PHYLUM NEMATODA
DOSEN PENGAMPU :
GANDA HIJRA SELARAS,S.Pd,M.Pd
KELOMPOK 1 :
HANIFAH ANISWAH IDRUS
MUTHIA MARLITA
SELVIRA PURWATI
SUKSES JONA MUTIA
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Araeolaimus sp
Nematoda berasal dari bahasa Yunani yang terbentuk dari gabungan kata nemayang
mempunyai arti thread = benang dan kata oldyang berarti like = seperti atau menyerupai. Nama
nematoda merujuk pada kata nematoid yang kemudian mengalami modifikasi menjadi nematode
untuk mendeskripsikan golongan organisme yang bentuk tubuhnya memanjang seperti cacing
giling, cacing seperti benang, cacing seperti belut, dan tubuhnya tidak bersegmen. Nematoda
seringkali disebut juga dengan istilah thread worm, eel worm atau round worm.
Filum nematoda termasuk meroplankton. Plankton dari golongan ini menjalani
kehidupannya sebagai plankton hanya pada tahap awal dari daur hidupnya, yakni pada tahap
sebagai telur dan larva saja. Nematoda adalah hewan sederhana. Tubuh yang menyerupai tabung
dalam tabung dengan kepala, mulut, ekor, dan anus. Tabung luar terdiri dari kutikula,
hipodermis, dan otot, dan tabung dalam berisi faring dan usus.
Nematoda adalah triploblastik, memiliki sebuah embrio mesoderm yang terjepit di antara
ektoderm dan endoderm. Nematoda juga simetris bilateral: bagian memanjang akan membagi
mereka menjadi kanan dan kiri sisi yang simetris.Filum Nematoda mencakup lebih dari 28.000
spesies dengan perkiraan 16.000 menjadi parasit di alam.
Ciri-ciri
Secara umum nematoda adalah suatu organisme dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Bentuk tubuhnya silindris memanjang, kecuali pada jenis betina genera tertentu bentuk
tubuhnya menggelembung seperti kantung, buah jeruk, atau buah peer.
Kingdom : Animalia
Phylum : Nematoda
Kelas : Chromadocera
Ordo : Rhabditida
Famili : Rhabtiditidae
Genus : Chaenorhabditis
Spesies : Caenorhabditis briggsae
b. Enoplea
Kerongkonganberbentuk silinder. Permukaan tubuh halusatauditandaidengangaris-garis
halus. Sistemekskretorisenopleansederhana, kadang-kadangterdiri darisel tunggal. Contohnya
adalah Mermis Nigrescens.
Kingdom : Animalia
Phylum : Nematoda
Kelas : Enoplea
Ordo : Mermithida
Famili : Mermithidae
Genus : Mermis
Spesies : Mermis nigrescens
c. Secernentea
Memiliki banyak papila ekor dan sistem ekskretoris memiliki kanal lateral. Seperti semua
nematoda, mereka tidak memiliki sistem peredaran darah atau pernapasan..
Kingdom : Animalia
Phylum : Nematoda
Kelas : Secernentea
Ordo : Ascaridida
Famili : Anisakidae
Genus : Anisiakis
Spesies : Anisiakis simplex
Morfologi Filum Nematoda
Secara morfologi, bentuk tubuh nematoda jantan dan betina longitudinal. Ukuran tubuh
nematoda beragam, mulai dari kecil sampai besar. Di daratan cacing ini bergerak merayap
seperti ular, sedangkan di air dengan cara berenang seperti belut Kebanyakan spesies yang hidup
ditanah berukuran kecil dengan kisaran panjang 1-2 mm, dengan lebar 1/20 mm kurang. Bentuk
tubuh nematoda ada 2 yaitu fusiform dan filiform. Bentuk tubuh nematoda pada ujung anterior
dan posterior yaitu meruncing.
Pada bagian anterior terdapat suatu cekungan (amphid), Pada bagian posterior terdapat bentuk
yang sama (phasmid). Keduanya berfungsi sebagai chemoreceptor. Bentuk dasar nematode ada
dua macam, yaitu:
1. Fusiform yaitu bagian tengah tubuh mempunyai diameter yang paling besar, jadi bentuk
tubuhnya seperti gelondong.
2. Fuliform yaitu diameter tubuh dari anterior – posterior sama besar, jadi bentuk tubuhnya
seperti benang.
Anatomi Nematoda
Umumnya berukuran mikroskopis, meskipun ada yang panjang nya sampai 1 meter. Individu
betina berukuran lebih besar daripada individu jantan. Tubuh berbentuk bulat panjang atau
seperti benang dengan ujung-ujung yang meruncing. memiliki sistem percenaan yang lengkap
terdiri dari mulut, faring, usus, dan anus. Mulut terdapat pada ujung anterior, sedangkan anus
terdapat pada ujung posterior. Beberapa Nematoda memiliki kait pada mulutnya. Nematoda tidak
memiliki pembuluh darah. Makanan diedarkan ke seluruh tubuh melalui cairan pada
pseudoselom. Nematoda tidak memiliki sistem respirasi, pernapasan dilakukan secara difusi
melalui permukaan tubuh. Organ reproduksi jantan dan betina terpisah dalam individu berbeda.
Sistem ekskresi terdiri dari dua saluran lateral yang bermuara dilubang bagian ventral
Reproduksi
.
Nematoda dewasa biasanya ditemukan dalam saluran pencernaan ikan, meskipun
demikian, bergantung pada spesies nematoda dan spesies ikan yang diinfeksinya stadium dewasa
maupun stadium lainnya dari cacing nematoda dapat ditemukan hampir di seluruh bagian dari
tubuh ikan termasuk pada organ dalam, gelembung renang, kulit, otot, maupun insang (Yanong,
2008).
Nematoda dapat hidup pada tubuh induk secara langsung atau dengan inang antara. Siklus
hidup terdiri dari telur, empat stadium larva dan satu stadium dewasa yang berkembang di inang
definitif dan membutuhkan inang antara sebagai perantara. Berikut adalah reproduksi dari
nematode.
1. Berawal dari manusia maupun hewan yang memakan siput ataupun spesies lain yang
memangsa nematoda. Nematoda akan keluar bersama feses.
2. Nematoda akan bertelur dan telur menetas kemudian berkembang menjadi larva yang
hidup bebas di perairan. Pada fase inilah Nematoda berada pada stadia plankton.
3. Larva yang berenang bebas dimakan oleh inang antara invertebrata seperti kopepoda dan
krustacea atau langsung dimakan oleh inang definitif.
4. Inang antara invertebrata kemudian termakan oleh inang antara sekunder. Kemudian larva
mengkista di dalam inang antara tersebut.
5. Stadium larva yang infektif dapat ditemukan banyak dalam satu inang antara sedangkan
inang definitifnya dapat mengandung banyak cacing dewasa.
6. Dan seterusnya sampai inang antara dimakan oleh manusia atau hewan lain, kemudian
mengelurkan feses lagi.
Ikan dan cumi-cumi dapat bertindak sebagai inang antara pertama atau inang antara
sekunder (Noga, 1996). Nematoda dapat memanfaatkan ikan sebagai inang definitif untuk
mencapai dewasa dan sebagian lagi memanfaatkan ikan sebagai inang antara. Menurut (Grabda,
1991) famili Anisakidae memiliki inang definitif pada burung atau mamalia laut.
Regenerasi
Pada kebanyakan nematoda terbukti regenerasi dapat dilkukan sangat terbatas, misalnya
hanya beberapa segmen saja dari bagian anterior yang dapat dibentuk, dan jumlah segmen ini
tergantung pada spesies.Pada cacing tanah Alloobophora foetida jumlah itu empat atau lima saja.
Apabila lima segmen itu kurang dipotong dari dari bagian anterior dari cacing ini, maka
regenerasi akan terjadi secara lengkap.
Tetapi apabila lebih dari lima segmen dipotong, maka hanya empat atau lima segmen baru yang
dibentuk, dan dengan demikian cacing ini akan lebih pendek dari aslinya. Apabila potongan
dilakukan di belakang segmen genital (segmen 10-14), maka hanya empat atau lima segmen
kearah anterior yang dibentuk dan alat genital yang ikut terpotong tidak pernah diperbaharui.
Dengan demikian tipe regenerasi yang terjadi adalah epimorfis. Epimorfis umum dijumpai pada
hewan tingkat tinggi.
.
5. Nilai Ekonomis Filum Nematoda
Berdasarkan temuan para ahli anggota filum nematoda sebagian besar merugikan manusia
karena bersifat parasit, baik di dalam tubuh manusia maupun mahkluk hidup lainnya
( tumbuhan )
Beberapa Contoh anggota nematoda yang parasit pada manusia :
• Ascaris lumbricoides/ cacing perut
• Ancylostoma duodenale ( cacing tambang di Asia/Afrika )
• Necator americanus ( cacing tambang Amerika )
• Oxyuris vermicularis ( cacing kremi )
• Filaria branchofti ( cacing filarial ), penyebab kaki gajah / elephantiasis
• Trichinella spiralis ( cacing otot )
Contoh anggota yang parasit pada tanaman :
• Heterodera radicicola
Habitat
Sebagian besar hewan ini hidup bebas dalam air dan tanah, tetapi ada juga sebagai parasit dalam
tanah, yakni merusak tanaman atau dalam saluran pencernaan.
DAFTAR PUSTAKA
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/194808181974121-
NONO_SUTARNO/HAND_OUT_ZOOIN_2.pdf
http://imamfends.blogspot.com/2011/03/bab-i-pendahuluan.html
http://khairul-anas.blogspot.com/2011/12/filum-nematoda-atau-nemathelminthes.html
http://xiipa2smansa.blogspot.com/2010/12/filum-nematoda.html
Anonim.2012. Laporan Pengenalan Nematoda. From
http://agribusines10.blogspot.co.id/2012/08/laporan-pengenelan-nematoda.html (diakses
pada tanggal 01 Oktober 2015)