Anda di halaman 1dari 43

SILAHKAN DESKRIPSIKAN

GAMBAR BERIKUT
MANAJEMEN
NYERI
OLEH
LUKIYAH ZAMIL, SST
OPS
Setelah topik pembahasan selesai
dibahas, mahasiswa diharapkan
mampu menjelaskan terkait dengan
manajemen nyeri, mulai dari
pengertian nyeri sampai manajemen
nyeri persalinan dan metodenya
REFERENSI
 Rochimah, dkk. 2011.
Keterampilan Dasar
Praktek Klinik (KDPK).
Jakarta: CV. Trans Info
Media
 Asmadi. 2009. Teknik
Prosedural
Keperawatan Konsep
dan Aplikasi
Kebutuhan Dasar
Klien. Jakarta: Salemba
Medika
 Referensi lain yang
mendukung terhadap
materi
PENDAHULUAN
O Setiap individu O Dalam konteks
asuhan kebidanan,
membutuhkan
maka bidan harus
rasa nyaman. memperhatikan
O Kebutuhan rasa dan memenuhi rasa
nyaman ini nyaman. Gangguan
rasa nyaman yang
dipersepsikan dialami klien diatasi
berbeda pada oleh bidan melalui
tiap orang intervensi
kebidanan
Pengertian Nyeri
Mendefinisik
an nyeri
adalah hal
yang sulit
O Menurut Corwin (1999), nyeri adalah
sensasi subjektif, rasa yang tidak nyaman
biasanya berkaitan dengan kerusakan
jaringan aktual atau potensial.
O Taylor (2001), nyeri juga dapat disebabkan
stimulus mekanik seperti pembengkakan
jaringan yang menekan pada reseptor
nyeri.
O Beberapa pasien tidak dapat atau tidak
akan melaporkan secara verbal bahwa
mereka mengalami nyeri. Oleh karena itu,
perawat juga bertanggung jawab terhadap
pengamatan perilaku nonverbal yang
dapat terjadi bersama dengan nyeri
(Smeltzer & Bare, 2002).
Nyeri merupakan kondisi
berupa perasaan yang tidak
menyenangkan yang bersifat
sangat subyektif, karena
persaan nyeri berbeda pada
setiap orang dalam hal skala
atau tingkatannya dan
hanya orang tersebutlah
yang dapat menjelaskan
atau mengevaluasi rasa
nyeri yang dialami
KASUS I

Sebagai mahasiswa anda memiliki teman


(Nn. A). Suatu waktu Nn. A mengeluh pada
anda bahwa dirinya merasakan nyeri
dibagian perut, namun nyeri nya masih bisa
ditahan dan Nn. A masih bisa beraktivitas
belajar dan berkomunikasi baik dengan
anda. Setelah dilakukan pengkajian, teman
anda mengatakan sedang haid hari
pertama.
KASUS II

Sebagai mahasiswa yang sedang praktek di


RS anda mengkaji seorang pasien yang
sedang merasakan nyeri. Nyeri yg hilang
timbul dirasakan klien terjadi sudah lebih
dari 6 bulan, kadang terjadi secara
mendadak terjadi didaerah bahu sampai
kepunggung. Pada saat pengkajian, klien
tampak menyeringai, menunjukkan daerah
yang dirasakan nyeri, namum secara objektif
klien masih bias berkomunikasi dengan
anda.
KASUS III

Ny. S sedang hamil 38 minggu anak kedua, datang


ketempat praktek bidan untuk memeriksakan dirinya.
Ny S mengatakan sudah merasakan mules sejak 4 jam
sebelum ke bidan. Setelah dilakukan pemeriksaan, Ny.
S sudah masuk dalam keadaan bersalin. Ny. S tampak
mendesis setiap nyeri yang dirasakan, menunjukkan
lokasi nyeri yaitu disekitar pinggang sampai kebagian
bawah sympisis.
SOAL
Klasifikasikan nyeri yang dialami oleh Nn. A, ukur
intensitas nyeri nya dan bagaimana intervensi anda
untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan oleh Nn. A
SOAL
Klasifikasikan nyeri yang dialami
oleh setiap klien dari kasus I
sampai Kasus III, ukur intensitas
nyeri nya dan bagaimana
intervensi anda untuk
mengurangi rasa nyeri yang
dirasakan oleh klien.
Berdasarkan waktu lamanya serangan, IASP (The International
Association for the Study of Pain) membedakan nyeri menjadi 2
jenis, yaitu:
Karakteristik Nyeri Akut Nyeri Kronis

Pengalaman Status kejadian Status situasi, status ekstensi

Sumber Sebab eksternal atau penyakit Tidak diketahui atau pengobatan


dari dalam terlalu lama
Serangan Mendadak Bisa mendadak, berkembang dan
terselubung
Waktu Sampai enam bulan Lebih dari enam bulan sampai
bertahun- tahun
Pernyataan Daerah nyeri tidak diketahui Daerah nyeri sulit dibedakan
Nyeri dengan pasti intensitasnya, sehingga sulit
dievaluasi (perubahan perasaan)
Gejala- gejala Pola respon yang khas dengan Pola respon yang bervariasi, sedikit
klinis gejala yang lebih pasti gejala- gejala (adaptasi)
Pola Terbatas Berlangsung terus sehingga dapat
bervariasi
Perjalanan Biasanya berkurang setelah Penderitaan meningkat setelah
beberapa saat beberapa saat
Stimulus Nyeri
Seseorang dapat menoleransi, menahan nyeri (pain
tolerance) atau dapat mengenali jumlah stimulasi
nyeri sebelum meraskan nyeri (pain threshold).
Terdapat beberapa jenis stimulus nyeri diantaranya:
OTrauma pada jaringan tubuh. Misalnya karena
pembenahan, akibat terjadinya kerusakan jaringan
dan iritasi secara langsung pada perseptor
OGangguan pada jaringan tubuh, misalnya karena
edema akibat terjadinya penekanan terhadap
reseptor nyeri.
OTumor dapat juga menekan reseptor nyeri
OIskemia pada jaringan. Misalnya terjadi blockade
pada arteria koronia yang menstimulasi reseptor
nyeri akibat tertumpuknya sam laktat.
OSpasme otot, dapat menstimulasi mekanik
Teori Nyeri
O Teori pemisahan (specificity
theory)
O Teori pola (pattern theory)
O Teori pengendalian gerbang
(gate control theory)
O Teori transmisi dan inhibisi
O Teori pemisahan (specificity theory)

Teori yang mengemukakan bahwa reseptor


dikhususkan untuk menerima suatu stimulus
yang spesifik, yang selanjutnya dihantarkan
melalui serabut A delta dan serabut C di
perifer dan traktus spinothalamikus di medulla
spinalis menuju ke pusat nyeri di thalamus.
Teori ini tidak mengemukakan komponen
psikologis.. Menurut teori ini rangsangan sakit
masuk ke medula spinalis (spinal cord)
melalui kornu dorsalis yang bersinaps di
daerah posterior. Kemudian naik ke tractus
lissur dan menyilang di garis median ke sisi
lainnya dan berakhir di korteks sensoris
tempat rangsangan nyeri tersebut diteruskan.
O Teori pola (pattern theory)

Teori ini menyatakan bahwa elemen utama pada


nyeri adalah pola informasi sensoris. Pola aksi
potensial yang timbul oleh adanya suatu
stimulus timbul pada tingkat saraf perifer dan
stimulus tertentu menimbulkan pola aksi
potensial tertentu. Rangsangan nyeri masuk
melalui akar ganglion dorsal ke medulla
spinalis dan merangsang aktivitas sel. Hal ini
mengakibatkan suatu respons yang
merangsang ke bagian yang lebih tinggi, yaitu
korteks serebri serta kontraksi menimbulkan
persepsi dan otot berkontraksi sehingga
menimbulkan nyeri. Persepsi dipengaruhi olch
modalitas respons dari reaksi sel.tu. Pola aksi
potensial untuk nyeri berbeda dengan pola
untuk rasa sentuhan.
O Teori pengendalian gerbang (gate control
theory)

Pada teori ini bahwa impuls nyeri dapat diatur


atau dihambat oleh mekanisme pertahanan
di sepanjang sistem saraf pusat. Teori ini
mengatakan bahwa impuls nyeri dihantarkan
saat sebuah pertahanan dibuka dan impuls
dihambat saat sebuah pertahanan tertutup.
Upaya menutup pertahanan tersebut
merupakan dasar teori menghilangkan nyeri.
Suatu keseimbangan aktivitas dari neuron
sensori dan serabut kontrol desenden dari
otak mengatur proses pertahanan.
O Teori transmisi dan inhibisi

