Anda di halaman 1dari 19

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

(KELUARGA)
Nama : Ny. I
Umur : 23 Tahun

No Diagnosa Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi Rasional


Keperawatan
1 Gangguan Isolasi TUM : Keluarga 1. Bina hubungan saling Hubungan saling
Sosial : Menarik Keluarga memberikan menunjukan percaya dengan percaya merupakan
Diri motivasi pada klien hubungan saling mengemukakan prinsip dasar untuk
Berhubungan untuk meningkatkan rasa percaya dengan komunikasi terapeutik : memperlancar interaksi
Dengan Koping percaya diri. perawat. yang selanjutnya akan
Individu Tidak a. Sapa keluarga dengan ramah dilakukan.
Efektif. TUK 1 : baik verbal maupun non
Klien dapat membina verbal
hubungan saling percaya b. Perkenalkan diri dengan
sopan
c. Tanyakan nama lengkap
keluarga dan nama
panggilan yang disukai
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Tunjukan sikap empati dan
menerima keluarga apa
adanya
f. Tanyakan perasaan dan
masalah yang dihadapi
keluarga
g. Dengarkan dengan penuh
perhatian ekspresi perasaan
keluarga
TUK 2 : Keluarga 1. Diskusikan masalah yang Keluarga merupakan
Meningkatkan mengetahui masalah, dirasakan keluarga dalam sistem pendukung
pengetahuan dan dampak, penyebab merawat klien. utama bagi klien untuk
kesiapan keluarga dalam serta mengetahui 2. Diskusikan tentang isolasi dapat membantu klien
merawat klien dengan cara perawatan dan sosial, penyebab dan mengatasi masalah
isolasi sosial penanganan anggota dampaknya isolasi sosial ini, karena
keluarga terhadap 3. Menjelaskan pada keluarga keluargalah yang selalu
gangguan isolasi bagaimana cara merawat Bersama-sama dengan
sosial klien dengan isolasi social. klien sepanjang hari.

TUK 3 : Keluarga dapat 1. Latih keluarga cara Agar klien lebih


Klien mendapat mempraktekan cara merawat klien isolasi percaya diri dan tau
dukungan keluarga merawat klien social atau menarik diri akibat tidak
dalam memperluas dengan isolasi social 2. Tanyakan perasaan berhubungan dengan
hubungan sosial atau menarik diri. keluarga setelah orang lain.
mencoba cara yang
dilatihkan
3. Beri pujian pada
keluarga atas
keterlibatannya merawat
klien.
4. Diskusikan pada
keluarga klien untuk ikut
sertakan klien dalam
kegiatan di masyarakat
INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa SP Keluarga
keperawatan
Gangguan Isolasi SP I K:
Sosial : Menarik 1. Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip
Diri Berhubungan komunikasi terapeutik :
Dengan Koping
Individu Tidak a. Sapa keluarga dengan ramah, baik verbal maupun non verbal
Efektif b. Perkenalkan diri dengan sopan
c. Tanyakan nama lengkap keluarga & nama panggilan yang disukai
keluarga
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukan sikap empati dan menerima keluarga apa adanya
g. Beri perhatian pada keluarga dan perhatian kebutuhan dasar pasien

SP II K:
1. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam marawat klien
2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala serta penyebab isolasi social.
3. Jelaskan cara merawat klien dengan isolasi social.

SP III K:
1. Diskusikan pada keluarga klien untuk ikut sertakan klien dalam
kegiatan di masyarakat
2. Evaluasi kemampuan keluarga klien dalam menganjurkan klien jika
ada kegiatan di masyarakat
3. Beri motivasi serta beri pujian pada keluarga atas keterlibatannya
merawat klien.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA

Implementasi Evaluasi

Hari / Tanggal: Rabu, 15 Juni 2022 S:

Jam 13:00 - Keluarga klien mengatakan sudah paham dengan


penjelasan yang diberikan perawat.
Diagnosa Keperawatan

Gangguan Isolasi Sosial : Menarik Diri


O:
Berhubungan Dengan Koping Individu
- Keluarga mampu menunjukan ekspresi wajah yang
Tidak Efektif
bersahabat dan membuat trust dengan perawat.
- Keluarga tampak antusias saat diajak berinteraksi
Tindakan Keperawatan
A:
1. Membina hubungan saling
percaya - Keluarga klien mau memperkenalkan diri
- Keluarga klien mampu membina hubungan saling
1. Perkenalkan diri dengan sopan
percaya
2. Tanyakan nama lengkap keluarga
& nama panggilan yang disukai
P: lanjutkan SP 2
keluarga
Hari / Tanggal: Kamis, 16 Juni 2022 S:

Jam 10:00 - Keluarga klien mengatakan sudah paham dengan


penjelasan yang diberikan perawat.
Diagnosa Keperawatan
- Keluarga mengatakan mengerti tentang pengertian,
Gangguan Isolasi Sosial : Menarik Diri
penyebab, tanda dan gejala dari isolasi sosial
Berhubungan Dengan Koping Individu
Tidak Efektif
O:
- Keluarga mampu menjelaskan kembali pengertian,
Tindakan Keperawatan
penyebab, tanda dan gejala dari isolasi sosial
1. Diskusikan masalah yang
dirasakan keluarga dalam A:
marawat klien - Keluarga dapat mendiskusikan masalah dalam
2. Jelaskan pengertian, tanda dan merawat pasien
gejala serta penyebab isolasi - Keluarga dapat menceritakan proses terjadinya yg
social. dialami klien

P: lanjutkan SP 3
Hari / Tanggal: Selasa, 21 Juni 2022 S:

Jam 10:00 - Keluarga klien mengatakan sudah paham dengan


penjelasan yang diberikan perawat.
Diagnosa Keperawatan

Gangguan Isolasi Sosial : Menarik Diri


Berhubungan Dengan Koping Individu O:

Tidak Efektif - Keluarga klien mampu mempratekan cara merawat


klien dengan masalah isolasi social

Tindakan Keperawatan
A:
1. Jelaskan cara merawat klien - Keluarga klien tampak mengerti penjelasan yang
dengan isolasi social. disampaikan perawat untuk merawat klien dengan
2. Latih keluarga mempraktekan isolasi sosial
cara merawat klien dengan - Keluarga klien tampak memperhatikan saat perawat
masalah isolasi social langsung sedang memberikan penjelasan
dihadapan klien.
P : Lanjutkan Intervensi
Hari / Tanggal: Kamis, 23 Juni 2022 S:

Jam 10:00 - Keluarga klien mengatakan sudah paham dengan


penjelasan yang diberikan perawat.
Diagnosa Keperawatan
- Keluarga klien mengatakan bahwa klien sudah mau
Gangguan Isolasi Sosial : Menarik Diri
untuk bersosialisasi
Berhubungan Dengan Koping Individu
Tidak Efektif
O:
- Keluarga klien mampu mempratekan cara merawat
Tindakan Keperawatan
klien dengan masalah isolasi social
1. Diskusikan pada keluarga klien
untuk ikut sertakan klien dalam A:
kegiatan di masyarakat
2. Beri motivasi serta beri pujian - Keluarga klien tampak mengerti penjelasan yang
pada keluarga atas disampaikan perawat untuk mengikut sertakan klien
keterlibatannya merawat klien. jika ada kegiatan di masyarakat seperti bakti
sosial atau kegiatan lainnya

P : Intervensi di Hentikan

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKKAN KEPERAWATAN SP 1 ISOLASI


SOSIAL PADA KELUARGA
SP 1 KELUARGA : MEMBINA HUBUNGAN SALING PERCAYA
DENGAN KELUARGA

Strategi Pelaksanaan SP 1

A. Kondisi Klien

Ds :
1. Keluarga mengatakan bahwa klien tidak mau berinteraksi dengan orang
lain.
2. Keluarga klien mengatakan klien tidak mau ngumpul bersama warga di
daerah rumahnya.
Do :
1. Klien tampak menghindari interaksi dengan orang lain.
2. Klien menghindari kontak mata saat berinteraksi dan terasa tak nyaman saat
berinteraksi.
3. Klien menolak dan inkoheren pada saat ditanya tentang kejadian di masa lalu.

B. Diagnosa Keperawatan : Gangguan Isolasi Sosial : Menarik Diri Berhubungan Dengan


Koping Individu Tidak Efektif

C. Tujuan khusus :
1. Membina hubungan saling percaya .

D. Tindakan Keperawatan

1. Mengucapkan salam

2. Memperkenalkan diri pasien : memperkenalkan nama lengkap, umur, asal pasien.


STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
SP 1 K : BINA TRUST HUBUNGAN SALING PERCAYA
Tujuan : Agar keluarga mengetahui mengenai masalah yang dialami oleh klien dengan
gangguan isolasi sosial
A. FASE ORIENTASI
1. Salam terapeutik
Perawat : “Selamat pagi pak perkenalkan nama saya Tiara Amanda
mahasiswi yang sedang berdinas di puskesmas rawabuntu,
nama bapak siapa? bapak sukanya di panggil apa?
Keluarga : “ Baik, Nama saya Tn. D
Perwat : “Baik Pak saya kesini ingin mengobrol dengan bapak
mengenai masalah yang dialami oleh keluarga bapak,
tujuannya agar kita mengetahui masalah yang dialami dan cara
penanganannya serta untuk memantau perkembangan
kesehatan nya, Saya akan datang selama 2-3 kali dalam
seminggu”
Keluarga : “ Baik “
2. EVALUASI / VALIDASI
Perawat : “ Bagaimana perasaan bapak hari ini? “
Keluarga : “ Allhamudilah baik “
3. Kontrak
a. Topic :
Perawat : “Baiklah pak, bagaimana kalau kita sekarang ngobrol
mengenai kondisi kesehatan yang di alami Ny. I, apakah
bapak bersedia?
Keluarga : “Bersedia Bu “
b. Waktu :
Perawat : “Kita berbincang-bincang kurang lebih 10-15 menit ya pak”
Keluarga : “Iya Bu boleh“
c. Tempat :
Perawat : “Kita berbincang-bincang dimana pak, bagaimana kalau
disini aja pak?
Keluarga : “Iya disini saja Bu”
B. Fase Kerja

Perawat : “Baik pak langsung kita mulai saja ya berbincang-bincang tentang


kondisi kesehatan Ny. I saat ini, bapak tidak usah malu, uangkapkan saja apa
yang ingin bapak katakan.”

Keluarga : “Baik ”

Perawat : “Bagaimana perasaan bapak saat ini bu?”

Keluarga : “Alhamdulillah sedang senang karena ada yang mau mengajak ngobrol
Indri”

Perawat : “Kalau boleh saya tau asal bapak dari mana ?”

Keluarga : “Saya asli orang sini”

Perawat : “ Saya boleh tau kenapa Ny. I seperti ini ?”

Keluarga : “Karena sebelumnya Ny. I ini mengalami


pemerkosaan yang mengakibatkan Ny. I hamil dan memiliki
2 anak dan yang melakukan itu ayah kandung nya sendiri.”

Perawat : “Sekarang Ny. I tinggal dengan siapa pak kalau boleh


tau?”

Keluarga : “Dengan tinggal satu rumah sama dia, adik laki-laki


dia, anak laki-laki dia, dan nenek nya.”

Perawat : “Apakah Ny. I sering ngobrol sama keluarga pak?”

Keluarga : “Ya selama kondisi dia saat ini kayak gitu, Ny. I
lebih memilih mengurung diri didalam kamar dan jarang sekali
ngobrol“

C. Fase Terminasi

1. Evaluasi

a. Evaluasi Subjektif
Perawat : “Bapak, terima kasih atas waktu nya, saya senang bapak mau
berbincangbincang dengan saya, bagaimana perasaan bapak setelah
berbincang-bincang dengan saya ?”

Keluarga : “Senang bisa bercerita dengan suster”

b. Evaluasi Objektif
Pearwat : “Setelah bincang-bincang, sekarang coba bapak
sebutkan nama panggil saya. Apakah bapak masih ingat ?”
Keluarga : “Tiara ya”

2. Rencana tindak lanjut

Perawat : “Jika ada yang mau bapak sampaikan atau ceritakan kepada
saya, bapak bisa sampaikan dipertemuan selanjutnya ya pak”
Keluarga : “Baik”

3. Kontrak yang akan datang

a. Topik

Perawat : “Bagaimana kalau nanti kita ketemu lagi agar saya bisa
mengetahui perkembangan kesehatan Ny. I pak ? ”

Keluarga : “Baik”

b. Waktu

Perawat : “Pak nanti kita mau bertemu jam berapa ?”

Keluarga : “Jam 10.00 ya”

c. Tempat

Perawat : “Bapak mau kita berbincang-bincang lagi dimana ?


apakah bisa disini lagi pak?”
Keluarga : “Iya, boleh ”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 2 KELUARGA : MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KESIAPAN


KELUARGA DALAM MERAWAT KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL

A. Fase Orientasi

1. Salam Terapeutik

Perawat : “Selamat pagi pak, masih ingat dengan saya tiara? tujuan saya
kesini ingin memantau kondisi kesehatan Ny. I dan membantu bapak
dalam merawat Ny. I”

Keluarga : “Baik sus”

2. Evaluasi/validasi

Perawat : “Bagaimana kabar bapak saat ini ?”

Keluarga : “ Alhamdulillah baik”

3. Kontrak

a. Topik

Perawat : “Aaik pak, kita akan berbincang-bincang, mengenai


pengetahuan dan kesiapan dalam merawat Ny. I ya pak, tujuannya agar
Ny. I bisa sembuh dan pulih kembali”

Keluarga : “Baik ”

b. Waktu

Perawat : Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang masalah


yang di alami Ny. I ? selama kurang lebih 30 menit pak ?

Keluarga : “Baik”

c. Tempat

Perawat : “Kita benbincang-bincang dimana pak ? bagaimana kalau disini


saja”
Keluarga : “Boleh ”
B. Fase Kerja

Perawat : “Apa yang bapak ketahui tentang masalah Ny. I? ”

Keluarga : “Dia tidak mau bersosialisasi dengan masyarakat dan lebih sering
mengurung diri di kamar ”

Perawat : “Benar sekali pak, masalah yang dialami oleh Ny. I disebut isolasi sosial.
Yaitu salah satu gejala penyakit yang juga dialami oleh pasien-pasien gangguan
jiwa yang lain. Tanda-tandanya tidak mau bergaul dengan orang lain, mengurung
diri, kalaupun berbicara hanya sebentar dengan wajah menunduk. Biasanya
masalah ini muncul karena memiliki pengalaman yang mengecewakan saat
berhubungan dengan orang lain, seperti sering ditolak, tidak dihargai dan berpisah
dengan orang–orang terdekat. Bagaimana pak apakah sudah mengerti tentang
masalah yang di hadapi oleh Ny. I?”

Keluarga : “Iya saya mengerti sus”

Perawat : “Bagus sekali bapak sudah mengerti, setelah kita mengerti bahwa
masalah Ny. I dapat menjadi masalah serius, maka kita perlu memberikan
perawatan yang baik untuk Ny. I”

Keluarga : “ Iya sus “

Perawat : “Bapak, apa kah bapak tau untuk menghadapi masalah Ny. I?”

Keluarga : “Tidak sus”

Perawat : “Nah untuk menghadapi keadaan yang demikian Bapak dan anggota
keluarga lainnya harus sabar menghadapi Ny. I. Dan untuk merawat Ny. I,
keluarga perlu melakukan beberapa hal. Yaitu keluarga harus saling percaya
dengan Ny. I yang caranya adalah bersikap peduli dengan Ny. I dan jangan ingkar
janji. Kedua, keluarga perlu memberikan semangat dan dorongan kepada Ny. I
untuk bias melakukan kegiatan bersama-sama dengan orang lain. Berilah pujian
yang wajar

dan jangan mencela kondisi Ny. I. serta jangan biarkan Ny. I sendirian”.

Keluarga : “Baik sus”


Perawat : “Sekarang buat rencana atau jadwal bercakap-cakap dengan Ny. I.
Misalnya sholat bersama, makan bersama, rekreasi bersama, melakukan kegiatan
rumah tangga bersama. Bagaimana kalau sekarang kita latihan untuk melakukan
semua cara itu?”

Keluarga : ” Boleh Sus”

Perawat : ” Begini contoh komunikasinya, Pak: I, dilihat lihat sekarang kamu


sudah bisa bercakap-cakap dengan orang lain. Perbincangannya juga lumayan
lama. Senang sekali melihat perkembangan kamu. Lalu bagaimana kalau mulai
sekarang kamu sholat berjamaah. Kamu sholat bersama-sama keluarga atau di
mushola kampung. Bagiamana I, kamu mau coba kan?. Nah coba sekarang Bapak
peragakan cara komunikasi seperti yang saya contohkan”

Keluarga : “Baik sus”

Perawat : ”Bagus, Pak. Bapak telah memperagakan dengan baik sekali. Sampai sini
ada yang ditanyakan Pak?”

Keluarga : “Tidak ada sus”

C. Fase Treminasi

1. Evalusai

a. Evaluasi Subjektif

Perawat :” Bapak terimaskasih atas waktunya, saya senang bapak mau


berbincang-bincang dengan saya, bagaimana perasaan bapak setelah kita
berbincang-bincang dan kesiapan untuk merawat Ny. I ?”

Keluarga : “Alhamdulilah senang sus saya jadi mengerti sekarang ”

b. Evaluasi objektif:

Perawat : “Setelah berbincang-bincang, sekarang coba bapak

sebutkan kembali apa itu isolasi social dan cara merawat Ny. I?”

Keluarga : “Yaitu salah satu gejala penyakit yang juga dialami oleh pasien
pasien gangguan jiwa yang lain. Tanda-tandanya tidak mau bergaul dengan
orang lain, mengurung diri. Cara merawat nya saling percaya, jujur, beri
pujian dan jangan biarkan I sendirian”

Perawat : “Nah bagus pak, seperti itu ya pak”

2. Kontrak yang akan datang (topik, waktu, dan tempat)

Perawat : “Bagaimana besok kita bertemu untuk mengulang cara


komunikasi yang saya ajarkan tadi pak?”

Keluarga : “Boleh sus”

Perawat : “Besok saya datang kembali jam 10.00 ya pak, apakah bisa ?”

Keluarga : “Bisa sus saya tidak kemana-mana ada saja saya di rumah”

Perawat : “Kira-kira tempat untuk ngobrol besok dimana ya, apa masih di
sini atau cari tempat yang nyaman ? ”

Keluarga : “Iya sus boleh disini saja”

Perawat : “Terimakasih atas kerjasama dan waktunya, saya ijin pamit ya


pak”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 3 KELUARGA : MELIBATKAN KELUARGA DALAM MENGANJURKAN


KLIEN UNTUK IKUT SERTA DALAM KEGIATAN SOSIAL DIMASYARAKAT

A. FASE ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
Perawat : “Selamat pagi pak, masih ingat kan sama saya tiara”
Keluarga : “Masih sus”
2. Evaluasi / validasi
Perawat : “Bagaimana perasaan bapak hari ini?”.
3. Kontrak
a. Topic
Perawat : “Baiklah pak, bagaimana kalau kita sekarang berbincang-bincang
mengenai kondisi kesehatan yang di alami oleh Ny. I, apakah bapak bersedia?”.
Keluarga : “Iya bersedia bu”.
b. Waktu
Perawat : “Kita berbincang-bincang kurang lebih 10-15 menit ya pak”.
Keluarga : “Iya bu”.

c. Tempat
Perawat : “Kita berbincang-bincang dimana pak, bagaimana kalau disini saja
pak?”
Keluarga :”Iya bu, boleh”.

B. FASE KERJA
Perawat : “Baik pak langsung kita mulai ngobrolnya ya”.
Keluarga :”Iya sus”.
Perawat : “Baik pak, apakah bapak masih ingat dengan yang kemarin saya
ajarkan untuk komunikasi pada Ny.I?” kalau masih ingat coba baapak ulangi
dan ajak Ny.I untuk berkomunikasi
Keluarga : “Dilihat lihat sekarang kamu sudah bisa bercakap-cakap dengan orang
lain. Perbincangannya juga lumayan lama. Senang sekali melihat perkembangan
kamu. Bagaimana kalau kita shalat berjamaah?”
Perawat : “Baik pak bagus sekali, Mengenai masalah yang dialami Ny. I
apakah dia aktif mengikuti jika ada kegiatan dimasyarakat pak?
Keluarga : “Kaya bakti sosial Bu?”
Perawat : “Iya pak seperti kegiatan bakti sosial suka ikut tidak pak?”
Perawat : “Tidak Bu, tidak pernah ikut”
Perawat : “Baik pak salah satu untuk mencegah terjadinya dampak dari isolasi
sosial. Ny. I disarankan dapat mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat ya
pak seperti kegiatan bakti social atau kegiatan masyarakat lainya. Ny. I kan
sekarang Cuma tinggal bertiga ya pak tidak ada siapa-siapa lagi. Kalau bisa
Ny. I bisa di ajak untuk tinggal di dinas sosial agar diberi pembekalan untuk
lebih percaya diri”
Keluarga :”Iya Bu, nanti saya coba anjurkan I untuk mengikuti kegiatan yang ada
dimasyarakat dan coba bujuk I untuk ke dinas sosial”
C. FASE TERMINASI
1. Evaluasi
a. Evaluasi subjektif
Perawat :“Pak terimakasih atas waktunya ya, saya senang bapak mau mengobrol
dengan saya”.
Keluarga : “Sama-sama bu, saya juga senang”.
b. Evaluasi objektif
Perawat :“Setelah ngobrol, sekarang coba sebutkan nama saya, apakah masih
ingat?
Keluarga : ”Masih, Tiara kan?”.

2. Rencana tindak lanjut


Perawat :“Jika masih ada yang ingin bapak sampaikan atau ceritakan kepada saya,
bapak bisa sampaikan pada pertemuan selanjutnya ya pak”
Keluarga :”Iya Bu”.
3. Kontrak yang akan datang
a. Topic
Perawat :“Bagaimana kalau nanti kita bertemu lagi agar saya bisa mengetahui
perkembangan kesehatan Ny. I?”.
Keluarga :”Baik Bu”
b. Waktu
Perawat :“Bapak nanti kita bertemu di jam yang sama ya bu”.
Keluarga :” Iya Bu boleh”.
c. Tempat
Perawat :“Tempatnya disini saja ya pak”.
Keluarga :”Iya Bu ”.
LAPORAN KASUS PRAKTEK PROFESI NERS KEPERAWATAN JIWA
DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI PADA
KELUARGA Ny. I DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWABUNTU

OLEH :
TIARA AMANDA (220510026)

SEKOLAH TNGGI ILMU KESEHATAN


BANTEN PROGRAM STUDI NERS
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

Lembar Kasus Praktek Profesi Ners


Asuhan Keperawatan Jiwa pada Ny. I
Dengan Isolasi Sosial: Menarik Diri
Di Wilayah Kerja Puskesmas Rawabuntu

Laporan ini telah di pertanggungjawabkan dihadapan


Penguji ujian kasus Program Studi Ners (Profesi)
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Tangerang, Juni 2022

Penguji Penguji II

( Ns., Fransiska Haryati S.Kep,M.Si ) ( )

Anda mungkin juga menyukai