Anda di halaman 1dari 16

JOB SHEET

ENEMA / HUKNAH

Disusun oleh :
1. Resti Rizqiah Nur’Aini
2. Tiara Amanda
3. Sri Devi Muthobibah

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten
Jl. Rawa Buntu No. 10 BSD City – Serpong 15318
2019
JOB SHEET
Jenis Keterampilan : ENEMA / HUKNAH
Unit : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

REFERENSI
 Smeltzer, Suzzane C dan Bare, Brenda G 2001 Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah. Jakarta EGC
 A. Aziz Alimun Hidayah ,S.Kep, Musrifatul Uliyah, S.Kp. Kebutuhan
Dasar Manusia 2002. Jakarta
 Puruhito 1995.Dasar-Dasar Pemberian Cairan dan Elektrolit Pada
Kasus–Kasus Bedah. Airlangga Univercity Press: Surabaya
 Smeltzer C, Suzzane, Brunner & Suddarth 2002 Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah. EGC Jakarta

OBJEKTIF PERILAKU MAHASISWA


Setelah mengikuti demonstrasi ini mahasiswa mampu :
1. Mempersiapkan peralatan dan bahan yang digunakan untuk bilas lambung
dan secara lengkap
2. Mendemontrasikan langkah-langkah bilas lambung secara sistematis
sesuai dengan prosedur pelaksanaan
DASAR TEORI

1. PENGERTIAN ENEMA / HUKNAH


Enema / Huknah adalah memasukkan cairan sabun yang hangat
kedalam anus rectum sampai kedalam kolon desenden dan asenden.
Fungsinya adalah untuk mengeluarkan feses dan flaktus. Huknah dapat di
klasifikasikan ke dalam empat golongan menurut cara kerjanya cleansing
(membersihkan)

2. KLASIFIKASI
a. ENEMA / HUKNAH RENDAH :
Enema / Huknah Rendah Adalah tindakan keperawatan dengan
cara memasukkan cairan hangat ke dalam kolon desendens
dengan menggunakan kanula rektal melalui anus. Huknah
rendah dilaksanakan sebelum operasi (persiapan pembedahan)
dan pasien yang mengalami obstipasi
b. ENEMA / HUKNAH TINGGI :
Enema / Huknah Tinggi Adalah tindakan memasukkan cairan
hangat ke dalam kolon asendens dengan menggunakan kanula
usus Tindakan ini dapat dilakukan pada pasien yang akan
dilakukan pembedahan umum

3. TUJUAN ENEMA / HUKNAH


1. TUJUAN ENEMA / HUKNAH
a. Untuk membersihkan usus
b. Untuk pengobatan
c. Membantu menegakkan diagnosa
2. TUJUAN ENEMA / HUKNAH RENDAH
a. Menggosokkan usus pada pra-pembedahan untuk
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan selama operasi
berlangsung, seperti buang air besar
b. Merangsang buang air besar atau merangsang peristaltik
usus untuk mengeluarkan feses karena kesulitan untuk
defekasi pada pasien
3. TUJUAN ENEMA / HUKNAH TINGGI
a. Membantu mengeluarkan feses akibat konstipasi atau
impaksi fekal
b. Membantu defaksi yang normal sebagai bagian dari
program latihan defakasi (bowel training program)
c. Tindakan pengobatan / pemeriksaan diagnostik

4. INDIKASI ENEMA / HUKNAH


a. Konstipasi
b. Kebiasaan buang air besar yang tidak teratur
c. Penggunaan laxative yang berlebihan
d. Peningkatan stress psikologis
e. Impaksi feces (tertahannya feces)
f. Persiapan pra operasi
g. Untuk tindakan diagnostik misalnya pemeriksaan neurologi
h. Pasien dengan malaena
i. Untuk persiapan pemeriksaan radiologi
j. Untuk persiapan operasi
k. Pada ibu yang akan melahirkan
5. KONTRAINDIKASI ENEMA / HUKNAH
a. Hemoroid yang berdarah
b. Keganasan kolon atau rektum
c. Diare
d. Post operasi
e. Pasien dengan gangguan fungsi jantung atau gagal ginjal, tumor
rectum dan kolon

6. PETUNJUK
a. Siapkan alat dan petunjuk perlengkapaan serta bahan sesuai dengan
ururutan penggunaannya
b. Baca dan pelajari lembar kerja / job sheet sebelum melakukan
praktik
c. Ikuti petunjuk instruktur, lakukan setiap langkah kerja sesuai daftar
tilik
d. Perhatikan kesterilan dan keselamatan kerja selama melakukan
praktik
e. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang
dimengerti atau kurang dipahami
f. Bekerjalah secara hati-hati dan teliti
g. Bilas lambung dilakukan oleh setiap mahasiswa
h. Laporan hasil kerja setelah selesai melakukan latihan/praktik

7. ALAT DAN BAHAN HUKNAH RENDAH


a. Pengalas
b. Irrigator 30cm dengan kanula rektal dan klem
c. Cairan hangat (700-100 ml dengan suhu 40,5° - 43° C)
d. Bengkok
e. Jeli
f. Pispot
g. Sampiran
h. Sarung tangan
i. Tissue

8. ALAT DAN BAHAN HUKNAH TINGGI


a. Pengalas

b. Irrigator 45-50cm dengan kanula rektal dan klem

c. Cairan hangat (700-100 ml dengan suhu 40,5° - 43° C)

d. Bengkok

e. Jeli

f. Pispot

g. Sampiran

h. Sarung tangan

i. Tissue

j. PROSEDUR PELAKSANAAN

 ENEMA / HUKNAH RENDAH

LANGKAH – ILUSTRASI GAMBAR


NO LANGKAH
1. Siapkan Alat-Alat

Key Point :
Peragakan cara
penyusunan alat secera
ergonomis.

2. Jelaskan prosedur yang


akan dilakukan pada
pasien.

3. Atur ruangan dengan


meletakkan sampiran
bila pasien berada dalam
bangsal umum atau bila
pasien di rawat diruang
privat, cukup dengan
menutup kamar mandi.

4. Dekatkan alat-alat

Key point :
Letakkan alat di sebelah
kanan pasien dan
pastikan alat mudah
dijangkau penolongan.
5. Cuci tangan

6. Gunakan handscoon

Key point :
Tindakan penceghan
infeksi terhadap
petugas.

7. Pasang pengalas
dibawah daerah anus

Mengatur posisi sims


8.
9. Siapkan bengkok detak
pasien.

10. Irrigator diisi cairan


(700-1000 ml) hangat
sesuai dengan suhu
40,50 – 430C dan
hubungkan kanula usus,
kemudian periksa aliran
dengan membuka kanula
usus dan mengeluarkan
air ke bengkok dan
berikan jeli pada ujung
kanula tersebut.

11. Masukkan kanula


kedalam rektum ke arah
kolon asendens (15 cm)
sambil pasien diminta
menarik nafas panjang
dan pegang irrigator
setinggi 30 cm dari
tempat tidur dan buka
klem sampai air
mengalir dan
menimbulkan rasa ingin
defekasi

12. Anjurkan pasien untuk


menahan sebentar bila
ada rasa ingin defekasi
dan pasang pispot atau
anjurkan ke toilet, bila
pasien tidak mampu ke
toilet bersihkan dengan
menyiram daerah
parineum hingga bersih
dan keringkan dengan
tissu.

13. Cuci tangan.


14. Catat jumlah, warna,
konsistensi, dan respons
pasien terhadap tindakan

 ENEMA / HUKNAH TINGGI


LANGKAH – ILUSTRASI GAMBAR
NO LANGKAH
1. Siapkan Alat-Alat

Key Point :
Peragakan cara
penyusunan alat secera
ergonomis.

2. Jelaskan prosedur yang


akan dilakukan pada
pasien.

3. Atur ruangan dengan


meletakkan sampiran
bila pasien berada dalam
bangsal umum atau bila
pasien di rawat diruang
privat, cukup dengan
menutup kamar mandi.

4. Dekatkan alat-alat

Key point :
Letakkan alat di sebelah
kanan pasien dan
pastikan alat mudah
dijangkau penolongan.

5. Cuci tangan

.
6. Gunakan handscoon

Key point :
Tindakan penceghan
infeksi terhadap
petugas.

7. Pasang pengalas
dibawah daerah anus.

8.
Mengatur posisi
sims

9. Siapkan bengkok detak


pasien.
10. Irrigator diisi cairan
(700-1000 ml ) hangat
sesuai dengan suhu
40,50- 430C dan
hubungkan kanula usus,
kemudian periksa aliran
dengan membuka kanula
usus dan mengeluarkan
air ke bengkok dan
berikan jeli pada ujung
kanula tersebut.
11. Masukkan kanula
kedalam rektum ke arah
kolon asendens (15-30
cm) sambil pasien
diminta menarik nafas
panjang dan pegang
irrigator setinggi 45-50
cm dari tempat tidur dan
buka klem sampai air
mengalir dan
menimbulkan rasa ingin
defekasi

12. Anjurkan pasien untuk


menahan sebentar bila
ada rasa ingin defekasi
dan pasang pispot atau
anjurkan ke toilet, bila
pasien tidak mampu ke
toilet bersihkan dengan
menyiram daerah
parineum hingga bersih
dan keringkan dengan
tissu.

13. Cuci tangan.

14. Catat jumlah, warna,


konsistensi, dan respons
pasien terhadap tindakan

EVALUASI
1. Setelah langkah kerja dilakukan dengan urutan yang benar dan tepat sesuai
dengan penuntun kerja ( Job Sheet )
2. Persiapan alat harus di perhatikan
3. Aturan keselamatan kerja harus diperhatikan saat melaksanakan prosedur
kerja
4. Langkah-langkah di lakukan sesuai dengan daftar tilik
5. Mahasiswa dapat melakukan tindakan secara individual

Anda mungkin juga menyukai