Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ACHMAD DANI

NIM : 2011102416032
PRODI : D3 KEPERAWATAN

PARASIT

10 OINT TENTANG PARASIT :

1. PENGERTIAN PARASIT
Parasit adalah organisme yang hidup pada atau di dalam makhluk hidup lain
(disebut inang) dengan menyerap nutrisi, tanpa memberi bantuan atau manfaat
lain padanya. Contoh parasit misalnya cacing di dalam perut
dan protozoa Plasmodium (penyebab malaria) di dalam darah. Parasit dapat
menyerang manusia dan hewan, serta menurunkan produktivitas inang yang
ditumpanginya. Ilmu yang mempelajari parasit disebut parasitologi.
Parasitoid adalah parasit yang menggunakan jaringan dari organisme lain untuk
kebutuhan nutrisi mereka sampai inang yang ditumpangi meninggal karena
kehilangan jaringan atau nutrisi yang dibutuhkan. Parasitoid juga diketahui
sebagai necrotroph.

2. STRUKTUR PARASIT

struktur parasit adalah bagian dari perangkat yang menyerupai struktur


perangkat semikonduktor lain yang lebih sederhana, dan menyebabkan
perangkat memasuki mode operasi yang tidak diinginkan saat mengalami
kondisi di luar kisaran normalnya. Misalnya, struktur internal transistor
bipolar NPN menyerupai dua dioda PN- junction yang dihubungkan bersama
oleh anoda umum. Dalam operasi normal, sambungan basis-emitor memang
membentuk dioda, tetapi dalam banyak kasus, sambungan basis-kolektor tidak
diinginkan berperilaku sebagai dioda. Jika bias maju yang cukup ditempatkan
pada persimpangan ini maka akan membentuk struktur dioda parasit, dan arus
akan mengalir dari basis ke kolektor.
Struktur parasit yang umum adalah SCR . Setelah dipicu, SCR etik selama ada saat
ini , sehingga diperlukan kekuatan-down lengkap untuk mengatur ulang perilaku
perangkat. Kondisi ini dikenal sebagai latchup .

3. UKURAN PARASIT
 Cacing betina :
– Ukuran 8-13 mm x 0,3-0,6 mm.
– Ekor lurus seperti jarum.
– Uterus penuh dengan telur.

 Cacing jantan :
– 2-5 mm x 0,2 mm.
– Ekor melingkar dgn satu spikulum.

 Telur :
– oval asimetris dengan satu sisi datar.
– Dinding tebal, jernih.
– Isi embryo atau larva.

4. BENTUK PARASIT
 Satu parasit bentuk tubuhnya bisa berganti-ganti.
 Pergantian lengkap : Holo metabolus
 Pergantian tidak lengkap : Hemi metabolus.
 Bentuk tubuh : trofosoit, merosoit, schizon, sporosoit, kista, gamet,
dewasa, telur, larva, pupa, sporula, ookist.

5. PERKEMBANGBIAKAN PARASIT
Parasit-parasit berkembang biak dan bertelur di atas atau di dalam kulit kita. Di
beberapa daerah di belahan dunia, hama ini telah diberantas dan dapat diatasi.
Tapi di daerah lain, mereka merupakan ancaman yang sangat nyata terhadap
kesehatan manusia dan kelangsungan hidup.
6. PERGERAKAN PARASIT
Parasit ini mempunyai gerakan cepat patah patah (jerky) dan berdenyut
(twitching type movement).

7. MEKANISME PARASIT DALAM PENYAKIT


Infeksi parasit adalah pertumbuhan atau serangan organisme parasit terhadap
organ tubuh manusia sehingga menyebabkan penyakit. Parasit merupakan
organisme yang hidup dari organisme lain. Infeksi parasit biasanya terjadi
karena organisme tersebut masuk ke dalam tubuh melalui mulut atau kulit.
Parasit yang masuk melalui mulut dan tertelan dapat bertahan di dalam usus,
atau membuat lubang dalam dinding usus  sehingga menyerang organ lain.
Sedangkan infeksi parasit melalui kulit, terjadi karena gigitan vektor (penyebar
penyakit), misalnya serangga yang membawa parasit.

8. MACAM-MACAM PARASIT
Terdapat tiga jenis utama parasit yang sering menimbulkan penyakit pada
manusia, yaitu protozoa, cacing, dan ektoparasit.

1. Parasit protozoa merupakan organisme bersel satu yang dapat menular dari
manusia ke manusia lain melalui gigitan serangga, atau melalui makanan dan
minuman yang terkontaminasi feses manusia yang terinfeksi parasit.
Berdasarkan pergerakannya, protozoa digolongkan menjadi:

 Amoeba, contohnya Entamoeba yang mengakibatkan penyakit amebiasis.


 Flagellata, misalnya Giardia penyebab giardiasis
atau Leishmania penyebab leishmaniasis.
 Siliata, contohnya Balantidium yang menimbulkan balantidiasis.
 Sporozoa,contohnya Toxoplasma penyebab toksoplasmosis, Plasmodium p
enyebab malaria, atau Cryptosporidium penyebab kriptosporidiosis.

2. Cacing merupakan organisme yang dapat hidup di dalam atau di luar tubuh
manusia. Terdapat tiga jenis cacing yang menjadi parasit dalam tubuh
manusia, yaitu:

 Platyhelminthes atau cacing pipih, termasuk cacing hisap (trematoda)


dan cacing pita penyebab taeniasis dan sistiserkosis.
 Acanthocephala atau cacing kepala duri.
 Nematoda, termasuk cacing gelang yang menyebabkan
penyakit ascariasis, cacing kremi, dan infeksi cacing tambang,
dan strongyloidiasis.

Pada saat dewasa, cacing biasanya menetap dalam saluran pencernaan,


darah, sistem getah bening, atau jaringan di bawah kulit, namun tidak
dapat memperbanyak diri dalam tubuh manusia. Selain bentuk cacing
dewasa, bentuk larva dari cacing juga dapat menginfeksi berbagai
jaringan tubuh.

3. Pada saat dewasa, cacing biasanya menetap dalam saluran pencernaan,


darah, sistem getah bening, atau jaringan di bawah kulit, namun tidak dapat
memperbanyak diri dalam tubuh manusia. Selain bentuk cacing dewasa,
bentuk larva dari cacing juga dapat menginfeksi berbagai jaringan tubuh.

9. MANFAAT PARASIT

Salah satu parasit yang hidup dalam tubuh manusia adalah Cacing. ada cacing
pita (Taenia solium), cacing tambang (Ancylostoma duodenale) , cacing kremi
(Enterobius vermicularis) dan saudara – saudaranya.

 CACING MENAMBAH DAYA TAHAN TUBUH

Namun penelitian terbaru membuktikan bahwa, respon tubuh terhadap


kehadiran cacing, sama seperti respon tubuh terhadap alergi. cacing oleh
tubuh dianggap sebagai alergi. Dalam beberapa kasus di negara maju
yang tingkat kebersihan / tigkat higienitas tinggi, dimana cacing parasit
sangat sulit ditemukan, Ada terjadi penurunan daya tahan tubuh.

Setelah diselidiki, ternyata cacing yang dianggap sebagai parasit tersebut,


turut membantu tubuh untuk melatih daya tahan. Zat yang tubuh
keluarkan ketika ada cacing, sama seperti zat yang tubuh keluarkan untuk
melawan alergi. Sehingga ketika ada alergi, tubuh lebih siap dan daya
tahan tubuh pun menjadi lebih tinggi.

Mungkin analoginya seperti tubuh memakai cacing untuk latihan militer,


sehingga ketika ada serangan beneran, tubuh lebih siap. Tentaranya udah
ber otot dan senjatanya di tangan. Sementara kalau ga ada latihan,
anggatan bersenjatanya loyo dan tak berdaya. Kena musuh kecil aja
hancur berantakan.

Pada tahun 1976, peneliti J. A Turton mengi infeksikan dirinya sendiri


dengan cacing, dan dilaporkan bahwa alergi yang dideritanya menghilang
setelah dia menginfeksikan dirinya dengan cacing.

Anda mungkin juga menyukai