Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny.

E DENGAN
DIAGNOSA ISOLASI SOSIAL DI PUSKESMAS MUARA DUA
KOTA LHOKSEUMAWE

Untuk Memenuhi Tugas Praktek Lapangan Keperawatan Jiwa Pendidikan


Profesi Ners Universitas Bumi Persada Lhokseumawe

Di Susun Oleh :

ELZA DWI KURNIA


21020211

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS BUMI PERSADA LHOKSEUMAWE
2023
LAPORAN KASUS

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny.E
Umur :
Informan : Keluarga
Alamat : Desa Buloh Poroh B L A N G P O R O H
Tanggal Pengkajian : 15 Februari 2023
2. RIWAYAT KLIEN
Keluarga mengatakan awal mula klien mengalami gangguan jiwa
dikarenakan ekonomi yang sulit dan dikarenakan lama adanya keturunan ,
awal mula klien mengalami depresi yang berat sehingga klien mengurung
diri dan menangis dikamar sehingga klien dibawa kerumah sakit sampai
dirujuk ke rumah sakit Zainal Abidin di Banda Aceh, klien mengalami
gangguan jiwa sudah sekitar … tahun.
Untuk saat ini kondisi pasien cukup membaik, adanya dorongan dari
keluarga dengan cara rutin mengambil obat kepuskesmas Muara Dua,
kondisi pasien saat dikunjungi pada tanggal 15 februari 2023 klien kurang
untuk berbicara klien kebanyak untuk menunduk atau menarik diri dari
lebih banyak
orang-orang disekitar, untuk perawatan diri sangat baik.
3. PEMERIKSAAN FISIK
TD : mmHg
N : x/i
BB : Kg
TB : CM
4. PSIKOSOSIAL
a) Genogram
b) Konsep diri
1) Gambaran diri : klien terlihat sehat dan terurus
2) Identitas : klien merupakan seorang ibu dari 1 anak
3) Peran : klien seorang ibu
4) Ideal diri : keluarga klien mengatakan ingin klien
tidak mengurung diri dan tidak tidur seperti dulu lagi.
5) Harga diri : klien merasa ia seperti orang-orang lain ia
tidak merasa bahwa dirinya sakit.
c) Hubungan sosial
a) Orang yang berarti untuk klien adalah keluarganya yaitu suami dan
anaknya
tetangga b) Peran serta dalam masyarakat klien sekali-kali ikut jika ada ibuk-
sedang
berkumpul ibuk ngumpul tetapi ia tidak berbicara hanya melihat saja.
c) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain takut untuk
memulai pembicaraan ataupun bertanya.
d) Spiritual
a) Nilai dan kenyakinan keluarga klien mengatakan bahwa klien
meyakini bahwa dirinya sehat tidak sakit
b) Kegiatan ibadah keluarga klien mengatakan klien kadang-kadang
melakukan solat lagi tetapi terkadang baca baca doa saat diam
dirumah sholat membaca

5. STATUS MENTAL
a. Penampiln : klien tampak rapi ,pakaian sesuai.
b. Pembicaran : klien bebricara lambat dan tidak mau memulai
pembicaraan.
c. Aktivtas motoric : klien tampak lesu dan banyak diam.
d. Alam perasaan : klien tampak biasan-biasa ajaa tidak ada raut
saja
kesedihan maupun kebahagian yang berlebihan.
e. Afek : datar
f. Interaksi selama wawancara : kontar mata kurang, klien lebih
suka diam dan menatap kebawah.
g. Persepsi : pendengaran, keluarga klien mengatakan terkadang
klien berbicara sendiri saat berada dirumah
h. Proses pikir : Blocking, klien sering terlihat melamun, tidak suka
memulai pembicaaran klien lebih suka menyendiri. Saat interaksi selama
wawancara kontak mata klien tidak fokus, saat menjawab klien lebih sering
hanya menjawab dengan gerakan
i. Isi pikir : tidak ditemukan
j. Tingkat kesadaran : Bingung
k. Memori : keluarga klien mengatakan bahwa klien ingat jika ada
anak dan ingat dengan tetangga tetapi klien tidak mau berkomunikasi dengan
mereka kecuali klien sendiri yang memulai komunikasi.
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung : tidak dikaji
m. Kemapuan penilaian : klien dapat menilai yang baik dan yang buruk dan
keluarga klien mengatakan tidak pernah melakukan tindakan kekerasan
n. Daya tilik diri : klien tidak meyadari tentang apa yang diderita klien saat
ini, klien merasa sehat tidak perlu pengobatan khusus untuk dirinya.
6. KEBUTUHAN DASAR KLIEN
a. Makan : Klien makan 3x sehari dan klien mampu
mempersiapkan dan membersihkan alat makan.
b. BAB/BAK,Mandi : keluarga klien mengatakan klien mampu
membersihkan diri dan merapikan pakaian maupun kamar mandi.
c. Istirahat dan Tidur : klien mengatakan tidur jam 21:00/22:00
WIB dan terkadang ada tidur saat waktu siang sekitar 1-2 jam.
d. Penggunaan Obat : klien selalu meminuk obat yang diberikan
oleh keluarganya , nama obat:
• Resperidone
• Clozapine
• trihexyphenidyl
B. ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
1. DS : Isolasi sosial
- Keluarga klien mengatakan klien sering
meyendiri di dalam rumah
- Keluarga klien mengatakan bahwa klien sering
asik dengan pikirannya sendiri.
DO :
- Klien nampak menarik diri dari
kelompok/masyarakat
- Klien nampak menolak berinteraksi dengan
keluarga maupun tetangga
- Afek datar
- Klien saat berinteraksi dengan perawat tidak
ada kontak mata
- Klien nampak tidak bergairah dalam
melakukan kegiatan.

C. POHON MASALAH

Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi

Isolasi sosial : Menarik Diri


D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa
NO Rencana Tindakan Rasional Tindakan
Keperawatan
1. Diagnosa Tujuan klien mampu : 1. Hubungan saling
keperawatan 1. Membina trust percaya merupakan
2. mengenali Penyebab dari isolasi Sosial langkah awal untuk
melakukan interaksi
3. berinteraksi dengan individu lain 2. Dengan mengetahui tanda-
dengan bertahap
tanda dan gejala,kita dapat
Kriteria :
menentukanlangkah
1. Setelah 2x interaksi klien menunjukkan intervensi selanjutnya
tanda-tanda percaya kepaada perawat ( 3. Reinforcement dapat
wajah cerah, tersenyum, mau berkenalan, meningkatkan harga diri
ada kontak mata, bersedia menceritakan klien
perasaannya, bersedia menggungkapkan 4. Mengetahui sejauh mana
masalahnya ) pengetahuan kliententang
2. Setelah 2x kali interaksi klien dapat berhubungan dengan orang
menyebutkan minimal satu penyebab lain
menarik diri ( Diri sendiri, orang lain, 5. Agar klien lebih percayadiri
lingkungan ) untuk berhubungan dengan
3. Setelah 2x interaksi dengan klien dapat orang lain
menyebutkan keuntungan berhubungansosial (
banyak teman, tidak kesepian, saling
menolong) dan kerugian menarikdiri ( sendiri,
kesepian, tidak bisa diskusi)
4. Setelah 2x interaksi klien dapat melaksanakan
hubungan sosial secara bertahap dengan (
perawat, perawat laindan kelompok )
5. Setelah 2x interaksi klien dapat menyebutkan
perasaannya setelah berhubungan sosial
dengan (orang lain,kelompok)
Pasien
SP 1 P :
• Mengidentifikasi penyebab isolasi
sosial pasien
• Berdiskusi dengan pasien
tentang kerugian tidak berinteraksi dengan
orang lain
• Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan
berinteraksi dengan orang lain
• Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan
satu orang
• Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan
latihan berbincang-bincang dengan orang lain
SP II P :
• Mengevaluasi jadwal kegiatan
harianpasienmemberikan kesempatan
kepada paien mempraktekkan cara
berkenalan dengan satu orang
• Membantu pasien memasukkan
kegiatan berbincang-bincang dengan
orang lain sebagai salah satu kegiatan
harian
SP III P :
• Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
pasien
• Memberikan kesempatan kepada
berkenalan dengan dua orang ataulebih
• Menganjurkan pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian
SP IV P
• Mengevaluasi kemampuan pasien
mengontrol halusinasi yaitu
dengan cara menghardik, dan
ngobrol sertakegiatan teratur
• Memberikan pendkes tentang minum
obat secara teratur
• Memotivasi pasien memasukkan dalam
jadwal harian
E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
IMPLEMENTASI/TINDAKAN
EVALUASI (SOAP)
KEPERAWATAN
Rabu, 15 Februari 2023 Rabu, 15 Februari 2023
10.30 WIB 10.30 WIB
1. Data Diagnosa pertama : Isolasi Sosial
Data diagnosa pertama : Isolasi Sosial S:
DS : spasi - Keluarga klien mengatakan klien
- Keluarga klien mengatakan kliensering masih suka meyendiri
meyendiri di dalam rumah - Keluarga klien mengatakan klien
- Keluarga klien mengatakan bahwa klien
kadang mau berbicara dengan anak
sering asik dengan pikirannyasendiri.
DO : anaknya
- Klien nampak menarik diri dari O:
kelompok/masyarakat - Klien mampu berkomunikasi dengan
- Klien nampak menolak berinteraksi perawat tetapi masih dengan gerakan
dengan keluarga maupun tetangga kepala
- Afek datar A:
- Klien saat berinteraksi dengan - Isolasi Sosial (±)
perawat tidak ada kontak mata P:
- Klien nampak tidak bergairah dalam - Sharring dengan keluarga agar klien
melakukan kegiatan.
bisa merawatnya.
- Lanjutkan intervensi
F. DOKUMENTASI
Bersama Klien : Ny. E

Bersama Keluarga Klien ( Suaminya)


DAFTAR PUSTAKA

Keperawatan Kesehatan Jiwa, 2015 Buku Keperawatan Jiwa, 2020-2021


Dermawan Deden dan Rusdi. 2013. Keperawatan jiwa; Konsep dan Kerangka Kerja
Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Gosyen Publising.
Direja. A. H. S. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Edisi I. Yogyakarta
: Nuha Medika
Gelar, M., Keperawatan, S., Program, P., Studi, P. N., & Keperawatan, I. (2014).
Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘ Aisyiyah.
Hariyati, 2017. (2017). Инновационные подходы к обеспечению качества в
здравоохраненииNo Title. Вестник Росздравнадзора, 6, 5–9.
Hermawan, B. (2015). Asuhan keperawatan jiwa pada tn.s dengan gangguan isolasi
sosial: menarik diri di ruang arjuna rsj daerah surakarta naskah
publikasi. Naskah Publikasi. Program Studi D-III Keperawatan.
Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Ilmiah, P. (2016). Upaya meningkatkan sosialisasi pada klien menarik diri di rsjd
arif zainudin surakarta.
Istimewa, D. (2020). Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn . A Dengan
Masalah Isolasi Sosial Di Yayasan Pemenang Jiwa Sumatera Andika
Rahmat Harefa.
Keliat, B.A, dkk. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas: CMHN (Basic
Course). Jakarta: EGC
Kusumawati F dan Hartono Y. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta:
Salemba Medika
Muhith, A. (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa( Teori dan Aplikasi).
Yogyakarta: Andi.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indicator
Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai