Anda di halaman 1dari 25

Osteoathritis

Nama-nama kelompok
 Anggreany Novianut : 201030100209
 Destenty Sidabutar : 201030100204
 Novita Agustina Tanjung : 201030100202
 Oniati Halawa : 201030100201
 Risma Cahya FitriDanti : 201030100370
Defini Osteoarthitis
Osteoarthritis merupakan penyakit sendi
degeneratif di mana keseluruhan struktur dari
sendi mengalami perubahan patologis, yang
ditandai dengan kerusakan tulang rawan
(kartilago) hyalin sendi, meningkatnya
ketebalan serta sklerosis dari lempeng
tulang, pertumbuhan osteofit pada tepian
sendi, meregangnya kapsul sendi, timbulnya
peradangan dan melemahnya otot–otot yang
menghubungkan sendi. 3
Etiologi
Etiologi osteoarthritis belum diketahui
secara pasti, namun faktor biomekanik dan
biokimia sepertinya merupakan faktor
terpenting dalam proses terjadinya
osteoarthritis. Faktor biomekanik yaitu
kegagalan mekanisme protektif, antara lain
kapsul sendi, ligamen, otot-otot persendian,
serabut aferen, dan tulang-tulang. 4
Patofisiologi
Pada sendi yang sehat gesekan pada
lutut akan terlindungi oleh kartilago.
Kartilago yang sehat akan licin dan
akan menyerap nutrisi dan cairan
seperti spons. Kartilago pada OA tidak
mendapatkan nutrisi dan cairan terjadi
pada OA. Semakin lama kartilago
menjadi retak dan kering.
Tanda dan Gejala
- Nyeri sendi - Prepitasi
- Kekakuan - Pembekakan sendi
- Keterbatan gerak - Tanda tanda perdarangan

6
Pemeriksaan Penunjang

- Pemeriksaan laboratorium
osteoartritis.
- Foto polos sendi (rontgen).
- Pemeriksaan cairan sendi.
- Pemeriksaan artroskopi

7
Penatalaksanaan
Medis/Pengobatan

Tujuan dari penatalaksanaan OA ini yaitu :


a. Mengurangi/mengendalikan nyeri
b. Mengoptimalkan fungsi gerak sendi
c. Mengurangi keterbatasan aktivitas fisik
sehari-hari (ketergantungan pada orang lain)
dan meningkatkan kualitas hidup.

8
Berdasarkan Rekomendasi Guidelines
American College Rheumatology (ACR)


pada tahun 2017, penatalaksanaan
osteoarthritis meliputi terapi farmakologi
dan non farmakologi.

1. Terapi non farmakologis

a. Edukasi : memberitahukan tetang


penyakitnya, bagaimana menjaganya agar
penyakitnya tidak bertambah parah serta
persendiannya tetap dapat dipakai. 9
Lanjutan

b. Menurunkan berat badan : Berat badan berlebih


merupakan faktor resiko dan faktor yang akan
memperberat penyakit OA.
c. Terapi fisik dan Rehabilitasi medik/fisioterapi
• Terapi ini untuk melatih pasien agar persendiannya
tetap dapat dipakai dan melatih pasien untuk
melindungu sendi yang sakit.
10
2. Terapi farmakologis

A. Obat sistematik
1. Analgesik oral 3. Chondroprotective
• Non narkotik :
parasetamol
• Opioid: kodein, tramadol

2. Antiinflamasi nonsteroid 4. Tranuzemad


(NSAIDs) (medikamentosa terbaru,
masih dalam penelitian)
11
B. Terapi bedah
- Krim rubefacients dan capsaicin
- Krim NSAIDs

C. Injeksi
intraartikular/intra lesi

- Steroid Intra-artikuler (triamsinolone


hexacetonide dan methyl prednisolone)
- Asam hialuronat
- Stem cells 12
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN OSTEOARTHRITIS

Pengkajian
Pengkajian merupakan proses pengumpulan data secara sistematis yang bertujuan untuk
menentukan status kesehatan dan fungsional dan untu menentukan pola respon pasien.
Hal-hal yang perlu dikaji meliputi (Muttaqin, 2010)
Anamnesis
Pengkajian dengan melakukan anamnesis atau wawancara untuk menggali masalah keperawatan
lainnya yang dilaksanakan perawat adalah mengkaji riwayat kesehatan pasien.

13
- Informasi Biografi
Informasi biografi meliputi nama, umur, alamat, jenis kelamin, status pekerjaan, status perkawinan,
nama anggota keluarga terdekat atau orang terdekat lainnya, agama, dan sumber asuransi kesehatan

- Keluhan Utama
Pengkajian anamnesis keluhan utama didapat dengan menanyakan tentang gangguan terpenting yang
dirasakan pasien sampai perlu pertolongan

- Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan termasuk alasan untuk mencari perawatan kesehatan dan pengkajian riwayat
kesehatan masa lampau dan saat ini.

- Riwayat kesehatan saat ini


Riwayat penyakit sekarang merupakan serangkaian wawancara yang dilakukan perawat untuk menggali
permasalah pasien dari timbulnya keluhan utama pada saat pengkajian.

14
- Riwayat kesehatan dahulu
Perawat menanyakan tentang penyakit-penyakit yang pernah dialami sebelumnya.
Hal-hal yang perlu dikaji meliputi:
Pengobatan yang lalu dan riwayat alergi.

- Riwayat keluarga
Perawat menanyakan tentang penyakit yang pernah dialami oleh keluarga. Apabila ada anggota
keluarga yang meninggal, maka penyebab kematian juga ditanyakan. Hal ini ditanyakan karena
banyak penyakit menurun dalam keluarga

-Riwayat pekerjaan dan kebiasaan


Perawat menanyakan situasi tempat bekerja dan lingkungannya. Seperti kebiasaan
sosial dan kebiasaan yang memengaruhi kesehatan
Status perkawinan dan kondisi kehidupan

15
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dengan pendekatan per sistem dimulai dari kepala ke ujung
kaki dapat lebih mudah dilakukan pada kondisi klinik. Pada pemeriksaan fisik
diperlukan empat modalitas dasar yang digunakan meliputi, inspeksi.

Pemeriksaan Diagnostik
Data penunjang berisi berisi hsil Laboratorim, radiologi, EKG, USG, CT- Scan, dan lain-lain.
Beberapa aspek yang harus diperhatikan perawat dalam mengkaji nyeri antara lain
(S.Andarmoyo, 2013)
1. Penentuan ada tidaknya
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri
3. Ekspresi nyeri
4. Karakteristik nyeri

16
- Karakteristik nyeri
Karakteristik nyeri dikaji dengan istilah PQRST
P (provokatif atau paliatif) merupakan data dari penyebab atau sumber nyeri, pertanyaan
yang ditujukan pada pasien berupa:
1) Apa yang menyebabkan gejala nyeri ?
2) Apa saja yang mampu mengurangi ataupun memperberat nyeri?
3) Apa yang anda lakukan ketika nyeri pertama x dirasakan ?

Q (kualitas atau kuantitas) merupakan data yang menyebutkan seperti apa nyeri
yang dirasakan pasien, pertanyaan yang dapat berupa :
1) Dari segi kualitas, bagaimana gejala nyeri yang dirasakan ?
2) Dari segi kuantitas, sejauh mana nyeri yang dirasakan pasien sekarang dengan
nyeri yang dirasakan sebelumnya. Apakah nyeri hingga mengganggu aktifitas ?

R (regional atau area yang terpapar nyeri atau radiasi) merupakan data mengenai
dimana lokasi nyeri yang dirasakan pasien, pertanyaan yang ditujukan pada pasien dapat
berupa :
1) Dimana gejala nyeri terasa ?
2) Apakah nyeri dirasakan menyebar atau merambat ?

17
S (skala) merupakan data mengenai seberapa parah nyeri yang dirasakan pasien,
pertanyaan yang ditujukan pada pasien dapat berupa :
1) Seberapa parah nyeri yang dirasakan pasien jika diberi rentang angka 1-10 ?

T (timing atau waktu) merupakan data mengenai kapan nyeri dirasakan, pertanyaan
yang ditujukan kepada pasien dapat berupa :
1) Kapan gejala nyeri mulai dirasakan ?
2) Seberapa sering nyeri terasa, apakah tiba-tiba atau bertahap ?
3) Berapa lama nyeri berlangsung ?
4) Apakah terjadi kekambuhan atau nyeri secara bertahap ?

18
Diagnosa Keperawatan
Diagnosis keperawatan merupakan suatu proses penilaian klinis mengenai respon klien
terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik yang
berlangsung actual maupun potensial. Diagnosis prioritas yang diambil adalah nyeri kronis.

Nyeri kronis merupakan pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan
jaringan aktual maupun fungsional dengan waktu yang mendadak atau lambat dengan intensitas
ringan hingga berat dan konstan yang berlangsung selama lebih dari 3 bulan (Tim Pokja SDKI DPP
PPNI, 2016).

Diagnosis keperawatan yang dapat ditemukan pada osteoarthritis adalah


Nyeri kronis berhubungan dengan kondisi musculoskeletal kronis,
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot,
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh,
 

19
3 Perencanaan Tindakan
Perencanaan atau intervensi merupakan langkah berikutnya dalam proses keperawatan. Pada
langkah ini, perawat menentapkan tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan bagi pasien dan
merencanakan intervensi keperawatan.

Diagnosa keperawatan Luaran Intervensi


Nyeri kronis berhubungan Tujuan : Observasi :
dengan kondisi Setelah dilakukan tindakan Identifikasi lokasi.
musculoskeletal kronis keperawatan selama Karakteristik, durasi,
1x30mnt maka tingkat nyeri frekuensi. Kualitas dan
berkurang. intensitas nyeri
Kriteria Hasil : Identifikasi skala nyeri
Keluhan nyeri menurun Identifikasi pengaruh nyeri
(5) pada kualitas hidup
Ekpresi meringis menurun Monitor efek samping
(5) analgetik
Sikap gelisah menurun (5) Terapeutik :
Kesulitan tidur menurun Berikan teknik
(5) nonfarmakologis untuk
Rasa ingin menarik diri mengurangi rasa nyeri
menurun (5)
Perilaku membaik (5)
Pola tidur membaik (5)
20
(mis. TENS, hipnosis,
akupresur, terapi muasik,
biofeedback, terapi pijar,
aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(mis. suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
Fasilitasi istirahat dan
tidur
Edukasi :
Ajukan monitor nyeri
secara mandiri
Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
Anjurkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

21
Gangguan mobilitas Tujuan : Observasi :
berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Identifikasi adanya nyeri
kekuatan otot keperawatan selama 2x24 atau keluhan fiisk lainnya
jam maka tingkat kekuatan Identifikasi toleransi fisik
otot meningkat. melakukan pergerakan
Kriteria Hasil : Monitor kondisi umum
Pergerakan ekstermitas selama melakukan
meningkat (5) mobilisasi
Rentang gerak Terapeutik :
meningkat (5) Fasilitasi aktivitas
Rasa nyeri menurun (5) mobilisasi dengan alat
Kecemasan menurun (5) bantu
Kaku sendi menurun (5) Fasilitasi melakukan
Kelemahan fisik menurun pergerakan, jika perlu
(5) Libatkan keluarga untuk
Gerakan terbatas (5) membantu pasien dalam
Bising usung membaik 5) meningkatkan pergerakan

22
Edukasi : -
Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
Anjurkan melakukan
mobilisasi dini
Anjurkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan
Kolaborasi : -

Gangguan cintra tubuh Tujuan : Observasi :


berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Identifikasi harapan citra
perubahan fungsi tubuh keperawatan selama 2x24 tubuh berdasarkan tahap
jam maka perubahan fungsi perkembangan
tubuh meningkat. Identifikasi perubahan
Kriteria Hasil : citra tubuh yang
Verbalisasi perasaan mengakibatkan isolasi
negatif tentang perubahan sosial
tubuh menurun (5) Terapeutik :
Verbalisasi perubahan Diskusikan perubahan
gaya hidup menurun (5) tubuh dan fungsinya
Hubungan sosial membaik Diskusikan kondisi stres
(5) yang mempengaruhi citra
tubuh (mis. penyakit)
Diskusikan persepsi
pasien dan keluarga tentang
perubahan citra tubuh 23
Edukasi :
Anjurkan
mengungkapkan
gambaran diri terhadap
citra tubuh
Latih fungsi tubuh yang
dimiliki
Kolaborasi : -

24
TERIMAKASI

25

Anda mungkin juga menyukai