Anda di halaman 1dari 104

Complete UKMPPD Mei 2022

Obsgyn 2
Mediko made the med-easy!
Perdarahan
Perdarahan
Postpartum
Antepartum

4T
Early onset Late onset

Tonus

Plasenta Previa

Trauma

Solusio Placenta
Tissue

Vasa Previa Trombin


PERDARAHAN
ANTEPARTUM

JANGAN PERNAH LAKUKAN


PEMERIKSAAN DALAM VAGINA (VT)
Plasenta Previa
• Implantasi plasenta terletak pada bagian bawah Rahim sehingga
menutupi jalan lahir.
• Etiologi dan Faktor Risiko
• Endometrium di fundus belum siap menerima implantasi,
endometrium yang tipis sehingga diperlukan perluasaan plasenta
untuk mampu memberikan nutrisi pada janin, dan vili korealis
pada chorion leave yang persisten.
• Belum diketahui secara pasti, namun insiden meningkat pada
grande multipara, primigravida tua, bekas SC, bekas operasi dan
kelainan janin.

Gejala dan tanda : PERDARAHAN DARI JALAN LAHIR TANPA RASA NYERI
dan BERWARNA MERAH SEGAR
Berdasarkan Lokasinya

ETIOLOGI
Bekas Operasi SC
Bekas operasi Rahim
Total OUI Sebagian OUI
Kelainan janin

Gejala dan tanda : PERDARAHAN DARI


JALAN LAHIR TANPA RASA NYERI dan
BERWARNA MERAH SEGAR

Tepat di ostium <2 cm dari OUI


PEMERIKSAAN PENUNJANG
• USG : dilakukan pada usia kehamilan 18-21 minggu,
USG dapat digunakan untuk mengukur jarak antara
ostium uteri ke plasenta.
• MRI : merupakan GOLD STANDARD untuk
pengukuran batas plasenta dengan OUI.

TATALAKSANA
• Inspekulo + USG + Koreksi cairan dengan infus (NaCl 0,9% atau RL)
• Lihat jumlah perdarahan:
• Banyak  SC tanpa melihat usia kehamilan
• Sedikit waktu menuju aterm masih lama  rawat jalan  terapi
ekspektan
TATALAKSANA EKSPETAN
• Tatalaksana ekspektan
• Syarat : janin preterm, perdarahan sedikit, tidak ada tanda impartu, keadaan umum ibu
baik, tidak ada gawat janin.
• Sentinel bleeding  rawat inap dan observasi 48 jam untuk perdarahan berulang.
• Kontraksi (+)  berikan tokolitik : MgSo4 4g IV dilanjutkan 4 g setiap 6 jam ATAU
nifedipin 3x20 mg.
• Pematangan paru
• Tatalaksana aktif (persalinan)  dilakukan pada :
• Usia kehamilan cukup bulan.
Bisa dilahirkan
• Janin mati/gawat janin.
pervaginam
• Perdarahan aktif dan banyak.
• Pada plasenta letak rendah dan presentasi kepala  boleh amniotomi dan persalinan
per vaginam.
• Sisanya lakukan SC
SOLUTIO PLASENTA
Terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya
• Diagnosis
• Perdarahan kehitaman dan cair, syok tidak sesuai dengan jumlah darah
keluar (tersembunyi), anemia berat, gawat janin / hilangnya DJJ, uterus tegang
dan nyeri

• Faktor Predisposisi
• Hipertensi
• Versi luar
• Trauma abdomen
• Hidramnion
• Gemelli
• Defisiensi besi
Tatalaksana
• Lakukan persalinan segera
bergantung pembukaan
serviks:
• Lengkap  ekstraksi
vakum
• Belum ada/ lengkap
 Per abdominam
• Kenyal, tebal, dan tertutup

Per abdominam
Perbedaan
Vasa Previa TANDA KHAS!
• Perdarahan tidak nyeri + ketuban pecah
• Fetal distress
• Perdarahan janin  Kleihauer-betke test (+)

Pemeriksaan Penunjang
USG Doppler + Posisi Tredelenburg
+ pemindahan manual posisi
presentasi janin dengan lembut

Tatalaksana : Perabdominan
IMPLANTASI ABNORMAL
PLASENTA PLASENTA AKRETA
Vili chorialis menanamkan diri sampai
batas atas lapisan otot rahim.

PLASENTA INKRETA
Vili chorialis menanamkan diri sampai
masuk dalam lapisan otot rahim.

PLASENTA PERKRETA
Vili chorialis menanamkan diri sampai
menembus lapisan otot mencapai serosa
atau menembusnya.
IMPLANTASI ABNORMAL PLASENTA
Faktor Resiko : • Pemeriksaan Penunjang
• Plasenta previa • USG doppler
• Riwayat SC • swiss-cheese appearance.
• Jaringan parut pada uterus • Biopsi plasenta dan myometrium 
• Kuretase uterus
konfirmasi diagnosis
Manifestasi Klinis
• Perdarahan antepartum
• Plasenta tidak dapat dilahirkan Swiss-cheese
appearance
(retensio plasenta)

Tatalaksana
• Bila sudah ditemukan sebelum kelahiran,
lahirkan secara section caesaria.
• Histerektomi  pada plasenta inkreta
dan perkreta.
PERDARAHAN POST PARTUM
Kehilangan darah > 500 mL Kehilangan darah > 1000 mL setelah
setelah persalinan pervaginam persalinan sesar (SC)

24 JAM
Early/primary Late/seconday
Muncul <24 jam pasca salin Muncul >24 jam pasca salin
Diagnosis Banding
Tonus Atonia Uteri • Perdarahan segera
• Uteri lembek/tidak kontraksi
Trauma Robekan jalan lahir • Perdarahan segera
• Tampak laserasi
Ruptur uteri • Perdarahan segera
• Nyeri perut hebat
• Kontraksi hilang
Inversio uteri • Fundus tidak teraba pada palpasi abdomen.
• Lumen vagina berisi massa
• Kontraksi hilang
Tissue Retensio Plasenta • Plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah lahir
bayi.
Sisa Plasenta • Plasenta atau sebagian selaput lahir tidak lengkap.
Thrombin Gangguan pembekuan darah • Perdarahan tidak berhenti, encer
• Gagal uji terbentuk gumpalan pada uji laboratorium
Manifestasi Klinis
Ruptur Uteri • Nyeri hebat, kontraksi uterus hilang, syok,
defans muscular (+)
• Krepitasi pada kulit perut (emfisema subkutan),
Etiologi teraba
• Jaringan parut bekas SC bagian janin langsung dibawah kulit perut, nyeri tekan
• Riwayat kuretase atau perforasi • DJJ sulit terdengar
uterus Tatalaksana
• Trauma abdomen • Resusitasi cairan
• Persalinan lama akibat CPD • Persiapan tindakan SC dan laparotomy
• Stimulasi berlebihan saat induksi • Tindakan definitive
• Peregangan uterus berlebihan o Histerorafia  bila robekan melintang dan
• Neoplasma tidak
trofoblastik mengenai daerah luas
gestasional o Histerektomi  bila robekan uterus mengenai jaringan
yang sangat luas serta banyak bagian nekrotik
Laserasi Jalan Lahir
I Luasnya robekan hanya sampai mukosa vagina, komisura posterior
tanpa mengenai kulit perineum. Tidak perlu dijahit jika tidak ada
perdarahan dan posisi luka baik

II Robekan yang terjadi lebih dalam yaitu mengenai mukosa vagina,


komisura posterior, kulit perineum dan otot perineum. Jahit
menggunakan teknik penjahitan laserasi perineum.
III Robekan yang terjadi mengenai mukosa vagina, komisura posterior, kulit
perineum, otot perineum hingga otot sfingter ani.
3a: <50% sfingter ani eksterna
3b: >50% sfingter ani eksterna
3c: meliputi sfingter ani interna

IV Mengenai mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum, otot


sfingter ani sampai ke dinding depan rektum. Penolong asuhan
persalinan normal tidak dibekali keterampilan untuk reparasi laserasi
perineum derajat tiga atau empat. Segera rujuk ke fasilitas rujukan
Panduan Tatalaksana
Soal No. 1
Seorang wanita usia 30 tahun G2P1A0 usia kehamilan 38 minggu datang ke IGD dengan
keluhan perdarahan pervaginam sejak 1 jam yang lalu. Pasien juga mengeluhkan nyeri perut
hebat. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 90/60 mmHg, HR 110x/menit, RR
17x/menit, suhu 37 C. Pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan abdomen, bagian janin
teraba jelas, station janin tidak teraba. DJJ 80x/menit. Diagnosis yang tepat adalah
a. Plasenta previa
b. Abruptio plasenta
c. Vasa previa
d. Ruptur uteri
e. Intersia uteri
Soal No. 2
Seorang wanita 39 tahun G3P2A0 UK 32 minggu datang ke IGD dengna keluhan nyeri perut
hebat sejak 1 jam lalu. Pada ANC sebelumnya TD 150/90. Pasien memiliki riwayat SC atas
indikasi CTG kategori III. Pemeriksaan tanda vital TD 92/65, HR 115x, RR 25x, suhu
afebris, ekstremitas dingin. Fundus teraba keras dengan nyeri tekan (+), tidak ditemukan
darah maupun kelainan pada inspekulo. Pemeriksaan janin didapatkan DJJ 90x/menit, vertex
station -1. Diagnosis dan tatalaksana yang tepat adalah
a. Ruptur uteri; SC
b. Ruptur vasa previa; Kuretase
c. Korioamnionitis; Antibiotik IV
d. Abruptio plasenta; SC
e. Plasenta previa; Ekspektan
Soal No. 3
Seorang wanita dirujuk ke IGD karena mengalami perdarahan pascamelahirkan per vaginam
dibantu oleh bidan. Bidan yang menolong persalinan pasien mengatakan bahwa plasenta
tidak kunjung lahir selama 1 jam. Tidak ditemukan adanya robekan pada jalan lahir. Pada
pemeriksaan fisis didapatkan tekanan darah pasien 80/60 mmHg, nadi teraba lemah, akral
dingin. Tata laksana awal pada pasien ini adalah …
A. Eksplorasi jalan lahir
B. Uterotonika
C. Pemberian asam traneksamat
D. Resusitasi cairan
E. Manual plasenta

Soal UKMPPD Batch Februari 2021


Soal No. 4
Seorang wanita 28 tahun, G2P1A0, UK 31 minggu datang ke IGD dengan keluhan
perdarahan dari jalan lahir 1 jam yang lalu. Perdarahan tidak disertai dengan rasa nyeri
perut. Pada pemeriksaan fisik saat ini tidak ada perdarahan aktif. Dokter melakukan VT
dengan hasil pembukaan 0 cm, tidak ada nyeri goyang portio dan terdapat darah merah
segar dari sarung tangan. Pada USG ditemukan plasenta berada di segmen bawah Rahim
dan terletak tepat pada tepi OUI. Apakah diagnosis yang paling tepat pada pasien ini?
a. Plasenta previa letak rendah
b. Plasenta previa parsial
c. Plasenta previa subtotalis
d. Plasenta previa totalis
e. Plasenta previa marginalis
Soal No. 5
Seorang wanita usia 28 tahun G2P1A0 UK 24 minggu dating ke IGD dengan keluhan keluar
perdarahan hebat dari jalan lahir sejak 1 jam yang lalu. Keluhan nyeri perut disangkal. Pasien
sempat terpeleset di kamar mandi dan keluar cairan bening deras dari kemaluannya
Pemeriksaan tanda vital TD 87/59, HR 110x, RR 23x, suhu afebris. Pemeriksaan fisik
ditemukan perdarahan dari jalan lahir, nyeri tekan fundus (-). USG abdomen ditemukan 2
plasenta yang letaknya berseberangan. Diagnosis yang paling tepat adalah
a. Plasenta previa
b. Ruptur uteri
c. Vasa previa
d. Abruptio plasenta
e. Plasenta akreta
Ketuban Pecah Dini
PPROM PROM
(Preterm Premature Rupture of 37 MINGGU (Premature Rupture of
Membranes) Membranes)
• Inspeksi :
pengumpulan cairan di vagina mengalir keluar dari
lubang serviks saat pasien batuk atau saat fundus.
• Kertas Nitrazin (lakmus)
Berubah menjadi biru (cairan amnion lebih basa)
• Mikroskopik
Ferning sign (arborization, gambaran daun pakis)
• Amniosentesis
Injeksi 1 ml indigo carmine + 9ml NS tampak
tampon vagina setelah 30 menit.
TATALAKSANA
TATALAKSANA UMUM : Antibiotik Profilaksis
• DOC : Penisilin dan makrolida
• Ampicilin 2 g IV/6 jam dan eritromisin 250 mg IV/6 jam selama 2 hari
diikuti
amoxcicilin 250 mg PO/8 jam dan eritromisin 250 mg PO/8 jam.
• Atau : Eritromisin 250 mg PO/6 jam selama 10 hari.

