Oleh:
MARIA YOSEPHINA DIAZ PUTRI VANIA
(01.2.20.00725)
Tri Sulistyarini, A.Per Pen., M.Kes Maria Yosephina Diaz Putri Vania
Mengetahui,
Ketua Program Studi
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkatnya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Asuhan Keperawatan dengan judul “Asuhan
Keperawatan pada Ny.S dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Personal Hygiene :Defisit
Perawatan Diri di Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia”. Laporan Asuhan Keperawatan ini
disusun sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk menyelesaikan asuhan keperawatan di
STIKES RS BAPTIS KOTA KEDIRI.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan asuhan keperawatan ini masih banyak
sekali kekurangan dan jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan kemampuan
serta pengalaman penulis. Karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran dari
semua pihak yang bersifat membangun guna dijadikan pedoman bagi penulis di kemudian hari.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................iv
BAB I TINJAUAN TEORI.......................................................................................................................1
1.1. Pengertian Defisit Perawatan Diri.....................................................................................................1
1.2 Etiologi..............................................................................................................................................1
1.3 Dampak Defisit Perawatan Diri.........................................................................................................3
1.4 Tanda Dan Gejala..............................................................................................................................3
1.5 Tujuan Personal Hygiene...................................................................................................................4
BAB II TINJAUAN ASUHAN KEPERAWATAN.................................................................................5
2.1 Pengkajian.........................................................................................................................................5
2.2 Analisa Data......................................................................................................................................5
2.2 Diagnosa Keperawatan (SDKI).........................................................................................................6
2.3 Rencana Tindakan Keperawatan (SLKI)...........................................................................................9
2.4 Tindakan Keperawatan (SIKI).........................................................................................................12
2.5 Evaluasi Keperawatan......................................................................................................................16
BAB III LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN...............................................................................17
3.1 Pengkajian......................................................................................................................................17
ANALISA DATA....................................................................................................................................23
3.2 Diagnosa Keperawatan (SDKI)...................................................................................................24
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN............................................................................................24
3.3 Rencana Tindakan Keperawatan (SLKI)....................................................................................26
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN.............................................................................................30
3.4 Tindakan Keperawatan (SIKI).....................................................................................................34
TINDAKAN KEPERAWATAN............................................................................................................34
3.5 Evaluasi Keperawatan...................................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................36
LAMPIRAN.............................................................................................................................................37
1. SAP....................................................................................................................................................37
1. LEMBAR HE....................................................................................................................................40
5. LEAFLET..........................................................................................................................................42
iv
4. LEMBAR BIMBINGAN...................................................................................................................43
v
BAB I
TINJAUAN TEORI
Defisit Perawatan Diri pada klien gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan
proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri menurun.
Defisit perawatan diri tampak dari ketidakmampuan merawat kebersihan diri, makan
secara mandiri, berhias secara mandiri dan toileting (BAB/BAK) secara mandiri (Keliat,
2010).
Kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan
perawatan kebersihan untuk dirinya (Tarwoto dan Wartonah, 2009) keterbatasan
perawatan diri tersebut biasanya diakibatkan karena stresor yang cukup berat dan sulit
ditangani oleh klien (klien bisa mengalami harga diri rendah), sehingga dirinya tidak mau
mengurus atau merawat dirinya sendiri.Bila tidak dilakukan intervensi oleh perawat,
maka kemungkinan klien bisa mengalami masalah resiko tinggi isolasi sosial (Fitria,
2010).
1.2 Etiologi
Menurut Tarwoto(2010) penyebab kurang perawatan diri adalah :
1) Faktor Predisposisi
a. Perkembangan
1
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan inisiatif
terganggu.
b. Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri.
c. Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwa “dengan kemampuan realitas” yang kurang menyebabkan
ketidakpeduliandirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri.
d. Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya.Situasi
lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.
