Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

S DENGAN PRIORITAS MASALAH


KEBUTUHAN DASAR PERSONAL HYGIENE : DEFISIT PERAWATAN DIRI DI
KELURAHAN SARI REJO MEDAN POLONIA

Oleh:
MARIA YOSEPHINA DIAZ PUTRI VANIA
(01.2.20.00725)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKES RS.BAPTIS KEDIRI
PRODI SARJANA KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. M DENGAN MASALAH


GANGGUAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR PADA PASIEN FRAKTUR
DI RUANGAN TRAUMA CENTER (TC) BEDAH RSUP. Dr. DJAMIL PADANG

Pembimbing Kediri, 31 Mei 2021


Mahasiswa

Tri Sulistyarini, A.Per Pen., M.Kes Maria Yosephina Diaz Putri Vania

Mengetahui,
Ketua Program Studi

Kili Astarani, S.Kep., Ns., M.Kep

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkatnya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Asuhan Keperawatan dengan judul “Asuhan
Keperawatan pada Ny.S dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Personal Hygiene :Defisit
Perawatan Diri di Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia”. Laporan Asuhan Keperawatan ini
disusun sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk menyelesaikan asuhan keperawatan di
STIKES RS BAPTIS KOTA KEDIRI.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan asuhan keperawatan ini masih banyak
sekali kekurangan dan jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan kemampuan
serta pengalaman penulis. Karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran dari
semua pihak yang bersifat membangun guna dijadikan pedoman bagi penulis di kemudian hari.

Kediri, 31 Mei 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................iv
BAB I TINJAUAN TEORI.......................................................................................................................1
1.1. Pengertian Defisit Perawatan Diri.....................................................................................................1
1.2 Etiologi..............................................................................................................................................1
1.3 Dampak Defisit Perawatan Diri.........................................................................................................3
1.4 Tanda Dan Gejala..............................................................................................................................3
1.5 Tujuan Personal Hygiene...................................................................................................................4
BAB II TINJAUAN ASUHAN KEPERAWATAN.................................................................................5
2.1 Pengkajian.........................................................................................................................................5
2.2 Analisa Data......................................................................................................................................5
2.2 Diagnosa Keperawatan (SDKI).........................................................................................................6
2.3 Rencana Tindakan Keperawatan (SLKI)...........................................................................................9
2.4 Tindakan Keperawatan (SIKI).........................................................................................................12
2.5 Evaluasi Keperawatan......................................................................................................................16
BAB III LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN...............................................................................17
3.1 Pengkajian......................................................................................................................................17
ANALISA DATA....................................................................................................................................23
3.2 Diagnosa Keperawatan (SDKI)...................................................................................................24
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN............................................................................................24
3.3 Rencana Tindakan Keperawatan (SLKI)....................................................................................26
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN.............................................................................................30
3.4 Tindakan Keperawatan (SIKI).....................................................................................................34
TINDAKAN KEPERAWATAN............................................................................................................34
3.5 Evaluasi Keperawatan...................................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................36
LAMPIRAN.............................................................................................................................................37
1. SAP....................................................................................................................................................37
1. LEMBAR HE....................................................................................................................................40
5. LEAFLET..........................................................................................................................................42

iv
4. LEMBAR BIMBINGAN...................................................................................................................43

v
BAB I

TINJAUAN TEORI

1.1. Pengertian Defisit Perawatan Diri


Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidup, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya,
dikatakan terganggu perawatan dirinya jika klien tidak dapat melakukan perawatan diri
secara mandiri (Tarwoto, 2010).

Pemenuhan personal hygiene diperlukan untuk keamanan dan kesehatan


individu.Praktik personal hygiene bertujuan untuk peningkatan kesehatan dimana kulit
merupakan garis tubuh pertama dari pertahanan melawan infeksi.Dengan membantu
anggota keluarga untuk melakukan tindakan itu makaakan menambah tingkat
kesembuhan pada klien (Potter & Perry, 2006).

Defisit Perawatan Diri pada klien gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan
proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri menurun.
Defisit perawatan diri tampak dari ketidakmampuan merawat kebersihan diri, makan
secara mandiri, berhias secara mandiri dan toileting (BAB/BAK) secara mandiri (Keliat,
2010).

Kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan
perawatan kebersihan untuk dirinya (Tarwoto dan Wartonah, 2009) keterbatasan
perawatan diri tersebut biasanya diakibatkan karena stresor yang cukup berat dan sulit
ditangani oleh klien (klien bisa mengalami harga diri rendah), sehingga dirinya tidak mau
mengurus atau merawat dirinya sendiri.Bila tidak dilakukan intervensi oleh perawat,
maka kemungkinan klien bisa mengalami masalah resiko tinggi isolasi sosial (Fitria,
2010).

1.2 Etiologi
Menurut Tarwoto(2010) penyebab kurang perawatan diri adalah :

1) Faktor Predisposisi
a. Perkembangan
1
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan inisiatif
terganggu.
b. Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri.
c. Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwa “dengan kemampuan realitas” yang kurang menyebabkan
ketidakpeduliandirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri.
d. Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya.Situasi
lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.
2) Faktor Presipitasi
Menurut Wartonah (2010) ada beberapa faktor presipitasi yang dapat menyebabkan
seseorang kurang perawatan diri. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari berbagai
stressor antara lain :
a. Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya
karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya.
b. Praktik Sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi
perubahan pola personal hygiene.
c. Status sosial ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi,
shampoo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
d. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting, karena pengetahuan yang baik dapat
meningkatkan kesehatan diri misalnya pada pasien penderita Diabetes Mellitus ia
harus selalu menjaga kebersihan kakinya.
e. Budaya
Disebagian masyarakat jika individu sakit maka tidak boleh dimandikan.
f. Kebiasaan seseorang

2
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri, seperti
penggunaan sabun, shampoo dan lain-lain.
g. Kondisi fisik
Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu
bantuan dalam melakukannya.

1.3 Dampak Defisit Perawatan Diri


Dampak yang sering timbul pada masalah defisit perawatan diri menurut
Tarwoto (2010) seperti :

a. Dampak fisik

Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak


terpelihara kebersihan perorangan dengan baik, gangguan fisik yang
sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membran
mukosa mulut, infeksi pada mata, telinga dan gangguan fisik pada kuku.

b. Dampak psikososial

Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah


gangguan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan
harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.
1.4 Tanda Dan Gejala
Menurut Tarwoto (2010) tanda dan gejala defisit perawatan diri adalah sebagai
berikut :

1. Fisik

Badan bau, pakaian kotor, rambut dan kulit kotor, kuku panjang dan kotor,
gigi kotor disertai mulut bau, penampilan tidak rapi.

2. Psikologi

Malas, tidak inisiatif, menarik diri, isolasi diri, merasa tak berdaya, rendah
diri dan merasa hina.
3. Sosial
Interaksi kurang, kegiatan kurang, tidak mampu berperilaku normal, cara
3
makan tidak teratur, BAB/BAK disembarang tempat.
1.4 Tujuan Personal Hygiene
Menurut Tarwoto (2010) tujuan personal hygiene adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki personal hygiene yang kurang
4. Pencegahan penyakit
5. Meningkatkan percaya diri seseorang
6. Menciptakan keindahan

4
BAB II

TINJAUAN ASUHAN KEPERAWATAN

2.1 Pengkajian

Menurut Tarwoto (2010) data pengkajian dapat dikumpulkan dari klien,


keluarga dan orang terdekat, catatan informasi sebelumnya dan orang yang
terlibat dalam memberi dukungan atau perawatan klien. Hal yang dapat dikaji
berupa :

1. Riwayat masa lalu atau riwayat keluarga dengan gangguan emosional


jiwa
2. Riwayat penyalahgunaan obat atau alkohol
3. Riwayat gangguan personal atau gangguan kesulitan untuk makan
4. Riwayat kehilangan
5. Riwayat kondisi medis yang akut atau kronis
6. Riwayat keperawatan
7. Kebiasaan dalam melakukan aktifitas terutama dalam kebersihan diri sendiri,
mandi, berpakaian, berdandan, toileting dan makan, pola mandi dalam sehari,
apakah ada perubahan pada waktu mandi, jumlah mandi dalam sehari.
8. Pemeriksaan fisik
2.2 Analisa Data
Analisa data mencakup mengenali pola atau kecenderungan,
membandingan pola ini dengan kesehatan yang normal dan menarik konklusi
tentang respon klien.Perawat memperhatikan pola kecenderungan sambil
memeriksa kelompok data.Kelompok data terdiri atas batas karakteristik
(Potter & Perry, 2005).
Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi tentang klien yang
dilakukan secara sistematis untuk menentukan masalah-masalah, serta
kebutuhan keperawatan dan kesehatan lainnya. Pengumpulan informasi
merupakan tahap awal dalam proses keperawatan. Dari informasi yang
terkumpul, didapatkan data dasar tentang masalah-masalah yang dihadapi
5
klien.Selanjutnya, data dasar itu digunakan untuk menentukan diagnosis
keperawatan, merencanakan asuhan keperawatan serta tindakan keperawatan
untuk mengatasi masalah-masalah klien (Prasetyo, 2010).
Tujuan pengumpulan data :
1. Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan klien.

2. Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien


3. Untuk menilai keadaan kesehatan klien
4. Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkah-
langkah berikutnya.
Tipe data :
a) Data subjektif
Data yang didapatkan dari pasien sebagai suatu pendapat
terhadap suatu situasi dan kejadian.Informasi tersebut tidak bisa
ditentukan oleh perawat, mencakup persepsi, perasaan, ide
pasien tentang status kesehatannya misalnya tentang nyeri,
perasaan lemah, ketakutan, kecemasan, frustasi, mual, perasaan
malu (Potter & Perry, 2005).
b) Data Objektif
Data yang dapat diobservasi dan diukur, dapat diperoleh dengan
menggunakan panca indera (lihat, cium, raba) selama
pemeriksaan fisik misalnya frekuensi nadi, pernapasan, tekanan
darah, edema, berat badan, tingkat kesadaran (Potter & Perry,
2005).
2.2 Diagnosa Keperawatan (SDKI)
Harga Diri Rendah Situasional: Evaluasi atau perasaan negative terhadap diri sendiri atau
kemampuan klien sebagai respon terhadap situasi saat ini (D.0087).

Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif Objektif

1. Menilai diri negative (mis. Tidak berguna, 1. Berbicara pelan dan lirih
2. Menolak berinteraksi dengan orang
6
tidak tertolong) lain
2. Merasa malu/ bersalah 3. Berjalan menunduk
3. Melebih-lebihkan penilaian negative 4. Postur tubuh menunduk
tentang diri sendiri
4. Menolak penilaian positif tentang diri
sendiri

Gejala dan Tanda Minor

Subjektif Objektif

1. Sulit berkonsentrasi 1. Kontak mata kurang


2. Lesu dan tidak bergairah
3. Pasif
4. Tidak mempu membuat keputusan

Koping Tidak Efektif: Ketidakmampuan menilai dan merespons stressor dan/atau


ketidakmampuan menggunakan sumber-sumber yang ada untuk mengatasi masalah (D.0096).

Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif Objektif

1. Mengungkapkan tidak mampu 1. Tidak mampu memenuhi peran


mengatasi masalah yang dihartapkan (sesuai usia)
2. Menggunakan mekanisme koping
tidak sesuai

Gejala dan Tanda Minor

Subjektif Objektif

1. Tidak mampu memenuhi kebutuhan 1. Penyalahgunaan zat


dasar 2. Memanipulasi orang lain untuk
2. Kekhawatiran kronis memenuhi keinginannya sendiri

7
3. Perilaku tidak asertif
4. Partisipasi social kurang

Defisit Perawatan Diri: Tidak mampu melakukan atau menyelasaikan aktivitas perawatan
diri (D.0109).

Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif Objektif

1. Menolak melakukan perawatan diri 1. Tidak mampu mandi/ mengenakan


pakaian/ makan/ ke toilet/ berhias
secara mandiri
2. Minat melakukan perawatan diri
kurang

Gejala dan Tanda Minor

Subjektif Objektif

(tidak tersedia) (tidak tersedia)

2.3 Rencana Tindakan Keperawatan (SLKI)


Harga diri: perasaan positif terhadap diri sendiri atau kemampuan sebagai respon
terhadap situasi saat ini (L.09069).

Menu Cukup Sedang Cukup Meni


run Menin ngkat
Menur
gkat
un
Penilaian diri positif 1 2 3 4 5
Perasaan memiliki kelebihan atau 1 2 3 4 5
kemampuan positif
Penerimaan penilaian positif terhadap diri 1 2 3 4 5
sendiri

8
Minat mencobai hal baru 1 2 3 4 5
Berjalan menampakan wajah 1 2 3 4 5
Postur tubuh menampakkan wajah 1 2 3 4 5
Konsentrasi 1 2 3 4 5
Tidur 1 2 3 4 5
Kontak mata 1 2 3 4 5
Gairah aktivitas 1 2 3 4 5
Aktif 1 2 3 4 5
Percaya diri berbicara 1 2 3 4 5
Perilaku asertif 1 2 3 4 5
Kemampuan membuat keputusan 1 2 3 4 5

Menu Cukup Sedan Cuku Meni


run g p ngkat
Menur
Meni
un
ngkat
Perasaan malu 1 2 3 4 5
Perasaan bersalah 1 2 3 4 5
Perasaan tidak mampu melakukan apapun 1 2 3 4 5
Meremehkan kemampuan mengatasi 1 2 3 4 5
masalah
Ketergantungan pada penguatan secara 1 2 3 4 5
berlebihan
Pencairan penguatan secara berlebihan 1 2 3 4 5

9
Status Koping: Ketidakmampuan menilai dan merespons stressor dan/atau ketidakmampuan
menggunakan sumber-sumber yang ada untuk mengatasi masalah (L.09086).

Menu Cukup Sedang Cukup Mening


run Menin kat
Menur
gkat
un
Kemampuan memenuhi peran 1 2 3 4 5
sesuai usia
Perilaku koping adaptif 1 2 3 4 5
Verbalisasi kemampuan mengatasi 1 2 3 4 5
masalah
Verbalisasi pengakuan masalah 1 2 3 4 5
Verbalisasi kelemahan diri 1 2 3 4 5
Perilaku asertif 1 2 3 4 5
Partisipasi social 1 2 3 4 5
Tanggung jawab diri 1 2 3 4 5
Orientasi realitas 1 2 3 4 5
Minat mengikuti perawatan/ 1 2 3 4 5
pengobatan
Kemampuan membina hubungan 1 2 3 4 5

Menu Cukup Sedang Cukup Mening


run Menin kat
Menur
gkat
un
Verbalisasi menyalahkan orang lain 1 2 3 4 5
Verbalisasi rasionalisasi kegagalan 1 2 3 4 5
Hipersensitif terhadap kritik 1 2 3 4 5
Perilaku penyalahgunaan zat 1 2 3 4 5
Perilaku memanipulasi 1 2 3 4 5
Perilaku permusuhan 1 2 3 4 5
Perilaku superior 1 2 3 4 5

10
Perawatan Diri: kemampuan melalukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri (L.11103).
Menu Cukup Sedang Cukup Mening
run Menin kat
Menur
gkat
un
Kemampuan mandi 1 2 3 4 5
Kemampuan mengenakan pakaian 1 2 3 4 5
Kemampuan makan 1 2 3 4 5
Kemampuan ke toilet (BAB/BAK) 1 2 3 4 5
Verbalisasi keinginan melakuakan 1 2 3 4 5
perawatan diri
Minat melakukan perawatan diri 1 2 3 4 5
Memperatahankan kebersihan diri 1 2 3 4 5
Mempertahankan kebersihan mulut 1 2 3 4 5

2.4 Tindakan Keperawatan (SIKI)

Promisi Harga Diri: menigkatkan penilaian/ persepsi terhadap diri sendiri atau
kemampuan diri (I.09308).

Tindakan Observasi Tindakan terapeutik

1. Identifikasi budaya, agama, 1. Motivasi terlibat dalam verbalisasi positif


ras, jenis kelamin, dan usia untuk diri sendiri
terhadap harga diri 2. Motivasi menerima tantangan atau hal baru
2. Monitor verbalisasi yang 3. Diskusikan pernyataan tentang harga diri
merendahkan diri sendiri 4. Diskusiakn kepercayaan terhadap penilaian
3. Monitor tingkat harga diri diri
setiap waktu, sesuai kebutuhan 5. Diskusikan pengalaman yang meningkatkan
harga diri
6. Diskusikan persepsi negative diri
7. Diskusikan alasan mengkritik diri atau rasa
bersalah
8. Diskusikan penetapan tujuan realistis untuk
mencapai harga diri yang lebih tinggi
9. Diskusikan bersama keluarga untuk

11
menetapkan harapan dan batasan yang jelas
10. Berikan umpan balik positif atas peningkatan
mencapai tujuan
11. Fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang
meningkatkan harga diri

Tindakan Edukasi
1. Jelaskan kepada keluarga pentingnya dukungan dalam perkembangan konsep
positif diri pasien
2. Anjurkan mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki
3. Anjurkan mempertahankan kontak mata saat berkomunikasi
4. Anjurkan membuka diri terhadap kritik negative
5. Anjurkan mengevaluasi perilaku
6. Anjurkan cara mengatasi bulliying
7. Latih peningkatan tanggung jawab untuk diri sendiri
8. Latih pernyataan/ kemampuan positif diri
9. Latih cara berpikir dan berperilaku positif
10. Latih meningkatkan kepercayaan pada kemampuan dalam menangani situasi

12
Promosi Koping: meningkatakan upaya kognitif dan perilaku untuk menilai dan merespon
stressor dan/ atau kemampuan menggunakan sumber-sumber yang ada (I.09312).
Tindakan Observasi Tindakan terapeutik

1. Identifikasi kegiatan jangka pendek dan 1. Diskusikan perubahan peran yang


sesuai tujuan dialami
2. Identifikasi kemampuan yang dimiliki 2. Gunakan pendekatan yang tenang
3. Identifikasi sumber daya yang tersedia dan meyakinkan
untuk memenuhi tujuan 3. Diskusikan alasan mengrkritik diri
4. Identifikasi pemahaman proses sendiri
penyakit 4. Diskusikan untuk mengkalrifikasi
5. Identifikasi dampak situasi terhadap kesalahpahaman dan mengevaluasi
peran dan hubungan perilaku sendiri
6. Identifikasi metode penyelesaian 5. Diskusikan konsekuensi tidak
masalah menggunakan rasa bersalah dan rasa
7. Identifikasi kebutuhan dan keinginan malu
terhadap dukungan sosial 6. Diskusikan resiko yang
menimbulkan bahaya pada diri
sendiri
7. Fasilitasi dalam memperoleh
informasi yang dibutuhkan
8. Berikan pilihan realistis mengenai
aspek-aspek tertentu dalam
perawatan
9. Motivasi untuk menentukan harapan
yang realisitis
10. Tinjau kembali kemampuan dalam
pengambilan keputusan
11. Hindari mengambil keputusan saat
pasien berada dibawah tekanan
12. Motivasi terlibat dalam kegiatan
social
13. Motivasi mengidentifikasi sitem
pendukung yang tersedia
14. Damping saat berduka (mis. Penyakit
kronis, kecacatan)
15. Perkenalkan dengan orang atau
kelompok
16. Dukung penggunaan mekanisme
pertahanan yang tepat

13
17. Kurangi rangsangan lingkunganyang
mengancam

Tindakan Edukasi
1. Anjurkan menjalin hubungan yang memiliki kepentingan dan tujuan yang
sama
2. Anjurkan penggunaan sumber spiritual, jika perlu
3. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
4. Anjurkan keluarga terlibat
5. Anjurkan membuat tujuan yang lebih spesifik
6. Ajarkan cara memecah masalah secara konstruktif
7. Latih penggunaan Teknik relaksasi
8. Latih keterampilan social, sesuai kebutuhan
9. Latih mengembangkan penilaian objektif
Dukungan perawatan diri: memfasilitasi pemenuhan kebutuhan perawatan diri (I.11348).
Tindakan observasi Tindakan terapeutik
1. Identifikasi kebiasaan aktivitas 1. Sediakan lingkungan yang
perawatan sesuai usia terapeutik (mis. Suasana hangat,
2. Monitor tingkat kemandirian rileks, privasi)
3. Identifikasi kebutuhan alat bantu 2. Siapkan keperluan pribadi (mis.
kebersihan diri, berpakaian, Parfum, sikat gigi, dan sabun
berhias, dan makan mandi)
3. Fasilitasi untuk menerima
keadaan ketergantungan
4. Fasilitasi kemandirian, bantu jika
tidak mampu melakukan
perawatan diri
5. Jadwalkan rutinitas perawatan diri

14
Tindakan edukasi
1. Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai kemampuan

2.5 Evaluasi Keperawatan


1. Harga diri rendah situasional
2. Koping tidak efektif
3. Defisit perawatan diri

15
BAB III

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN


3.1 Pengkajian
STIKES RS BAPTIS KEDIRI
PRODI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

NAMA MAHASISWA : Maria Yosephina Diaz Putri Vania


NIM : 01.2.20.00725
RUANG : di kamar rumah Ny. S
TANGGAL : Senin, 31 Mei 2021

1. BIODATA
Nama Pasien : Ny. S
Umur : 31 Tahun
Status : Belum menikah
Agama : Islam
Pendidikan : Tamatan SD
Pekerjaan :-
Alamat : Gg UBS. Lingkungan I Sari Rejo
Tanggal Pengkajian: 31 Mei 2021
Golongan Darah :-

2. KELUHAN UTAMA
Pada saat pengkajian Ny.S mengatakan suka menyendiri karena merasa malu dengan dirinya
sendiri yang menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh orang yang tak dikenal
sehingga ia malas untuk merawat dirinya sendiri.

3. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


A. Provocative/palliative
1. Apa penyebabnya
Klien mengatakan ia tidak mau mandi lagi karena merasa dirinya sudah tidak
berharga lagi karena pelecehan seksual yang dilakukan padanya jadi tidak ada
gunanya untuk merawat diri. Keluarga klien juga mengatakan setelah keluar dari

16
rumah sakit klien sudah tampak rapi dan bersih, klien sudah bisa merawat diri
sendiri. Kurang lebih 2 minggu setelah keluar dari rumah sakit klien berhenti
mengkonsumsi obatnya dan klien mengalami sakit demam sehingga keluarga
melarang dia untuk melakukan aktivitasnya terutama mandi. Sejak saat itu klien
tidak mau lagi mandi ataupun merawat dirinya.
2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan
Keluarga selalu mengarahkan klien untuk meminum obat dan merawat dirinya
B. Quantity/quality
1. Bagaimana dirasakan
Klien mengatakan sering terpikir dengan kejadian yang dialaminya
2. Bagaimana dilihat
Klien tampak suka menyendiri
C. Severity
Klien merasa tidak terganggu dengan kondisinya saat ini
4. RIWAYAT PENYAKIT MASA LALU
A. Penyakit yang pernah dialami
Keluarga klien mengatakan penyakit yang diderita klien sekitar 5 tahunyang lalu yaitu
gangguan jiwa dengan harga diri rendah, isolasi sosial.
B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan
Pengobatan yang pernah dilakukan yaitu membawa klien ke Rumah Sakit Jiwa.
C. Pernah dirawat/dioperasi
Pernah di rawat di Rumah Sakit Jiwa Prof Dr. Muhammad Ildrem sekitar 5 tahun yang
lalu
D. Alergi
Klien tidak memiliki riwayat alergi
5. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A. Orang tua
Tidak memiliki riwayat penyakit gangguan jiwa seperti yang dialami klien.
B. Saudara kandung
Tidak ada satupun yang menderita penyakit gangguan jiwa
C. Penyakit keturunan yang ada

17
Tidak ada penyakit keturunan
D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
E. Anggota keluarga yang meninggal
Anggota keluarga yang meninggal ayah dan ibu kandung klien
F. Penyebab meninggal
Keluarga mengatakan penyebab meninggal kedua orang tua karena usia yang sudah tua
GENOGRAM :
-

6. TANDA – TANDA VITAL


Suhu Tubuh : 36,5 oC
Denyut Nadi : 80 x / mnt
Tekanan Darah : 100/80 mmHg
Pernafasan : 22 x / mnt
TT / TB : 51 Kg, 159 cm

7. POLA AKTIVITAS SEHARI – HARI


a. Kebutuhan Kebersihan Diri / Personal Hygiene
1. Kebersihan tubuh : tampak kotor, berdaki, kulit kusam
2. Kebersihan gigi dan mulut : mulut bau dan gigi kotor
3. Kebersihan kuku kaki dan tangan : kuku panjang dan kotor
b. Kebutuhan Nutrisi / Pola Nutrisi
1. Frekuensi makan/hari : 3 kali sehari
2. Nafsu selera makan : baik
3. Nyeri ulu hati : tidak ada
4. Alergi : tidak ada riwayat alergi
5. Mual dan muntah : tidak ada
6. Jumlah dan jenis makanan : 1 porsi, jenis nasi + ikan + sayur
7. Masalah makan dan minum : tidak mengalami masalah
8. Tampak makan memisahkan diri : memisahkan diri
c. Kebutuhan Eliminasi / Pola Eliminasi BAK, BAB

18
a) BAB
1. Pola BAB : 1x/hari
2. Karakter feses : lembek
3. Riwayat perdarahan : tidak ada
4. BAB terakhir : pagi hari
5. Diare : tidak ada
6. Penggunaan laksatif : tidak ada
b) BAK
1. Pola BAK : 1-4x/hari
2. Kateter urine : tidak memakai
3. Nyeri/ kesulitan BAK : tidak ada
4. Penggunaan diuretik : tidak ada
d. Kebutuhan Oksigenasi
Tidak ada
e. Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Tidak ada
f. Kebutuhan Aktivitas
1. Klien dalam perawatan dirinya harus diarahkan terlebih dahulu oleh keluarganya
2. Klien rajin ibadah/sholat
g. Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Pasien tidak suka berinteraksi dengan sesam yang lain

h. Kebutuhan Psikososial dan Spiritual


a. Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang paling berarti adalah ayah kandung
b. Hubungan dengan keluarga
Hubungan klien dengan keluarga kurang harmonis
c. Hubungan dengan orang lain
Kurang baik karena klien lebih suka menyendiri
d. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Kurang bersosialisasi dengan orang-orang disekitarnya
e. Nilai dan keyakinan
19
Klien menganut agama Islam
f. Kegiatan ibadah
Sholat

8. KEADAAN / PENAMPILAN UMUM PASIEN


Pasien terlihat berantakan, bau dan acak-acakan
9. PEMERIKSAAN FISIK
a. Pemeriksaan Leher dan Kepala
Kepala
1. Bentuk kepala : bulat dan simetris
2. Ubun-ubun : tidak ada benjolan
3. Kulit kepala : kotor
Leher
1. Posisi trachea : simetris
2. Thyroid : tidak ada pembengkakan
3. Suara : normal
4. Kelenjar limfe : tidak ada pembesaran

b. Pemeriksaan Integumen
Kebersihan : terlihat kotor berdaki, kering
Kehangatan : hangat
Warna : sawo matang
Kelembaban : kulit kering
c. Pemeriksaan Payudara dan Ketiak
Tidak ada
d. Pemeriksaan Dada / Thorak
Inspeksi thoraks : simetris
Pernapasan : tidak ada kesulitan bernafas
e. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : simetris
f. Pemeriksaan Genetalia dan sekitarnya
1. Genetalia (rambut pubis) : tidak ada kelainan
20
2. Anus dan perineum : tidak ada kelainan
g. Pemeriksaan Status Mental
1. Tingkat kesadaran : sadar penuh
2. Penampilan : tidak rapi, bau, acak-acakan
3. Pembicaraan : lambat
4. Alam perasaan : kurang bersemangat
5. Afek : datar
6. Interaksi selama wawancara : kontak mata kurang

10. PEMERIKSAAN PENUNJANG MEDIS


-

11. PELAKSANAAN / TERAPI


-

12. HARAPAN KLIEN / KELUARGA SEHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT


Klien mengatakan ia ingin percaya diri seperti dulu lagi

Kediri, 31 Mei 2021


Tanda Tangan Mahasiswa
Pembimbing Klinik Ruangan,

Maria Yosephina Diaz Putri Vania


Tri Sulistyarini, A.Per Pen., M.Kes

21
ANALISA DATA
NAMA PASIEN : Ny. S
UMUR : 31 Tahun
NO. REGISTER : 220177
DATA OBYEKTIF (DO) FAKTOR YANG MASALAH
DATA SUBYEKTIF (DS) BERHUBUNGAN/RISIKO KEPERAWATAN
(E) (SDKI)
DS: Malas membersihkan diri Defisit Perawatan Diri
(D.0109).
Klien mengatakan dirinya malas mandi
dan berdandan karena merasa dirinya
sudah tidak berharga lagi
DO:
1. Klien terlihat kotor dan acak
acakan
2. Badannya bau dan kotor
3. Kulit kering dan kusam
4. Rambut kotor
5. Kuku panjang dan kotor
6. Mulut bau dan gigi tampak kotor
DS: Isolasi diri Harga diri rendah
Klien mengatakan dirinya malu karena (D.0087).

tidak suci lagi dan tidak berharga lagi


sehingga ia suka menyendiri
DO:
1. Kontak mata berkurang
2. Terlihat menyendiri
3. Memisahkan diri

22
3.2 Diagnosa Keperawatan (SDKI)

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


NAMA PASIEN : Ny. S
UMUR : 31 Tahun
NO. REGISTER : 220177
TANGGAL DIAGNOSA TANGGAL
NO
KEPERAWATAN
MUNCUL TERATASI
(SDKI)
31 Mei 2021
1. 31 Mei Defisit perawatan diri berupa
2021 malas membersihkan diri
(D.0109).
DS: Klien mengatakan
dirinya malas mandi dan
berdandan karena merasa
dirinya sudah tidak berharga
lagi
DO:
1. Klien terlihat kotor
dan acak acakan
2. Badannya bau dan
kotor
3. Kulit kering dan
kusam
4. Rambut kotor
5. Kuku panjang dan
kotor
6. Mulut bau dan gigi
tampak kotor

23
Harga diri rendah berupa
2. 1 Juni 2021 1 Juni
isolasi diri (D.0087).
2021
DS:
Klien mengatakan dirinya
malu karena tidak suci lagi
dan tidak berharga lagi
sehingga ia suka menyendiri
DO:
1. Kontak mata
berkurang
2. Terlihat menyendiri
3. Memisahkan diri

24
3.3 Rencana Tindakan Keperawatan (SLKI)
Intervensi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : Ny. S


UMUR : 31 Tahun
NO REGISTER : 220177

DIAGNOSA KEPERAWATAN : Defisit Perawatan Diri: Tidak mampu melakukan atau


menyelasaikan aktivitas perawatan diri (D.0109).

1. SLKI : Perawatan Diri: kemampuan melalukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri
(L.11103).
a. Malas membersihkan diri Dipertahankan/ditingkatkan pada 5
b. Dipertahankan/ditingkatkan pada
c. Dipertahankan/ditingkatkan pada
d. Dipertahankan/ditingkatkan pada
e. Dipertahankan/ditingkatkan pada
f. Dipertahankan/ditingkatkan pada
g. Dipertahankan/ditingkatkan pada
h. Dipertahankan/ditingkatkan pada
i. Dipertahankan/ditingkatkan pada
j. Dipertahankan/ditingkatkan pada
k. Dipertahankan/ditingkatkan pada

2. SLKI :

a. Dipertahankan/ditingkatkan pada
b. Dipertahankan/ditingkatkan pada
c. Dipertahankan/ditingkatkan pada
d. Dipertahankan/ditingkatkan pada
e. Dipertahankan/ditingkatkan pada
f. Dipertahankan/ditingkatkan pada
g. Dipertahankan/ditingkatkan pada
h. Dipertahankan/ditingkatkan pada
i. Dipertahankan/ditingkatkan pada
j. Dipertahankan/ditingkatkan pada
k. Dipertahankan/ditingkatkan pada
l.

25
3. SLKI :

a. Dipertahankan/ditingkatkan pada
b. Dipertahankan/ditingkatkan pada
c. Dipertahankan/ditingkatkan pada
d. Dipertahankan/ditingkatkan pada
e. Dipertahankan/ditingkatkan pada
f. Dipertahankan/ditingkatkan pada
g. Dipertahankan/ditingkatkan pada
h. Dipertahankan/ditingkatkan pada
i. Dipertahankan/ditingkatkan pada
j. Dipertahankan/ditingkatkan pada
k. Dipertahankan/ditingkatkan pada

Keterangan : (dipertahankan/ditingkatkan) coret salah satu

26
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : Ny. S


UMUR : 31 Tahun
NO REGISTER : 220177

DIAGNOSA KEPERAWATAN : Harga Diri Rendah Situasional: Evaluasi atau perasaan


negative terhadap diri sendiri atau kemampuan klien sebagai respon terhadap situasi saat ini
(D.0087).
1. SLKI : Harga diri: perasaan positif terhadap diri sendiri atau kemampuan sebagai respon
terhadap situasi saat ini (L.09069).
a. Isolasi diri Dipertahankan/ditingkatkan pada 5

b. Dipertahankan/ditingkatkan pada
c. Dipertahankan/ditingkatkan pada
d. Dipertahankan/ditingkatkan pada
e. Dipertahankan/ditingkatkan pada
f. Dipertahankan/ditingkatkan pada
g. Dipertahankan/ditingkatkan pada
h. Dipertahankan/ditingkatkan pada
i. Dipertahankan/ditingkatkan pada
j. Dipertahankan/ditingkatkan pada
k. Dipertahankan/ditingkatkan pada

2. SLKI :

a. Dipertahankan/ditingkatkan pada
b. Dipertahankan/ditingkatkan pada
c. Dipertahankan/ditingkatkan pada
d. Dipertahankan/ditingkatkan pada
e. Dipertahankan/ditingkatkan pada
f. Dipertahankan/ditingkatkan pada
g. Dipertahankan/ditingkatkan pada
h. Dipertahankan/ditingkatkan pada
i. Dipertahankan/ditingkatkan pada
j. Dipertahankan/ditingkatkan pada
k. Dipertahankan/ditingkatkan pada

3. SLKI :

a. Dipertahankan/ditingkatkan pada
27
b. Dipertahankan/ditingkatkan pada
c. Dipertahankan/ditingkatkan pada
d. Dipertahankan/ditingkatkan pada
e. Dipertahankan/ditingkatkan pada
f. Dipertahankan/ditingkatkan pada
g. Dipertahankan/ditingkatkan pada
h. Dipertahankan/ditingkatkan pada
i. Dipertahankan/ditingkatkan pada
j. Dipertahankan/ditingkatkan pada
k. Dipertahankan/ditingkatkan pada

Keterangan : (dipertahankan/ditingkatkan) coret salah satu

28
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NAMA PASIEN : Ny. S
UMUR : 31 Tahun
NO. REGISTER : 220177
No. DIAGNOSA KEPERAWATAN INTERVENSI RASIONAL
(SIKI)
1. Defisit Keperawatan Diri Dukungan perawatan diri: memfasilitasi pemenuhan Untuk memenuhi
kebutuhan perawatan diri (I.11348). kebutuhan perawatan
diri dalam melakukan
Tindakan Observasi:
kebersihan diri
1. Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan sesuai usia
2. Monitor tingkat kemandirian
3. Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri,
berpakaian, berhias, dan makan
Tindakan Terapeutik:
1. Sediakan lingkungan yang terapeutik (mis. Suasana hangat,
rileks, privasi)
2. Siapkan keperluan pribadi (mis. Parfum, sikat gigi, dan
sabun mandi)
3. Fasilitasi untuk menerima keadaan ketergantungan
4. Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu melakukan
perawatan diri
5. Jadwalkan rutinitas perawatan diri
29
Tindakan Edukasi:
Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai
kemampuan