Adanya stimulus pada nociceptor


memulai transmisi impuls-impuls
saraf, sehingga transmisi impuls nyeri
menjadi efektif oleh neurotransmiter
yang spesifik. Kemudian, inhibisi
impuls nyeri menjadi efektif oleh
impuls-impuls pada scrabut-serabut
besar yang memblok impuls-impuls
pada serabut lamban dan endogcn
opiate sistem supresif.
Faktor yang Mempengaruhi
Nyeri
OArti nyeri
OPersepsi nyeri
OToleransi nyeri
OReaksi terhadap nyeri
Intensitas Nyeri
Intensitas nyeri adalah gambaran
tentang seberapa parah nyeri
dirasakan oleh individu, pengukuran
intensitas nyeri sangat subjektif dan
individual dan kemungkinan nyeri
dalam intensitas yang sama dirasakan
sangat berbeda oleh dua orang yang
berbeda oleh dua orang yang berbeda.
Menurut smeltzer, S.C bare B.G (2002) dalam Perry & Potter
(2005)
adalah sebagai berikut :

1) skala intensitas nyeri deskriftif


Skala intensitas nyeri numerik
Skala intensitas nyeri analog
Visual
Skala nyeri menurut
bourbanis
O Keterangan :

O 0 :Tidak nyeri
O 1-3 : Nyeri ringan : secara obyektif klien dapat
berkomunikasi dengan baik.
O 4-6 : Nyeri sedang : Secara obyektif klien
mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan
lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat
mengikuti perintah dengan baik.
O 7-9 : Nyeri berat : secara obyektif klien
terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi
masih respon terhadap tindakan, dapat
menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat
mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi
dengan alih posisi nafas panjang dan distraksi
O 10 : Nyeri sangat berat : Pasien sudah tidak
mampu lagi berkomunikasi, memukul.
Tatalaksana Nyeri dan Pendekatannya
Farmakologis
o Analgetik narkotik
Opiat merupakan obat yang paling
umum digunakan untuk mengatasi
nyeri pada klien, untuk nyeri sedang
hingga nyeri yang sangat berat.
Narkotik dapat menurunkan tekanan
darah dan menimbulkan depresi pada
fungsi – fungsi vital lainya, termasuk
depresi respiratori, bradikardi dan
mengantuk.
O Analgetik yang dikendalikan oleh pasien

Sistem analgesik yang dikontrol klien terdiri


dari Infus yang diisi narkotik menurut
resep, dipasang dengan pengatur pada
lubang injeksi intravena. Pengandalian
analgesik oleh klien adalah menekan
sejumlah tombol agar masuk sejumlah
narkotik. Cara ini memerlukan alat khusus
untuk mencegah masuknya obat pada
waktu yang belum ditentukan. Analgesik
yang dikontrol klien ini penggunaanya
lebih sedikit dibandingkan dengan cara
yang standar, yaitu secara intramuscular.
Penggunaan narkotik yang dikendalikan
klien dipakai pada klien dengan nyeri
pasca bedah, nyeri kanker, krisis sel.
OAnalgetik non
narkotik
OAspirin
OAcetaminophe
n
(paracetamol)
ONonsteroidal
Antiinflamatos
r (NSAID)
Non Farmakologis
O Stimulasi dan Masase Kutanus
O Terapi Es dan Panas
O Penggunaan panas
O Stimulasi saraf elektris transkutan
(TENS)
O Distraksi
O Teknik Relaksasi
O Imajinasi Terbimbing
O Hipnosis
Pemberian Analgetik
Sebelum memberikan analgetik, perhatikan hal-
hal berikut:
OBerikan analgetik sebelum parah
OTentukan apa yang membuat resiko pasien
menderita nyeri
OPertimbangan pemberian narkotik yang terlalu
sering
OBeri obat- obatan, jika perlu pasien melapor
OPakai cara parental pada nyeri yang
intermitten
OBerikan peroral bila kronis
OMelapor gejala karena pengobatan (tidk
responsif) dan sebagainya
ODokumentasi tentang pemberian analgetik.
Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Toleransi dan
Reaksi Nyeri

O Usia
O Jenis kelamin
O Kultur
O Makna nyeri
O Perhatian
O Ansietas
O Pengalaman masa lalu 
O Pola koping
Manajemen
Nyeri
Persalinan dan
Metodenya
Pasti semua ibu
hamil yang akan
bersalin merasa
takut dan khawatir
untuk menghadapi
persalinan. tapi
sebenarnya secara
keilmuan di dalam
literatur
menyebutkan bahwa
nyeri persalinan itu
dapat ditangani atau
diobati. 
Farmakologis
O Pethidin
O ILA (Intra
Thecal Labor
Anlegesia)
O Anastesi
Epidural
O  Entonox
Non Farmakologis
O Aromaterapi
O Transcutaneus Elektrical Nerve Stimulation
(TENS)
O Relaksasi
O Teknik Pernafasan
O Kompres Panas / Dingin
O Intradermal Water Blocks
O Hidroterapi
O Akupresur
O Hypnobirthing
O Massage
Setelah seharian Belajar
atau
Sekarang…..

Anda mungkin juga menyukai