2) Faktor Presipitasi
Menurut Wartonah (2010) ada beberapa faktor presipitasi yang dapat menyebabkan
seseorang kurang perawatan diri. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari berbagai
stressor antara lain :
a. Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya
karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya.
b. Praktik Sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi
perubahan pola personal hygiene.
c. Status sosial ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi,
shampoo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
d. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting, karena pengetahuan yang baik dapat
meningkatkan kesehatan diri misalnya pada pasien penderita Diabetes Mellitus ia
harus selalu menjaga kebersihan kakinya.
e. Budaya
Disebagian masyarakat jika individu sakit maka tidak boleh dimandikan.
f. Kebiasaan seseorang
2
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri, seperti
penggunaan sabun, shampoo dan lain-lain.
g. Kondisi fisik
Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu
bantuan dalam melakukannya.
a. Dampak fisik
b. Dampak psikososial
1. Fisik
Badan bau, pakaian kotor, rambut dan kulit kotor, kuku panjang dan kotor,
gigi kotor disertai mulut bau, penampilan tidak rapi.
2. Psikologi
Malas, tidak inisiatif, menarik diri, isolasi diri, merasa tak berdaya, rendah
diri dan merasa hina.
3. Sosial
Interaksi kurang, kegiatan kurang, tidak mampu berperilaku normal, cara
3
makan tidak teratur, BAB/BAK disembarang tempat.
1.4 Tujuan Personal Hygiene
Menurut Tarwoto (2010) tujuan personal hygiene adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki personal hygiene yang kurang
4. Pencegahan penyakit
5. Meningkatkan percaya diri seseorang
6. Menciptakan keindahan
4
BAB II
2.1 Pengkajian
Subjektif Objektif
1. Menilai diri negative (mis. Tidak berguna, 1. Berbicara pelan dan lirih
2. Menolak berinteraksi dengan orang
6
tidak tertolong) lain
2. Merasa malu/ bersalah 3. Berjalan menunduk
3. Melebih-lebihkan penilaian negative 4. Postur tubuh menunduk
tentang diri sendiri
4. Menolak penilaian positif tentang diri
sendiri
Subjektif Objektif
Subjektif Objektif
Subjektif Objektif
7
3. Perilaku tidak asertif
4. Partisipasi social kurang
Defisit Perawatan Diri: Tidak mampu melakukan atau menyelasaikan aktivitas perawatan
diri (D.0109).
Subjektif Objektif
Subjektif Objektif
8
Minat mencobai hal baru 1 2 3 4 5
Berjalan menampakan wajah 1 2 3 4 5
Postur tubuh menampakkan wajah 1 2 3 4 5
Konsentrasi 1 2 3 4 5
Tidur 1 2 3 4 5
Kontak mata 1 2 3 4 5
Gairah aktivitas 1 2 3 4 5
Aktif 1 2 3 4 5
Percaya diri berbicara 1 2 3 4 5
Perilaku asertif 1 2 3 4 5
Kemampuan membuat keputusan 1 2 3 4 5
9
Status Koping: Ketidakmampuan menilai dan merespons stressor dan/atau ketidakmampuan
menggunakan sumber-sumber yang ada untuk mengatasi masalah (L.09086).
10
Perawatan Diri: kemampuan melalukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri (L.11103).
Menu Cukup Sedang Cukup Mening
run Menin kat
Menur
gkat
un
Kemampuan mandi 1 2 3 4 5
Kemampuan mengenakan pakaian 1 2 3 4 5
Kemampuan makan 1 2 3 4 5
Kemampuan ke toilet (BAB/BAK) 1 2 3 4 5
Verbalisasi keinginan melakuakan 1 2 3 4 5
perawatan diri
Minat melakukan perawatan diri 1 2 3 4 5
Memperatahankan kebersihan diri 1 2 3 4 5
Mempertahankan kebersihan mulut 1 2 3 4 5
Promisi Harga Diri: menigkatkan penilaian/ persepsi terhadap diri sendiri atau
kemampuan diri (I.09308).
