Anda di halaman 1dari 14

Visi

Pada tahun 2028 menghasilkan perawat yang unggul dalam


penerapan keterampilan keperawatan lansia berbasis IPTEK keperawatan

ASUHAN KEPERAWATAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

PADA KLIEN GANGGUAN JIWA

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan jiwa


Dosen : Suliswati, S.Kp.,M.Kes

Disusun oleh:

Medhina Yusfa Nur Hayya NIM: P3.73.20.1.19.105

Mega Melynia Saraswati NIM: P3.73.20.1.19.106

Mila Febrina NIM: P3.73.20.1.19.107

Muhammad Dwiki Ananda NIM: P3.73.20.1.19.108

Nadiyah Putri Aurilya NIM: P3.73.20.1.19.109

Putri Imelda NIM: P3.73.20.1.19.110

Putri Karlina Febriyani NIM: P3.73.20.1.19.111

Kelompok 4

2 Reguler C

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI D-III KEPERAWATAN

TAHUN 2020
KASUS FIKTIF

Ny. X umur 42 tahun dibawa keluarganya ke RSJ Melati dengan keluhan semenjak ditinggal
oleh ayahnya, klien sering melamun, sulit tidur, klien bicara sendiri, bicara tidak nyambung,
suka keluyuran, tidak mau makan, mandi harus disuruh. klien sebelumnya pernah dirawat di
RSJ sampai 2 kali dan ± 3 bulan tidak minum obat. Keluarga klien tidak ada yang mengalami
gangguan jiwa. Sebelumnya klien tidak pernah mengalami aniaya fisik maupun kejadian yang
tidak menyenangkan.

A. PENGKAJIAN
Ruang Rawat : 8 (Melati)
Tanggal dirawat : 23 September 2020
No. Rekam Medis : 099XXX

1. Data Identitas
a. Identitas Klien
Nama : Ny. X
Umur : 42 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Ciamis
Tanggal pengkajian : 24 September 2020
Dx Medis : Skizofrenia

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. Z
Umur : 47 tahun
Alamat : Ciamis
Hubungan dengan klien : Kakak klien

2. Alasan Masuk
Keluarga Klien mengatakan semenjak ditinggal oleh ayahnya, klien sering
melamun, sulit tidur, klien bicara sendiri, bicara tidak nyambung, suka keluyuran,
tidak mau makan, mandi harus disuruh.

Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri


3. Faktor Predisposisi
Klien sebelumnya pernah dirawat di RSJ sampai 2 kali dan ± 3 bulan tidak minum
obat. Keluarga klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa. Sebelumnya klien
tidak pernah mengalami aniaya fisik maupun kejadian yang tidak menyenangkan.

Masalah Keperawatan : Respon Pasca Trauma

4. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg
N : 87x/ menit
S : 36,8C
RR : 20x/ menit
b. Antropometri
BB : 54 kg
TB : 155 cm
c. Keluhan fisik
Saat pengkajian tidak ditemukan keluhan.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

5. Psikososial
a. Genogram

Keterangan :

: Perempuan : Klien

: Laki-laki : Meninggal
b. Konsep diri
1) Citra diri
Klien mengatakan suka dengan semua anggota tubuhnya. Saat ditanya
bagian tubuh yang paling disukai adalah matanya.

2) Identitas diri
Klien mengatakan senang menjadi anak perempuan karena klien dapat
membantu ibunya membersihkan rumah dan mengurus ayahnya yang
sedang sakit.

3) Peran diri
Klien mengatakan senang menjadi anak ketiga dari empat bersaudara.
Klien merasa memiliki tanggung jawab membimbing adiknya untuk
merawat ayahnya yang sedang sakit dan membantu ibunya untuk
menyelesaikan pekerjaan rumah.

4) Ideal diri
Klien ingin cepat sembuh agar dapat berkumpul seperti biasanya dengan
keluarga.