Di RS Rujukan, lakukan tatalaksana sesuai dengan usia kehamilan :


• ≥ 34 minggu
• Lakukan induksi persalinan dengan oksitosin bila tidak ada kontraindikasi.
• 24-33 minggu
• Berikan dexametason 6 mg IM tiap 12 jam selama 48 jam atau betametasone 12 mg
IM tiap 24 jam selama 48 jam.
• Bayi dilahirkan di usia kehamilan 34 minggu, atau di usia kehamilan 32-33 minggu, bila
dapat dilakukan pemeriksaan kematangan paru dan hasil menunjukan bahwa paru
sudah matang.
Korioamnionitis
DEFINISI
• Infeksi pada korion dan amnion
• Diagnosis : ditemukan demam
>38oC dengan 2 atau lebih tanda
berikut ini :
• Denyut jantung janin >160
kali/menit.
• Frekuensi nadi ibu > 100
kali/menit.
• Nyeri tekan fundus saat tidak
berkontraksi.
• Cairan amnion berbau.
Intrauterine Fetal Death
(IUFD)
Kematian janin sebelum dilahirkan; setelah usia 22 minggu dan BB >500 gram

Etiologi Infeksi, intoksikasi, kelainan bawaan berat, inkompatibilitas darah

Pemeriksaan Fisik
• Rahim tidak membesar, fundus uteri turun, mammae regresi, DJJ (-)
• Palpasi anak kurang jelas, pergerakan anak tak teraba saat pemeriksaan

Pemeriksaan Penunjang Rontgen


Spalding sign Tulang tengkorak overlapping karena isi tengkorak kurang  akibat otak mencair
Helix sign Gelembung udara pada arteri umbilikalis
Ball sign Tulang punggung sangat melengkung
Bayangan tulang iga menyempit
Derajat Maserasi
I Kulit tubuh belum rusak, mudah
terkelupas
II Kulit ada gelembung berisi cairan+darah,
Pemeriksaan USG bila pecah kulit terkelupas (1-3 hari
(Spalding sign) setelah mati)

III Semua jaringan kendor,sendi-sendi


Tatalaksana
longgar, kulit kisut, tengkorak
Bila janin tidak lahir dalam 5 minggu  berupa
dilakukan partus induksi kantong
(karena setelah 4 minggu dapat
mulai tejraid kelainan pembekuan darah)
SKDI
Persalinan Preterm
Persalinan pada usia kehamilan <37 minggu
Tatalaksana
Syarat terapi ekspektan (konservatif)
• Usia kehamilan antara 24-34 minggu
• Dilatasi serviks kurang dari 4 cm
• Tidak ada korioamnionitis (infeksi intrauterine), preeclampsia, atau perdarahan aktif
• Tidak ada gawat janin

Tokolitik

Nifedipin Dosis awal 30mg  Dilanjutkan3 x 10 mg peroral


Terbutalin Sulfat • 1000 ug (2 ampul) dalam 500 ml larutan infus NaCl 0,9% dengan dosis
awal pemberian 10 tetes/menit
• Dinaikkan 5 tetes/menit tiap 15 menit hingga kontraksi hilang
Salbutamol • Dosis awal 10 mg IV dalam 1 liter cairan infus 10 tetes/menit setiap 30 menit
sampai kontraksi berhenti atau denyut nadi >120x/menit
• Dosis dipertahankan hingga 12 jam setelah kontraksi hilang

Kortikosteroid

Pilih salah satu


• Dexametason 6 mg IM setiap 12 jam sebanyak 4x
• Betametason 12 mg IM setiap 24 jam sebanyak 2x

Antibiotik
Pilih salah satu
• Ampicillin 2 gr IV setiap 6 jam
• Penicillin G 2 juta unit IV setiap 6 jam
• Klindamisin 3 x 300 mg PO (jika alergi Penicillin
Kata Kunci :
Metritis
Tanda dan Gejala
• Nyeri perut bawah
• Lokia berbau dan purulen
• Subinvolusi uterus
• Demam >38C dapat disertai menggigil

TATALAKSANA : Antibiotik hingga 48 jam bebas demam


• Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam + Gentamisin 5 mg/kgBB
IV tiap 24 jam + Metronidazol 500 mg IV tiap 8 jam.
• Jika masih demam 72 jam setelah terapi, kaji ulang
diagnosis dan tatalaksana.
Soal No. 6
Seorang wanita usia 21 tahun hamil G1P0A0 datang dengan demam tinggi sejak 2 hari,
menggigil, tidak turun-turun. Sebelumnya pasien jatuh dari motor, perdarahan pervaginam
tidak ada, hanya keluar seperti air kencing dari kemaluan. Keluhan lain tidak ada. KU pasien
tampak lemah, kompos mentis, tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 100x/menit, napas
22x/menit, suhu 38,8oC. TFU sesuai usia kehamilan, DJJ 170x/menit. Inspekulo tampak
cairan warna hijau, berbau, OUE tertutup. Dari hasil laboratorium didapatkan Hb 11,2 g/dL,
leukosit
25.200/mm3, trombosit 188.000/mm3. Komplikasi pada janin dari kondisi di atas adalah…
a. Endometriosis
b. Abses pelvis
c. Perdarahan post partum
d. IUFD
e. Atonia uteri
Soal No. 7
Seorang wanita usia 23 thaun G1P0A0 usia kehamilan 28 minggu datang ke UGD dengan
keluhan keluar air dari jalan lahir dan kenceng-kenceng. Pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 120/80, nadi 88x, RR 18x, suhu 36,2 C. DJJ 135c/menit. Pemeriksaan dalam
didapatkan pembukaan lengkap, cervix tidak dirasa, hodge 3-4, selaput ketuban (-).
Tatalaksana selanjutnya adalah
a. Pimpin persalinan
b. Observasi kemajuan persalinan
c. SC
d. Pecahkan ketuban
e. Forsep
Soal No. 8
Seorang wanita usia 36 tahun G3P2A0 usia kehamilan 28-30 minggu datang dengan keluhan
kontraksi rahim dan keluar lendir disertai darah dari vagina. Anak pertama dan kedua lahir
dengan diagnosis BBLR. Tanda vital dalam batas normal, kontraksi dirasakan 3 kali dalam 10
menit, 50 detik sedang, janin letak bujur, posisi kepala di bawah, sudah masuk pintu atas
panggul. Pada pemeriksaan dalam didapatkan dilatasi servix 5 cm, ketuban masih utuh.
Diagnosis dan tatalaksana definitive kasus diatas adalah?
a. Partus Prematurus, Pertahankan kehamilan
b. Partus Prematurus, Terminasi Kehamilan
c. Partus Prematurus Imminens, Pertahankan kehamilan
d. Partus Prematurus Imminens, Terminasi kehamilan
e. Inkompetensi serviks, Terminasi kehamilan
Prolaps Uteri
Faktor Resiko : Usia tua, obesitas, grande
multipara, konstipasi

Tatalaksana
Gangguan Menstruasi
Amenorrhea Primer Tidak pernah menstruasi setelah berusia 16 tahun, atau berusia
14 tahun tanpa menstruasi sebelumnya dan tidak terdapat
tanda-
tanda perkembangan seksual sekunder
Amenorrhea Tidak terdapat menstruasi selama 3 bulan pada wanita dengan
sekunder
sklus haid teratur, atau 9 bulan pada wanita dengan siklus
menstruasi
tidak teratur
Oligomenorea Menstruasi yang jarang atau dengan perdarahan yang sangat sedikit.

Menorrhagia Perdarahan yang banyak dan memanjang pada interval


menstruasi yang teratur.
Metrorrhagia Perdarahan pada interval yang tidak teratur, biasanya diantara siklus.
Menometrorrhagia Perdarahan yang banyak dan memanjang, lebih sering
dibandingkan dengan siklus normal.
DIAGNOSIS AMENORRHEA PRIMER
Abnormal Uterine
Bleeding
MIOMA Pemeriksaan Berkala
• Pemeriksaan fisik & USG setiap 6-8 minggu
untuk mengawasi pertumbuhan, ukuran, dan
jumlah 🡪 bila stabil 🡪 observasi 3-4
bulan.
Terapi Hormonal
• Preparat progestin atau GnRH 🡪
efek hipoestrogen
Terapi Operasi
4 Tipe Mioma Uteri
• Miomektomi dan histerektomi
• Subserosa : tumbuh dilapisan luar uterus dan kearah luar.
• Intramural : tumbuh didalam dinding uterus.
• Submukosa : dibawah lapisan kavum uteri  infertilitas, keguguran.
• Pedunculated Memiliki tangkai
Endometriosis

Ground glass appearance Chocolate cyst : endometrioma

1. Operatif
2. Non-Operatif
• Anti nyeri (NSAID, aspirin, morphine, and codeine)
• Hormonal : Pil KB

• Dismenore : timbul beberapa saat sebelum keluarnya darah haid, berlangsung selama
menstruasi.
• Dispareunia, subfertilitas/infertilitas, chronic pelvic pain, abortus spontan.
MEDIKOLOGIC!
Kista
•Bartholini
Kista yang paling sering.
• Kebanyakan asimptomatik.

• Kateter word selama 4-6 minggu


• Marsupialization: alternatif kateter word,
biasanya dilakukan jika rekuren  tidak
boleh dilakukan bila masih terdapat
Kista Bartolini abses
Policystic Ovarian Syndrome

Diagnosis USG
• Gambaran seperti
roda pedati.
• 12 atau lebih
folikel
terlihat jelas di
satu
ovarium.
• Ukuran satu atau
kedua ovarium
membesar.
• Oligospermia : jumlah ejakulat
< 1,5cc
• Azoospermia : tidak ada sperma
dalam ejakulat.
• Oligozoospermia : jumlah
sperma <15 juta per ml cairan
ejakulat.
• Astenozoospermia : jumlah
sperma motil (A+B) < 32%
• Teratozoospermia : jumlah
sperma dengan morfologi
normal < 4%
• Necrozoospermia : tidak
ada
Ca Cervix
• Etiologi : Faktor resiko : HPV 16
dan 18, multipartner, perokok.

• Tanda dan Gejala


• Perdarahan pervagina,.
• Perdarahan post menopausal,
keputihan berlebihan.
• Perdarahan pasca
koitus,
keputihan berbau
busuk dan darah
PAP negative, ulang 3-5 tahun
Pap Smear • Waktu terbaik pengambilan
lendir serviks adalah dua minggu
setelah hari pertama mendapat
haid
• Jangan menggunakan pembasuh
atau sabun antiseptik di sekitar
vagina selama 72 jam sebelum
pengambilan contoh lendir
serviks.
• Sebaiknya, tidak melakukan
hubungan seksual selama 48
jam sebelum pengambilan.
Soal No. 9
Seorang wanita usia 28 tahu P2A0 datang ke Puskesmas dengan keluhan terdapat benjolan
kemerahan pada bibir kemaluan. Keluha dirasakan sejak 1 tahun lalu. Benjolan sebesar telur
ayam, dirasakan gatal, dan kadang nyeri. Pasien juga mengeluhkan keputihan yang terasa
gatal. Dari pemeriksaan status lokalis vulva sisi posterolateral kiri didapatkan benjolan
sebesar telur ayam pada sisi, konsistensi lunak, fluktuasi (+), nyeri tekan (+). Dari
pemeriksaan juga didapatkan sedikit fluor berwarna putih dan berbau tidak khas. Diagnosis
dan tatalaksana yang tepat adalah
a. Kista kelenjar Skene; insisi, drainase, epilasi
b. Abses kelenjar skene; insisi dan drainase
c. Kista kelenjar Bartolin; ward catheter
d. Abses kelenjar Bartolin; marsupialisasi
e. Abses kelenjar Bartolin; insisi, drainase
Soal No. 10
Wanita 30 tahun P2A0 datang dengan keluhan nyeri haid selama empat bulan terakhir. Nyeri
haid disertai kram perut dan jumlah haid yang keluar diakui lebih banyak dari biasanya.
Pasien juga terkadang mengalami nyeri saat berkemih, buang air besar, dan berhubungan
seksual. Keadaan umum dan tanda vital pasien dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisis,
ditemukan massa di adneksa kiri dan nyeri goyang porsio. Pada pemeriksaan USG pelvis sisi
kiri didapatkan ground glass appearance. Diagnosis pasien yang mungkin adalah …
a. Kista endometriosis
b. Kista musinosum
c. Apendisitis
d. Kehamilan ektopik
e. Penyakit radang panggul

Soal UKMPPD Batch Februari 2021


Soal No. 11
Sepasang suami istri sudah datang dengan keluhan belum memiliki anak setelah menikah 3
tahun. Suami usia 30 tahun dan istri 25 tahun. Istri rutin mens tiap bulan dan suami merasa
normal. Pemeriksaan sperma didapatkan sperma 3 ml, putih, bau khas, jumlah sperma 5
juta/cc, morfologi baik 52%, motilitas normal 52%. Diagnosis yang tepat adalah...
a. Oligozoospermia
b. Astenozoospermia
c. Teratozoospermia
d. Oligoastenozoospermia
e. Astenoteratozoospermia
Soal No. 12
Pasien perempuan 25 tahun datang dengan keluhan belum memiliki anak setelah tiga tahun
menikah. Pasien mengaku haid jarang terjadi (bisa sampai 2-3 bulan sekali) dan tidak teratur.
Tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 95x/menit, napas 20x/menit, suhu 36,7oC. Indeks massa
tubuh pasien 26,8 kg/m2. Pada pemeriksaan fisis, pasien memiliki banyak jerawat dan
terlihat rambut tumbuh keluar dari liang telinga, serta adanya warna kehitaman di lipatan
leher. Pada pemeriksaan USG abdomen ditemukan gambaran roda pedati. Diagnosis pasien
tersebut yang mungkin adalah …
a. Kista endometriosis
b. Kista musinosum
c. Tumor sel granulosa
d. Teratoma ovarium
e. Sindrom ovarian polikistik
Soal No. 13
Seorang wanita 36 tahun nulligravida datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri panggul
sejak 1 tahun lalu. Nyeri dirasakan tumpul dan hilang timbul. Keluhan juga disertai dengan
perdarahan haid yang banyak hingga 4 pembalut/hari. Pemeriksaan pelvis ditmeukan bentuk
uterus ireguler dengan tinggi sesuai UK 5 minggu. Tes plano (-). Pemeriksaan penunjang
awal yang tepat adalah
a. Radiografi pelvis
b. Kolposkopi
c. Laparoskopi
d. MRI pelvis
e. USG pelvis
OBSTETRI
Malpresentasi Janin
1. Situs/letak (lie): hubungan sumbu panjang janin
dan ibu.
a. Situs memanjang atau membujur
(longitudinal)
b. Situs melintang (tranversal)
c. Situs miring (oblique)

2. Presentasi (presentation): bagian terbawah janin.


a. Presentasi kepala (vertex)
b. Presentasi bokong
c. Presentasi bahu
d. Presentasi muka.
3. Position
Hubungan antara denominator fetus (UUK, dagu,
sakrum) terhadap jalan lahir (kiri, kanan, depan,
belakang atau lintang).
Left occiput transverse

4. Habitus/sikap (attitude)
Hubungan antara sumbu kepala janin dg sumbu
tengah janin.
Contoh: fleksi, defleksi ringan, sedang, defleksi
penuh
Presentasi • Presentasi dahi adalah keadaan dimana
A. Presentasi Dahi kedudukan kepala berada diantara fleksi
maksimal dan defleksi maksimal.
• Diagnosis pada periksa dalam dapat diraba
sutura frontalis, pangkal hidung, dan
lingkaran orbita. Mulut dan dagu tidak
dapat diraba.
• Tatalaksana :
• Bila janin hidup lakukan SC
• Bila janin mati, pembukaan belum
lengkap
 SC
Presentasi Muka
• Disebabkan terjadi ekstensi
penuh dari kepala janin.
• Diagnosis : penolong akan
meraba muka, mulut , hidung,
pipi.
• Dagu merupakan titik acuan,
sehingga ada persentasi muka • Dagu Anterior : dapat pervaginam
dengan dagu anterior dan • Dagu Posterior : per abdominam
posterior. (SC).
Presentasi Bokong
• Bila bokong merupakan bagian terendah janin.
• Ada 3 macam presentasi bokong: complete breech (bokong sempurna),
Frank breech (bokong murni), footling breech (presentasi kaki).
• Partus lama merupakan indikasi untuk melakukan SC, karena
kelainan kemajuan persalinan merupakan salah satu tanda disproporsi.
• Etiologi:
• Multiparitas, hamil kembar,
• hidramnion, hidrosefal
• plasenta previa, CPD
Presentasi Bokong : Bokong bagian terendah janin

Letak bokong kaki Footling Letak bokong murni


Di samping bokong teraba 2 kaki Teraba kedua kaki/lutut atau Bokong menjadi bagian depan,
hanya teraba 1 kaki/lutut kedua tungkai lurus ke atas
Perasat Persalinan

Bracht Manuever

• Presentasi bokong sempurna


atau murni.
• Pelvimetri klinis adekuat
• Janin tidak terlalu besar
• Tidak ada Riwayat SC dengan
indikasi DKP.
• Kepala flexi.
• Jika prolapse tali pusat  SC
Presentasi Kaki

Sebaiknya dilakukan SC

Pervaginam apabila :
• Persalinan sudah sedemikian maju dan
pembukaan lengkap
• Bayi preterm sehingga kans hidup kecil
• Bayi kedua pada kehamilan kembar
SKDI
Versi Faktor
Tindakan mengubah lokasi anak
PrematuritaRs,esgikeomelli,
Macam Versi luar Dari dinding luar perut
hidramnion, hydrocephalus,
Versi dalam Tangan pemeriksa masuk ke ronggaplasenta
uterus previa, CPD
Berdasarkan Putaran

Cephalic version letak lintang, sungsang, presentasi dahi

Syarat Kontraindikasi
• Primipara 34-36 minggu, multipara 36-38 minggu Gemelli anak I
• Ketuban intak, cervix menutup/membuka <4 cm Bekas SC, preeklampsia
• Cairan amnion cukup Plasenta previa
• Tidak ada CPD CPD
• Bagian bawhah anak belum masuk PAP Fetal distress
Persalinan Post
Term
• Kehamilan usia ≥ 42 minggu penuh (294 hari)
terhitung sejak HPHT atau HPL +14 hari.
• Penyebab : pengaruh progesterone (>>), teori
oksitosin, teori kortisol, dsb.
Soal No. 14
Seorang wanita usia 28 tahun G1P0A0 usia kehamilan 39 minggu datang ke RS dengan
keluhan keluar lender dari jalan lahir. Keluhan disertai mulas-mulas. Pemeriksaan fisik
diperole TD 110/70, nadi 80x, RR 20x, suhu 36,7 C. Pemeriksaan dalam didapatkan
pembukaan 8 cm dan teraba orbita, dahi, hidung, mulut dan dagu anterior. DJJ
160-165x/menit. Tindakan yang harus dilakukan selanjutnya adalah
a. Induksi persalinan
b. Lakukan forcep
c. Sectio caesaria
d. Observasi Persalinan pervaginam
e. Lakukan vakum
Soal No. 15
Seorang wanita usia 27 tahun G1P0A0 UK 42 minggu datang ke IGD dengan keluhan perut
terasa kencang-kencang sejak 2 jam lalu. Pada pemeriksaan tanda vital dalam batas normal.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kontraksi Braxton hicks tanpa dilatasi serviks. Langkah
selanjutnya yang paling tepat adalah
a. Pematangan serviks
b. Kontrol lagi setelah 1 minggu
c. Amniocentesis untuk menilai kematangan paru
d. Induksi pada UK 43 minggu
e. Tokolisis
Soal No. 16
Pasien wanita usia 22 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 34 minggu datang untuk
pemeriksaan rutin kehamilan. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pada
pemeriksaan abdomen didapatkan TFU 35 cm, leopold I ballottement (+), leopold II
punggung kanan, leopold III ballottement (-), leopold IV divergen, DJJ 144x/menit. Pada
pemeriksaan USG ditemukan fleksi kedua sendi panggul dan lutut janin. Diagnosis yang
paling tepat adalah?
A. Letak lintang
B. Presentasi bokong murni
C. Presntasi footling
D. Presentasi bokong sempurna
E. Presentasi frank
PENYULIT KEHAMILAN

DM, anemia, mastitis, breast ergorgement, inverted nipple,


cracked nipple, abses mamae
Diabetes Gestational
Intoleransi glukosa yang dikenali pertama kali saat kehamilan.
Biasanya muncul pada usia gestasi > 24 minggu.

Manifestasi Klinis
• Polifagi
• Polidipsi
• Poliuria
• Peningkatan berat
badan
• Janin large for Fetal Macrosomia
gestational age. BB > 4000 mg
Target Terapi
• GDP < 95 mg/dL
• GD2PP < 120 mg/dL

TATALAKSANA
• Pengaturan diet dan gaya
hidup
selama 2 minggu. Apabila gagal  insulin
• Insulin imulai dari dosis kecil 0,5-1,5
U/kgBB/hari.
• Jika tidak tersedia insulin 
Golongan
sulfonilurea
• Skrining Kembali 6-12 minggu pasca
persalinan.
Anemia Saat Kehamilan
ON FETUS ON MOTHER

• Neural tube • Heart


defect decompensation
• Miscariage and heart
• IUGR failure
• Prematurity • Preterm labour dan
• IUFD preterm delivery.
• Post partum
hemorrhage
• Death
Inverted Nipple
• Bentuk puting datar/terlalu kesulitan dalam
pendek 🡪
menyusui bayi
• Ibu kesulitan
• Manifesati Klins : menyusui bayi.
• Puting susu tertarik ke dalam
• Puting datar atau tenggelam.
Cracked Nipple

• Terjadi akibat posisi menyusui


yang tidak benar sehingga latch
on tidak sempurna.
• Bayi menggigit papilla mammae
sehingga luka.
• Tatalaksana :
• Oleskan ASI pada papilla 
First line
• Oleskan lanolin  alternatif
Dapat terjadi abses mammae
Breast Engorgement (Mastalgia)
• Bendungan payudara yang terjadi
akibat ekspansi dan penampungan
Manifestasi Klinis :
ASI berlebih.
• Payudara bengkak dan keras.
• Faktor predisposisi :
• Nyeri pada payudara.
• Posisi menyusui yang salah.
• Biasa terjadi 3-5 hari pasca persalinan.
• Penyapihan yang terlalu cepat.
• Mengenai kedua payudara
• Pemberian ASI jarang
• Cracked nipple
TATALAKSANA
• Kompres hangat payudara selama 5 menit (berbeda
dengan mastitis, kompresnya dingin)..
• Susukan bayi/pompa ASI setiap 2-3 jam sekali.
• Bromokriptin 2,5 mg  agonis dopamin, mencegah
sekresi prolactin.
Manifestasi Klinis :
MASTITIS • Demam biasnya menghilang dalam 48-72 jam setelah
terapi.
• Perubahan pada payudara :
• Eritema
• Nyeri
• Pembengkakan.