No. DIAGNOSA KEPERAWATAN INTERVENSI RASIONAL


(SIKI)
2. Isolasi Diri Promisi Harga Diri: menigkatkan penilaian/ persepsi terhadap Untuk mengetahui
diri sendiri atau kemampuan diri (I.09308). kemampuan dan
Tindakan Observasi:
membiasakan klien
1. Identifikasi budaya, agama, ras, jenis kelamin, dan usia
terhadap harga diri dalam meningkatkan
2. Monitor verbalisasi yang merendahkan diri sendiri harga diri klien
3. Monitor tingkat harga diri setiap waktu, sesuai
kebutuhan
Tindakan Terapeutik:
1. Motivasi terlibat dalam verbalisasi positif untuk diri
sendiri
2. Motivasi menerima tantangan atau hal baru
3. Diskusikan pernyataan tentang harga diri
4. Diskusiakn kepercayaan terhadap penilaian diri
5. Diskusikan pengalaman yang meningkatkan harga diri
6. Diskusikan persepsi negative diri
7. Diskusikan alasan mengkritik diri atau rasa bersalah
8. Diskusikan penetapan tujuan realistis untuk mencapai
harga diri yang lebih tinggi
9. Diskusikan bersama keluarga untuk menetapkan
harapan dan batasan yang jelas

30
10. Berikan umpan balik positif atas peningkatan mencapai
tujuan
11. Fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang meningkatkan
harga diri
Tindakan Edukasi:
1. Jelaskan kepada keluarga pentingnya dukungan dalam
perkembangan konsep positif diri pasien
2. Anjurkan mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki
3. Anjurkan mempertahankan kontak mata saat
berkomunikasi
4. Anjurkan membuka diri terhadap kritik negative
5. Anjurkan mengevaluasi perilaku
6. Anjurkan cara mengatasi bulliying
7. Latih peningkatan tanggung jawab untuk diri sendiri
8. Latih pernyataan/ kemampuan positif diri
9. Latih cara berpikir dan berperilaku positif
10. Latih meningkatkan kepercayaan pada kemampuan
dalam menangani situasi

31
3.4 Tindakan Keperawatan (SIKI)

Implementasi

TINDAKAN KEPERAWATAN
NAMA PASIEN : Ny. S
UMUR : Tahun
NO.REGISTER :-
NO NO.DX TGL/JAM TINDAKAN KEPERAWATAN TANDA
TANGAN
1. 1 31 Mei 2021 1. Salam terapeutik Maria
08.00 s/d 09.00 Yosephina D. P.
2. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri pada
WIB V.
klien
3. Menjelaskan cara membersihkan diri dan
peralatan yang digunakan beserta dengan cara
penggunaannya
4. Melatih klien mempraktekkan cara
kebersihan diri
5. Memberikan pujian pada setiap hasil tindakan
2. 1 1 Juni 2021 Maria
1. Mengidentifikasi kemampuan klien dan
Yosephina D. P.
08.00 s/d 09.00 aspek positif yang dimiliki klien V.
WIB
2. Membantu klien menilai kemampuan klien
yang masih ada
3. Membantu klien memiliki kegiatan yang
akan dilatih sesuai kemampuan klien
4. Melatih klien sesuai dengan
kemampuan yang dipilih (merapikan tempat
tidur )
5. Memberi pujian yang wajar terhadap
keberhasilan yang dipilih

32
3.5 Evaluasi Keperawatan
Evaluasi
NO NO.DX TGL/JAM EVALUASI TANDA
TANGAN
1. 1 31 Mei 2021 S :Klien mengatakan ia lebih suka dipanggil Maria
dengan panggilan S Yosephina D. P.
08.00 s/d 09.00
V.
WIB
O :Klien menjawab dengan suara
pelan

A : Klien kurang mampu menjelaskan


kembali cara menjaga kebersihan

P : Intervensi dilanjutkan

2 1 1 Juni 2021 S : Klien mampu mengatakan Maria


kemampuan yang dimilikinya Yosephina D. P.
08.00 s/d 09.00
V.
O : Klien tampak malu-malu dan suara pelan

A : Masalah teratasi

P : intervensi dipertahankan

33
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan, Konsep dan Aplikasi


Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta : Salemba Medika
Carpenito, L.J. (2000). Diagnosa Keperawatan, Aplikasi pada Praktik Klinis.
Edisi 6. Jakarta : EGC.
Dalami, E. (2009). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Jiwa. Jakarta
: TIM.
Dermawan, D & Rusdi. (2013). Keperawatan Jiwa Konsep Dan Kerangka Kerja I
Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Gosyen Publishing.
Direja, A.H.S. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Isaacs, A. (2005). Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatri. Edisi 3. Jakarta :
EGC.
Keliat, B.A .(2007). Manejemen Kasus Gangguan Jiwa.Jakarta : EGC.
Potter&Perry.(2005). Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik.
Edisi 4. Jakarta : EGC.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPD PPNI
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPD PPNI
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPD PPNI
Prabowo, E (2014). Konsep & Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta :
Nuha Medika.
Tarwoto & Wartonah. (2010). Kebutuhan DasarManusia dan Proses
Keperawatan, Edisi 4.Jakarta : Salemba Medika.

34
LAMPIRAN
1. SAP
STIKES RS. BAPTIS KEDIRI
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Defisit Perawatan Diri


Sub Pokok Bahasan : Asuhan Keperawatan Jiwa
Sasaran : Pasien dan Keluarga
Hari/Tanggal : Selasa, 1 Juni 2021
Waktu : 10.00 - selesai
Tempat : Ruang Jiwa Pav-6 No. 22
Penyaji : MariaYosephina Diaz Putri Vania

I. Latar Belakang
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai
dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak
dapat melakukan perawatan diri ( Depkes: 2000). Defisit perawatan diri adalah gangguan
kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting)
(Nurjannah, 2004).
II. Tujuan Umum :
Setelah menerima pendidikan kesehatan tentang defisit perawatan diri, pasien beserta
keluarga pasien mampu memahami dan menyadari bahaya defisit perawatan diri.
III. Tujuan Khusus :
Setelah menerima pendidikan kesehatan, diharapkan pasien serta keluarga pasien mampu:
 Menjelaskan pengertian defisit perawatan diri
 Menyebutkan tanda dan gejala defisit perawatan diri
 Menyebutkan komponen kebersihan diri
 Menjelaskan pentingnya kebersihan diri

35
IV. Materi
Terlampir
V. Metode
Ceramah
VI. Media
Leaflet
VII. Rencana Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Kegiatan Penyaji Kegiatan Peserta Media


Kegiatan
1 Pembukaan  Memberi salam pembuka  Menjawab Leaflet

3 menit  Memperkenalkan diri salam


 Menjelaskan pokok bahasan dan tujuan  Memperhatikan
penyuluhan  Memperhatikan
 Membagi leafleat
 Memperhatikan

2 Penyajian  Menjelaskan pengertian defisit  Memperhatikan Leaflet

30 menit
perawatan diri  Memperhatikan
 Menyebutkan tanda dan gejala defisit  Memperhatikan
perawatan diri  Memperhatikan
 Menyebutkan komponen kebersihan diri  Bertanya

 Menjelaskan pentingnya kebersihan diri dengan penuh


antusias
 Menanyakan kepada peserta tentang
materi yang telah diberikan dan  Menjawab

memberi reinforcement kepada sasaran pertanyaan

yang dapat menjawab pertanyaan

3 Penutup  Mengucapkan terima kasih atas peran  Mendengarkan Leaflet

5 menit
serta peserta  Menjawab
 Mengucapkan salam penutup salam

36
VIII. Evaluasi
1). Evaluasi Struktur
 Pasien dan keluarga/sasaran hadir dalam kegiatan penyuluhan
 Penyelenggaraan penyuluhan diadakan di Ruang Jiwa Pav-6 No. 22
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya (SAP, Leafleat)
2). Evaluasi Proses
 Pasien dan keluarga antusias terhadap materi penyuluhan
 Pasien dan keluarga tidak meninggalkan tempat sebelum penyuluhan selesai
 Pasien dan keluarga mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3). Evaluasi Hasil
 Pasien dan keluarga mengenal istilah defisit perawatan diri
 Pasien dan keluarga mengetahui tanda dan gejala defisit perawatan diri
 Pasien dan keluarga mengetahui komponen kebersihan diri
 Pasien dan keluarga mengetahui pentingnya kebersihan diri
IX. Daftar Pustaka
1. Keliat, Budi Anna. 2006. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa, Jakarta: EGC.
2. Perry, Potter.2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Jakarta: EGC.
3. Nurjanah, Intisari. 2001. Pedoman Penanganan pada Gangguan Jiwa, Yogyakarta:
Memodia.

Mengetahui,
Pembimbing Praktik Kediri, 31 Mei 2021 .
Mahasiswa,

( Maria Yosephina Diaz Putri Vania)


(Tri Sulistyarini, A.Per Pen., M.Kes)

37
STIKES RS. BAPTIS KEDIRI
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA
LEMBAR HEALTH EDUCATION (HE) / PENYULUHAN KESEHATAN
1. LEMBAR HE
Diagnosa Keperawatan : Defisit Perawatan Diri Sasaran Penyuluhan : Pasien dan Keluarga

Sub Pokok Bahasan : Asuhan Keperawatan Jiwa Hari/Tanggal : Senin, 31 Mei 2021

Tempat : Ruang Jiwa Pav-6 No. 22

TUJUAN INSTRUKSIONAL AVA/


NO. RINCIAN MATERI EVALUASI
UMUM KHUSUS METODE*

1. Setelah menerima Setelah menerima pendidikan Defisit Perawatan Leaflet 1. Pasien dan keluarga mengenal istilah
pendidikan kesehatan, diharapkan pasien
Diri defisit perawatan diri
kesehatan tentang serta keluarga pasien mampu:
defisit perawatan 1. Menjelaskan pengertian 2. Pasien dan keluarga mengetahui tanda
diri, pasien beserta defisit perawatan diri
dan gejala defisit perawatan diri
keluarga pasien 2. Menyebutkan tanda dan
mampu memahami gejala defisit perawatan diri 3. Pasien dan keluarga mengetahui
dan menyadari 3. Menyebutkan komponen
komponen kebersihan diri
bahaya defisit kebersihan diri
perawatan diri. 4. Menjelaskan pentingnya 4. Pasien dan keluarga mengetahui
kebersihan diri
pentingnya kebersihan diri

Keterangan:
Mengetahui, Kediri, 31 Mei 2021
* AVA/ Metode disesuaikan
Pembimbing dengan pada saat pemberian HE dapat berupa leaflet, lembar bolak
Praktik balik atau metode
Mahasiswa
38

Maria Yosephina Diaz Putri Vania


Tri Sulistyarini, A.Per Pen., M.Kes
5. LEAFLET

39
STIKES RS. BAPTIS KEDIRI
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA
LEMBAR BIMBINGAN ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
4.LEMBAR BIMBINGAN
Nama Mahasiswa : Maria Yosephina Diaz Putri Vania
NIM : 01.2.20.00725

No Tanggal Kegiatan Masalah Tanda Tangan


CI/ Dosen
1. 28 Mei 2021 Menentukan judul -
asuhan keperawatan yang
akan dibuat.
2. 31 Mei 2021 Mengisi Format Askep -
sesuai dengan data Jurnal
yang diambil.

3. 1 Juni 2021 Mengisi Format SAP, -


HE

4. 1 Juni 2021 Membuat Lefleat -

Kediri, 1 Juni 2021


Dosen Pembimbing

Tri Sulistyarini, A.Per Pen., M.Kes

40

Anda mungkin juga menyukai