11
menetapkan harapan dan batasan yang jelas
10. Berikan umpan balik positif atas peningkatan
mencapai tujuan
11. Fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang
meningkatkan harga diri
Tindakan Edukasi
1. Jelaskan kepada keluarga pentingnya dukungan dalam perkembangan konsep
positif diri pasien
2. Anjurkan mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki
3. Anjurkan mempertahankan kontak mata saat berkomunikasi
4. Anjurkan membuka diri terhadap kritik negative
5. Anjurkan mengevaluasi perilaku
6. Anjurkan cara mengatasi bulliying
7. Latih peningkatan tanggung jawab untuk diri sendiri
8. Latih pernyataan/ kemampuan positif diri
9. Latih cara berpikir dan berperilaku positif
10. Latih meningkatkan kepercayaan pada kemampuan dalam menangani situasi
12
Promosi Koping: meningkatakan upaya kognitif dan perilaku untuk menilai dan merespon
stressor dan/ atau kemampuan menggunakan sumber-sumber yang ada (I.09312).
Tindakan Observasi Tindakan terapeutik
13
17. Kurangi rangsangan lingkunganyang
mengancam
Tindakan Edukasi
1. Anjurkan menjalin hubungan yang memiliki kepentingan dan tujuan yang
sama
2. Anjurkan penggunaan sumber spiritual, jika perlu
3. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
4. Anjurkan keluarga terlibat
5. Anjurkan membuat tujuan yang lebih spesifik
6. Ajarkan cara memecah masalah secara konstruktif
7. Latih penggunaan Teknik relaksasi
8. Latih keterampilan social, sesuai kebutuhan
9. Latih mengembangkan penilaian objektif
Dukungan perawatan diri: memfasilitasi pemenuhan kebutuhan perawatan diri (I.11348).
Tindakan observasi Tindakan terapeutik
1. Identifikasi kebiasaan aktivitas 1. Sediakan lingkungan yang
perawatan sesuai usia terapeutik (mis. Suasana hangat,
2. Monitor tingkat kemandirian rileks, privasi)
3. Identifikasi kebutuhan alat bantu 2. Siapkan keperluan pribadi (mis.
kebersihan diri, berpakaian, Parfum, sikat gigi, dan sabun
berhias, dan makan mandi)
3. Fasilitasi untuk menerima
keadaan ketergantungan
4. Fasilitasi kemandirian, bantu jika
tidak mampu melakukan
perawatan diri
5. Jadwalkan rutinitas perawatan diri
14
Tindakan edukasi
1. Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai kemampuan
15
BAB III
1. BIODATA
Nama Pasien : Ny. S
Umur : 31 Tahun
Status : Belum menikah
Agama : Islam
Pendidikan : Tamatan SD
Pekerjaan :-
Alamat : Gg UBS. Lingkungan I Sari Rejo
Tanggal Pengkajian: 31 Mei 2021
Golongan Darah :-
2. KELUHAN UTAMA
Pada saat pengkajian Ny.S mengatakan suka menyendiri karena merasa malu dengan dirinya
sendiri yang menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh orang yang tak dikenal
sehingga ia malas untuk merawat dirinya sendiri.
16
rumah sakit klien sudah tampak rapi dan bersih, klien sudah bisa merawat diri
sendiri. Kurang lebih 2 minggu setelah keluar dari rumah sakit klien berhenti
mengkonsumsi obatnya dan klien mengalami sakit demam sehingga keluarga
melarang dia untuk melakukan aktivitasnya terutama mandi. Sejak saat itu klien
tidak mau lagi mandi ataupun merawat dirinya.
2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan
Keluarga selalu mengarahkan klien untuk meminum obat dan merawat dirinya
B. Quantity/quality
1. Bagaimana dirasakan
Klien mengatakan sering terpikir dengan kejadian yang dialaminya
2. Bagaimana dilihat
Klien tampak suka menyendiri
C. Severity
Klien merasa tidak terganggu dengan kondisinya saat ini
4. RIWAYAT PENYAKIT MASA LALU
A. Penyakit yang pernah dialami
Keluarga klien mengatakan penyakit yang diderita klien sekitar 5 tahunyang lalu yaitu
gangguan jiwa dengan harga diri rendah, isolasi sosial.
B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan
Pengobatan yang pernah dilakukan yaitu membawa klien ke Rumah Sakit Jiwa.
C. Pernah dirawat/dioperasi
Pernah di rawat di Rumah Sakit Jiwa Prof Dr. Muhammad Ildrem sekitar 5 tahun yang
lalu
D. Alergi
Klien tidak memiliki riwayat alergi
5. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A. Orang tua
Tidak memiliki riwayat penyakit gangguan jiwa seperti yang dialami klien.
B. Saudara kandung
Tidak ada satupun yang menderita penyakit gangguan jiwa
C. Penyakit keturunan yang ada
17
Tidak ada penyakit keturunan
D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
E. Anggota keluarga yang meninggal
Anggota keluarga yang meninggal ayah dan ibu kandung klien
F. Penyebab meninggal
Keluarga mengatakan penyebab meninggal kedua orang tua karena usia yang sudah tua
GENOGRAM :
-
18
a) BAB
1. Pola BAB : 1x/hari
2. Karakter feses : lembek
3. Riwayat perdarahan : tidak ada
4. BAB terakhir : pagi hari
5. Diare : tidak ada
6. Penggunaan laksatif : tidak ada
b) BAK
1. Pola BAK : 1-4x/hari
2. Kateter urine : tidak memakai
3. Nyeri/ kesulitan BAK : tidak ada
4. Penggunaan diuretik : tidak ada
d. Kebutuhan Oksigenasi
Tidak ada
e. Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Tidak ada
f. Kebutuhan Aktivitas
1. Klien dalam perawatan dirinya harus diarahkan terlebih dahulu oleh keluarganya
2. Klien rajin ibadah/sholat
g. Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Pasien tidak suka berinteraksi dengan sesam yang lain
b. Pemeriksaan Integumen
Kebersihan : terlihat kotor berdaki, kering
Kehangatan : hangat
Warna : sawo matang
Kelembaban : kulit kering
c. Pemeriksaan Payudara dan Ketiak
Tidak ada
d. Pemeriksaan Dada / Thorak
Inspeksi thoraks : simetris
Pernapasan : tidak ada kesulitan bernafas
e. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : simetris
f. Pemeriksaan Genetalia dan sekitarnya
1. Genetalia (rambut pubis) : tidak ada kelainan
20
2. Anus dan perineum : tidak ada kelainan
g. Pemeriksaan Status Mental
1. Tingkat kesadaran : sadar penuh
2. Penampilan : tidak rapi, bau, acak-acakan
3. Pembicaraan : lambat
4. Alam perasaan : kurang bersemangat
5. Afek : datar
6. Interaksi selama wawancara : kontak mata kurang
21
ANALISA DATA
NAMA PASIEN : Ny. S
UMUR : 31 Tahun
NO. REGISTER : 220177
DATA OBYEKTIF (DO) FAKTOR YANG MASALAH
DATA SUBYEKTIF (DS) BERHUBUNGAN/RISIKO KEPERAWATAN
(E) (SDKI)
DS: Malas membersihkan diri Defisit Perawatan Diri
(D.0109).
Klien mengatakan dirinya malas mandi
dan berdandan karena merasa dirinya
sudah tidak berharga lagi
DO:
1. Klien terlihat kotor dan acak
acakan
2. Badannya bau dan kotor
3. Kulit kering dan kusam
4. Rambut kotor
5. Kuku panjang dan kotor
6. Mulut bau dan gigi tampak kotor
DS: Isolasi diri Harga diri rendah
Klien mengatakan dirinya malu karena (D.0087).
22
3.2 Diagnosa Keperawatan (SDKI)
23
Harga diri rendah berupa
2. 1 Juni 2021 1 Juni
isolasi diri (D.0087).
2021
DS:
Klien mengatakan dirinya
malu karena tidak suci lagi
dan tidak berharga lagi
sehingga ia suka menyendiri
DO:
1. Kontak mata
berkurang
2. Terlihat menyendiri
3. Memisahkan diri
24
3.3 Rencana Tindakan Keperawatan (SLKI)
Intervensi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1. SLKI : Perawatan Diri: kemampuan melalukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri
(L.11103).
a. Malas membersihkan diri Dipertahankan/ditingkatkan pada 5
b. Dipertahankan/ditingkatkan pada
c. Dipertahankan/ditingkatkan pada
d. Dipertahankan/ditingkatkan pada
e. Dipertahankan/ditingkatkan pada
f. Dipertahankan/ditingkatkan pada
g. Dipertahankan/ditingkatkan pada
h. Dipertahankan/ditingkatkan pada
i. Dipertahankan/ditingkatkan pada
j. Dipertahankan/ditingkatkan pada
k. Dipertahankan/ditingkatkan pada
2. SLKI :
a. Dipertahankan/ditingkatkan pada
b. Dipertahankan/ditingkatkan pada
c. Dipertahankan/ditingkatkan pada
d. Dipertahankan/ditingkatkan pada
e. Dipertahankan/ditingkatkan pada
f. Dipertahankan/ditingkatkan pada
g. Dipertahankan/ditingkatkan pada
h. Dipertahankan/ditingkatkan pada
i. Dipertahankan/ditingkatkan pada
j. Dipertahankan/ditingkatkan pada
k. Dipertahankan/ditingkatkan pada
l.
25
3. SLKI :
a. Dipertahankan/ditingkatkan pada
b. Dipertahankan/ditingkatkan pada
c. Dipertahankan/ditingkatkan pada
d. Dipertahankan/ditingkatkan pada
e. Dipertahankan/ditingkatkan pada
f. Dipertahankan/ditingkatkan pada
g. Dipertahankan/ditingkatkan pada
h. Dipertahankan/ditingkatkan pada
i. Dipertahankan/ditingkatkan pada
j. Dipertahankan/ditingkatkan pada
k. Dipertahankan/ditingkatkan pada
26
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
b. Dipertahankan/ditingkatkan pada
c. Dipertahankan/ditingkatkan pada
d. Dipertahankan/ditingkatkan pada
e. Dipertahankan/ditingkatkan pada
f. Dipertahankan/ditingkatkan pada
g. Dipertahankan/ditingkatkan pada
h. Dipertahankan/ditingkatkan pada
i. Dipertahankan/ditingkatkan pada
j. Dipertahankan/ditingkatkan pada
k. Dipertahankan/ditingkatkan pada
2. SLKI :
a. Dipertahankan/ditingkatkan pada
b. Dipertahankan/ditingkatkan pada
c. Dipertahankan/ditingkatkan pada
d. Dipertahankan/ditingkatkan pada
e. Dipertahankan/ditingkatkan pada
f. Dipertahankan/ditingkatkan pada
g. Dipertahankan/ditingkatkan pada
h. Dipertahankan/ditingkatkan pada
i. Dipertahankan/ditingkatkan pada
j. Dipertahankan/ditingkatkan pada
k. Dipertahankan/ditingkatkan pada
3. SLKI :
a. Dipertahankan/ditingkatkan pada
27
b. Dipertahankan/ditingkatkan pada
c. Dipertahankan/ditingkatkan pada
d. Dipertahankan/ditingkatkan pada
e. Dipertahankan/ditingkatkan pada
f. Dipertahankan/ditingkatkan pada
g. Dipertahankan/ditingkatkan pada
h. Dipertahankan/ditingkatkan pada
i. Dipertahankan/ditingkatkan pada
j. Dipertahankan/ditingkatkan pada
k. Dipertahankan/ditingkatkan pada
28
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NAMA PASIEN : Ny. S
UMUR : 31 Tahun
NO. REGISTER : 220177
No. DIAGNOSA KEPERAWATAN INTERVENSI RASIONAL
(SIKI)
1. Defisit Keperawatan Diri Dukungan perawatan diri: memfasilitasi pemenuhan Untuk memenuhi
kebutuhan perawatan diri (I.11348). kebutuhan perawatan
