Latar Belakang
Standar JCI
(Joint Commision International)
AOP 1.5
Semua pasien rawat jalan dan rawat inap dilakukan pengkajian
nyeri menggunakan elemen penilaian yang dapat diukur/terukur
COP 6
Patient are supported in managing pain effectively
Manajemen penanganan nyeri yang efektif bagi pasien
menggunakan tool yang terukur dan dikomunikasikan ke pasien
serta keluarga melalui edukasi penanganan nyeri (PFE) serta
monitoring berkelanjutan
Standar Akreditasi Rumah Sakit
( JCI Like )
Standar AP.1.7
Semua pasien rawat inap dan rawat jalan di skrining untuk
rasa sakit dan dilakukan asesmen apabila ada rasa
nyerinya
Maksud dan Tujuan AP.1.7.
Pada saat asesmen awal dan asesmen ulang, prosedur
skrining dilakukan utk mengidentifikasi pasien dng rasa
sakit, pasien dapat diobati di rumah sakit atau dirujuk
untuk pengobatan. Lingkup pengobatan berdasarkan
pelayanan yang tersedia di rumah sakit.
Elemen Penilaian 1.7.
• Pasien di skrining untuk rasa sakit
• Apabila diidentifikasi ada rasa sakit pada asesmen awal,
pasien dirujuk atau rumah sakit melakukan asesmen
lebih mendalam, sesuai dengan umur pasien, dan
pengukuran intensitas dan kualitas nyeri seperti
karakter, kekerapan / frekuensi, lokasi dan lamanya.
• Asesmen dicatat sedemikian sehingga memfasilitasi
asesmen ulangan yang teratur dan tindak lanjut sesuai
kriteria yang dikembangkan oleh rumah sakit dan
kebutuhan pasien.
NYERI
1. Defenisi nyeri
Tidak menyenangkan
FLACC
0 : Tidak nyeri
1-3 : Nyeri ringan
4-6 : Nyeri sedang
7-10 : Nyeri berat
Wong Baker Face Pain Scale
Kelenjar endokrin
Skrining untuk pasien dewasa & anak usia > 3 tahun yang
kooperatif dengan skala penilaian 1 – 10
Katagori penilaian : Ringan < 4, Sedang 4-6 dan berat ≥ 7-10
VAS : Visual Analog Scale
Bagaimana caranya ??
Tentukan Numerical Rating Scale dan Faces Scale
FLACC SCALE
Flacc Skor Penilaian
scale
0 1 2
Sedang
kaji ulang setiap 2 jam sampai nyeri teratasi VAS < 4, lakukan intervensi sama
dengan nyeri ringan, kolaborasi dengan DPJP dan lakukan tatalaksana nyeri
oleh tim managemen pain
Berat
Kaji tiap 1 jam sampai dengan skala nyeri berkurang, lakukan intervensi sama
dengan nyeri sedang
7. Tatalaksana Nyeri Non Farmakologis
pada Anak dan Neonatus
• Pemberian glukosa atau sukrosa Active listening
• Membedong Acupressure
• Stimulasi Multisensori Animal-assisted therapy
• Pacifier/ empeng Biofeedback
• Skin to skin Contact
Healing Touch
Humor
• Breastfeeding
Journaling
• Kangaroo Mother Care • Massage Meditation
• Gentle touch/ Therapeutic touch • Music Therapy
• Guided Imagery • Prayer
• Aromatherapy • Progressive muscle relaxation
• Hypnotherapy • Story telling
Menenangkan bayi
SKIN TO SKIN CONTACT / KMC
Nest & Pacifier
NEONATUS DAN LINGKUNGAN
TUJUAN DASAR INTERVENSI DI NICU/LEVEL
III & II :
Adalah memfasilitasi dan meningkatkan
tumbang bayi yi dengan :
1. Merubah lingkungan perawatan dng
meminimalkan stressor.
2. Menurunkan tingkah laku yg membuat
stressful.
3. Menghemat energi.
4. Mengajar OT utk mengenal tingkah laku bayi.
5. Meningkatkan hubungan interaksi OT & bayi
dlm perawatan.
Dukungan Lingkungan utk memberikan
kenyamanan
1. NOISE LEVEL DI NICU
Tkt Kebisingan (dB) Keterangan
50 – 60 Berbicara normal
50 – 73,5 Suara mesin incubator
45 – 85 Suara fasilitas (alarm,telp)
48 – 69 Suara humidifier dan nebulizer
65 – 80 Alat bantu (vent,syringe p)
92,8 Membuka inkubator
96 – 117 Meletakan diatas incubator
110 – 116 Menutup satu/dua pintu incubtr
Akses intravena
Tubes (ETT, WSD tube)
Penyakit penyerta
Tindakan Intervensi
Sebab-sebab lain
Angka kejadian NYERI pada pasien di ICU
• Pasien dewasa (medis), pembedahan, dan pasien2 trauma
rutin/pasti mengalami nyeri ( saat istirahat dan selama intervensi
atau pada proses perawatan di ICUI)
• I minggu setelah keluar dari ICUI 82% ingat akan nyeri/ tak nyaman
berhubungan dengan ETT 77% mengalami nyeri moderate to severe
selama perawatan di ICU
• Pada pasien bedah jantung nyeri merupakan memori yang traumatik
bagi pasien selama perawatan di ICU
• 6 bulan kemudian 38% masih mengalami nyeri akibat memori
traumatik selama perawatan di ICU
• 17% mengalami nyeri hebat, and 18% berisiko berkembang menjadi
post traumatic stress disorder ( PTSD )
Nyeri Dan konsekuensi bagi pasien di UPI
(Berikan sugesti kepada klien untuk latihan merubah ukuran nyeri yang dirasakan dengan
berbagai pilihan cara yang berbeda, seperti melemparkannya ke tempat sampah atau
membiarkan angin membawanya terbang)