Anda di halaman 1dari 4

RESUME KELOMPOK 4

MATA KULIAH : KOMUNIKASI KEPERAWATAN


(PENERAPAN ETIK DAN ETIKA KOMUNIKASI DENGAN TIM KESEHATAN)
1. Medhina Yusfa Nur Hayya
2. Mega Melynia Saraswati
3. Mila Febrina
4. M.Dwiki Ananda
5. Nadiyah Putri Aurilya
6. Putri Imelda
7. Putri Karlina Febriyani

Pengertian etika
Etika berkomunikasi yaitu penilaian baik-buruk atau bagaimana seharusnya
bertindak dalam usahanya menyampaikan ilmu pengetahuan kepada manusia lain
Manfaat etika
1. Agar disenangi, disegani, dan dihormati orang lain
2. Memudahkan hubungan dengan orang lain, sehingga melancarkan kegiatan hidup dan
kerja
3. Memelihara suasana menyenangkan dilingkungan keluarga, tempat kerja, dan handai
tolan
4. Memberi keyakinan pada diri sendiri saat menghadap orang lain serta meningkatkan
citra pribadi seseorang dimata masyarakat

Perawat menjalankan peran yang membutuhkan interaksi dengan berbagai


anggota tim pelayanan kesehatan. Unsur yang membentuk hubungan perawat klien
juga dapat diterapkan dalam hubungan sejawat, yang berfokus pada pembentukan
lingkungan kerja yang sehat dan mencapai tujuan tatanan klinis. Komunikasi ini
berfokus pada pembentukan tim, fasilitasi proses kelompok, kolaborasi, konsultasi,
delegasi, supervisi, kepemimpinan, dan manajemen.
Dibutuhkan banyak keterampilan komunikasi, termasuk berbicara dalam
presentasi, persuasi, pemecahan masalah kelompok, pemberian tinjauan performa,
dan penulisan laporan. Didalam lingkungan kerja, perawat dan tim kesehatan
membutuhkan interaksi sosial dan terapeutik untuk membangun kepercayaan dan
meperkuat hubungan.
Kegagalan dalam komunikasi antara penyedia layanan kesehatan adalah salah
satu faktor yang paling umum. Komitmen untuk kolaborasi dalam hubungan kerja
dengan para profesional lain membantu mempertahankan kualitas tinggi dari
perawatan klien. Keberhasilan kelompok bergantung pada hubungan baik
diantara  tim, terutama pemimpin tim dengan anggota tim yang lain. Untuk
mendorong terjadinya komunikasi, pemimpin tim harus selalu mengamati prinsip
komunikasi menurut WHO (1999):
1. Seluruh anggota tim harus bebas mengemukakan dan menjelaskan pandangan
mereka dan harus didorong untuk bertindak seperti itu.
2. Sebuah pesan atau komunikasi, baik lisan maupun tertulis harus dinyatakan
dengan jelas dan dalam bahasa atau ungkapan yang dapat dimengerti

3. Komunikasi mempunyai 2 unsur yaitu mengirim dan menerima, bila pesan yang
dikirim tidak diterima komunikasi tidak berjalan. Dengan demikian pemimpin tim
harus selalu meggunakan suatu cara untuk memeriksa apakah efek yang
diharapkan terjadi.
4. Perselisihan atau pertentangan adalah normal dalam hubungan antar manusia, hal
ini sudah diatur sedemikian sehingga dapat mencapai hasil yang konstruktif.
Bagaimana cara menerapkannya?
1. Fokus pada lawan bicara
2. Fokus pada masalah
3. Jangan menimpali pembicaraan
4. Saling menghargai antar profesi tim kesehatan
Pentingnya Mendengarkan
1. Pendengar akan mendapatkan informasi lebih jelas
2. Menunjukkan antusiasme untuk mengeneli mereka (siapa yang sedang bicara)
3. Lebih mengerti situasi sekitar
4. Mendapatkan pengertian yang sama antara yang memberi pesan dan penerima
5. Meningkatkan hubungan dengan lawan bicara
6. Menerangkan lawan bicara disituasi sedih
7. Menghindari kesalahan komunikasi

Hal yang penting saat mendengarkan lawan bicara


1. Lihat wajah lawan bicara
2. Konsentrasi
3. Hindari intruksi
4. Berikan pertanyaan
5. Jaga emosi
6. Hindari menunjukkan kalau anda lebih banyak tahu
7. Buat catatan
8. Jaga sikap tubuh

Contoh penerapan etika komunkasi antar tenaga kesehatan


1. Perawat dengan dokter
Hubungan perawat-dokter adalah satu bentuk hubungan interaksi yang telah
cukup lama dikenal ketika memberikan bantuan kepada pasien. Perawat bekerja sama
dangan dokter dalam berbagai bentuk. Komunikasi antara perawat dengan dokter dapat
berjalan dengan baik apabila dari kedua pihak dapat saling berkolaborasi dan bukan
hanya menjalankan tugas secara individu, perawat dan dokter sendiri adalah kesatuan
tenaga medis yang tidak bisa dipisahkan.
Contoh: Ketika perawat menyiapkan pasien yang baru saja didiagnosa diabetes pulang
kerumah, perawat dan dokter bersama-sama mengajarkan klien dan keluarga begaimana
perawatan diabetes di rumah.

2. Komunikasi antara Perawat dengan ahli terapi


Ahli terapi respiratorik ditugaskan untuk memberikan pengobatan yang dirancang
untuk peningkatan fungsi ventilasi atau oksigenasi klien.Perawat bekerja dengan pemberi
terapi respiratorik dalam bentuk kolaborasi.
Contoh: Perawat merawat seseorang yang mengalamai penyakit paru berat dan merujuk
klien tersebut pada ahli terapis respiratorik untuk belajar latihan untuk menguatkaan otot-
otot lengan atas, untuk belajar bagaimana menghemat energi dalam melakukan aktivitas
sehari-hari, dan belajar teknik untuk mempertahankan bersihan jalan nafas.

3. Komunikasi antara perawat dengan ahli farmasi


Seorang ahli farmasi adalah seorang profesional yang mendapat izin untuk
merumuskan dan mendistribusikan obat-obatan. Perawat membantu klien membangun
pengertian yang benar dan jelas tentang pengobatan, mengkonsultasikan setiap obat yang
dipesankan, dan turut bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan tentang
pengobatan bersama tenaga kesehatan lainnya.
Perawat harus selalu mengetahui kerja, efek yang dituju, dosis yang tepat dan efek
smaping dari semua obat-obatan yang diberikan. Bila informasi ini tidak tersedia dalam
buku referensi standar seperti buku-teks atau formula rumah sakit, maka perawat harus
berkonsultasi pada ahli farmasi.

4.  Komunikasi antara perawat dengan ahli gizi


Agar pemenuhan gizi pasien dapat sesuai dengan yang diharapkan maka perawat
harus mengkonsultasikan kepada ahli gizi tentang – obatan yang digunakan pasien, jika
perawat tidak mengkonunikasikannya maka dapat terjadi pemilihan makanan oleh ahli
gizi yang bisa saja menghambat absorbsi dari obat tersebut. Jadi diperlukanlah
komunikasi dua arah yang baik antara kedua belah pihak.

Anda mungkin juga menyukai