Anda di halaman 1dari 17

Referat

Perdarahan Antepartum

Oleh: Pembimbing:
Bilal Wana Satria dr. Eddy Sutrisno, Sp.OG
I4061222047
Makhruzal
I4061222055

KEPANITERAAN KLINIK STASE OBGYN


RUMAH SAKIT TK II KARTIKA HUSADA
1
Pendahuluan
Pendahuluan

Mortilitas •Proses melahirkan,


Maternal •Persalinan,
•Perawatan obstetrik,
•Komplikasi kehamilan dan nifas

Perdarahan Penyebab utama


• Antepartum perdarahan antepartum
• Postpartum •Plasenta previa
•Solusio plasenta
2
Tinjauan Pustaka
Perdarahan Antepartum
Definisi Etiologi Perdarahan Antepartum
Perdarahan dari atau ke dalam Penyebab Obstretik
saluran genital, yang terjadi Plasental Placenta previa, placental
sejak usia kehamilan 24 minggu abruption, vasa previa
dan sebelum bayi lahir. Maternal Ruptur Uterin

Fetal Ruptur Pembuluh Darah Fetal


Klasifikasi
• Spotting : bercak Penyebab Non-obstretik
• Minor Hemorrhage : < 50ml Cervical Servisitis berat, Polip, Displasia
• Major Hemorrhage > 50-1000ml, Serviks/Kanker
tanda shock (-) Vaginal/Vulvar Laserasi, Varises, Kanker
• Massive Hemorrhage : > 1000ml dan
terdapat tanda shock Lainnya Hemoroid, Congenital
Bleeding Disorder, Trauma
abdominal atau pelvis,
hematuria
1. Placenta Previa
Definisi Patogenesis
Tidak jelas mengapa beberapa plasenta berimplantasi di
Plasenta previa didefinisikan
segmen bawah rahim dibandingkan di fundus. Jaringan parut
sebagai kondisi dimana plasenta
pada rahim dapat mempengaruhi implantasi plasenta di
terletak tepat di atas leher rahim.
segmen bawah rahim.
Epidemiologi
Klasifikasi
Plasenta previa terjadi pada
sekitar 3,5 hingga 5 per 1.000 • Plasenta previa totalis (menutup seluruh OUI)
kelahiran dan menyumbang • Plasenta previa parsialis (menutup Sebagian OUI)
hampir 20% dari seluruh • Plasenta previa marginalis (2 cm dari OUI)
perdarahan antepartum • Plasenta letak rendah (2-3,5 cm dari OUI)

Diagnosis
• Perdarahan uterus tanpa nyeri, Usia kehamilan >22 minggu
• Keluar darah berwarna merah segar
• Penegakan diagnosis bisa dibantu dengan USG
• Tidak dianjurkan pemeriksaan dalam pada pasien dengan
plasenta previa
1. Placenta Previa
Manifestasi Klinis

• Pendarahan vagina, tanpa


rasa sakit
• Palpasi, janin bagian
bawahnya masih setinggi atas
simfisis

Tatalaksana
• Plasenta previa letak rendah dan placenta
previa marginalis bisa dicoba melakukan
persalinan pervaginam
• Plasenta previa parsialis dan totalis harus
dilakukan seksio sesarea
• Plasenta previa akan rentan untuk lahir secara
preterm
2. Solusio Plasenta
Definisi Epidemiologi

Solusio plasenta (abruptio plasentae) Mayoritas solusio plasenta terjadi sebelum usia
adalah pemisahan prematur plasenta kehamilan 37 minggu. Solusio plasenta merupakan
yang biasanya tertanam dari dinding penyebab utama morbiditas ibu dan kematian
rahim. perinatal.

Patogenesis
Penyebab utama solusio plasenta tidak diketahui. Faktor presdiposisi termasuk hipertensi pada
ibu, riwayat solusio plasenta sebelumnya, penggunaan kokain pada ibu, penggunaan tembakau,
trauma eksternal pada ibu, dan dekompresi cepat pada rahim yang terlalu buncit. Pembuluh
darah plasenta yang tidak normal, trombosis, dan penurunan perfusi plasenta adalah beberapa
mekanisme yang telah diusulkan untuk menjelaskan patogenesis pemisahan plasenta dan anomali
ini mungkin mempunyai dasar genetik.
2. Solusio Plasenta
Klasifikasi Manifestasi Klinis

• Kelas 0: Tanpa gejala •• Apparent bleeding


Pendarahan vagina
• Kelas 1: Ringan •• Concealed bleeding
Nyeri tekan rahim/nyeri perut atau punggung
• Kelas 2: Sedang • Kontraksi abnormal/peningkatan tonus uterus
• Kelas 3: Parah • Gawat janin
• Kematian janin
Diagnosis
• Perdarahan dengan nyeri
intermiten atau menetap
• warna darah kehitaman dan
cair
• syok dengan jumlah darah
tidak sesuai (concealed
hemorrhage)
• gawat janin
• uterus tegang terus menerus
dan nyeri
3. Ruptur Uteri
Definisi Epidemiologi

Ruptur uterus adalah pembelahan Apparent


•Secara bleeding diperkirakan terjadi satu ruptur
keseluruhan,
lengkap ketiga lapisan rahim: Concealed
•uteri bleeding
untuk setiap 5.000 hingga 7.000 kelahiran.
endometrium (lapisan epitel bagian Insiden ruptur uteri baik pada rahim dengan bekas
dalam), miometrium (lapisan otot polos), luka maupun tanpa bekas luka meningkat di seluruh
dan perimetrium (permukaan luar dunia
serosa).

Patogenesis
• Lebih dari 90% dari semua ruptur uteri berhubungan dengan bekas luka di rahim, baik
akibat operasi caesar atau operasi rahim lainnya.
• Ruptur uterus tanpa adanya bekas luka di rahim sebelumnya mungkin berhubungan
dengan trauma perut, berhubungan dengan proses persalinan, atau terjadi secara
spontan.
3. Ruptur Uteri
Manifestasi Klinis Faktor Risiko

• CTG yang mencurigakan atau •• Apparent bleeding


Operasi uterus sebelumnya/bekas luka uterus
abnormal •• Concealed
Penggunaan bleeding
oksitosin yang tidak baik
• Perdarahan vagina • Multiparitas besar
• Syok • Distensi uterus yang nyata
• Nyeri berat tiba-tiba • Letak janin yang tidak normal
• Penurunan/penghentian kontraksi • Janin besar
uterus • Versi eksternal
• Hematuria • Trauma
• Iritasi peritoneum
• Letak janin yang tidak normal
• Retraksi bagian presentasi
3. Ruptur Uteri

• Apparent bleeding
Diagnosis • Concealed bleeding
• Gejala klasik yang dijelaskan pada ruptur
uteri meliputi nyeri perut akut, perdarahan
vagina, penelusuran detak jantung janin
yang tidak meyakinkan, dan perubahan
pola kontraksi pada tokodinamometri.
• Akan tetapi, diagnosis ruptur uteri sering
kali dipastikan ketika hemoperitoneum dan
bagian janin diidentifikasi selama
laparotomi

Diagnosis

Penatalaksanaan ruptur uteri memerlukan


laparotomi segera dan persalinan janin.
4. Fetal Vessel Ruptur
Patogenesis • Selain itu, pembuluh darah yang tidak
• Apparent bleeding
terlindungi ini dapat melewati ostium serviks
• Sebagian besar kehamilan dengan
• Concealed
bagianbleeding
dalam (vasa previa), sehingga
komplikasi pecahnya pembuluh darah
janin disebabkan oleh insersi tali pusat rentan terhadap kompresi oleh bagian
velamentosa, yaitu pembuluh darah presentasi janin atau robek ketika selaput
yang masuk di antara amnion dan ketuban pecah.
korion menjauhi plasenta dan bukannya
masuk langsung ke dalam lempeng Epidemiologi
korionik.
• Karena pembuluh darah mengalir tanpa Hanya 0,1% hingga 0,8% kehamilan yang
terlindungi melalui selaput sebelum mengalami komplikasi karena pecahnya
berinsersi pada tepi plasenta, pembuluh pembuluh darah janin. Angka kejadian vasa
darah tersebut rentan pecah, laserasi, previa adalah sekitar 1:2.500 kehamilan.
atau terkoyak.
4. Fetal Vessel Ruptur
Manifestasi Klinis Diagnosis
• Apparent bleeding
Gambaran pecahnya pembuluh darah janin Dengan kemajuan kemampuan USG,
• Concealed bleeding
adalah: • Insersi velamentosa tali pusat dan lobus
• Perdarahan vagina yang berhubungan plasenta succenturiate dapat didiagnosis
dengan variasi sinusoidal dari DJJ yang pada periode antepartum.
mengindikasikan anemia janin • Selanjutnya, dengan penggunaan Doppler
Perdarahan menyertai pecahnya ketuban warna, vasa previa juga dapat didiagnosis
saat persalinan, terutama jika disertai sebelum melahirkan,
dengan perlambatan DJJ, bradikardia Diagnosis pada saat perdarahan vagina dapat
janin, atau pola DJJ sinusoidal→Vessel dilakukan dengan tes Apt atau pemeriksaan
ruptur darah untuk sel darah merah berinti (janin).

Tatalaksana

Tatalaksana untuk pecahnya pembuluh darah janin adalah dengan melakukan persalinan sesar
darurat.
Tatalaksana Perdarahan Antepartum
§ Stabilkan pasien
• Evaluasi pada perdarahan pasien
• Memperbaiki Keadaan
§ Persiapan untuk kemungkinan pendarahan di masa
depan.
§ Mempersiapkan persalinan prematur
§ Lakukan persalinan jika perdarahan mengancam jiwa
atau hasil pemeriksaan janin tidak meyakinkan
Tatalaksana Perdarahan Antepartum
Kesimpulan
§ Perdarahan antepartum merupakan perdarahan yang terjadi setelah
kehamilan 24 minggu sampai sebelum terjadi persalinan.
§ Perdarahan antepartum paling sering terjadi karena plasenta previa
dan solusio plasenta, diikuti dengan ruptur uteri dan vessel fetal ruptur.
§ Diagnosa dari perdarahan antepartum saat ini yang lebih akurat
adalah dengan pemeriksaan ultrasonografi.
§ Penanganan perdarahan antepartum adalah dengan tindakan secara
ekspektatif, aktif, dan operasi seksio sesarea.
§ Komplikasi yang paling berbahaya adalah syok oleh karena
perdarahan sehingga harus ditangani lebih awal dan segera. Prognosis
pada perdarahan antepartum baik bila ada fasilitas yang cukup
memadai.pasien

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai