Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY.

DENGAN GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI : MANDI

DI WILAYAH PUSKESMAS KEMRANJEN I

Ade Ima Jun Budhi Afandi

NIM. P1337420218133

Tingkat 3C

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2021
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY. H

DENGAN GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI : MANDI

DI WILAYAH PUSKESMAS KEMRANJEN I

A. PENGKAJIAN
Pengkajian ini dilakukan oleh :
Nama pengkaji : Ade Ima Jun Budhi Afandi
Hari / tanggal pengkajian : Rabu, 3 Maret 2021
Waktu pengkajian : 15.30 WIB
Tempat : Sibrama, Kemranjen

1. Identitas
a. Identitas pasien
Nama : Ny. H
Umur : 47 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Sibrama, Kemranjen
Agama : Islam
Status : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. M
Umur : 55 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Sibrama, Kemranjen
Agama : Islam
Status : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Hubungan dengan pasien : Suami
2. Alasan Masuk
Pasien mengatakan jarang melakukan perawatan diri seperti mandi.
3. Faktor Predisposisi
Pasien mengalami gangguan jiwa kurang lebih 20 tahun. Dalam 4 bulan
terakhir, Pasien dirawat di rumah sakit Banyumas selama kurang lebih
1 bulan. Didalam keluarga pasien ada yang memiliki penyakit yang
sama dengan pasien. Pasien teratur dalam minum obat dan rutin kontrol.
4. Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg RR : 20 x/menit
N : 82 x/menit S : 36,3°C
5. Psikososial

Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan

: Laki-laki yang meninggal


: Perempuan yang meninggal

: Pasien

: Tinggal satu rumah

: Garis perkawinan

: Garis keturunan

Pasien merupakan anak pertama dari 5 bersaudara. Pasien tinggal


satu rumah dengan suami. Pasien sudah menikah dan mempunyai
anak. Komunikasi dalam keluarga baik, pasien menggunakan
bahasa jawa untuk berkomunikasi.

6. Konsep diri
a. Citra tubuh
Keluarga mengatakan pasien mensyukuri semua bagian tubuh yang
diberikan Allah SWT.
b. Identitas pasien
Pasien adalah seorang perempuan berumur 47 tahun, beralamat di
desa Sibrama(2/4), Kemranjen. Pasien sudah menikah dan
mempunyai anak. Pasien adalah anak pertama dari 5 bersaudara.
Pasien tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga.
c. Peran
Keluarga mengatakan pasien adalah anak pertama dari 5 bersaudara.
Pasien tidak berkumpul dengan orang-orang di lingkungan
masyarakat.
d. Ideal diri
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh.
e. Harga diri
Keluarga mengatakan pasien malu atau minder terhadap orang lain.
Pasien tidak bisa berbaur dengan orang-orang disekitar
lingkungannya.
7. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
Keluarga mengatakan orang yang paling berarti bagi pasien adalah
kedua orang tua, yaitu ibu dan ayahnya.
b. Peran serta dalam kelompok
Keluarga mengatakan pasien tidak sering mengikuti kegiatan di
lingkungan masyarakat.
c. Hambatan berhubungan dengan orang lain
Keluarga mengatakan pasien malu atau minder kepada orang lain
dan memiliki hambatan dalam berhubungan dengan orang lain.
8. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Keluarga mengatakan pasien beragama islam dan keadaannya
sekarang adalah cobaan dari Allah SWT.
b. Kegiatan ibadah
Keluarga mengatkan sebelum sakit pasien menjalankan sholat,
tetapi selama sakit pasien tidak menjalankan sholat.
9. Stastus mental
a. Penampilan
Pasien terlihat cukup rapi, rabut Panjang diikat dan pasien memakai
baju.
b. Pembicaraan
Pembicaraan pasien jelas atau nyambung saat diajak berbicara.
c. Aktivitas motorik
Pada saat pengkajian pasien terlihat gelisah dan pasien dapat
melakukan aktivitas sehari-hari
d. Alam perasaan
Pasien sering berteriak-teriak sendiri dan masih labil.
e. Afek
Afek pasien masih datar dan pasien tidak mudah marah atau
mengamuk ketika ada yang mendekat ke pasien.
f. Interaksi selama wawancara
Selama wawancara pasien kooperatif, tidak mudah tersinggung,
kontak mata kurang sehingga wawancara dilakukan bersama
keluarga.
g. Persepsi
Pasien tidak mengalami gangguan apapun.
h. Proses berpikir
Pasien memiliki sedikit gangguan dalam proses berpikir.
i. Isi pikir
Keluarga mengatakan pasien tidak memiliki obsesi.
j. Tingkat kesadaran
Kesadaran pasien kurang. Pasien mampu menyebutkan nama
keluarga, serta tempat saat ini dia berada.
k. Memori
1) Jangka panjang
Pasien mampu mengingat kejadian di masa lalu.
2) Jangka pendek
Pasien mampu mengingat nama anggota keluarg yang
menemaninya selama sakit.
3) Saat ini
Pasien tidak mengingat kejadian apa saja pada hari ini.
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pasien tidak mampu berkonsentrasi dan mampu melakukan kegiatan
perhitungan sederhana.
m. Kemampuan penilaian
Pasien tidak mampu melakukan penilaian secara ringan seperti tidak
mau meminum obat agar cepat sembuh dengan kesadarannya
sendiri.
n. Daya tilik diri
Pasien berharap segera sembuh dan merasa tidak sakit jiwa.
10. Kebutuhan dirumah
A. Makan
Pasien makan 2 kali sehari tapi jamnya tidak teratur.
B. BAB/BAK
Pasien mampu BAB/BAK secara mandiri dengan frekuensi BAK 5-
6 kali perhari dan BAB 1 hari sekali. Terkadang BAB/BAK tidak
ditoilet terkadang di kamr tidur dalam ember.
C. Mandi
Pasien mampu mandi secara mandiri namun tidak mandi atau jarang
mandi.
D. Berpakaian
Pasien mampu berpakaian secara mandiri dan ganti pakaian setelah
mandi.
E. Isitirahat dan tidur
Lama tidur siang pasien kurang lebih 3-4 jam dan tidur malam 11-
12 jam.
F. Penggunaan obat
Pasien mampu minum obat tetapi dibantu keluarganya dan pasien
minum obat sesuai jadwal.
G. Pemeliharaan kesehatan
Pasien mau minum obat secara teratur.
H. Kegiatan didalam rumah
Pasien mampu melakukan pekerjaan rumah seperti menyapu, beres-
beres dan lain-lain tetapi kamarnya sendiri tidak dibersihkan.
I. Kegiatan diluar rumah
Pasien tidak mampu melakukan kegiatan diluar rumah secara
mandiri.
11. Mekanisme koping
Keluarga mengatakan jika sedang ada masalah pasien memilih untuk
diam dan sering mengurung diri di kamar.
12. Aspek medis

Nama obat Dosis Aturan Pakai Waktu pemberian


Trihexyphendil 2 mg 1x1 17.00 WIB
Clobazam 10 mg 1x1 17.00 WIB
Risperidone 2 mg 2x1 06.00 WIB
17.00 WIB
Fridep 50 mg 1x1 06.00 WIB

B. ANALISA DATA

Data Problem Tanda Tangan

DS : Defisit Perawatan Ade Ima Jun


Diri : Mandi Budhi Afandi
Pasien mengatakan
jarang melakukan
perawatan diri seperti
mandi

DO :

- Pasien terlihat
lesu dan
badannya
berbau tidak
sedap
C. POHON MASALAH

Effect Penrunan kemampuan dan motivasi merawat diri

Core Problem Defisit perawatan diri

Causa Isolasi Sosial

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit Perawatan Diri : Mandi
E. INTERVENSI KEPERAWATAN
D Tujuan Kriteria hasil Intervensi
x
I TUM: Pasien dapat Setelah Bina saling hubungan
memelihara dilakukan saling percaya dengan
kesehatan diri secara tindakan selama priinsip komunikasi
mandiri 3kali pertemuan terapeutik:
TUK: diharapkan 1. Sapa klien
1. Klien dapat pasien dapat dengan ramah
membina menunjukkan baik verbal
hubungan tanda-tanda maupun non
saling percaya kepada verbal
percaya perawat. 2. Perkenalkan
Ekspresi wajah diri dengan
bersahabat, sopan
menunjukkan 3. Tanyakan
rasa senang, nama lengkap
klien bersedia klien dan
berjabat tangan, nama
klien bersedia panggilan
menyebutkan
nama, ada
kontak mata, 4. Jelaskan
klien bersedia tujuan
duduk pertemuan
berdampingan 5. Jujur dan
dengan menempati
perawat, klien janji
bersedia 6. Tunjukan
mengutarakan sikap empati
masalah yang dan menerima
dihadapinya klien apa
adanya
7. Berikan
perhatian pada
pemenuhan
kebutuhan
dasar klien
2. Mengidentifi Klien dapat 1. Kaji
kasi menyebutkan pengetahuan
kebersihan cara perawatan klien tentang
diri klien kebersihan diri kebersihan diri
dan tandanya
2. Beri
kesempatan
klien untuk
menjawab
pertanyaan
3. Berikan pujian
terhadap
kemampuan
klien
menjawab
pertanyaan
3. menjelaskan Klien dapat 1. Menjelaskan
pentingnya memahami pentingnya
kebersihan diri pentingnya kebersihan diri
kebersihan diri 2. Meminta klien
menjelaskan
kembali
pentingnya
kebersihan diri
3. Diskusikan
dengan klien
tentang
kebersihan diri
4. Beri penguatan
positif atas
jawabannya
4. menjelaskan Klien dapat 1. Menjelaskan
peralatan yang menyebutkan alat yang
digunakan untuk dan dapat dibutuhkan
menjaga kebersihan mendemostrasi dan cara
diri dan cara kan dengan alat membersihkan
melakukan kebersihan diri
kebersihan diri 2. Memperagaka
n cara
membersihkan
diri dan
mempergunak
an alat untuk
membersihkan
diri
3. Meminta klien
untuk
memperagakan
ulang dan cara
kebersihan diri
4. Beri pujian
positif
terhadap klien
5. menjelaskan cara Klien dapat 1. Menjelaskan
mandi yang benar mengerti cara cara mandi
mandi yang yang benar
benar 2. Beri
kesempatan
klien untuk
bertanya dan
mendemostrasi
kan cara yang
benar
3. Member
pujian positif
terhadap klien
F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Tanggal/ Diagnosa/ Implementasi Respon Pasien Paraf
Waktu SP

1 3 Maret Defisit 1. Membina S : Keluarga Ade


2021 perawatan hubungan menjawab pertanyaan Ima
15.30 diri saling percaya dari pengkaji.
WIB dengan O:
TUM: menggunakan - Keluarga
Pasien prinsip pasien mau
dpat komunikasi menjawab
menjaga terapeutik salam dan
kebersihan 2. Membantu menyebutkan
diri : mndi pasien nama pasien.
mengenal - Pasien mau
SP 1 : kebersihan diri berjabat
Melatih (mandi). tangan
pasien 3. Mengajarkan - Kontak mata
cara cara cukup
perawatan kebersihan diri A:
kebersihan (mandi). - Keluarga pasien
diri : 4. Menganjurkan mampu
mandi pasien untuk mengidentifikasi
berlatih peralatan mandi.
berulang- P:
ulang dan Perawat :
mengingatnya. • Evaluasi
5. Membuat pertemuan
kontrak • Tetap di SP 1,
dengan pasien ajarkan cara
untuk latihan perawatan
berikutnya. kebersihan diri :
mandi
Pasien :
Anjurkan pasien
untuk melakukan
perawatan diri :
mandi.
2. 4 Maret SP 1 : 1. Menanyakan S: Ade
2021 Melatih kabar pasien Pasien tidak bisa Ima
15.30 pasien 2. Mengevaluasi menjawab pertanyaan
WIB cara pertemuan dari pengkaji.
perawatan sebelumnya O:
kebersihan 3. Mengajarkan Pasien dalam
diri : cara merespon masih
mandi mengontrol lambat dan perlu nada
merawat sedikit keras karena
kebersihan diri pendengarannya
: mandi. kurang, pasien belum
4. Menganjurkan melakukan
pasien terus melakukan perawatan
berlatih dan diri : mandi
mengingatnya. A:
Masalah belum
terastasi.
P:
perawat:
• Evaluasi
pertemuan
sebelumnya
• Tetap di SP 1,
ajarkan cara
perawatan
kebersihan diri :
mandi.
Pasien :
• Anjurkan untuk
terus melakukan
perawatan diri :
mandi.

3. 8 Maret SP 1 : 1. Menanyakan S: Ade


2021 Melatih kabar pasien Keluarga mengatakan Ima
15.30 pasien 2. Mengevaluasi pasien belum
WIB cara pertemuan melakukan perawatan
perawatan sebelumnya diri : mandi.
kebersihan 3. Mengajarkan O:
diri : cara merawat Pasien terlihat masih
mandi diri : mandi memakai pakaian
4. Menganjurkan yang sama dan terlihat
pasien terus lesu.
berlatih dan A:
mengingatnya.
Masalah belum
teratasi.
P:
Perawat:
• Evaluasi
pertemuan
sebelumnya
• Tetap SP 1,
ajarkan
melakukan
perawatan
kebersihan diri :
mandi
Pasien :
• Anjurkan
melakukan cara
yang sudah
diajarkan
G. EVALUASI

Waktu DX Evaluasi Paraf


8 Maret Defisit S: Ade Ima
2021 perawatan - Pasien mengatakan tidak ingat Jun Budhi
15.30 diri : mandi dengan nama pengkaji. Afandi
WIB - Pasien tidak dapat menyebutkan
peralatan mandi.
- Keluarga dapat menyebutkan
peralatan mandi.
- Pasien mengatakan belum
melakukan perawatan diri :
mandi.
O:
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tidak kooperatif saat
ditanya oleh pengkaji.
- Pasien terlihat lesu dan berbau
- Pasien tidak mampu memulai
pembicaraan.
A:
- BHSP dengan pasien tidak
tercapai. Identifikasi penyebab
tidak merawat diri : mandi pasien
tercapai dengan bantuan keluarga.
- Pasien tidak mau merawat
kebersihan diri : mandi.
- Pasien mau minum obat secara
teratur.
P:
- Pertahankan untuk kontak singkat
tapi sering.
- Anjurkan pasien untuk menjaga
kebersihan diri : mandi.
- Anjurkan pasien untuk minum
obat secara rutin.

Anda mungkin juga menyukai