5) Harga diri
Klien merasa minder, tidak percaya diri, karena klien sering dihina oleh
tetangganya sehingga klien sering menyendiri dirumah. Klien merasa
dirinya tidak berguna.

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

c. Hubungan sosial
1) Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang berarti adalah kedua orang tuanya, karena
mereka lah yang mengajarkan banyak ilmu tentang kehidupan, kesehatan,
dll.
2) Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat
Klien kooperatif selalu mengikuti kegiatan yang diadakan perawat
3) Hambatan berhubungan dengan orang lain
Klien tidak mau bergaul dengan klien lainnya karena malu dengan
kondisinya, klien tampak sering menyendiri, kontak mata klien kurang
saat berinteraksi dan klien sering melamun.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial : Menarik diri

d. Spiritual
1) Nilai dan keyakinan : klien yakin kalau allah SWT itu ada.
2) Kegiatan ibadah : klien selama di rumah sakit jiwa tidak pernah
melakukan ibadah

6. Status Mental
a. Penampilan
Penampilan klien terlihat kotor dan berbau, klien tidak berhias, tidak
memotong kuku, dan jarang menggosok gigi, makan dan mandi harus
disuruh, pakaian kusut, rambut berantakan tidak disisir, dan berketombe.
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri

b. Pembicaraan
Terkadang klien tidak fokus, tidak nyambung, dan sering meminta untuk
mengakhiri pembicaraan.
Masalah Keperawan : Isolasi Sosial : Menarik Diri

c. Aktivitas Motorik
Klien dapat bergerak dan berjalan dengan baik namun gerakannya pelan-
pelan. Di rumah sakit klien melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi,
keramas, menggosok gigi, makan, dan mengikuti senam namun harus di
motivasi oleh perawat.

d. Alam Perasaan
Klien mengatakan perasaanya hari ini senang
e. Afek
Klien tampak datar ketika diajak berbicara mengenai senang dan sedih, tidak
ada perubahan roman muka, saat diwawancara merespon tapi pandangan
kosong, dan tidak melihat yang mengajak berbicara.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial : Menarik Diri

f. lnteraksi selama wawancara


Klien kooperatif dan mau menjawab pertanyaan-pertanyaan, namun
pandangan mata kurang fokus pada lawan bicara, klien sering minta untuk
mengakhiri percakapan.

g. Persepsi
Klien tidak terdapat kelainan dalam persepsi seperti halusinasi, dll.

h. Proses Pikir
Klien menjawab saat ditanya oleh perawat, namun terkadang pertanyaan
yang diberikan harus diulangi.

i. Isi Pikir
Klien tidak mengalami gangguan isi piker seperti obsesi atau waham.

j. Tingkat Kesadaran
Klien dapat mengetahui waktu dan tempat dimana klien sekarang.

k. Memori
Klien dapat mengingat kegiatan yang dilakukan dirumah, orang terdekat, dan
pada saat diantar ke RSJ Melati.

l. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Konsentrasi baik dan mampu berhitung.
m. Kemampuan penilaian
Klien mampu mengambil keputusan diantara dua hal, yaitu ketika ditanya
ingin ibadah atau mandi dahulu, klien menjawab mandi dulu karena ketika
ibadah klien ingin dalam keadaan bersih baru makan.

n. Daya tilik diri


Klien mengatakan bahwa dirinya tidak mengerti cara perawatan diri
Masalah Keperawatan : Defisit pengetahuan tentang perawatan diri

7. Kebutuhan Persiapan Pulang


a. Makan
Makanan disiapkan oleh perawat dirumah sakit. Klien mau makan 3 kali
sehari 1 porsi habis, pasien dapat makan sendiri.

b. BAB/BAK
Klien mengatakan BAB 1x sehari saat dirumah, selama dirumah sakit klien
BAB 1x/hari dan dapat dilakukan ditoilet dan BAK 4-5 x sehari dan dapat
dilakukan sendiri di toilet.

c. Mandi
Klien mengatakan sehari mandi 2-3 x/hari dan dapat melakukan sendiri di
kamar mandi, memakai sabun tetapi tidak handukan, gosok gigi 1 kali sehari
dapat dilakukan sendiri di kamar mandi.

d. Berpakaian/berhias
Klien mampu menggunakan baju sendiri, klien mampu berhias seperti bersisir
dan memotong kuku.

e. Istirahat tidur
Klien mengatakan tidur nya nyenyak, pada malam hari klien tidur 7-8 jam,
sedangkan pada siang hari sekitar 1-2 jam
f. Penggunaan obat
Klien minum obat yang diberikan oleh perawat dan dimonitor oleh perawat,
klien selalu meminum obatnya sampai habis, klien mengatakan mendapat
obat 2x sehari.

g. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan ingin segera pulang, klien mengatakan jika nanti sudah
pulang klien akan minum obat yang diberikan oleh rumah sakit, klien
mengatakan bila sudah keluar dari rumah sakit klien tidak mau dibawa ke RSJ
lagi.

h. Aktifitas di dalam rumah


Klien mengatakan di rumah membantu melakukan pekerjaan rumah.

i. Aktifitas di luar rumah


Klien mengatakan jarang melakukan kegiatan diluar rumah.

8. Mekanisme Koping
Mekanisme koping klien saat ini yaitu adaptif, klien mau berbicara dengan orang
lain dan mau berolahraga.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

9. Masalah Psikososial dan Lingkungan


a. Masalah dengan dukungan kelompok
Klien tidak dapat bersosialisasi dengan klien lain, keluarga, maupun perawat.

b. Masalah berhubungan dengan lingkungan


Klien jarang bergaul dan hanya memiliki sedikit teman, klien lebih suka
berdiam di dalam rumah.

c. Masalah dengan pendidikan


Klien mengatakan dirinya kecewa karena keluar sekolah saat kelas 2 SMA
karena masalah biaya.
d. Masalah dengan pekerjaan
Klien sebelumnya kerja menjadi sales, namun klien keluar karena tidak betah
dengan tempat kerjanya, dan suka dihina oleh teman-temannya.

e. Masalah dengan perumahan


Klien menganggap tetangganya tidak menyukainya, dan menyepelekan
dirinya dan menghina klien jelek.

f. Masalah ekonomi
Klien mengatakan dan menyadari bahwa keluarganya adalah keluarga tidak
mampu.

g. Masalah dengan pelayanan kesehatan


Klien tidak mengalami masalah pada pelayanan kesehatan.

10. Pengetahuan
Klien mengatakan tidak mengetahui cara mengatasi masalah yang dihadapi yaitu
masalah defisit perawatan diri. Klien mengatakan malas untuk melakukan
perawatan diri, dan tidak mengetahui bila setelah mandi akan terasa segar dan
nyaman.
Masalah Keperawatan : Defisit pengetahuan tentang perawatan diri

11. Aspek Medis


Diagnosa medis : Skizofrenia
Terapi medis : - Ziozapin 2x 12,5 mg
- Kalxefin 1x 20 g
- Trihaksiphenidil 3x 2 mg

12. Daftar Masalah Keperawatan


a. Defisit Perawatan Diri
b. Respon pasca trauma
c. Harga diri rendah
d. Isolasi sosial : Menarik Diri
e. Defisit pengetahuan tentang perawatan diri.
B. ANALISA DATA

No Data Masalah Etiologi


1. DS: Klien mengatakan malas Defisit Perawatan Diri Gangguan psikologis
untuk melakukan perawatan Kategori : Perilaku dan/ psikotik
diri, dan tidak mengetahui bila Subkategori : Kebersihan
setelah mandi akan terasa segar Diri
dan nyaman. Keluarga klien
mengatakan klien tidak mau D0109 ( SDKI ) hal. 240
makan, mandi harus disuruh.

DO: Klien sebelumnya pernah


dirawat di RSJ sampai 2 kali
dan ± 3 bulan tidak minum obat.
Penampilan klien terlihat kotor
dan berbau, klien tidak berhias,
tidak memotong kuku, dan
jarang menggosok gigi, pakaian
kusut, rambut berantakan tidak
disisir, dan berketombe.
TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 87x/ menit
S : 36,8C
RR : 20x/ menit

C. DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Defisit perawatan diri berhubungan dengan gangguan psikologis dan/ psikotik


dibuktikan dengan minat melakukan perawatan diri kurang, tidak mampu mandi,
makan, dan berhias secara mandiri.

D0109 ( SDKI ) hal. 240

D. INTERVENSI KEPERAWATAN

No. Diagnosis Tujuan dan Kriteria Rencana Tindakan Rasional Paraf dan
Dx Keperawatan Hasil Nama

1 Defisit perawatan Setelah dilakukan Dukungan Perawatan Diri Dukungan


diri b.d gangguan asuhan keperawatan (I.11348) SIKI hal. 36 Perawatan Diri
psikologis dan/atau selama 3 x 24 jam, Observasi: Obsevasi:
psikotik ditandai diharapkan perawatan 1. Monitor tingkat 1. Klien mampu
dengan : minat diri meningkat, kemandirian melakukan
melakukan kriteria hasil : 2. Identifikasi dengan mandiri
perawatan diri SLKI (L.11103) hal. kebutuhan alat 2. Klien mampu
kurang, tidak mampu 81 bantu kebersihan menggunkaan
mandi, makan, dan  Kemampuan diri, berpakaian, alat-alat
berhias secara Mandi berhias, dan makan kebersihan
mandiri.  Kemampuan dengan baik
D0109 (SDKI) hal. mengenakan Terapeutik: Terapeutik:
240 pakaian 1. Sediakan 1. Klien
 Kemmpuan lingkungan yang merasakan
makan terapeutik (mis. dengan tenang
 Kemampuan suasana hangat, dan rileks
ke toilet rileks, privasi) 2. Klien mampu
BAB/BAK 2. Siapkan keperluan menggunakan
 Verbalisasi pribadi (mis. keperluan
keinginan parfum, sikat gigi, pribadi(mis.
melakukan dan sabun mandi) Parfum, sikat
perawatan diri 3. Dampingi dalam gigi, dan sabun
 Minat melakukan mandi)
melakukan perawatan diri 3. Klien mampu
perawatn diri sampai mandiri melaukan
4. Fasilitasi untuk perawatan diri
 Mempertahan
menerima keadaan dengan mandiri.
kan
ketergantungan 4. Klien mampu
kebersihan
5. Fasilitasi tidak
diri
kemandirian, bantu ketergantungan
 Mempertahan
jika tidak mampu lagi.
kan
melakukan 5. Klien mampu
kebersihan
perawatn diri melakukan
mulut
6. Jadwalkan rutinitas perawatan diri
perawatan diri walupun
dibantu.
Edukasi: Edukasi:
1. Anjurkan 1. Klien mampu
melakukan melakukan
perawatan diri perawatan diri
secara konsisten sesuai dengan
sesuai kemampuan kamampuannya

