2. MANFAAT KOMUNIKASI
Dari awal titik perawatan triase di IGD hingga masuk ke ruangan, perawat biasanya
berperan aktif dalam pelayanan keperawatan. Komunikasi mulai terbangun dengan
cepat, mengenal dan memahami kondisi pasien termasuk anggota keluarganya juga.
Jadi, ketika perawat dan pasien sudah terbuka sejak awal, maka saat proses
pengobatan medis maupun asuhan keperawatan pun makin lebih efektif dan akurat.
Mengetahui Keadaan Emosional Pasien
Tak jarang, ketika pasien sudah dianjurkan untuk rawat inap di sebuah fasilitas
kesehatan, maka sosok perawatlah yang banyak menghabiskan waktu bersama
mereka. Artinya, jumlah komunikasinya tak terhitung lagi hingga mampu mengetahui
kestabilan emosional pasien.
Bahkan yang tahu persis kapan pasien mengalami fase penolakan pada penyakitnya
(denial) atau sudah mampu menerima kondisinya (accept) itu juga perawat. Dan hal
tersebut sungguh luar biasa dalam membantu tenaga kesehatan lain untuk
merencanakan pelayanan berikutnya.
Saat perawat melakukan komunikasi efektif bersama pasien, maka secara tidak
langsung akan ikut memahami determinan sosialnya mulai dari kondisi fisik, kondisi
lingkungannya, kondisi keluarganya sehingga dapat mempengaruhi kesehatan secara
luas.
Oleh sebab itu, sebagai perawat profesional, sebaiknya tidak membahas lebih
mendalam terhadap status sosial dari pasien karena cukup sensitif, jauh lebih baik
memberikan pemahaman bahwa pasien saat ini butuh perhatian khusus untuk
meningkatkan derajat kesehatanya.
Kok bisa? jelas bisa, karena perawat biasanya semakin mengetahui kebutuhan pasien
setelah saling percaya satu sama lain. Bahkan kebutuhan khusus pasien bisa saja
diluar proses keperawatan.
Sebagai contoh, mungkin saja ada permintaan untuk meminta diet khusus karena
kurang suka yang berkuah atau memiliki keyakinan agama yang kuat sehingga butuh
waktu tertentu agar tidak diganggu sehingga tindakan keperawatan otomatis tidak
dilakukan pada jam tersebut dan diganti pada jam berikutnya.
2. Encoding
Encoding adalah proses transmisi atau transfer informasi dari seseorang kepada orang
lain. Umumnya encoding menggunakan simbol sebagai media.
3. Message
Message adalah pesan yang diwujudkan dalam simbol yang bermakna. Penyampaian
dari pesan inilah yang menjadi alasan utamanya terjadi komunikasi
4. Media
Media disebut juga saluran komunikator yang digunakan sebagai alat untuk
menyampaikan informasi agar diterima oleh komunikan.
5. Decoding
6. Receiver
7. Response
Response adalah tanggapan atau reaksi komunikan yang ditujukan terhadap informasi
yang diberikan oleh komunikator setelah pesan tersebut diterima.
8. Feedback
Feedback atau umpan balik adalah wujud dari reaksi komunikan terhadap pesan yang
disampaikan. Reaksi ini ditunjukkan dengan cara memberikan kritik, saran dan lain
sebagainya.
9. Noise
Noise merupakan gangguan tidak terencana yang sering terjadi dalam proses
Komunikasi. Noise ini bisa membuat misunderstanding akibat perbedaan pemahaman
antara komunikator dengan komunikan tentang informasi yang disampaikan.