis.
Level of evidence 1b, Recommendation A
Pemeriksaan untuk konfirmasi diagnosis dapat dilakukan saat usia 18 bulan dengan melakukan uji serologi.
Level of evidence 1b, Recommendation A

Dina Muktiarti, Sp.A(K). 2017. Konggres Nasional Ilmu Kesehatan Anak (KONIKA).
Komang Ayu, W. 2018. Tatalaksana Bayi Baru Lahir dari Ibu Terinfeksi HIV. Divisi Alergi Imunologi Dep/SMF Ilmu Kesehatan Anak. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Algoritma Diagnosis
Diagnosis Presumtif HIV

Minimal ada 2 gejala berikut:


Bila ada 1 kriteria berikut:
 Oral thrush
 PCP (pneumonia pneumocystis),
 Pneumonia berat
meningitis kriptokokus, kandidiasis
 Sepsis berat
esophagus atau
 Kematian ibu yang berkaitan dengan
 Toksoplasmosis
HIV atau penyakit HIV yang lanjut
 Malnutrisi berat yang tidak membaik
pada ibu
dengan pengobatan standar
 CD4+ <20%

Kementerian Kesehatan RI. 2014. Pedoman Penerapan Terapi HIV pada Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Identitas Pasien

IDENTITAS PASIEN
Nama : Bayi Ny. K
Tanggal lahir : 1 Maret 2021
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Gebang

IDENTITAS IBU
Nama : Ny. K
Usia : 21 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Anamnesis

KELUHAN UTAMA
-

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Bayi lahir spontan dari seorang ibu G2P0A1 usia kehamilan 38+5 minggu dengan positif B20, sisa air
ketuban hijau keruh. Bayi menangis kuat (+), gerakan aktif (+), tonus otot baik (+), BAK (-), BAB (-).
Anamnesis
RIWAYAT MAKANAN
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Tidak ada
Tidak ada
RIWAYAT IMUNISASI
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA Tidak ada
Ibu positif B20, riwayat pengobatan ARV (-)
RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN
RIWAYAT KEHAMILAN IBU PERKEMBANGAN
Tidak ada
 G2P0A1
 ANC (+) di Puskesmas
RIWAYAT SOSIAL, EKONOMI DAN
LINGKUNGAN
RIWAYAT PERSALINAN Ibu pasien sebagai ibu rumah tangga.
 Lahir spontan
 Ditolong bidan
 38+5 minggu
 BBL 3155 gr, PBL 50 cm
 Riwayat kuning (-), sianosis (-), kejang (-)
Pemeriksaan Fisik
STATUS GENERALIS
KU : baik
Head to Toe : DBN

VITAL SIGN STATUS GIZI


HR : 145x/menit BB/U = (3,1-3,3) / (3,3-2,9)
RR : 46x/menit = - 2  Gizi Baik
SUHU : 36,6℃ TB/U = (50-49,9) / (51,8-49,9)
= 0,05  Normal
BB/PB = (3,1-3,3) / (3,3-3,0)
ANTROPOMETRI
= - 0,6  Normal
BBL : 3155 gr
PB : 50 cm
LK : 35 cm
LLA : 10 cm
LD : 32 cm
Riwayat KPD: (-), Air ketuban: keruh
Riwayat resusitasi: Langkah awal (+), IMD: (-)
Apgar Score: 8-9-10
Diagnosis Kerja
BBLC, CB, SMK, SPONTAN,
DENGAN IBU B20

Tata Laksana Prognosis


 Injeksi Vit. K
 Antibiotik salep mata
 Quo ad Vitam : Dubia ad bonam
 Rawat tali pusat
 Quo ad Functionam : Dubia ad bonam
 Bayi dimandikan langsung
 Quo ad Sanationam : Dubia ad bonam
 Rawat inkubator (PERISTI)
 Berikan susu formula, tidak boleh ASI
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai