Pengertian Nemathelminthes
Ciri Nemathelminthes
1. Merupakan cacing dengan tubuh bulat panjang seperti benang dengan kedua ujung
tubuh yang runcing
2. Memiliki tiga lapisan tubuh (Triploblastik) yaitu lapisan tubuh luar (ektoderm),
tengan (mesoderm), dan lapisan tubuh dalam (Endoderm).
3. Tubuhnya memiliki rongga, namun bukan rongga tubuh sejati sehingga rongga ini
disebut Pseudoaselomata.
4. Kulitnya halus, licin, tidak berwarna dan dilapisi oleh kutikula yang berfungsi
melindunginya dari enzim pencernaan inang.
5. Sistem pencernaannya sudah lengkap
6. Belum memiliki sistem sirkulasi dan sistem respirasi (pernapasan). Sistem saraf
merupakan saraf cincin.
Struktur Tubuh Nemathelminthes
Tubuh dari cacing ini tidak memiliki segmen dan lapisan luar tubuhnya licin serta dilindungi
oleh kutikula agar tidak terpengaruh oleh enzim inangnya. Tubuhnya dilapisi oleh tiga
lapisan (tripoblastik), yakni lapisan luar (Ektodermis), lapisan tengah (Mesoderm), dan
lapisan dalam (Endoderm). Kulit hewan ini tidak berwarna dan licin.
Sistem Organ Nemathelminthes
Sistem Eksresi, Sebuah Sistem eksresi terdiri atas 2 saluran utama yang akan
bermuara pada sebuah lubang ditubuh bagian ventral.
Sistem Persarafan, adalah sebuah sistem saraf cicin yang mengelilingi esofagus dan
mempunyai 6 cabang saraf utama.
Klasifikasi Nemathelminthes
Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas, yakni sebagai berikut :
1. Kelas Nematoda
Nematoda mempunyai kutikula tubuh yang transparan. memiliki mulut dan lubang
ekskresi, alat reproduks pada jantan dengan testis dan betina dengan ovarium. Umur
cacing pada umumnya mencapai 10 bulan. Contoh anggota Nematoda, antara lain
yaitu Ascaris lumbricoides (cacing perut pada manusia), Anguila aceti (cacing cuka),
Enterobim vermicularis atau Oxyuris vermicularis (cacing kreim pada manusia),
Oxyuris equi (cacing kremi pada kuda. Necator americanus atau Ancylostoma
duodenale (cacing tambang pada manusia), Wuchereria bancrofti (cacing yang
menyebabkan penyakit elefantiasis pada manusia, Trichinella spiralis (cacing otot
pada manusia), Loa lee (cacing mata pada manusia), dan Heterodera radicicote
(cacing yang menyebabkan puru/bengkak pada akar tanaman).
Cacing dewasa hidup pada usus halus manusia dengan panjang 20-40 cm, dan
diameter 0,5 cm. Telur cacing yang keluar bersama feses akan masuk ke saluran
pencernaan. manusia melalui makanan yang tidak higienis. Selanjutnya, telur
berkembang menjadi larva yang menembus dindme usus dan mengikuti
peredaran darah manusia sampai e paru-paru, trakea (tenggorokan), faring
(kerongkongaat, dan kembali ke usus hingga dewasa, kemudian menetaskan
telur 200.000/hari.
Cacing betina berukuran lebih besar dibandingkan cacing jantan. Dalam
keadaan hidup, tubuhnya berwarna putih seperti susu dengan kutikula transparan
bergaris-garis. Pada hewan jantan, dekat lubang anal terdapat tonjolan yang
disebut penial setae untuk melakukan perkawinan. Pada cacing betina lubang
kelamin terletak di 1/3 panjang tubuh dari ujung anteriornya. Cacing betina lebih
lurus, sedangkan cacing jantan melengkung.
Cacing tambang parasit dalam usus manusia. Panjang tubuhnya 1-1,5 cm.
Mulut di bagian anterior dengan gigi kait dari kitin. Saat menggigit dinding usus
penderita, cacing ini mengeluarkan zat antipembekuan darah (zat antikoagulasi)
dan darah terus-menerus diisapnya sehingga penderita dapat mengalami anemia.
Telur yang keluar bersama feses akan menetas di tempat becek membentuk larva
rabditiform (filariform). Larva dapat menembus kulit telapak kaki manusia dan
mengikuti peredaran darah sampai ke paru-paru, trakea (tenggorokan), faring
(kerongkongan), dan kembali ke usus sampai dewasa. Cacing ini menghasilkan
telur 9.000/hari.
Antara cacing jantan dan cacing betina dapat dibe- dakan dengan mengamati
morfologinya. Cacing jantan mempunyai testis, vesika seminalis, kelenjar
semen, spikula (atau disebut gubernakulum yang merupakan alat kopulasi),
kloaka, dan bursa. Adapun cacing betina memiliki ovarium, uterus, vagina, dan
anus. Cacing betina juga memiliki duri ekor yang berguna untuk membantu saat
proses perkawinan berlangsung.
Enterobius vermicularis
2. Kelas Nematomorfa
Peranan Nemathelminthes
Pada umumnya Nematoda merugikan karena hidup parasit dan mengakibatkan penyakit
pada manusia dan menjadi parasit pada tumbuhan, diantaranya sebagai berikut.
Globodera rostochiensis, yang menjadi parasit pada tanaman kentang dan tomat, dan
sebagai vektor virus pada beberapa tanaman pertanian.
Ascaris lumbricoides (cacing usus) dan Enterobius vermicularis (cacing kremi),
menjadi parasit pada manusia dan menyebabkan penyakit.