Anda di halaman 1dari 23

Jonathan edward

XA6/19
Apa itu Vermes?
 Hewan kecil
 Bertubuh memanjang
 Lunak
 Tidak berangka
 Dan tidak mempunyai kaki
 Bersifat simetris bilateral
Filum Platyhelminthes
 Cacing pipih(platyhelminthes) merupakan kelompok
cacing yang struktur tubuhnya paling sederhana.

 Platyhelminthes meliputi tiga kelas :

1. Turbellaria / cacing berbulu getar


2. Tremadota / cacing isap
3. Cestoda / cacing pitah
Kelas Turbellaria
 Hidup bebas di air darat dan laut
 Panjang tubuhnya kurang dari 50mm
 Contoh : Planaria
Sistem saraf Planaria
Planaria, yang termasuk golongan cacing pipih
memiliki sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.

1. Sistem saraf pusat Planaria terdapat pada otak


disebut juga ganglion anterior.

2. Sistem saraf tepi cacing berupa dua


saluran yang menuju ke arah posterior, masing-
masing saraf tersebut berada di daerah lateral
tubuh cacing, keduanya dihubungkan oleh saraf
penghubung.

Saraf yang juga tersusun simetri bilateral


ini digunakan untuk merespon cahaya.

Aurikel berfungsi untuk bereaksi terhadap zat


makanannya yang berupa rangsangan zat protein.
Cara reproduksi Planaria

Sexual : Pembuahan sel telur oleh spermatozoit


Asexual : Fragmentasi
Kelas Termadota
 Mempunyai alat isap atau sucker
 Tubuh cacing ini tertutup lapisan kutikula

 Cacing isap yang hidup dalam darah yaitu Schistosoma


haematoboum

 Cacing isap yang hidup dalam hati sapi yaitu Fasciola


hepatica
 Hospes intermediet cacing isap yang hidup dalam hati
sapi adalah tanaman air dan keong air.

 Cacing isap yang hidup dalam hati manusia yaitu


Clonorchis sinensis
Siklus Fasciola hepatica
1. Menciptakan telur yang akan keluar
ke alam bebas bersama dengan
faeces doma. Apabila dilakukan
penemuan dari habitat yang dimana
basah. Maka telur akan melakukan
penetasan dan juga akan menjadi
sebuah larva bersilia yang diman
akaan disebut sebagai sebauh
mirasidium.

2. Dalam hal ini mirasidium akan


termasuk ke dalam sebuah bentuk
tubuh siput lymnea yang akan
dilakukan penumbukan dan
menciptakan sporokista.

3. Sporokista akan sangatlah searah


dengan partenogenesis yang
dimana menciptakan sebuah hasil
redia.
Siklus Fasciola hepatica
4. Redia kemudian akan membentuk
sebagai sekaria. Serkaria sendiri
akan melakukan peninggalan dari
tubuh siput akan melakukan
penempelan dari rumput dan juga
akan dapat berubah menjadi
sebuah metaserkaria

5. Selanjutnya metaserkasria akan


dilakukan pemakanan oleh hewan
ternak yang dimana kaan mnejadi
cacing yang muda dan akan
berpindah menjadi ke saluran
empedu pada sebuah hati inang
guna untuk memulai kembali
kehidupannya.
Informasi tambahan
 Paedogenesis adalah reproduksi pada hewan muda (belum
dewasa seksual, jadi belum menghasilkan telur) atau pada larva.
Dengan kata lain, paedogenesis yaitu masih larva tapi sudah
menghasilkan individu baru. Dimana hewan-hewan baru itu berasal
dari sel somatik.

 Contoh : larva cacing Fasciola sp. atau cacing hati (sporokis atau
redia) dapat berkembang biak menghasilkan individu baru dalam
bentuk larva. Sporokis menghasilkan redia dan redia dapat
menghasilkan serkaria.

 Partenogenesis adalah bentuk reproduksi aseksual di mana betina


memproduksi sel telur yang berkembang tanpa melalui proses
fertilisasi.
Kelas Cestoda
 Cacing jenis ini memounyau bentuk tubuh pipih panjang
menyerupai pita tubuh terdiri atas rangkaian segmen-
segmen yang masing-masing disebut proglotid

 Setiap proglotid dipandang sebagai satu individu karena


setiap proglotid memiliki alat lengkap yang dimiliki oleh
setiap individu

 Contoh : Taenia solium (cacing pita babi)


Cacing pita babi
1. Cacing dewasa terdiri atas kepala
disebut skoleks

2. alat penghisap disebut sucker

3. alat kait disebut rostellum

 Perpanjangan di daerah leher

 Panjang tubuh 2.5 - 3 meter

 Perbedaan antara Taenia
saginata (cacing pita sapi)
dan Taenia solium (cacing pita babi)
antara lain adalah bentuk
kepala Taenia solium yang memiliki
cakar penggenggam yang tidak
dimiliki Taenia saginata.
Daur hidup cacing pita babi
 Daur hidup Taenia solium adalah  

 Telur(proglotid yang berisi telur masak) -->


onkosfer --> larva hexacant --> sisteserkus
--> cacing dewasa  

 Berikut penjasan lengkap daur hidup


Taenia solium:  

1. Telur atau proglotid (segmen tubuh)


matang terbawa oleh kotoran manusia ke
lingkungan.

2. Babi memakan makanan yang


terkontaminasi telur atau proglotid Taenia
solium.

3. Dalam tubuh babi, telur menetas menjadi


onkosfer lalu menjadi heksakant, dan di
otot membentuk sistiserkus.
Daur hidup cacing pita babi
4. Sistiserkus kembali masuk ke tubuh manusia melalui makanan daging
babi yang tidak dimasak secara benar. Larva ini dapat berkembang
disemua organ khususnya bawah kulit, otak dan mata.  

5. Dalam usus, Taenia solium muda berkembang menjadi dewasa dan


menempel menggunakan skoleks (alat kait untuk menempel pada inang).

6. Setelah reproduksi, proglotid matang yang berisi telur terbawa kotoran.

7. Telur cacing pita babi termakan oleh manusia kembali karena makanan
yang terkontaminasi, atau autoinfeksi (infeksi sendiri) karena tidak
mencuci tangan dengan bersih setelah buang air.

8. Dalam tubuh manusia, telur juga menetas menjadi onkosfer lalu menjadi
heksakant pada organ-organ tubuh, namun hanya cacing dewasa saja
yang dapat menetap di usus.  
Filum Nemathelminthes/ Nematoda
 Nemathelminthes (Yunani, nematos = benang, dan helminthes = cacing)
adalah cacing gilig karena bentuk tubuhnya bulat panjang, tidak memiliki
ruas-ruas, dan tertutup lapisan kutikula.
 Nematoda memiliki stilet yang berbentuk seperti jarum atau gigi di dalam
rongga mulutnya yang berfungsi untuk menusuk dan menghisap sari
makanan dati mangsanya.
 Nemathelminthes umumnya bereproduksi secara seksual karena sistem
reproduksi nya bersifat gonokoris, yaitu alat kelamin jantan dan benita
terpisah pada individu yang berbeda. Fertilasi dilakukan secara internal.

 Contoh nemathelminthes :
1. Trichinella spiralis (cacing otot) = kerusakan otot
2. Ascaris lumbricoides (cacing perut)
3. Ancylostoma duodenale (cacing tambang)
Perbedaan Jantan dan Betina
Ascaris lumbricoides
 Cacing jantan memiliki panjang sekitar 10-31
cm dan berdiameter 2-4 mm.Pada cacing
jantan ditemukan spikula atau bagian seperti
untaian rambut di ujung ekornya (posterior).
Spikula adalah alat berbentuk kait pada cacing
jantan yang berfungsi untuk membuka pori
pori cacing betina dan memidahkan sperma
saat kawin. Warnanya putih kelabu.

 Cacing betina memiliki panjang 20-35 cm dan


berdiameter 3-6 mm. Pada cacing betina, pada
sepertiga depan terdapat bagian yang disebut
cincin atau gelang kopulasi. Cacing betina
memiliki tubulus dan duktus sepanjang kurang
lebih 12 cm dan kapasitas sampai 27 juta telur.
Warnanya putih kekuningan. Cacing betina
lebih besar daripada cacing jantan.
Urutan Daur Hidup Cacing Perut
 Siklus hidup Ascaris lumbricoides (cacing perut) yaitu telur keluar
bersama feses – tertelan – masuk ke usus halus. Telur menetas –
larva – naik ke paru-paru. Dari paru-paru naik ke faring – tertelan
kembali – sampai di usus berkembag menjadi cacing dewasa.
Cacing Tambang
 Cacing tambang hidup parasit dalam usus
manusia.
 Cacing ini hidup bergerombol mengisap darah
dari dinding usus inang.
 Mulut dilengkapi zat kitin untuk melukai usus
inangnya.
 Cacing tambang menyebabkan penyakit anemia.
 Cacing tambang betina memiliki organ kelamin
luar disebut vulva.
 Alat kopulasi cacing tambang jantan disebut
bursa kopulatrix/ kopulasi
 Ankilostomiasis adalah salah satu infeksi cacing
tambang yang disebabkan oleh cacing
Ancylostoma. Ankilostomiasis biasanya
asimptomatis namun dapat timbul
dengan gejala gastrointestinal, anemia defisiensi
besi, kulit yang gatal akibat cutaneous larva
migran, dan batuk akibat migrasi ke paru-paru.
Informasi Tambahan
 larva yang memiliki kemampuan menginfeksi yang
masuk melalui pori-pori adalah larva filariform
 Cacing yang menyebabkan penyakit Autoinfeksi adalah
Enterobius vermicularis (Cacing Kremi)
 Cacing yang menyebabkan penyakit filariasis adalah
Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timor.
 Wucheria bancrofti parasit pada bagian tungkai.
Filum Annelida
 Annelida (Yunani, annulus = cincin), dapat diartikan sebagai cacing
yang tubuhnya bersegmen-segmen menyerupai cincin atau gelang.
 Perbedaan utama antara Annelida dengan filum cacing lainnya
adalah tubuhnya yang bersegmen-segmen.
 Setiap segmen menyerupai cincin atau ruas-ruas yang disebut
somit.
 Annelida memiliki peredaran darah tertutup, karena peredaran
darah di tubuhnya dialirkan melalui pembuluh darah kapiler.
 Cacing tanah memiliki organ ekskresi berupa nefridium. Fungsi
nefridium mirip seperti ginjal vertebrata, yaitu mengeluarkan zat
sisa metabolisme dari tubuh.
 Nefridium dilengkapi corong bersilia dan terbuka yang terletak pada
sekat pemisah antarsegmen tubuh. Alat ini disebut nefrostom.

Anda mungkin juga menyukai