TATALAKSANA
• Kompres dingin
• Antipiretik  Paracetamol 3x500 mg PO.
• Antibiotik
• Kloksasilin 4x500 mg PO selama 10-14 hari.
• Infeksi pada kelenjar mammae • Eritromisin 3x250 mg PO selama 10-14 hari.
• Etiologi : Staphylococcus aureus • Tetap menyusui di payudara yang tidak nyeri
ABSES MAMMAE

Merah, fluktuasi (+), disertai demam

TATALAKSANA
• Insisi dan drainase dan jangan menyusui terlebih dahulu.
• Antipiretik  paracetamol 3x500 PO
• Antibiotik :
• Kloksasilin 4 x 500 mg PO selama 10-14 hari ATAU
• Eritromisin 3x250 mg PO selama 10-14 hari
Soal No. 17
Seorang wanita usia 29 tahun G1P0A0 usia kehamilan 31 minggu datang untuk kontrol
kehamilan. Pasien merasa belakangan sering lemas. Pemeriksaan fisik konjungtiva palpebra
anemia (+/+), sklera ikterik (-/-), pembesaran kelenjar getah bening leher (-), hepar dan lien
sulit dinilai. Hasil Hb 9, leukosit 5000, trombosit 165.000, RDW 27%, MCV 75. Pemeriksaan
darah tepi tampak anisositosis, poikilositosis, dan gambaran anemia mikrositer. Tatalaksana
yang tepat adalah…
a. Pemberian eritropoietin
b. Transfusi PRC
c. Sulfas ferosus 3x300
d. Transfusi + sulfas ferosus 3x300
e. Zat besi IV
Soal No. 18
Seorang wanita usia 23 tahun P1A0 datang dengan keluhan demam sejak 2 hari yang lalu.
Selain demam, pasien juga mengeluh nyeri dan lecet pada puting payudara kiri. Pasien baru
melahirkan normal dua minggu yang lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan TD 120/80
mmHg, N 80 x/menit, P 12 x/menit, T 38,5 C. Status lokalis didapatkan mammae sinistra
tampak hiperemis, teraba hangat dan keras, nyeri tekan (+), tampak lecet pada nipple (+).
Diagnosis yang tepat adalah…
a. Abses mammae
b. Cracked nipple
c. Mastitis
d. Fistula nipple
e. FAM
Soal No. 19
Wanita 25 tahun P1A0 datang ke klinik dengan keluhan nyeri pada payudara
kiri. Pasien post melahirkan 2 minggu yang lalu. Pemeriksaan tanda vital
didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 90 x/menit, frekuensi nafas 18
x/menit, dan suhu 38,3°C. Pemeriksaan payudara kiri tampak eritema, edema,
teraba hangat, nyeri tekan (+), fluktuasi (+).
Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus ini?
A. Mastitis
B. Abses mammae
C. Bendungan air susu
D. Galaktokel
E. Tumor payudara
Soal No. 20
Seorang ibu habis melahirkan, mengeluh sulit menyusui karena puting
payudara masuk ke dalam. Puting hanya dapat keluar Ketika ditekan.
Apa diagnosisnya?
A. Inverted nipple derajat I
B. Inverted nipple derajat II
C. Inverted nipple derajat III
D. Inverted nipple derajat IV
E. Inverted nipple derajat V
Soal No. 21
Perempuan 21 tahun, P1A0, datang dengan keluhan lecet pada puting payudara. Pasien post
partum dan sekarang sedang menyusui anaknya. KU: CM VS: TD :100/90, T : 36,8oC. Dari
hasil pemeriksaan fisik didapatkan lecet pada putting payudara kiri dengan fisura, suhu
payudara sama dengan area lain, indurasi (-), abses (-), warna kulit sama dengan bagian kulit
lainnya. Apa tatalaksana non farmakologi pada pasien?

a. Cuci payudara dengan air dan antiseptic untuk menghindari infeksi


b. Massage dengan minyak zaitun
c. Menggunakan ASI di sekitar putting untuk melembabkan
d. Stop menyusui bayi hingga luka sembuh
e. Ginakan nipple shield

Soal AIPKI Batch Agustus 2021 Sesi 3


MATERI KB
JENIS KB dan EFEKTIVITASNYA
Cara Pemilihan KB
KB metode alami
Metode Amenorrhea Laktasi
Mekanisme
• Pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif untuk menekan ovulasi.
• Metode ini memiliki 3 syarat :
• Ibu belum mengalami haid lagi.
• Bayi disusui secara eksklusif dan sering, sepanjang siang dan malam.
• Bayi berusia kurang dari 6 bulan
• Efektivitas : Apabila dilakukan secara benar, resiko kehamilan <1 dari 100 ibu.

Keuntungan Khusus :
• Mendorong pola ASI yang benar
• ES : tidak ada.
KB metode barier
• Menghalangi bertemunya
sperma dan sel telur
• Efektivitas: 98 %
• Mencegah penularan
PMS
• Efek samping: Dapat memicu
reaksi alergi lateks, ISK , dan
keputihan (diafragma)
• Harus sedia sebelum
berhubungan
KB Hormonal
Jenis kontrasepsi Mekanisme Kerja
Pil Kombinasi menekan ovulasi, mencegah implantasi, mengentalkan lendir serviks sehingga sulit
dilalui oleh sperma, dan menganggu pergerakan tuba sehingga transportasi telur
terganggu

Pil progestin Supresi ovulasi, menekan puncak LH dan FSH, meningkatkan kekentalan lendir servix,
menurunkan jumlah dan ukuran kelenjar endometrium, menurunkan motilitas cilia di
tuba falopi
Suntik kombinasi menekan ovulasi, mengentalkan lendir
serviks sehingga penetrasi sperma terganggu, atrofi pada endometrium sehingga
implantasi terganggu, dan menghambat transportasi gamet oleh tuba. Suntikan
inidiberikan sekali tiap bulan
Suntik Progestin Kerja utama mencegah ovulasi dengan menekan FSH dan LH serta LH surge

Implan Kombinasi antara supresi LH surge, supresi ovulasi, mengentalkan lendir servix, mencegah
pertumbuhan dan perkembangan endometrium
Metode Hormonal
Jenis Pil Kombinasi
• Monofasik (21 tab): E/P dalam dosis yang
sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
(placebo).
• Bifasik (21 tab): E/P dengan dua dosis yang
berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
• Trifasik (21 tab) : E/P dengan tiga dosis yang
berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.

Jenis suntikan kombinasi


• 25mg Depo Medroksiprogesteron Asetat + 5
mg Estradiol Sipionat, IM sebulan sekali.
• 50mg Noretindron Enantat + 5 mg Estradiol
Valerat, IM sebulan sekali
Pil dan suntikan progesteron
Pil Progestin
• Isi 35 pil: 300 µg levonorgestrel atau 350 µg
noretindron
• Isi 28 pil: 75 µg norgestrel
• Contoh
• Micrinor, NOR-QD, noriday, norod (0,35
mg noretindron)
• Microval, noregeston, microlut (0,03 mg
levonogestrol)
• Suntikan Progestin
• Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depo
Provera) 🡪 150mg DMPA, IM di
bokong/ 3 bulan.
• Depo Norestisteron Enantat (Depo
Norissterat)
🡪 200mg Noretdron Enantat,IM di
bokong/ 2 bulan
Pil dan suntikan
•progesteron
Pil KB Andalan diminum di hari pertama haid.
• Satu tablet setiap hari pada waktu yang sama untuk mengurangi
kemungkinan efek samping.
• Bila lupa minum 1 butir pil hormonal (berwarna kuning)  harus minum 2
butir pil hormonal segera setelah Anda mengingatnya
• Apabila lupa meminum 2 butir/ lebih pil hormonal (berwarna kuning) 
minum 2 pil selama 2 hari berturut-turut dan + gunakan kondom bila
melakukan hubungan seksual atau hindari hubungan seksual selama 7 hari.
• Apabila lupa meminum 1 butir pil pengingat (berwarna putih) maka buang
pil pengingat yang terlupakan.
IMPLAN • Cara Kerja
• menekan ovulasi, mengentalkan lendir serviks, menjadikan
selaput rahim tipis dan atrofi, dan mengurangi transportasi
sperma
• Efek Samping
• Serupa dengan hormonal pil dan suntikan
• Kontra Indikasi
NORPLANT • Serupa dengan hormonal pil dansuntikan
36 mg levonorgestrel dan
lama kerjanya 5 tahun.

Jadena dan Indoplant


75 mg levonorgestrel lama 3 tahun.
AKDR : AKDR bekerja dengan membuat inflamasi ringan pada rahim.

Waktu Pemasangan Post partum


Pascaplasenta 10 menit setelah melahirkan plasenta

Segera pasca salin 10 menit hingga 48 jam pasca salin

Pasca salin tertunda Setelah 48 jam – 4 minggu pasca salin (tidak dianjurkan karena
resiko perforasi dan ekspulsi mningkat)

Pasca salin tertunda Extended Postpartum, setelah 4 minggu. Tidak dianjurkan karena
angka ekspulsinya tinggi.
Kontrasepsi Mantap
Kontrasepsi Darurat

INDIKASI
Perkosaan
Sanggama tanpa
menggunakan
kontrasepsi
Pemakaian kontrasepsi
yang tidak benar
Soal No. 22
Seorang ibu usia 29 tahun baru melahirkan anak keduanya enam bulan yang lalu datang
untuk berkonsultasi terkait kontrasepsi. Pasien masih menyusui anak keduanya hingga
sekarang. Pasien saat ini sudah mengalami haid dan memiliki riwayat nyeri selama haid dan
jumlah haid yang keluar banyak. Berat badan saat ini normal dan tidak ada riwayat
keganasan sebelumnya. Pasien memiliki riwayat kehamilan ektopik sebelumnya. Pilihan
kontrasepsi yang paling sesuai untuk pasien ini adalah …
a. AKDR
b. Tubektomi
c. Pil kombinasi
d. Pil progestin
e. Injeksi 1 bulanan

Soal UKMPPD Batch Februari 2021


Soal No. 23
Seorang wanita usia 39 tahun datang bersama suami nya untuk konseling KB,
pasien diketahui sudah mempunyai 3 orang anak, tidak ada riwayat penyakit
yang dimiliki pasien sebelumnya, dari pemeriksaan tanda vital dan
pemeriksaan fisik yang dilakukan didapatkan hasil yang normal, apakah tujuan
dari KB yang cocok untuk wanita tersebut?
A. Menjarangkan kehamilan
B. Menunda kehamilan
C. Mencegah kehamilan
D. Mengakhiri kesuburan
E. Mengakhiri kehamilan
Soal TO AIPKI Regio III Batch 1
2020
Soal No. 24
Seorang perempuan P4A0 usia 44 tahun datang ke rumah sakit untuk
konsultasi kontrasepsi. Pasien sedang menyusui. Usia anak 7 bulan. Pasien
ingin memberikan ASI eksklusif pada anaknya hingga usia 2 tahun.
Kontrasepsi apakah yang sebaiknya diberikan?
A. Pil Kombinasi
B. Pil Progestin
C. AKDR
D. Tubektomi
E. Implan
Soal No. 25
Pasien perempuan 21 tahun baru menikah datang karena khawatir dirinya akan hamil
karena berhubungan dengan suami tanpa menggunakan pengaman 4 hari yang lalu. Pasien
masih ingin menunda memiliki anak untuk beberapa tahun karena terkait kontrak bekerja.
Pemeriksaan fisis pasien dalam batas normal, termasuk berat badannya ideal. Riwayat
menstruasi sebelumnya teratur dan tidak ada riwayat keganasan. Pilihan kontrasepsi darurat
yang tepat untuk pasien adalah …
A. Pasien diedukasi untuk menerima apabila terjadi kehamilan karena sudah lewat dari
periode 3 hari pascasenggama
B. Pil kombinasi dosis rendah
C. Pil kombinasi dosis tinggi
D. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
E. Pil progestin

Anda mungkin juga menyukai