1.1 Identitas
Nama : Tn. U AB
Umur : 61 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Manyak Payet, Aceh Tamiang
Agama : Islam
Status : Menikah
Pekerjaan : Petani
Tanggal masuk RSUD : 22 Mei 2018
1.2 Anamnesis
Keluhan Utama :
Nyeri dan Benjolan pada skrotum kiri
3
4
Status generalisata
Kepala : Conjungtiva tidak anemis, sklera tak ikterik
Leher : JVP tak meninggi, KGB tidak membesar
Thoraks : Bentuk dan gerak simetris
Paru-paru : VBS normal, kiri = kanan,
ronkhi -/-, wheezing -/-
Jantung : Bunyi jantung S1-S2 reguler,
Bunyi jantung tambahan (-)
Abdomen : Datar, lembut, BU + normal, hepar dan lien tidak teraba
Membesar, KGB inguinal tidak membesar
Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2”, edema (-)
Status Lokalisata
- Regio : Skrotum
- Inspeksi : Tampak benjolan di skrotum kiri, benjolan hiperemis, warna benjolan
merah muda
- Palpasi : Nyeri (+), Teraba benjolan di skrotum kiri konsistensi kenyal
- Perkusi : Tidak dilakukan
- Auskultasi : Tidak dilakukan
5
Analisa Urine :
Reduksi : (-) Negatif
Protein : (-) Negatif
Bilirubin : (-) Negatif
Erytrosit : (-) Negatif
Leucocyte : 7-9 mg/dl
Kristal Oksalat : (-) Negatif
Epithel Cell : 2-4
1.7 Penatalaksanaan
- IVFD RL 30 gtt/i
- Inj. Ceftriaxone 2x 2mg
- Inj. Ketorolac 2x 10mg
- Inj. Ranitidine 2x 50mg
- Doxycline tab 3x100mg
- Methilprednisolon tab 3x4mg
1.8 Prognosis
- Quo ad vitam : dubia ad bonam
- Quo ad functionam : dubia ad bonam
7
2. 1 ANATOMI
1. Testis
Anatomi :
Testis merupakan organ yang berperan dalam proses reproduksi dan hormonal. Fungsi
utama dari testis adalah memproduksi sperma dan hormon androgen terutama testosteron.
Sperma dibentuk di dalam tubulus seminiferus yang memiliki 2 jenis sel yaitu sel sertoli dan sel
spermatogenik. Diantara tubulus seminiferus inilah terdapat jaringan stroma tempat dimana sel
leydig berada.
Testis normal berukuran rata-rata 4x3x2,5 cm. Organ ini diliputi oleh suatu lapisan yang
disebut dengan tunika albuginea, oleh suatu septa-septa jaringan ikat testis dibagi menjadi 250
lobus. Pada bagian anterior dan lateral testis dibungkus oleh suatu lapisan serosa yang disebut
dengan tunika vaginalis yang meneruskan diri menjadi lapisan parietal, lapisan ini langsung
epididimis, terutama pada pool atas dan bawahnya. Testis terdapat di dalam skrotum yang
merupakan lapisan kulit yang tidak rata dimana dibawahnya terdapat suatu lapisan yang disebut
Peredarahan darah testis memiliki keterkaitan dengan peredarahan darah di ginjal karena
asal embriologi kedua organ tersebut. Pembuluh darah arteri ke testis berasal dari aorta yang
beranastomosis di funikulus spermatikus dengan arteri dari vasa deferensia yang merupakan
cabang dari arteri iliaka interna. Aliran darah dari testis kembai ke pleksus pampiniformis di
funikulus spermatikus. Pleksus ini di anulus inguinalis interna akan membentuk vena spermatika.
8
Vena spermatika kanan akan masuk ke dalam vena cava inferior sedangkan vena
Saluran limfe yang berasal dari testis kanan mengalir ke kelenjar getah bening di daerah
interaaortacaval, paracaval kanan dan iliaka komunis kanan, sedangkan saluran limfe testis kiri
mengalirkan isinya ke kelanjar getah bening paraaorta kiri dan daerah hilus ginjal kiri, paracaval
2. Epididimis
Anatomi:
Merupakan struktur perpanjangan dari bagian posterior testis. Duktus eferen yang berasal
dari testis memindahkan sperma yang baru dibuat menuju epdidimis. Epididimis dibentuk oleh
duktus epididimis yang kecil dan melilit secara padat. Saluran tersebut akan menjadi lebih kecil
ketika melalui bagian atas epididimis (head of epididimis). Epididimis berfungsi sebagai tempat
- Head of epididymis : dibentuk oleh lobule yang berisi 12—14 duktus eferen.
- Body of epididymis
3. Duktus deferens
Anatomi:
- Mempunyai dinding otot yang tebal dengan lumen yang halus sehingga memberikan
- Dimulai dari bagian tail of epididimis yang terletak di ujung bawah testis
- Berakhir dengan menyatu dengan duktus vesika seminalis untuk membentuk duktus
ejakulatori
Vaskularisasi:
- Arteri : berasal dari arteri vesical superior yang akhirnya akan menyatu dengan arteri
testicular.
- Vena : berasal dari vena testicular, termasuk plexus pampiniform. Bagian ujungnya
ORCHITIS
Orchitis adalah proses inflamasi (peradangan) satu atau kedua biji testis (zakar). Orchitis
bisa disebabkan oleh sejumlah bakteri dan virus. Virus yang paling sering menyebabkan orkitis
adalah virus gondongan (mumps). Hampir 15-25% pria yang menderita gondongan setelah masa
pubertasnya akan menderita orkitis. 70% kasus orchitis biasanya didahului dengan kejadian
parotitis akibat infeksi virus Mumps. Bakteri yang menyebabkan orchitis biasanya merupakan
penyebaran dari epididimitis pada pria yang aktif secara seksual atau pada pasien BPH. Beberapa
bakteri yang dpat menyebabkan orchitis antara lain Neisseria gonorrhoeae, Clamydia
dan Streptococcus.
Faktor resiko untuk orkitis yang tidak berhubungan dengan penyakit menular seksual
adalah:
Faktor resiko untuk orkitis yang berhubungan dengan penyakit menular seksual adalah:
Berganti-ganti pasangan
• Pembengkakan skrotum
• Demam
• Nyeri selangkangan
• Nyeri testis, bisa terjadi ketika buang air besar atau mengedan
2.4 DIAGNOSA
Terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan dan pembengkakan testis yang
terkena.
Torsi testis umumnya menampakkan gejala nyeri buah zakar yang mendadak
(terlokalisir pada satu testicle) yang mungkin disertai tanda-tanda dan gejala-gejala
scrotal, kenaikan dari buah pelir yang terpengaruh didalam scrotum, kehilangan
Tumor testis kadang-kadang menyebabkan nyeri buah pelir namun biasanya tidak
mengakibatkan nyeri pada benjolan itu sendiri. Terdapat perubahan pada ukuran atau
tekstur dari buah pelir disertai sakit yang tumpul dari perut bagian bawah, punggung
2.6 PENGOBATAN
Jika penyebabnya adalah bakteri, diberikan antibiotik. Selain itu juga diberikan
obat pereda nyeri dan anti peradangan. Antibiotik yang biasa dipakai antara lain
sebelumnya tidak ada alergi terhadap obat-obat dimaksud. Dan habiskan antibiotika
gejala-gejala yang ada. Obat anti nyeri, anti demam, obat anti peradangan non
Operatif :
2.7 KOMPLIKASI
2.8 PROGNOSIS
1. Sebagian besar kasus orchitis mumps menghilang secara spontan dalam 3-10 hari.
2. Dengan pemberian antibiotik yang sesuai, sebagian besar kasus orchitis bakteri dapat
2.9 PENCEGAHAN
a. Immunisasi gondongan bisa mencegah terjadinya orkitis akibat gondongan. Saat ini
sudah tersedia vaksin untuk mumps yaitu MMR (measles, mumps, rubella)
pasangan dan menggunakan kondom) bisa mengurangi resiko terjadinya orkitis akibat