Dukungan Perawatan Dukungan


Diri: BAB/BAK Perawatan Diri:
(I.11349) SIKI hal. 37 BAB/BAK
Observasi: Observasi:
1. Identifikasi 1. Mampu
kebiasaan mengetahui
BAK/BAB sesuai kebiasaan
BAK/BAB
usia
klien
2. Monitor integritas 2. Mengetahui
kulit pasien integritas kulit
pasien
Terapeutik: Terapeutik:
1. Buka pakaian yang 1. klien mampu
diperlukan untuk menggunakan
memudahkan toilet secara
konsisten
eliminasi
2. klien mampu
2. Dukung melakukan
penggunaan BAK/BAB
toilet/commodelpis secara mandiri
pot/urinal secara dan teratur.
konsisten
3. Jaga privasi selama
Edukasi:
eliminasi
1. klien mampu
4. Bersihkan alat melakukan
bantu BAK/BAK BAK/BAB
setelah digunakan secara rutin
5. Latih BAK/BAB
sesuai jadwal, jika Dukungan
perlu Perawatann Diri:
Berpakaian
Observasi:
Edukasi:
1. mampu
1. Anjurkan
mengetahui usia
BAK/BAB secara dan budaya
rutin klien dalam
berpakaian.
Terapeutik:
Dukungan Perawatan 1. untuk dipakai
Diri: Berpakaian klien
(I.11350) SIKI hal. 37 2. klien mau
Observasi: memakai
1. Identifikasi usia dan pakaian dan
budaya dalam klien mampu
membantu berhias diri.
berpakaian/berhias 3. Klien tampak
senang dengan
Terapeutik: pujian dan
1. Sediakan pakaian berpakaian.
pribadi, sesuai
kebutuhan Edukasi :
2. Fasilitasi 1. Klien mamu
mengenakan dan mampu
pakaian, jika perlu berpakaian
Fasilitasi berhias secara mandiri.
(mis. menyisir
rambut, merapikan Dukungan
kumis/jenggot) Perawatan Diri:
3. Jaga privasi selama Makan/Minum:
berpakaian Observasi:
4. Berikan pujian 1. Mengetahui diet
terhadap yang dianjurkan
kemampuan untuk klien.
berpakaian secara 2. Mampu
mandiri mengetahui
kemampuan
Edukasi: menelan klien.
1. Ajarkan 3. Mengetahui
mengenakan status hidrasi
pakaian, jika klien.
perlu
Terapeutik:
Dukungan Perawatan 1. Klien merasa
Diri: Makan/Minum senang dengan
(I.11351) SIKI hal. 38 lingkungan
Observasi: tersebut saat
1. Identifkasi diet makan dan
yang dianjurkan minum.
2. Monitor 2. Klien
mengatakan
kemampuan
posisi tersebut
menelan nyaman saat
3. Monitor status makan dan
hidrasi pasien, jika minum.
perlu
Dukungan
Terapeutik: Perawatan Diri:
1. Ciptakan Mandi:
lingkungan yang Observasi:
1. Mampu
menyenangkan
mengetahui
selama makan klien meminta
2. Atur posisi yang bantuan apa
nyaman untuk untuk mandi
makan/minum 2. Mengetahui
tingkat
kebersihan diri
setelah klien
melakukan
mandi
Dukungan Perawatan
Diri: Mandi Terapeutik:
(I.11352) SIKI hal. 39 1. Menyediakan
Observasi: peralatan mandi
1. Identifikasi jenis klien.
bantuan yang 2. Klien merasa
dibutuhkan aman dan
2. Monitor kebersihan nyaman saat
tubuh (mis. rambut, melakukan
mulut, kulit, kuku) perawatan diri
mandi
Terapeutik: 3. Agar klien
1. Sediakan peralatan melakukan
mandi (mis. sabun, sesuai dengan
sikat gigi, shampoo, kebutuhan
pelembap kulit) klien.
2. Sediakan 4. Klien mampu
lingkungan yang melakukan
aman dan nyaman kebersihan diri
3. Fasilitasi mandi, secara rutin
sesuai kebutuhan 5. Klien diberikan
4. Pertahankan bantuan sesuai
kebiasaan dengan
kebersihan diri kemauannya.
5. Berikan bantuan
sesuai tingkat Edukasi:
kemandirian 1. Klien mampu
mengerti
Edukasi: manfaat mandi
1. Jelaskan manfaat dan dampak
mandi dan dampak karena tidak
tidak mandi mandi
terhadap kesehatan 2. Keluraga klien
2. Ajarkan kepada mengerti cara
keluarga cara memandikan
memandikan klien.
pasien, jika perlu

E. IMPLEMENTASI
F. EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai