RSKIA
ANNISA
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN
PAYAKUMBUH KI. 9
1.Pengertian Perdarahan pascasalin adalah perdarahan yang terjadi setelah janin lahir, yaitu
(Definisi) melebihi 500 cc pada persalinan per vaginam atau lebih dari 1000 cc pada
persalinan per abdominam atau perdarahan lebih banyak dari biasa disertai
gangguan hemodinamik
Dibagi menjadi :
● Perdarahan pascasalin dini yaitu jika terjadi dalam 24 jam pertama.
● Perdarahan pascasalin lanjut yaitu jika terjadi lebih dari 24 jam.
2. Anamnesis Perdarahan pervaginam pascasalin atau perdarahan berulang jika terjadi pada
masa nifas, terdapat faktor predisposisi
Predisposisi antepartum: riwayat perdarahan pascasalin atau manual plasenta,
solusio plasenta, plasenta previa, hipertensi, IUFD, overdistensi uterus, gangguan
darah ibu.
Predisposisi intrapartum: persalinan seksio sesarea atau buatan, partus lama,
partus presipitatus, Induksi atau augmentasi persalinan, infeksi korion, distosia
bahu, grandemulti paritas, gangguan koagulopati.
Predisposisi postpartum: laserasi jalan lahir (ruptur perineum, episiotomi luas,
robekan porsio) retensio plasenta, sisa plasenta, inversio uteri, ruptur uteri.
Gejala yang dirasakan berupa :
- Lemah
- Pusing
- Menggigil
- Pandangan berkunang-kunang
- Berkeringat dingin
3.Pemeriksaan Perubahan hemodinamik dari pre syok sampai syok (Pucat, akral dingin, nadi
Fisik cepat (>100 x/menit), tekanan darah menurun, sistolik < 100 mmHg)
Pemeriksaan Obstetrik:
1. Perhatikan kontraksi, letak, dan konsistensi uterus
2. Lakukan pemeriksaan 4T (Tonus, Trauma, Tissue, Trombin) untuk mencari
penyebab perdarahan.
4.Kriteria 1. Atonia uteri : perdarahan segera setelah anak lahir, uterus tidak
Diagnosis berkontraksi dan lembek
2. Robekan jalan lahir : perdarahan yang berasal dari robekan jalan lahir ,
yang terjadi segera setelah bayi lahir
3. Retensio plasenta : plasenta belum lahir dalam 30 menit setelah kelahiran
bayi
4. Sisa fragmen plasenta dan endometritis : sebagian plasenta atau selaput
(mengandung pembuluh darah) tidak lengkap, perdarahan dapat muncul 6-
10 hari post partum disertai subinvolusi uterus
5. Inversio uteri : fundus uteri tidak teraba pada palpasi abdomen, terdapat
massa di lumen vagina atau diluar introitus vagina
6. Gangguan pembekuan darah : perdarahan tidak berhenti/ encer dan tidak
terlihat bekuan darah, kegagalan terbentuknya pembekuan pada uji
pembentukan darah sederhana.
5.Diagnosis
Kerja DIAGNOSIS KERJA PENYULIT GEJALA & TANDA
Perdarahan lanjut
a. Informed consent
b. Stabilisasi, ABC (Posisikan semi ekstensi, bebaskan jalan nafas, O2 jika perlu,
resusitasi cairan, pemasangan cateter urine).
1. Bila kondisi ibu dan sarana memungkinkan untuk tindakan operatif konservatif, lakukan :
1). Tehnik B-Lynch
2). Ligasi ramus ascendens dan descenden arteri uterina dan arteri ovarika
3). Ligasi arteri hipogastrika
Tindakan Operatif
Histerektomi supravaginal
Histerektomi Total jika diperlukan
HPP
Identifikasi sumber
Perdarahan terus perdarahan lainnya :
berlangsung Laserasi jalan lahir
Hematoma parametrial
Ruptura uteri
Uterus tidak Inversio uteri
berkontraksi Sisa fragmen plasenta
Koagulopati
Kompresi bimanual
Kompresi aorta abdominalis
Tekan segmen bawah atau aorta
abdominalis
Pemberian metilergometrin 0,25mg IM
Perdarahan Misoprostol 800-1000 mcg oral / rektal
Berhenti
B-Lynch Tidak berhasil
Berhasil
Ligasi arteri uterine dan ovarika
HISTEREKTOMI
Tindakan operatif
Shock
Hb < 6,5
Multipara
Yang Tidak memerlukan fungsi reproduksi
NAMA dr. Mikhail Nurhari, Sp.OG dr. Suhadi, Sp.OG dr. Loli, MARS
TANDA
TANGAN