Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn.

N DENGAN ISOLASI
SOSIAL DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH dr ARIF
ZAINUDIN SURAKARTA

Oleh :

Rika Okana (18035)

AKADEMI KEPERAWATAN YAPPI


SRAGEN JAWA TENGAH
2021
FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA

RUANGAN RAWAT SENA TANGGAL DIRAWAT 26 JANUARI 2021

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. N
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal pengkajian : 27 Januari 2021
Usia : 50 Tahun
No. RM : 031xxx
Informan : Klien
Pendidikan : SD
Alamat : Jatipuro
II. ALASAN MASUK
Keluhan utama :
- Saat pengkajian pasien mengatakan dibawa ke rsj oleh petugas rumah sakit
dan keluarganya. Pasien mengatakan tidak ingin bergabung dengan teman-
teman yang lain dan memilih untuk sendiri.
III. FAKTOR PRESIPITASI
Pasien mengatakan dibawa ke rsj karena telat meminum obatnya, sehingga
menyebabkan penyakitnya kambuh lagi dan dibawa ke RSJ.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pasien mengatakan pernah dirawat dirumah sakit jiwa sudah 5x dengan
masalah yang sama dan sudah sembuh
2. Pasien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya fisik kepada
keluarganya, aniaya seksual maupun tindakan kriminal
3. Pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang mengalami gangguan jiwa.
IV. FISIK
1. Tanda vital :
a. TD : 110/80 mmhg
b. Nadi : 81x/menit
c. Suhu : 36,6 C
d. RR : 20x/menit
2. Antropometri (ukur)
a. Tinggi badan : 155 cm
b. Berat badan : 50 kg
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

: Pasien

: Tinggal sendiri

2. Konsep diri
a. Gambaran diri
pasien mengatakan puas dengan bentuk anggota tubunya.
b. Identitas
pasien mengatakan sebelum dirawat dia bekerja sebagai petani
c. Peran
pasien mengatakan bahwa ia tinggal sendiri dirumah karena belum
menikah

d. Ideal diri
pasien mengatakan jika sudah sembuh dia ingin bekerja lagi sebagai
petani dan bercocok tanam disawah lagi
e. Harga diri
pasien megatakan jarang keluar rumah hanya untuk ke sawah dan hanya
sesekali main ke rumah tetangga
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
pasien mengatakan orang paling berarti adalah kakak keduanya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat
pasien mengatakan dia mengikuti kegiatan sebagai anggota dimasyarakat
seperti arisan dan karang taruna
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang Lain
pasien mengatakan kesulitan memulai percakapan dengan orang lain
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
pasien mengatakan beragama islam dan meyakini kesembuhan dari Allah
SWT.
b. Kegiatan ibadah
pasien mengatakan jarang sholat subuh karena selalu telat bangun
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan pasien terlihat rapi, rambut disisir, berpakaian sesuai seragam.
2. Pembicaraan
Pasien tampak merespon pertanyaan dengan lambat. Saat berkomunikasi
pasien hanya menunduk dan kontak mata kurang.
3. Aktivitas Motorik
Pasien tampak tegang dan lesu
4. Alam perasaaan
Pasien tampak sedih karena ingin cepat pulang

5. Afek
Pasien tampak datar dan labil saat menjawab pertanyaan.
6. lnteraksi selama wawancara
Pasien tidak kooperatif saat diajak berbicara, kontak mata saat berbicara
kurang.
7. Persepsi
Pasien pernah mengalami halusinasi pendengaran. Pasien mengatakan saat
siang hari mendengar suara bisikan
8. Proses Pikir
Prosess pikir pasien Sirkumtansial, pasien saat menjawab pertanyaan
berbelit-belit dan jawaban selalu berbeda setiap kali ditanya dengan
pertanyaan yang sama.
9. Isi Pikir
Pasien tidak mengalami ganguan isi pikir
10. Tingkat kesadaran
Pasien tidak mengalami gangguan kesadaran dan mengalami disorientasi
11. Memori
Pasien mengalami gangguan konfabulsi,karena pasien tidak dapat berbicara
sesuai kenyataan dengan memasukkan cerita yang tidak benar yaitu
mengatakan sebagai pegawai di RS tersebut.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pasien mampu berhitung dengan sederhana dan konsentrasi pasien baik
13. Kemampuan penilaian
Tidak ada gangguan penilaian dibuktikan dengan pasien dapat membedakan
antara makan terlebih dahulu atau Sholat terlebih dahulu.
14. Daya tilik diri
Klien mengingkari penyakit yang dideritanya, klien mengatakan tidak sakit
dan merasa sangat sehat.

VII. Kebutuhan Persiapan Pulang


1. Makan
Pasien bisa makan sendiri, dengan makanan selalu habis
2. BAB/BAK
Pasien mampu untuk melakukan BAB/BAK sendiri
3. Mandi
Pasien mampu untuk mandi sendiri dan tampak bersih
4. Berpakaian/berhias
Pasien mampu berpakain dengan rapi, pasien selalu menyisir rambutnya
setelah mandi, dan selalu keramas.
5. Istirahat dan tidur
Pasien mengatakan selalu tidur setelah minum obat saat pagi. Saat malam
pasien mulai tidur sekitar jam 19.00-20.00 dan bangun jam 06.00 pagi.
6. Penggunaan obat
Pasien minum obat sesuai jadwal.
7. Pemeliharaan Kesehatan
Pasien mengatakan akan lebih teratur minum obat setelah pulang dari rsj
8. Kegiatan di dalam rumah
Pasien mengatakan kegiatannya dirumah adalah bertani, klien mengatakan
bisa memasak dan melakukan pekerjaan rumah lainnya
9. Kegiatan di luar rumah
Pasien mengatakan sebelum dibawa ke rsj kegiatan yang dilakukan diluar
rumah bercocok tanam disawah dengan mengendarai sepeda motor
VIII. Mekanisme Koping
Pasien mengatakan tidak pernah minum alkohol, saat dirumah jarang
merokok dan selama dirawat belum berinteraksi dengan pasien lainnya
karena hanya ingin sendiri.
IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan Rumah dan Rumah sakit :
1. pasien mengatakan mengikuti arisan dan karang taruna hanya anggota
2. pasien mengatakan sebelum sakit memiliki hubungan yang baik dengan
tetangga tetapi jarang ke rumah tetangga
3. pasien mengatakan hasil panen berupa padi dan hasil tersebut dijual semua
4. pasien mengatakan penghasilan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari
hari
5. Pasien mengatakan saat dirumah sakit lebih senang sendiri
X. Pengetahuan Kurang Tentang:
Pasien mengatakan tidak tahu terhadapnya sakitnya, klien berpendapat jika ia
tidak sakit dan merasa bahwa dia sehat.
XI. Aspek Medik
- Diagnosa Medik:
F. 203 : Skizofrenia tak terinci
- Terapi Medik :
1. CPZ 1 x 100 mg
2. Curcuma 3 x 1 mg
3. Risp 2 x 2 mg
4. THP 2 x 2 mg
5. Vit C 2 x 2 mg
XII. Daftar Diagnosa Keperawatan
1. Isolasi sosial
2. Gangguan persepsi sensori halusinasi: pendengaran

ANALISA DATA

Data Masalah
Subjektif: Isolasi Sosial
- Pasien mengatakan tidak ingin bergabung
dengan yang lainnya dan hanya ingin sendiri
Objektif :
- Pasien tampak menyendiri
- Pasien tampak melamun
- Pasien tampak diam
- Pasien tampak duduk dengan tatapan kosong
Subjektif : Gangguan persepsi sensori
- Pasien mengatakan pernah mengalami halusinasi: pendengaran
halusinasi, mendengar suara bisikan saat siang
hari
Objektif :
- Pasien tampak diam

XIII. Pohon Masalah

Gangguan sensori Efek


persepsi halusinasi

Isolasi sosial Core problem

Harga Diri Rendah Causa


RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA
KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL
Di RSJ dr ARIF ZAINUDIN SURAKARTA

Nama Klien : Tn. N


Dx. Medis : F. 203
No CM :-
Ruang : SENA

Hari/ Tgl Diagnosa Perencanaan


Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Keperawatan
Rabu, Isolasi sosial Tum :mengkaji setelah 2 x kali 1. Ajak pasien
27/01/20 keluhan utama pertemuan klien berkenalan
09:00 WIB pasien mampu 2. Diskusikan dan
a. Bina hubungan menceritakan kaji keluhan
saling percaya perasaannya pasien
b. Mengkaji kriteria hasil: 3. Diskusikan
keluhan dan a.Klien dapat keuntungan
mendiskusikan mengungkapkan punya teman
isolasi sosial : perasaanya 4. Diskusikan
siapa yang dengan jujur kerugian tidak
serumah, siapa punya teman
yang dekat,
penyebab isos
c. Mendiskusikan
keuntungan
punya teman
d. Mendiskusikan
kerugian tidak
punya teman
kamis Tum : pasien dapat setelah 2 x kali 1. Beritahu pasien
28/01/21 berinteraksi pertemuan klien agar tidak
11:00 WIB dengan orang lain mampu menunduk saat
dengan kriteria: megungkapkan berbicara
a. Ada kontak perasaannya, ada 2. Sapa pasien
mata kontak mata saat dengan ramah baik
b. Mau duduk bicara dengan verbal maupun non
berdampingan kriteria hasil: verbal
dengan perawat a. Klien dapat 3. Beri perhatian dan
c. Mau menirukan cara penghargaan
mengungkapkan berkenalan 4. Latih pasien cara
perasaaanya berkenalan
d. Melatih cara
berkenalan

jum’at Isolasi Sosial Tum : pasien dapat setelah 1 x kali a. Ajarkan dan ajak
29/01/21 berinteraksi pertemuan klien pasien berkenalan
08:45 WIB dengan orang lain mampu bercakap- dengan pasien
dengan kriteria: cakap dengan lain
Melatih pasien orang lain dengan
berinteraksi kriteria hasil:
dengan pasien lain a.Klien dapat
a. Mau berkenalan memulai
dengan pasien percakapan dan
becakap-cakap
dengan orang lain
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA
Di RSJ Dr ARIF ZAINUDIN SURAKARTA

Nama Klien : Tn. N


Dx. Medis : F. 203
No CM :-
Ruang : SENA
Hari/Tgl Implementasi Evaluasi Paraf
Rabu Ds: S:
27/01/21 - Pasien mengatakan - Pasien mengatakan mengatakan
09:00 tidak ingin bergabung ingin sendiri dan kesulitan
dengan yang lainnya memulai percakapan
dan hanya ingin sendiri - Pasien mengatakan jika tidak
Do: memiliki teman tidak ada yang bisa
1. Pasien tampak diajak berbincang-bincang
menyendiri - Pasien mengatakan dirumah
2. Pasien tampak tinggal sendiri, orang yang terdekat
melamun kakak ke dua
3. Pasien tampak diam - Pasien mengatakan penyebab isos
4. Pasien tampak duduk adalah malu dan kesulitan memulai
dengan tatapan kosong bercakap-cakap dengan orang lain
Dx: O: pasien tampak canggung
1. Isolasi sosial A: Isolasi sosial belum teratasi
Tindakan Keperawatan P: Latihan berkenalan
1. Bina hubungan saling RTl :
percaya Mempraktikkan cara berkenalan
2. Mengkaji keluhan dan
mendiskusikan isolasi
sosial : siapa yang
serumah, siapa yang dekat,
penyebab isos
3. Mendiskusikan
keuntungan punya teman
4. Mendiskusikan kerugian
tidak punya teman

Kamis Ds: S:
28/01/21 - Pasien mengatakan masih - Pasien mengatakan mau menirukan
11:00 senang menyendiri cara berlatihan
Do: - Pasien mengatakan akan melihat
1. Pasien tampak menyendiri lawan bicaranya
2. Pasien tampak diam O: Pasien tampak menirukan cara
Dx: berkenalan
1. Isolasi sosial A: Isolasi belum teratasi
Tindakan Keperawatan P: berlatih mengobrol dengan 2-3
1. Ada kontak mata orang
2. Mau duduk berdampingan Rtl : evaluasi cara berkenalan
dengan perawat
3. Mau mengungkapkan
perasaaanya
Melatih cara berkenalan

jum’at Ds: S:
29/01/21 - Pasien mengatakan sudah - Pasien mengatakan lebih nyaman
08:45 mulai bergabung dengan setelah mulai berbincang-bincang
yang lain tetapi belum dengan orang lain
mulai bercakap-cakap O: Pasien tampak nyaman
A: Isolasi teratasi sebagian
Do : P: Berlatih melakukan aktivitas
- Pasien tampak duduk sehari-hari
dengan pasien lain RTL :
Dx: Mengobrol dengan melakukan
1. Isolasi sosial kegiatan sehari-hari
Tindakan Keperawatan
1. Melatih berhubungan
dengan lebih banyak orang

Anda mungkin juga menyukai