6. Diagnosis 1. Malnutrisi
Banding 2. Penyakit imunodefisiensi lainnya
8. Terapi
1. ODHA hamil segera terapi ARV atau ODHA datang pada masa
persalinan dan belum mendapatkan terapi ARV, lakukan tes, bila hasil
reaktif berikan ARV:
TDF (300mg) + 3TC (300mg) + EFV (600mg)
Alternatif:
a) AZT (2X300 mg) + 3TC (2x150 mg) + NVP (1x200 mg, setelah 2 minggu
2x200 mg)
b) TDF (1x300 mg) + 3TC (atau FTC) (2x150 mg) + NVP (2x200 mg)
c) AZT (2X300 mg) + 3TC (2x150 mg) +EFV (1x600 mg)
Pilihan persalinan:
1. SC elektif:
2. SC Cyto → Jika sudah/inpartu
3. Pervaginam bila: minum ARV teratur ≥ 6 bulan atau kadar viral load <
1000 kop/mm2 pada minggu ke-36
postpartum
ibu:
1. perawatan nifas seperti ibu pasca persalinan lainnya
2. obat penghentian produksi ASI pada ibu yang memilih tidak memberikan
ASI → bromocriptine 2x1 tablet/ hari → 10 hari
3. penatalaksanaan infeksi oportunistik
4. pengelolaan nutrisi yang sesuai
5. persiapan kontrasepsi
Bayi
1. bayi cukup bulan: 4mg/kgBB/12jam selama 6 minggu
2. bayi prematur <30 minggu: 2mg/kgBB/12jam selama 4 minggu,
kemudian 2mg/kgBB/8jam selama 2 minggu
3. bayi prematur 30-35 minggu : 2mg/kgBB/12jam selama 2 minggu
pertama, kemudian 2mg/kgBB/12jam selama 2 minggu
4. jika pada minggu keenam diagnosis belum dapat disingkirkan, maka
diperlukan pemberian kotrimoksazole profilaksis (4-6mg/kgBB/1x/hari)
sampai usia 12 bulan atau sampai dinyatakan HIV negatif/ non reaktif
5. stop pemberian ASI dari awal, berikan susu formula
6. berikan ASI jika bayi dilahirkan dari keluarga dengan status
sosioekonomi sangat rendah
penegakan diagnosa bayi:
1. pemeriksaan virologis HIV DNA (PCR), menegakkan diagnosa HIV pada
anak usia di bawah 18 bulan. Pemeriksaan tersbut harus dilakukan
minimal 2kali dna dapat dimulai ketika bayi berusia 4-6 minggu dan perlu
diulang 4 minggu kemudian
2. pemeriksaan antibodi HIV setelah 18 bulan
penatalaksaan holistik Ibu dengan bagian ilmu penyakit dalam dan bayi
dengan bagian ilmu kesehatan anak
9. Lama 3 hari
Perawatan
10. Edukasi 1. edukasi ibu untuk mendapatkan pengobatan untuk HIV/AIDS serta
kebutuhan nutrisi
2. edukasi penggunaan kontrasepsi pada ibu untuk menghindari
kehamilan yang tidak diinginkan
3. konseling mengenai perencanaan kehamilan dan hal-hal lain yang
harus dipersiapkan
4. edukasi ibu tentang cara membuang bahan yang berpotensi
menimbulkan infeksi seperti lokia dan pembalut yang penuh dengan
darah
5. edukasi ibu tentang cara membuat bahan yang berpotensi
menimbulkan infeksi seperti lokia dan pembalut yang penuh dengan
darah
6. edukasi ibu mengenai kondisi bayi dan perawatan bayinya
11. Prognosis
12. Tingkat
Evidens
13. Tingkat
Rekomendasi
14. Penelaah dr. Spesialis Kebidanan dan Kandungan
Kritis
15. Indikator Sesuai SPM RS, Ponek, Permenkes.
Medis
NAMA dr. Mikhail Nurhari, Sp.OG dr. Suhadi, Sp.OG dr. Loli, MARS
TANDA
TANGAN