Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di antara semua hewan yang paling tersebar luas, cacing gilig (nematoda) ditemukan

pada sebagian besar habitat akuatik, di dalam tanah lembap, di dalam jaringan lembap

tumbuhan, dan di dalam cairan tubuh dan jaringan hewan. Sekitar 90.000 spesies kelas ini

telah diketahui, dan yang sebenarnya ada mungkin mencapai sepuluh kali jumlah tersebut.

Pada Nematoda telah ditemukan otot di sebelah luar selom dan bukan sel-sel epitel.

Disini tidak ada silia sama sekali. Nematoda yang hidup mandiri mempunyai mulut yang

majemuk dan beberapa alat perasa dan mata. Cacing yang hidup parasit, struktur tubuhnya

lebih sederhana. Tubuhnya tertutup oleh kutikula, dan biasanya kedua ujung tubuhnya

meruncing. 1[1][3] Nematoda memiliki pencernaan yang sempurna. Mereka tidak memiliki

sistem sirkulasi, tetapi nutrient diangkut ke seluruh tubuh melalui cairan dalam pseudoselom.

Otot nematode semuanya longitudinal, dan kontraksinya menghasilkan gerakan mendera.

Reproduksi nematoda umumnya adalah secara seksual. Jenis kelamin umumnya

terpisah pada sebagian besar spesies, dan betina umumnya berukuran lebih besar

dibandingkan dengan jantan. Fertilisasi terjadi secara internal, dan seekor betina dapat

meletakan 100.000 atau lebih telur yang dibuahi per hari. Zigot sebagian besar spesies adalah

sel resisten yang mampu bertahan hidup pada lingkungan yang tidak bersahabat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Filum Nematoda ?
2. Bagaimana morfologi dan anatomi filum nematoda ?
3. Bagaimana system reproduksi, dan regenerasi filum nematoda ?
4. Nilai ekonomis ?
5. Klasifikasi filum nematode ?

1
C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah


2. Mahasiswa dapat memahami pengertian dari filum nematoda
3. Mahasiswa dapat mengetahui reproduksi dan regenerasi filum nematoda
4. Mahasiswa bias mengetahui nilai ekonimis filum nematoda
5. Mahasiswa dapat mengetahui klasifikasi filum nematoda
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Dan Ciri-Ciri Filum Nematoda

Kata Nematoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu nematos yang berarti benang atau

tambang. Cacing ini berukuran kecil (mm) sampai satu meter atau lebih, telur mikroskopis.

Ciri-ciri dari nematoda adalah sebagai berikut:

1. Bilateral simetris, triploblastik, pseudoselomatik, tidak bersegmen.

2. Tubuh ramping silindris, ditutupi oleh kutikula yang kuat

3. Saluran pencernaan lengkap, bentuk lurus (tabunag) dimulai mulut sampai anus.

4. Tubuh dilengkapi serabut otot longitudinal.

5. Tidak mempunyai alat respirasi, sirkulasi, dan alat ekskresi sederhana.

6. Memiliki cincin saraf yang mengelilingi esophagus, 6 saraf anteriror, 6 atau lebih saraf

posterior.

7. Jenis kelamin terpisah, jantan lebih kecil dari betina

1. Morfologi Filum Nematoda

Secara morfologi, bentuk tubuh nematoda jantan dan betina longitudinal. Ukuran

tubuh nematoda beragam, mulai dari kecil sampai besar. Di daratan cacing ini bergerak

merayap seperti ular, sedangkan di air dengan cara berenang seperti belut Kebanyakan

spesies yang hidup ditanah berukuran kecil dengan kisaran panjang 1-2 mm, dengan lebar
1/20 mm kurang. Bentuk tubuh nematoda ada 2 yaitu fusiform dan filiform. Bentuk tubuh

nematoda pada ujung anterior dan posterior yaitu meruncing.

Pada bagian anterior terdapat suatu cekungan (amphid), Pada bagian posterior terdapat

bentuk yang sama (phasmid). Keduanya berfungsi sebagai chemoreceptor. Bentuk dasar

nematode ada dua macam, yaitu:

1. Fusiform yaitu bagian tengah tubuh mempunyai diameter yang paling besar, jadi bentuk

tubuhnya seperti gelondong.

2. Fuliform yaitu diameter tubuh dari anterior posterior sama besar, jadi bentuk tubuhnya

seperti benang.

3. Anatomi Nematoda

Umumnya berukuran mikroskopis, meskipun ada yang panjang nya sampai 1 meter.

Individu betina berukuran lebih besar daripada individu jantan. Tubuh berbentuk bulat

panjang atau seperti benang dengan ujung-ujung yang meruncing. memiliki sistem percenaan

yang lengkap terdiri dari mulut, faring, usus, dan anus. Mulut terdapat pada ujung anterior,

sedangkan anus terdapat pada ujung posterior. Beberapa Nematoda memiliki kait pada

mulutnya. Nematoda tidak memiliki pembuluh darah. Makanan diedarkan ke seluruh tubuh

melalui cairan pada pseudoselom. Nematoda tidak memiliki sistem respirasi, pernapasan

dilakukan secara difusi melalui permukaan tubuh. Organ reproduksi jantan dan betina

terpisah dalam individu berbeda. Sistem ekskresi terdiri dari dua saluran lateral yang

bermuara dilubang bagian ventral

4. Fisiologi Reproduksi Dan Regenerasi

Reproduksi :
Anggota filum nematoda hanya melakukan reproduksi secara seksual yaitu dengan

peleburan gamet jantan dan gamet betina, ada hewan jantan dan betina. Belum pernah

ditemukan adanya anggota nematoda yang berkembangbiak secara aseksual.

Sistem reproduksi bersifat gonokoris, yaitu organ kelamin jantan dan betina terpisah

pada individu yang berbeda. Fertilisasi terjadi secara internal. Telur hasil fertilisasi dapat

membentuk kista dan kista dapat bertahan hidup pada lingkungan yang tidak menguntungkan.

Jenis kelamin kebanyakan nematoda adalah terpisah (uniseksual). Pada cacing jantan

terdiri dari satu atau kadang-kadang dua testis tubuler. Secara berturutan setelah testis, vas

eferens, vesikulum seminalis (sebagai tempat menyimpan sperma), vas deferens dan terakhir

kloaka. Disebelah dorsal kloaka ditemukan kantung spikulum yang biasanya ditemukan 1atau

2 atau tidak spikula (alat untuk kopulasi).

Disekeliling anus ditemukan beberapa papila yang kadang-kadang bertangkai serta

susunan berbeda pada setiap jenis cacing.

Ekor cacing jantan dapat dibedakan menjadi dua tipe , yaitu yang berupa sayap

sedangkan yang melebar membentuk bentukan yang disebut Bursa.

Tahap- tahap pertumbuhan nematoda yaitu :

1. Telur

2. Juvenil tahap pertama : perkembangannya masih dalam telur dan terjadi molting yang

pertama.

3. Juvenil tahap kedua : menetas dari telur dan terjadi molting yang kedua

4. Juvenil tahap ketiga : molting ketiga

5. Juvenil tahap keempat : molting keempat


6. Dewasa : mampu menghasilkan sperma dan ovum

Regenerasi :
Pada kebanyakan nematoda terbukti regenerasi dapat dilkukan sangat terbatas,

misalnya hanya beberapa segmen saja dari bagian anterior yang dapat dibentuk, dan jumlah

segmen ini tergantung pada spesies.Pada cacing tanah Alloobophora foetida jumlah itu empat

atau lima saja. Apabila lima segmen itu kurang dipotong dari dari bagian anterior dari cacing

ini, maka regenerasi akan terjadi secara lengkap.

Tetapi apabila lebih dari lima segmen dipotong, maka hanya empat atau lima segmen

baru yang dibentuk, dan dengan demikian cacing ini akan lebih pendek dari aslinya. Apabila

potongan dilakukan di belakang segmen genital (segmen 10-14), maka hanya empat atau lima

segmen kearah anterior yang dibentuk dan alat genital yang ikut terpotong tidak pernah

diperbaharui. Dengan demikian tipe regenerasi yang terjadi adalah epimorfis. Epimorfis

umum dijumpai pada hewan tingkat tinggi.

.
5. Nilai Ekonomis Filum Nematoda

Berdasarkan temuan para ahli anggota filum nematoda sebagian besar merugikan

manusia karena bersifat parasit, baik di dalam tubuh manusia maupun mahkluk hidup lainnya

( tumbuhan )

Beberapa Contoh anggota nematoda yang parasit pada manusia :

Ascaris lumbricoides/ cacing perut

Ancylostoma duodenale ( cacing tambang di Asia/Afrika )

Necator americanus ( cacing tambang Amerika )

Oxyuris vermicularis ( cacing kremi )

Filaria branchofti ( cacing filarial ), penyebab kaki gajah / elephantiasis


Trichinella spiralis ( cacing otot )

Contoh anggota yang parasit pada tanaman :

Heterodera radicicola

Nematoda dari segi peranannya biasanya dikelompokkan menjadi:

Parasit pada manusia dengan jumlah yang sedikit (kira-kira 30 spp) menyebabkan masalah

kesehatan yang serius dan juga menyebabkan kematian pada manusia misalnya Trichinella

spiralis, penyebab trichinosis (parasit pada adenophoreanparasite).

Parasit pada mammalia lain, burung dan ikan kira-kira 8000 spp. Contohnya Syngamus

trachea gapeworm of galliform birds, trachea partially blocked by worms (a secernentean

parasite).

Parasit pada invertebrata (berhubungan dengan kontrol biologis, misalnya serangga) kira-

kira 3500 spesies contoh Agamermis decaudata parasit pada orhtoptera.

Peranan nematoda bagi kehidupan manusia secara ekonomi tidak ada yang menguntungkan

bahkan merugikan.

Parasit pada tanaman kira-kira 4000 spp dari endo dan ektoparasit contohnya Nacobbus,

Meloidogyne, Belonolaimus, Tylenchorhynchus and Scutellonema.

Nematoda laut yang hidup bebas kira-kira 4000 spp metazoa yang paling melimpah di

sedimen dasar laut contohnya Draconema cephalatum.

Nematoda tanah dan air tawar yang hidup bebas kira-kira 6500 memakan bakteri, fungi,

alga, detritus, dan juga sebagai hewan mangsa contohnya Cervidellus spitzbergensis

nematoda pemakan bakteri.

Habitat

Sebagian besar hewan ini hidup bebas dalam air dan tanah, tetapi ada juga sebagai parasit

dalam tanah, yakni merusak tanaman atau dalam saluran pencernaan.


6. Klasifikasi Filum Nematoda
a. Ascaris lumbricoides (cacing perut)
Ascaris adalah salah satu contoh cacing gilig parasit, tidak punya segmentasi tubuh

dan memiliki dinding luar yang halus, bergerak dengan gerakan seperti cambuk. Cacing ini

hidup di dalam usus halus manusia sehingga sering kali disebut cacing perut.

Ascaris lumbricoides merupakan hewan dioseus, yaitu hewan dengan jenis kelamin

berbeda, bukan hemafrodit. Ascaris lumbricoides hanya berkembang biak secara seksual.

Ascaris lumbricoides jantan memiliki sepasang alat berbentuk kait yang menyembul dari

anus disebut spikula. Spikula berfungsi untuk membuka pori kelamin cacing bretina dan

memindahkan sperma saat kawin.

Siklus hidup dari Nematoda Ascaris lumbricoides (cacing perut yaitu telur berembrio

tertelan melalui makanan atau minuman yang mengandung telur; telur menetas menjadi

larva; larva meninggalkan usus masuk ke peredaran darah sehingga sampai ke jantung dan

paru. Selanjutnya cacing dewasa di dalam usus.

b. Ancylostoma duodenale (cacing tambang)


Cacing ini dinamakan cacing tambang karena ditemukan di pertambangan daerah

tropis.Cacing tambang dapat hidup sebagai parasit dengan menyerap darah dan cairan tubuh

pada usus halus manusia.Cacing ini memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari cacing

perut.Cacing tambang Ancylostoma memiliki ujung anterior melengkung membentuk kapsul

mulut dengan 1 -4 pasang kait kitin atau gigi pada sisi ventralnya.Kait kitin berfungsi untuk

menempel pada usus inangnnya.Pada ujung posterior cacing tambang jantan terdapat bursa

kopulasi.Alat ini digunakan untuk menangkap dan memegang cacing betina saat

kawin.Cacing betina memiliki vulva (organ kelamin luar) yang terdapat didekat bagian

tengah tubuhnya.

c. Oxyuris vermicularis (cacing kremi)


Cacing ini disebut cacing kremi karena ukurannya yang sangat kecil. sekitar 10 -15

mm. Cacing kremi hidup di dalam usus besar manusia.Cacing kremi tidak menyebabkan

penyakit yang berbahaya namun cukup mengganggu. Infeksi cacing kremi tidak me merlukan

perantara.Telur cacing dapat tertelan bila kita memakan makanan yang terkontaminasi telur

cacing ini.Pengulangan daur infeksi cacing kremi secara autoinfeksi, yaitu dilakukan ole

penderita sendiri. Cacing ini bertelur pada anus penderita dan menyebabkan rasa gatal.Jika

penderita sering menggaruk pada bagian anus dan tidak menjaga kebersihan tangan, maka

infeksi cacing kremi akan terjadi kembali.

d. Wuchereria bancrofti (cacing rambut)


Cacing rambut dinamakan pula cacing filaria.Tempat hidupnya di dalam pembuluh

limfa.Cacing ini menyebabkan penyakit kaki gajah (elefantiasis), yaitu pembengkakan

tubuh.Pembengkakan terjadi karena akumulasi cairan dalam pembuluh limfa yang tersumbat

oleh cacing filaria dalam jumlah banyak.Cacing filaria masuk ke dalam tubuh melalui gigitan

nyamuk Culex yang banyak terdapat di daerah tropis.

e. Trichinella spiralis (cacing otot)


Cacing ini hidup pada otot manusia dan menyebabkan penyakit trikhinosis atau

kerusakan otot. Manusia yang terinfeksi cacing ini karena memakan daging yang tidak

dimasak dengan baik.

Cacing betina dewasa melubangi dinding usus halus, keturunan yang hidup terbawa

oleh aliran darah menuju otot rangka kemudian menjadi kista.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Di antara semua hewan yang paling tersebar luas, cacing gilig (nematoda) ditemukan
pada sebagian besar habitat akuatik, di dalam tanah lembap, di dalam jaringan lembap
tumbuhan, dan di dalam cairan tubuh dan jaringan hewan. Sekitar 90.000 spesies kelas ini
telah diketahui, dan yang sebenarnya ada mungkin mencapai sepuluh kali jumlah tersebut.
2. Secara morfologi ukuran tubuh nematoda beragam, mulai dari besar sampai kecil,
kebanyakan cacing yang hidup di tanah berukuran kecil dengan kisaran panjang 1-2 mm, dan
lebar 1/20 mm atau kurang. Bentuk tubuh nematoda pada ujung anterior adalah meruncing.
Pada ujung anterior terdapat suatu cekungan yang disebut amphid dan pada bagian posterior
terdapat bentuk yang sama, dinamakan phasmid. Amphid dan phasmid berfungsi sebagai
chemoreceptor.
3. Nemathelminthes umumnya melakukan reproduksi secara seksual.Sistem reproduksi bersifat
gonokoris, yaitu organ kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang
berbeda.Fertilisasi terjadi secara internal.Telur hasil fertilisasi dapat membentuk kista dan
kista dapat bertahan hidup pada lingkungan yang tidak menguntungkan.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dah diharapkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun guna perbaikan
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/194808181974121-
NONO_SUTARNO/HAND_OUT_ZOOIN_2.pdf
http://imamfends.blogspot.com/2011/03/bab-i-pendahuluan.html
http://khairul-anas.blogspot.com/2011/12/filum-nematoda-atau-nemathelminthes.html
http://xiipa2smansa.blogspot.com/2010/12/filum-nematoda.html
Pengertian Nematoda, Ciri-Ciri,
Klasifikasi, Reproduksi, & Peranan

Advertisement

Sportsbook & Live Casino Terbaik dan Terpercaya

Ini adalah Bagaimana Orang Menjadi Milyuner Di Jarkata !!!

Saya membuat satu juta dalam beberapa minggu ! Rahasia adalah ..

Tangkas 168

Pengertian Nematoda, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, & Peranan| Pengertian


Nematoda adalah cacing yang berbentuk bulat panjang (gilik) atau seperti benang. Istilah
Nematoda berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu nema yang berarti
berenang dan ode yang berarti seperti. Nematoda merupakan heawn tripoplastik dan
pseudoselomata (berongga tubuh semu).

Ukuran dan Bentuk Tubuh Nematoda

Nematoda mempunya bentuk tubuh dan ukuran yang beragam mulai dibawah ukuran 1mm
hingga lebih dari 1 m. Nematoda hidup di air tawar dan darat, umumnya berukuran kurang
dari 1mm, sedangkan hidup di laut mencapai 5 cm. Cacing betina berukuran lebih besar yang
dibandingkan dengan cacing jantan. Individu jantan mempunyai ujung posterior yang
berbentuk kait. Nematoda mempunyai bentuk segmen dengan tubuh silindris atau bulat
panjang (gilik), dan tidak bersegmen. Bagian dari anterior atau daerah mulut tampak simetri
radial, dan semakin ke arah posterior membentuk ujung yang meruncing.

Struktur dan Fungsi Tubuh Nematoda

Struktur Nematoda - Nermatoda mempunyai tiga lapisan embrionik, yaitu ektoderm,


mesoderm, dan endoderm. Tubuhnya mempunyai rongga tubuh yang semu. Permukaan tubuh
ditutupi oleh lapisan kutikula yang keras dan transparan. Cacing yang hidup secara parasit di
saluran pencernaan inang dengan memiliki lapisan kutikula lebih tebal yang dibanding
dengan cacing yang hidup bebas. Di bawah lapisan kutikula cacing, terdapat epidermis yang
biasanya terdiri dari sel-sel. Dinding tubuh dari Nematoda tersusun dari otot longitudinal
yang kontraksinya menghasilkan gerakan memukul seperti cemeti. Pseudoselom yang berisi
cairan dengan fungsi sebagai rangka hidrostatikdan menunjang gerakan meliuk-liuk.
Promoted Content

Fungsi Tubuh Nematoda

Sistem Pencernaan Nematoda: Nematoda memiliki sistem pencernaan yang


lengkap, mulai dari mulut, dfaring, esofagus (gelembung faring), usus, dan anus.
Mulut terletak di ujung anterior dan di sekitarnya terdapat tiga atau enam bibit, papila,
dan seta. Mulut yang berhubungan dengan buccal capsule atau rongga mulut yang
terkadang dilengkapi dengan rahang yang kuat. Nematoda karnivor atau herbior
memiliki stilet yang berbentuk seperti jarum suntik atau gigi dalam rongga mulutnya,
dan berfungsi untuk menusuk dan menghisap sari makanan dari tanaman atau
mangsanya. Nematoda mempunyai usus panjang sebagai tempat penyerapan sari
makanan, rektumnya pendek, dan diakhiri oleh anus yang terletak di bagian posterior.

Sistem Peredaran Darah dan Pernapasan Nematoda: Nematoda tidak mempunya


sistem peredaran darah dan sistem pernapasan. Transportasi dan pertukaran zat terjadi
secara difusi.

Sistem Ekskresi Nematoda: Nematoda mempunyai alat ekskrei yang berupa sistem
sel kelenjar dengan saluran atau tanpa saluran. Pada spesies yang hidup di laut, alat
ekskrei berupa kelenjar renet (renette gland) yang terletak di dekat faring, berjumlah
satu atau dua.

Sistem Alat Idra Nematoda: Nematoda mempunya alat indra yang berupa sensilia,
papila, seta, amfid, dan phasmid. Serta terdapat di bagian kepala dan seluruh
permukaan tubuh. Kemoresptor terdapat di amfid (kepala) dan phasmid (ujung
posterior). Nematoda hidup bebas dengan mempunyai bintik mata. Sistem saraf
berupa lingkungan saraf yang mengelilingi esofagus, atau dengan berhubungan
dengan enam benang saraf anterior dan empat atau lebih benang saraf posterior.

Cara Hidup dan Habitat Nematoda-Nematoda banyak hidup bebas di alam dan
mempunyai daerah penyebaran yang luas, mulai daerah kutub yang dingin, padang pasar,
sampai ke laut yang dalam. Nematoda sangat mudah ditemukan di laut, air tawar, air payau
maupun tanah. Nematoda hidup bebas dengan memakan sampah organik, bangkai, kotoran
hewan, tanaman yang membusuk, ganggang, jamur, dan hewan kecil lainnya. Tetapi banyak
juga yang hidup parasit pada hewan, manusia, bahkan tumbuhan. Nematoda hidup parasit
manusia ditemukan di sejumlah organ, seperti anus, usus halus, paru-paru, mata, pembuluh
darah, dan pembuluh limfah.

Ciri-Ciri Nematoda

Berbentuk bulat panjang (gilik) atau mirip dengan benang

Hewan tripoblastik dan Pseudoselomata (berongga tubuh semu)

Hidup bebas dengan memakan sampah organik, kotoran hewan, tanaman yang
membusuk, ganggang, jamur, dan hewan kecil lainnya.

Hidup parasit di hewan, manusia, dan tumbuhan.

Dapat ditemukan di air tawar, air laut, dan air payau serta di tanah.

Terdapat di organ seperti, anus, usus halus, pembuluh darah, pembuluh limfa, jantung,
paru-paru, dan mata.

Berukuran bervariasi mulai dari hidup di air tawar dan darat berukuran kurang dari 1
mm, sedangkan di laut hidup mencapai 5 cm.

Cacing betina lebih besar dari pada cacing jantan.

Bentuk tubuh silindris atau bulat panjang (gilik). dan tidak bersegmen.

Bagian anterior atau daerah mulut tampak simetri radial

Semakin ke arah posterior membentuk ujung yang meruncing

Klasifikasi Nematoda

Nematoda dibagi dalam beberapa kelas antara lain Adenophorea dan Secernentea. Berikut
penjelasannya...
1. Adenophorea
Anggota kelas dari Adhenophorea tidak mempunyai phasmid (organ kemosreseptor) sehingga
disebut dengan Aphasmida. Banyak dari anggota Adenophorea yang hidup bebas, tetapi
menjadi parasit di berbagai hewan. Contohnya Trichuris ovis sebagai parasit di domba.
Cacing Trichinella spiralis menjadi parasit di usus karnivor dan manusia. Cacing yang
menyebabkan penyakit trikinosis. Setelah cacing dewasa kawin, cacing jantan mati,
sedangkan cacing betina menghasilkan larva. Larva memasuki sel-sel mukosa dinding usus
kemudian mengikuti peredaran darah hingga ke otot lurik. Dalam otot lurik, larva membentuk
sista. Manusia mengalami infeksi cacing jika cacing dimakan yang kurang matang dan
mengandung sista. Penyakit trikinosis ditandai dengan rasa mual yang hebat dan terkadang
menimbulkan kematian ketika larva menembus otot jantung.

2. Secernentea
Secernentea disebut dengan Phasmida, karena terdapat anggota spesiesnya mempunyai
phasmid. Banyak anggota kelas hidup dalam tubuh vertebrata, serangga dan tumbuhan.
Berikut uraian mengenai contoh-contoh spesies Secernentea...
a. Ascaris Lumbricoides (Cacing Perut)
Ascaris lumbricoides adalah parasit usus halus manusia yang menyebabkan penyakit
askariasis. Infeksi cacing perut menyebabkan penderita mengalami kekurangan gizi. Tubuh
pada bagian anterior cacing mempunya mulut yang dengan dikelilingi tiga bibir dan gigi-gigi
kecil. Cacing betina memiliki ukuran panjang sekitar 20-49 cm, dengan diamater 4-6 mm, di
bagian ekor runcing lurus, dan dapat menghasilkan 200.000 telur per hari. Cacing jantan
berukuran panjang sekitar 15-31 cm, dengan diameter 2-4 mm, bagian ekor runcing
melengkung, dan di bagian anus terdapat spikula yang berbentuk kait untuk memasukkan
sperma ke tubuh betina.

Setelah terjadi perkawinan, cacing betina menghasilkan telur. Telur kemudian keluar bersama
tinja. Telur mengandung embrio terletan bersama-sama dengan makanan yang
terkontaminasi. Di dalam usus inang, telur menetas menjadi larva. Larva selanjutnya
menembus dinding usus dan masuk ke daerah pembuluh darah, jantung, paru-paru, faring,
dan usus halus hingga cacing dapat tumbuh dewasa.
b. Ancylostoma Duodenale (Cacing Tambang)
Anylostoma duodenale disebut cacing tambang karena sering ditemukan didaerah
pertambangan, misalnya di Afrika. Spesies cacing tambang di Amerika yaitu Necator
americanus. Cacing yang hidup parasit di usus halus manusia dan mengisap darah sehingga
dapat menyebabkan anemia bagi penderita ankilostomiasis.

Cacing tambang dewasa betina yang berukuran 12 mm, mempunyai organ-organ kelamin luar
(vulva), dandapat menghasilkan 10.000 sampai 30.000 telur per hari. Cacing jantan yang
berukuran 9 mm dan mempunyai alat kopulasi di ujung posterior. Di ujung anterior cacing
terdapat mulut yang dilengkapi 1-4 pasang gigi kitin untuk mencengkeram dinding usus
inang.

Setelah terjadi perkawinan, cacing betina menghasilkan telur. Telur keluar bersama feses
(tinja) penderita. Di tempat yang becek, telur menetas dan menghasilkan larva. Larva masuk
ke tubuh manusia dari pori-pori telapak kaki. Larva mengikuti aliran darah menuju jantung,
paru-paru, faring, dan usus halus hingga yang tumbuh dewasa.

c. Oxyuris Vernicularis (Cacing Kremi)


Oxyuris vermicularis atau Enterobius vermicularis (cacing kremi) berukuran 10-15 mm.
Cacing yang hidup di usus besar manusia, khususnya pada anak-anak. Cacing dewasa betina
menuju ke dubur pada malam hari untuk bertelur dan mengeluarkan suatu zat yang
menyebabkan rasa gatal. Rasa gatal menyebabkan penderita menggaruknya sehingga telur
cacing mudah terselip di buku-buku. Telur cacing dapat tertelan kembali pada saat penderita
makan. Di usus, telur akan menetas menjadi cacing kremi baru. Cara penularan cacing kremi
tersebut disebut dengan autoinfeksi.

d. Wuchereria Bancrofri (Cacing Filaria atau Cacing Rambut)


Wuchereria bancrofti yang hidup parasit di kelenjar getah bening (limfa). Cacing
menyebabkan penyakit kaki gajah (elephantiasis). atau filariasis. Cacing dewasa
berdiameter 0,3 mm. Cacing betina berukuran panjang 8 cm dan jantan berukuran panjang 4
cm.

Setelah terjadi perkawinan, cacing betina menghasilkan mikrofilaria. Di siang hari,


mikrofilaria berada di pembuluh darah yang besar dan malam hari pinadh ke pembuluh darah
kecil di bawah kulit. Bila nyamuk perantara (Culex, Anopheles Mansonia atau Aedes)
menggigit di malam hari, mikrofilaria bersama darah masuk ke perut nyamuk. Mikrofilaria
menembus dinding usus nyamuk menuju ke otot toraks dan bermetamorfosis. Setelah
mencapai ukuran 1,4 mm, mikrofilaria pindah ke belalai nyamuk, dan siap ditularkan ke
orang lain. Cacing akan menggulung di kelenjar limfa dan tumbuh hingga dewasa. Cacing
deawasa yang berjumlah banyak akan menghambat sirkulasi getah benang, sehingga setelah
beberapa tahun mengakibatkan pembengkakan kaki.

e. Onchorcerca Volvulus
Onchorcea vovulus merupakan cacing mikroskospis penyebab onchocerciasis (river
blindness) yang mengakibatkan kebutaan. Vektor pembawa adalah lalat kecil pengisap darah
black fly (simulium). Cacing banyak terdapat di Afrika dan Amerika Selatan.

Reproduksi Nematoda

Nematoda bereproduksi secara seksual. Umumnya diesis atau gonokoris, yaitu organ kelamin
jantan dan betina yang terdapat di individu berbeda. Fertilisasi terjadi secara internal di dalam
tubuh cacing betina. Telur yang sudah dibuahi memiliki cangkang yang tebal dan keras. Di
permukaan cangkang mempunyai pola yang spesifik digunakan untuk proses identifikasi
jenis cacing yang menginfeksi manusia melalui pengamatan telur cacing pada tinja. Telur
menetas menjadi larva yang berbentuk mirip induknya. Larva mengalami molting atua
pergantian kulit sampai empat kali. Cacing dewasa tidak mengalami pergantian kulit, tetapi
tubuhnya tumbuh membesar.

Daur hidup dari nematoda adalah memerlukan satu inang atau lebih, seperti Wuchereria
banchrofti (cacing filaria) memiliki inang utama manusia dan inagn perantara nyamuk.
Oxyuris vermicularis (cacing kremi) yang hanya membutuhkan satu inang manusia dan tidak
memerlukan inang perantara.

Peranan Nematoda

Umumnya Nematoda merugikan karena hidup parasit dan menyebabkan berbagai penyakit
pada manusia dan di tumbuhan, contohnya Globodera Rostochiensis yang menjadi parasit
pada tanaman kentang dan tomat, dan sebagai vektor dari virus sebagian tanaman pertanian.
Tetapi ada juga Nematoda yang menjadi predator hama, misalnya ulat tanah, Caenorhabditis
elegans merupakan Nematoda yang hidup bebas di tanah, telah lama digunakan sebagai
organisme model untuk penelitian mengenai perkembangan hewan, termasuk perkembangan
saraf, karena mudah dikembangbiakkan dan mudah dianalisis struktur genetiknya. NASA
bahkan menggunakan Caenorhabditis elegans untuk meneliti dampak dari gravitasi nol pada
perkembangan otot dan fisiologinya dengan mengirim sampel cacing tersebut ke luar angkasa
selama dua minggu.

Anda mungkin juga menyukai