diri dalam melakukan
Tindakan Observasi:
kebersihan diri
1. Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan sesuai usia
2. Monitor tingkat kemandirian
3. Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri,
berpakaian, berhias, dan makan
Tindakan Terapeutik:
1. Sediakan lingkungan yang terapeutik (mis. Suasana hangat,
rileks, privasi)
2. Siapkan keperluan pribadi (mis. Parfum, sikat gigi, dan
sabun mandi)
3. Fasilitasi untuk menerima keadaan ketergantungan
4. Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu melakukan
perawatan diri
5. Jadwalkan rutinitas perawatan diri
29
Tindakan Edukasi:
Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai
kemampuan
30
10. Berikan umpan balik positif atas peningkatan mencapai
tujuan
11. Fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang meningkatkan
harga diri
Tindakan Edukasi:
1. Jelaskan kepada keluarga pentingnya dukungan dalam
perkembangan konsep positif diri pasien
2. Anjurkan mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki
3. Anjurkan mempertahankan kontak mata saat
berkomunikasi
4. Anjurkan membuka diri terhadap kritik negative
5. Anjurkan mengevaluasi perilaku
6. Anjurkan cara mengatasi bulliying
7. Latih peningkatan tanggung jawab untuk diri sendiri
8. Latih pernyataan/ kemampuan positif diri
9. Latih cara berpikir dan berperilaku positif
10. Latih meningkatkan kepercayaan pada kemampuan
dalam menangani situasi
31
3.4 Tindakan Keperawatan (SIKI)
Implementasi
TINDAKAN KEPERAWATAN
NAMA PASIEN : Ny. S
UMUR : Tahun
NO.REGISTER :-
NO NO.DX TGL/JAM TINDAKAN KEPERAWATAN TANDA
TANGAN
1. 1 31 Mei 2021 1. Salam terapeutik Maria
08.00 s/d 09.00 Yosephina D. P.
2. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri pada
WIB V.
klien
3. Menjelaskan cara membersihkan diri dan
peralatan yang digunakan beserta dengan cara
penggunaannya
4. Melatih klien mempraktekkan cara
kebersihan diri
5. Memberikan pujian pada setiap hasil tindakan
2. 1 1 Juni 2021 Maria
1. Mengidentifikasi kemampuan klien dan
Yosephina D. P.
08.00 s/d 09.00 aspek positif yang dimiliki klien V.
WIB
2. Membantu klien menilai kemampuan klien
yang masih ada
3. Membantu klien memiliki kegiatan yang
akan dilatih sesuai kemampuan klien
4. Melatih klien sesuai dengan
kemampuan yang dipilih (merapikan tempat
tidur )
5. Memberi pujian yang wajar terhadap
keberhasilan yang dipilih
32
3.5 Evaluasi Keperawatan
Evaluasi
NO NO.DX TGL/JAM EVALUASI TANDA
TANGAN
1. 1 31 Mei 2021 S :Klien mengatakan ia lebih suka dipanggil Maria
dengan panggilan S Yosephina D. P.
08.00 s/d 09.00
V.
WIB
O :Klien menjawab dengan suara
pelan
P : Intervensi dilanjutkan
A : Masalah teratasi
P : intervensi dipertahankan
33
DAFTAR PUSTAKA
34
LAMPIRAN
1. SAP
STIKES RS. BAPTIS KEDIRI
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA
SATUAN ACARA PENYULUHAN
I. Latar Belakang
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai
dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak
dapat melakukan perawatan diri ( Depkes: 2000). Defisit perawatan diri adalah gangguan
kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting)
(Nurjannah, 2004).
II. Tujuan Umum :
Setelah menerima pendidikan kesehatan tentang defisit perawatan diri, pasien beserta
keluarga pasien mampu memahami dan menyadari bahaya defisit perawatan diri.
III. Tujuan Khusus :
Setelah menerima pendidikan kesehatan, diharapkan pasien serta keluarga pasien mampu:
Menjelaskan pengertian defisit perawatan diri
Menyebutkan tanda dan gejala defisit perawatan diri
Menyebutkan komponen kebersihan diri
Menjelaskan pentingnya kebersihan diri
35
IV. Materi
Terlampir
V. Metode
Ceramah
VI. Media
Leaflet
VII. Rencana Kegiatan Penyuluhan
30 menit
perawatan diri Memperhatikan
Menyebutkan tanda dan gejala defisit Memperhatikan
perawatan diri Memperhatikan
Menyebutkan komponen kebersihan diri Bertanya
5 menit
serta peserta Menjawab
Mengucapkan salam penutup salam
36
VIII. Evaluasi
1). Evaluasi Struktur
Pasien dan keluarga/sasaran hadir dalam kegiatan penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan diadakan di Ruang Jiwa Pav-6 No. 22
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya (SAP, Leafleat)
2). Evaluasi Proses
Pasien dan keluarga antusias terhadap materi penyuluhan
Pasien dan keluarga tidak meninggalkan tempat sebelum penyuluhan selesai
Pasien dan keluarga mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3). Evaluasi Hasil
Pasien dan keluarga mengenal istilah defisit perawatan diri
Pasien dan keluarga mengetahui tanda dan gejala defisit perawatan diri
Pasien dan keluarga mengetahui komponen kebersihan diri
Pasien dan keluarga mengetahui pentingnya kebersihan diri
IX. Daftar Pustaka
1. Keliat, Budi Anna. 2006. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa, Jakarta: EGC.
2. Perry, Potter.2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Jakarta: EGC.
3. Nurjanah, Intisari. 2001. Pedoman Penanganan pada Gangguan Jiwa, Yogyakarta:
Memodia.
Mengetahui,
Pembimbing Praktik Kediri, 31 Mei 2021 .
Mahasiswa,
37
STIKES RS. BAPTIS KEDIRI
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA
LEMBAR HEALTH EDUCATION (HE) / PENYULUHAN KESEHATAN
1. LEMBAR HE
Diagnosa Keperawatan : Defisit Perawatan Diri Sasaran Penyuluhan : Pasien dan Keluarga
Sub Pokok Bahasan : Asuhan Keperawatan Jiwa Hari/Tanggal : Senin, 31 Mei 2021
1. Setelah menerima Setelah menerima pendidikan Defisit Perawatan Leaflet 1. Pasien dan keluarga mengenal istilah
pendidikan kesehatan, diharapkan pasien
Diri defisit perawatan diri
kesehatan tentang serta keluarga pasien mampu:
defisit perawatan 1. Menjelaskan pengertian 2. Pasien dan keluarga mengetahui tanda
diri, pasien beserta defisit perawatan diri
dan gejala defisit perawatan diri
keluarga pasien 2. Menyebutkan tanda dan
mampu memahami gejala defisit perawatan diri 3. Pasien dan keluarga mengetahui
dan menyadari 3. Menyebutkan komponen
komponen kebersihan diri
bahaya defisit kebersihan diri
perawatan diri. 4. Menjelaskan pentingnya 4. Pasien dan keluarga mengetahui
kebersihan diri
pentingnya kebersihan diri
Keterangan:
Mengetahui, Kediri, 31 Mei 2021
* AVA/ Metode disesuaikan
Pembimbing dengan pada saat pemberian HE dapat berupa leaflet, lembar bolak
Praktik balik atau metode
Mahasiswa
38
39
STIKES RS. BAPTIS KEDIRI
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA
LEMBAR BIMBINGAN ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
4.LEMBAR BIMBINGAN
Nama Mahasiswa : Maria Yosephina Diaz Putri Vania
NIM : 01.2.20.00725
40