: An. MA
Umur
: 3,5 tahun
Anak ke
:2
Alamat
: Nisam
Agama
: Islam
Suku
: Aceh
No MR
: 03-44-23
Tanggal masuk
: 23-04-2013
: Tn. Am
Umur
: 35 thn
Jenis kelamin
: laki-laki
Suku
: Aceh
Agama
: Islam
Alamat
: Nisam
Pekerjaan
: Pedagang
IBU
Nama
: Ny. Mn
Umur
: 29 thn
Jenis kelamin
: perempuan
Suku
: Aceh
Agama
: Islam
Alamat
: Nisam
Pekerjaan
3. ANAMNESA
1
Keluhan utama
Keluhan tambahan
Pasien datang dari poli dengan keluhan benjolan di testis sebelah kanan sejak 15 hari
yang lalu. Benjolan dirasakan semakin membesar. Os tidak mengeluh nyeri dan menyangkal
benjolan keluar masuk serta semakin membesar ketika batuk atau mengejan.
Os juga merasakan batuk kering sejak 2 hari sebelum masuk ke rumah sakit.
STATUS PRESENT
Keadaan umum
Kesadaran
Tekanan darah
:-
Nadi
: 80x/ menit
Respirasi
: 28x/ menit
Suhu
STATUS GENERALIS
: sedang
: compos mentis
KULIT
Warna
: sawo matang
Turgor
: cepat kembali
Sianosis
: (-)
Ikterus
: (-)
Oedema
: (-)
Anemis
: (-)
KEPALA
Rambut
Wajah
Mata
Pupil
Telinga
: serumen (+/+)
Hidung
Bibir
Lidah
: hipersaliva (-)
Tonsil
: sulit dinilai
Faring
: sulit dinilai
LEHER
Inspeksi
Palpasi
: simetris
: pembesaran KGB (-), kaku kuduk (-)
THORAX
Inspeksi
Bentuk dada
: simetris
Pernafasan
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: batas-batas jantung
Atas
: ICR III
Kiri
Kanan
Auskultasi
ABDOMEN
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Hepar
: tidak teraba
Lien
: tidak teraba
Ginjal
: ballotement negatif
Auskultasi
: peristaltik (+)
GENETALIA
Inspeksi : testis asimetris, benjolan di skrotum (dextra)
Palpasi : konsistensi benjolan lunak, mobile. Nyeri tekan (-), ukuran 4x5 cm.
Hidrokel
Varikokel
Torsi testis
Spermatokel
Hematokel
HIL
Tumor testis
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Urin darah rutin, roentgen thorax.
7. DIAGNOSA
Hidrokel
8. PLANNING
9.
LAPORAN OPERASI
Rawat perdarahan
10. PROGNOSA
Quo ad vitam
: dubia ad bonam
Quo ad functionam
: dubia ad bonam
Quo ad sanactionam
: dubia ad bonam
S
Persiapan operasi
Keadaan pasien:
Pasien puasa sejak
malam
hari,
Benjolan di kantung
skrotum
sebelah
kanan, batuk.
O
Sensorium : CM
T : 37,7
HR : 67x/ menit
RR : 38x/ menit
Tanggal
25-04-2013
S
O
Nyeri (+), bengkak (+), Sensorium : CM
flatus (+), BAB (+)
T : 36
HR : 77x/ menit
RR : 28x/ menit
Tanggal
A
Hidrokel
A
Tetanus
A
5
Terapi
- IVFD Ringer Laktat
12 gtt/ i
Terapi
IVFD RL 20 gtt/i
Inj cefotaxime 300
mg/ 8jam
Inj novaldo 125 mg/
8jam
Inj ondancetron 1/3
amp/ 8 jam
GV H+3
Puasa 6 jam post op
Terapi
26-04-2013
Batuk,
nyeri
bengkak (+)
(-), Sensorium : CM
T : 36
HR : 77x/ menit
RR : 28x/ menit
Tanggal
26-04-2013
S
Batuk,
nyeri
(-),
bengkak berkurang,
luka kering, GV (+)
Tanggal
27-04-2013
S
O
Batuk,
nyeri
(-), Sensorium : CM
bengkak berkurang
T : 36
HR : 77x/ menit
RR : 28x/ menit
O
Sensorium : CM
T : 36
HR : 77x/ menit
RR : 28x/ menit
BAB II
DISKUSI
6
Terapi
IVFD RL 20 gtt/i
Inj cefotaxime 300 mg/
8jam
Inj novaldo 125 mg/
8jam
Inj ondancetron 1/3 amp/
8 jam
Ambroxol 3x cth 1
2.1
Anatomi Testis
Testis adalah organ genitalia pria yang terletak di skrotum. Ukuran testis pada orang
dewasa adalah 432,5 cm dengan volume 15-25 ml berbentuk ovoid. Kedua buah testis
terbungkus oleh jaringan tunika albuginea yang melekat pada testis. Diluar tunika albuginea
terdapat tunika vaginalis yang terdiri atas lapisan viseralis dan parietalis, serta tunika dartos.
Otot kremaster yang berada disekitar testis memungkinkan testis dapat digerakan mendekati
rongga abdomen untuk mempertahankan temperatur testis agar tetap stabil
Definisi Hidrokel
Hidrokel adalah penumpukan cairan berbatas tegas yang berlebihan di antara lapisan
parietalis dan viseralis tunika vaginalis. Dalam keadaan normal, cairan yang berada di dalam
rongga itu memang ada dan berada dalam keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh
sistem limfatik di sekitarnya.
Gambar 3. Hidrokel
2.4
Etiologi
Hidrokel yang terjadi pada bayi baru lahir dapat disebabkan karena belum
Klasifikasi Hidrokel
1. Menurut letak kantong hidrokel terhadap testis
a. Hidrokel Testis
Kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi testis sehingga testis tak dapat diraba.
pada anamnesis, besarnya kantong hidrokel tidak berubah sepanjang hari.
b. Hidrokel Funikulus
Kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak di sebelah cranial dari testis,
sehingga pada palpasi, testis dapat diraba dan berada diluar kantong hidrokel. Pada
anamnesis kantong hidrokel besarnya tetap sepanjang hari.
Patofisiologi
Hidrokel adalah pengumpulan cairan pada sebagian prosesus vaginalis yang masih
terbuka. Kantong hidrokel dapat berhubungan melalui saluran mikroskopis dengan rongga
peritoneum dan berbentuk katup. Dengan demikian cairan dari rongga peritoneum dapat
masuk ke dalam kantong hidrokel dan sukar kembali ke rongga peritoneum. Pada kehidupan
fetal, prosesus vaginalis dapat berbentuk kantong yang mencapai scrotum.
Hidrokel disebabkan oleh kelainan kongenital (bawaan sejak lahir) ataupun
ketidaksempurnaan dari prosesus vaginalis tersebut menyebabkan tidak menutupnya
rongga peritoneum dengan prosessus vaginalis. Sehingga terbentuklah rongga antara
tunika vaginalis dengan cavum peritoneal dan menyebabkan terakumulasinya cairan
10
yang berasal dari sistem limfatik disekitar. Cairan yang seharusnya seimbangan
antara produksi dan reabsorbsi oleh sistem limfatik di sekitarnya. Tetapi pada
penyakit ini, telah terganggunya sistem sekresi atau reabsorbsi cairan limfa. Dan
terjadilah penimbunan di tunika vaginalis tersebut.Akibat dari tekanan yang terusmenerus, mengakibatkan Obstruksi aliran limfe atau vena di dalam funikulus
spermatikus. Dan terjadilah atrofi testis dikarenakan akibat dari tekanan pembuluh
darah yang ada di daerah sekitar testis tersebut.
Hidrokel dapat ditemukan dimana saja sepanjang funikulus spermatikus, juga dapat
ditemukan di sekitar testis yang terdapat dalam rongga perut pada undensensus testis.
Hidrokel infantilis biasanya akan menghilang dalam tahun pertama, umumnya tidak
memerlukan pengobatan, jika secara klinis tidak disertai hernia inguinalis. Hidrokel testis
dapat meluas ke atas atau berupa beberapa kantong yang saling berhubungan sepanjang
processus vaginalis peritonei. Hidrokel akan tampak lebih besar dan kencang pada sore hari
karena banyak cairan yang masuk dalam kantong sewaktu anak dalam posisi tegak, tapi
kemudian akan mengecil pada esok paginya setelah anak tidur semalaman.
Pada orang dewasa hidrokel dapat terjadi secara idiopatik (primer) dan sekunder.
Penyebab sekunder terjadi karena didapatkan kelainan pada testis atau epididimis yang
menyebabkan terganggunya sistem sekresi atau reabsorpsi cairan di kantong hidrokel.
Kelainan tersebut mungkin suatu tumor, infeksi atau trauma pada testis atau epididimis.
Dalam keadaan normal cairan yang berada di dalam rongga tunika vaginalis berada dalam
keseimbangan antara produksi dan reabsorpsi dalam sistem limfatik.
2.7
Diagnosa
1.
Anamnesis
Pada anamnesis keluhan utama pasien adalah adanya benjolan di kantong skortum
yang tidak nyeri. Biasanya pasien mengeluh benjolan yang berat dan besar di daerah skortum.
Benjolan atau massa kistik yang lunak dan kecil pada pagi hari dan membesar serta tegang
pada malam hari. Tergantung pada jenis dari hidrokel biasanya benjolan tersebut berubah
ukuran atau volume sesuai waktu tertentu.
Pada hidrokel testis dan hidrokel funikulus besarnya kantong hidrokel tidak berubah
sepanjang hari. Pada hidrokel komunikan, kantong hidrokel besarnya dapat berubah-ubah
yang bertambah besar pada saat anak menangis. Pada riwayat penyakit dahulu, hidrokel testis
biasa disebabkan oleh penyakit seperti infeksi atau riwayat trauma pada testis.
2.
Pemeriksaan Fisik
11
Pada inspeksi Skrotum akan tampak lebih besar dari yang lain. Palpasi pada skrotum
yang hidrokel terasa ada fluktuasi, dan relatif kenyal atau lunak tergantung pada tegangan di
dalam hidrokel, permukaan biasanya halus. Palpasi hidrokel seperti balon yang berisi air. Bila
jumlah cairan minimum, testis relatif mudah diraba. Sedangkan bila cairan minimum, testis
relatif mudah diraba. Juga penting dilakukan palpasi korda spermatikus di atas insersi tunika
vaginalis. Pembengkakan kistik karena hernia atau hidrokel serta padat karena tumor.
Normalnya korda spermatikus tidak terdapat penonjolan, yang membedakannya dengan
hernia skrotalis yang kadang-kadang transiluminasinya juga positif. Pada Auskultasi
dilakukan untuk mengetahui adanya bising usus untuk menyingkirkan adanya hernia.
Langkah diagnostik yang paling penting adalah transiluminasi massa hidrokel dengan
cahaya di dalam ruang gelap. Sumber cahaya diletakkan pada sisi pembesaran
skrotum.Struktur vaskuler, tumor, darah, hernia, penebalan tunika vaginalis dan testis
normal tidak dapat ditembusi sinar. Trasmisi cahaya sebagai bayangan merah
menunjukkan rongga yang mengandung cairan serosa, seperti hidrokel. Hidrokel
berisi cairan jernih, straw-colored dan mentransiluminasi (meneruskan) berkas cahaya.
2.7
Diagnosa Banding
Secara umum adanya pembengkakan skrotum memberikan gejala yang hampir sama dengan
hidrokel, sehingga sering salah terdiagnosis. Oleh karena itu diagnosis banding hidrokel
adalah
1. Varikokel
Adalah varises dari vena pada pleksus pampiniformis akibat gangguan aliran darah
balik vena spermatika interna.
a. Gambaran klinis
1. Pasien biasanya mengeluh belum mempunyai anak setelah beberapa tahun
menikah
2. Terdapat benjolan di atas testis yang tidak nyeri.
3. Terasa berat pada testis
b. Pemeriksaan Fisik : (Pasien berdiri dan diminta untuk manuver valsava).
Inspeksi dan Palpasi terdapat bentukan seperti kumpulan cacing di dalam kantung,
yang letaknya di sebelah kranial dari testis, permukaan testis licin, konsistensi
elastis.
2. Torsi Testis
Adalah keadaan dimana funikulus spermatikus terpuntir sehingga terjadi gangguan
vaskularisasi dari testis yang dapat berakibat terjadinya gangguan aliran darah daripada testis.
a. Gambaran Klinis
1.
2.
3.
b. Pemeriksaan Fisik :
1.
Inspeksi
Testis bengkak, terjadi retraksi testis ke arah kranial, karena funikulus spermatikus
terpuntir dan memendek, testis pada sisi yang terkena lebih tinggi dan lebih horizontal
jika dibandingkan testis sisi yang sehat.
2.
3.
Spermatokel
Adalah benjolan kistik yang berasal dari epididimis dan berisi sperma.
13
Anamnesa : Benjolan kecil, tidak nyeri Pemeriksaan fisik : teraba masa kistik Mobile Lokasi
di cranial dari testis Transiluminasi (+) Aspirasi : cairan encer, keruh keputihan.
4.
Hematokel
Adalah penumpukan darah di dalam tunika vaginalis, biasanya didahului oleh trauma.
Gambaran klinik : benjolan pada testis
Pemeriksaan Fisik : Masa kistik, transiluminasi (-)
5.
6.
Tumor Testis
Keganasan pada pria terbanyak usia antara 15-35 tahun.
a. Anamnesa : Keluhan adanya pembesaran testis yang tidak nyeri. Terasa berat
pada kantong skrotum.
b. Pemeriksaan Fisik: Benjolan pada testis yang padat, keras, tidak nyeri pada
palpasi. Transiluminasi (-)
2.8
Terapi
Hidrokel biasanya tidak berbahaya dan pengobatan biasanya baru dilakukan jika
penderita sudah merasa terganggu atau merasa tidak nyaman atau jika hidrokelnya
sedemikian besar sehingga mengancam aliran darah ke testis.
Hidrokel pada bayi biasanya ditunggu hingga anak mencapai usia 1 tahun
dengan harapan setelah prosesus vaginalis menutup, hidrokel akan sembuh sendiri;
tetapi jika hidrokel masih tetap ada atau bertambah besar perlu dipikirkan untuk
dilakukan koreksi.
Pengobatannya bisa berupa aspirasi (pengisapan cairan) dengan bantuan sebuah jarum
atau pembedahan. Tetapi jika dilakukan aspirasi, kemungkinan besar hidrokel akan berulang
dan bisa terjadi infeksi. Setelah dilakukan aspirasi, bisa disuntikkan zat sklerotik tetrasiklin,
14
natrium tetra desil sulfat atau urea untuk menyumbat/menutup lubang di kantung skrotum
sehingga cairan tidak akan tertimbun kembali. Hidrokel yang berhubungan dengan hernia
inguinalis harus diatasi dengan pembedahan sesegera mungkin. Hidrokel pada bayi biasanya
ditunggu hingga anak mencapai usia 1 tahun dengan harapan setelah prosesus vaginalis
menutup, hidrokel akan sembuh sendiri, tetapi jika hidrokel masih tetap ada atau bertambah
besar perlu dipikirkan untuk dilakukan koreksi.
Beberapa indikasi untuk melakukan operasi pada hidrokel adalah :
1. Hidrokel yang besar sehingga dapat menekan pembuluh darah
2. Indikasi kosmetik
3. Hidrokel permagna yang dirasakan terlalu berat dan mengganggu pasien dalam
melakukan aktivitasnya sehari-hari.
Tindakan pembedahan berupa hidrokelektomi. Pengangkatan hidrokel bisa dilakukan
anestesi umum ataupun regional (spinal).
Hidrokelektomi
Pada hidrokel kongenital dilakukan pendekatan inguinal karena seringkali hidrokel ini
disertai dengan hernia inguinalis sehingga pada saat operasi hidrokel, sekaligus
melakukanherniografi. Pada hidrokel testis dewasa dilakukan pendekatan scrotal dengan
melakukan eksisi dan marsupialisasi kantong hidrokel sesuai cara Winkelman atau plikasi
kantonghidrokel sesuai cara Lord. Pada hidrokel funikulus dilakukan ekstirpasi hidrokel
secara in toto. Pada hidrokel tidak ada terapi khusus yang diperlukan karena cairan lambat
laun akan diserap, biasanya menghilang sebelum umur 1 tahun.
Teknik Operasi
Secara singkat tehnik dari hidrokelektomi dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Dengan pembiusan regional atau umum.
b. Posisi pasien terlentang (supinasi).
c. Desinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik.
d. Lapangan pembedahan dipersempit dengan linen steril.
e. Insisi kulit pada raphe pada bagian skrotum yang paling menonjol lapis demi lapis
sampai tampak tunika vaginalis.
f. Dilakukan preparasi tumpul untuk meluksir hidrokel, bila hidrokelnya besar sekali
dilakukan aspirasi isi kantong terlebih dahulu.
15
Komplikasi
1.
2.
Jika dibiarkan, hidrokel yang cukup besar mudah mengalami trauma dan hidrokel
permagna bisa menekan pembuluh darah yang menuju ke testis sehingga
menimbulkan atrofi testis.
3.
4.
Sekunder Infeksi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Purnomo, Basuki B., Dasar-Dasar Urologi, edisi kedua, Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya, Malang, 2003 : 140-145, 186
2.
8.
17