Anda di halaman 1dari 11

KANKER

TESTIS
KELOMPOK 8

Erika Monalisa Dolok Saribu 15000118120028


Gabriella Reinaldo 15000118130104
DEFINISI KANKER TESTIS
1. Kanker testis adalah kanker yang berasal dari jaringan testis. Biasanya kanker testis disebut
sebagai tumor testis dalam istilah biologis. Tumor testis biasanya terjadi pada salah satu
testis, kanan atau kiri. Hanya terdapat sekitar 5% kasus tumor testis yang terjadi pada kedua
testis. Tumor testis merupakan keganasan terbanyak pada pria berusia diantara 15-35 tahun
dan merupakan 1-2% dari semua neoplasma pada pria.

2. Tumor testis terdiri dari 3 jenis menurut WHO dalam Zirti, dkk., (2020), yaitu:
a. Tumor sel germinal (testicular germ cell tumor)
b. Tumor sel nongerminal (testicular non germ cell tumor).
c. Miscellaneous non-specific stromal tumor
FAKTOR RESIKO DAN PENYEBAB

Testis tidak turun Faktor genetik Sindrom klinefelter


Laki-laki dengan kondisi ini Laki-laki dengan riwayat Sindrom ini menyebabkan testis
memiliki risiko tiga kali lipat keluarga yang menderita yang kecil dan tidak tumbuh
untuk menderita kanker testis. kanker testis berisiko empat dengan sempurna. . Kondisi ini
kali mengidap kanker testis. dapat menyebabkan risiko
kanker testis.

Riwayat kanker
Infeksi HIV/AIDS
Beberapa penelitian
testis menunjukkan bahwa laki-laki
Laki-laki yang pernah
menderita kanker testis berisiko dengan penurunan sistem
4-12 kali mengalami kanker kekebalan tubuh akibat infeksi
testis. HIV/AIDS berisiko untuk
mengalami kanker testis.
Gejala kanker testis
Gejala awal penderita kanker testis
1. Adanya benjolan yang tidak nyeri pada testis (paling sering).
2. Penumpukan cairan di skrotum yang mendadak.
3. Pembengkakan pada testis sehingga menjadi lebih besar dari biasanya. Atau sebaliknya, terjadi
penyusutan ukuran testis.
4. Rasa sakit pada testis, skrotum, atau pangkal paha.
5. Perasaan berat pada skrotum.
6.Muncul tanda-tanda pubertas pada usia yang lebih muda.
7. Infertilitas/kemandulan.

Gejala yang muncul bila kanker stadium akhir:


1. Rasa nyeri dan pegal pada perut bagian bawah, punggung dan/atau pinggang.
2. Kelenjar getah bening di leher membesar.
3. Batuk, kadang dapat disertai dengan darah.
4. Nyeri dada.
5. Kesulitan menelan.
Dst.
Pengobatan Kanker Testis

Prosedur ini menggunakan


sinar radiasi bersinergi
tinggi untuk membunuh sel
kanker

Pembedahan Kemoterapi

Radioterapi

1) Operasi pengangkatan Kemoterapi menggunakan


seluruh testis, 2) Operasi obat untuk membunuh sel
pengangkatan kelenjar getah kanker. Biasanya diberikan
bening setelah operasi
Pencegahan
Sampai saat ini belum ada cara untuk mencegah kanker testis.
Deteksi dini dapat dilakukan dengan pemeriksaan testicular self-
examination (TSE) secara teratur. Pemeriksaan tersebut merupakan
metode cepat dan sederhana untuk membantu mengenali perubahan
abnormal pada testis lebih dini.

TSE direkomendasikan oleh National Cancer Institute untuk


dilakukan secara rutin setiap bulan. TSE yang baik dilakukan setelah
mandi air hangat. Hal ini disebabkan karena air hangat dapat
melemaskan skrotum sehingga lebih mudah untuk menemukan
kelainan. Bila dilakukan secara teratur, seseorang akan dapat
mengetahui testis yang normal dan menyadari adanya perubahan yang
tidak biasa. Bila ditemukan perubahan pada testis, sebaiknya  segera
berkonsultasi dengan dokter agar dapat diperiksa lebih lanjut.
Rancangan Intervensi
Pasien yang menderita kanker sangat rentan mengalami depresi atas penyakit yang di
deritanya. Ketika individu terindikasi mengalami depresi, tenaga medis akan berupaya untuk
memberikan penanganan seperti psikoterapi.

Penulis memilih menggunakan terapi kelompok suportif ekspresif (Supportive-Expressive


Group Therapy). Terapi kelompok suportif ekspresif merupakan terapi yang memaknai
keterbukaan dan memaknai ekspresi, pikiran, dan emosi.

Terapi ini dilakukan sebagai wadah untuk mengekspresikan perasaan dan emosi serta
memberikan dukungan sosial bagi pasien kanker.

Tujuan dari terapi kelompok suportif ekspresif yaitu memberikan dukungan sosial yang baik,
menjadi wadah menyampaikan dan mencurahkan perasaan, meningkatkan dukungan sosial
dan keluarga, mengintegrasikan perubahan gambaran diri, memperbaiki hubungan antara
pasien dan tenaga kesehatan, menghilangkan perasaan takut terhadap kematian dan
memperbaharui prioritas hidup.
Pelaksanaan Terapi

Sesi 2 : Fokus pada terapi yang


Sesi 1 : Perubahan konsep diri
dijalani

Sesi 3 : Meningkatkan Sesi 4 : Efek kanker pada


hubungan dengan tenaga keluarga
kesehatan
Sesi 5 : Menilai kembali Sesi 6 : Kemampuan
tujuan hidup menerima kejadian
yang tidak diinginkan

Sesi 7 : Menilai makna Sesi 8 : Evaluasi manfaat


hidup terapi dan terminasi
Terima Kasih 
Apakah ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai