Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

SMF ILMU KESEHATAN ANAK RSUD WANGAYA


BAYI DARI IBU PENGIDAP HIV/AIDS
ICD 10 Z83.0 (Family History of HIV)
Z20.6 (Contact with and (suspected) exposure to HIV)
Pengertian/definisi Bayi baru lahir dari ibu yang terbukti terinfeksi Human Immunodeficiency
Virus (HIV) selama kehamilannya.
Anamnesis Data yang perlu didapat:
1. Ibu diketahui terinfeksi HIV atau dinyatakan positif pada uji tapis HIV
pada wanita hamil
2. Stadium klinis ibu (komorbiditas ibu, misalnya TB, Hepatitis) dan kadar
CD4 ibu.
3. Obat (ARV dan obat lain) yang digunakan ibu
4. Pilihan cara persalinan ( bedah cesar atau per vaginam)
5. Pilihan nutrisi bayi (ASI atau pengganti ASI). Pilihan nutrisi harus
memenuhi syarat AFASS (Acceptable, Feasible, Affordable,
Sustainable, Safe). Bila belum memenuhi, diupayakan oleh berbagai
pihak agar AFASS terpenuhi.
6. Keadaan bayi saat lahir (segera menangis, maturitas, plasenta, tali pusat,
air ketuban)
Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik umum bayi baru lahir.
Kriteria diagnosis 1. Ibu dengan infeksi HIV.
2. Bila tanpa gejala, uji antibodi HIV pada usia 9-12 bulan atau 18 bulan
untuk mengeksklusi infeksi HIV. Uji PCR DNA bisa dilakukan pada
usia minimal 6 minggu
Diagnosis banding Infeksi HIV stadium I (tanpa gejala)
Pemeriksaan Uji antibodi untuk mengeksklusi status terinfeksi
penunjang
Konsultasi -
Perawatan rumah Rawat inap saat baru lahir
sakit
Terapi/ tindakan Sebelum persalinan
1. Menentukan pilihan cara persalinan: Per vaginam atau bedah sesar.
(Koordinasi dengan Obgyn)
2. Menentukan pilihan nutrisi bayi: sebut kelebihan dan kekurangan ASI
dan Susu Formula. Sangat tidak dianjurkan untuk Mixed Feeding.
Dukung setiap pilihan ibu dan keluarga.
3. Rencana pemberian ARV profilaksis pada bayi
4. Rencana pemberian profilaksis Infeksi oportunistik dengan
Kotrimoksazol 4-6 mg TMP/kg, 1x/hari, dimulai usia 6 minggu hingga
terbukti infeksi HIV tidak terjadi atau hingga usia 6 bulan bila tumbuh
kembang dan kesehatan umum baik.
5. Rencana imunisasi
6. Rencana pemantaun tumbuh kembang bayi, gejala infeksi
HIV/infeksi oportunistik
7. Rencana pemeriksaan untuk penentuan status terinfeksi
8. Tentukan anggota keluarga yang akan mendukung perawatan bayi
usai persalinan ibu. Ajarkan cara menyiapkan nutrisi dan hal-hal yang
perlu diwaspadai.
Pada saat persalinan
1. Penanganan bayi baru lahir sesuai prosedur standar dengan mematuhi
kewaspadaan universal (universal precaution )
Perawatan setelah lahir sebelum pulang dari RS
1. Berikan nutrisi susu formula eksklusif sesuai kebutuhan harian,
makanan padat bertahap sejak usia 6 bulan.
2. Profilaksis ARV: AZT (zidovudin 4 mg/kgBB/dosis ~ setiap 12 jam)
dimulai dalam 12 jam setelah lahir hingga usia 6 minggu, kotrimoxazole
dengan dosis 4-6 mg/kgBB satu kali sehari atau 2 kali sehari setiap 2
hari.
3. Imunisasi sesuai ketentuan imunisasi nasional. Vaksin hidup tidak
boleh diberikan pada keadaan imunosupresi berat
Tempat pelayanan IGD, Ruang Intensif Anak, Ruang Perawatan Anak
Penyulit Infeksi berulang, hygine
Informed consent Tertulis dan lisan bila memerlukan tindakan invasif
Lama perawatan Bayi dirawat 2-3 hari di RS setelah lahir, selanjutnya dipantau, di unit rawat
jalan dan kontrol setiap bulan hingga usia 18 bulan
Prognosis Dubia ad bonam
Bila mendapat program pencegahan lengkap , prognosis untuk bebas infeksi
HIV 99%
Tindak lanjut 1. Kontrol poliklinik
2. Pemantuan tumbuh kembang
Indikator medis 1. Tidak ada tanda infeksi lama/berulang
2. Tumbuh kembang baik
Edukasi 1. Rutin Minum ARV
2. Jaga Kebersihan alat minum dan makan bayi
3. Hindari ASI
4. Imunisasi
5. Cek status infeksi HIV pada usia 9-12 bulan
Daftar Pustaka 1. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Penanganan Bayi Baru Lahir dari Ibu
Terinfeksi HIV. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak
Indonesia. Jakarta: IDAI, 2010. h 221-223.
2. Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Ibu dan
Anak. Pedoman Manajemen Program Pencegahan Penularan HIV dan
Sifilis dari Ibu ke Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2015.
3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pencegahan
Penularan HIV dari Ibu ke Anak. Peraturan Menteri Kesehatan No 51
Tahun 2013.
4. World Health Organization Department of HIV/AIDS. Antiretroviral
Drugs for Treating Pregnant Women and Preventing HIV Infection in
Infants: Guidelines on Care, Treatment and Support for Women Living
with HIV/AIDS and Their Children in Resource-Constrained Settings.
Geneva: WHO. 2004.
5. Suradi R. Tata laksana Bayi dari Ibu pengidap HIV/AIDS. Sari Pediatri,
Vol. 4, No. 4, Maret 2003: 180 – 185.

Anda mungkin juga menyukai