Anda di halaman 1dari 7

Nematoda Adalah

Oleh Guru PendidikanDiposting pada November 17, 2019


Nematoda : Pengertian, Ciri, Fungsi, Struktur, Klasifikasi & Contohnya
Lengkap – Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel
di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Nematoda.

Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah


Nematoda? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini.

Table of Contents
 Pengertian Nematoda
o Ciri-Ciri Nematoda
o Fungsi Nematoda
o Klasifikasi Nematoda
o Struktur Tubuh Nematoda
o Sebarkan ini:
o Posting terkait:

Pengertian Nematoda
Istilah Nematoda berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu
nema yang berarti berenang dan ode yang berarti seperti.
Nematoda merupakan hewan tripoplastik dan pseudoselomata (berongga
tubuh semu). Nematoda yakni sebuah cacing berbentuk bulat panjang (gilik),
atau seperti benang.

Nematoda ialah filum hewan yang beragam yang menghuni rentang


lingkungan yang sangat luas.

Spesies nematoda bisa sulit untuk dibedakan, dan meskipun lebih dari 25.000
telah dijelaskan, lebih dari setengahnya ialah parasit, jumlah spesies
nematoda telah diperkirakan sekitar 1 juta.

Berbeda dengan filum Cnidaria dan Platyhelminthes (cacing pipih), nematoda


memiliki sistem pencernaan tubular dengan bukaan di kedua ujungnya.

Ciri-Ciri Nematoda
 Berbentuk bulat panjang (gilik) atau mirip dengan benang
 Hewan tripoblastik dan Pseudoselomata (berongga tubuh semu)
 Hidup bebas dengan memakan sampah organik, kotoran hewan,
tanaman yang membusuk, ganggang, jamur, dan hewan kecil lainnya.
 Hidup parasit di hewan, manusia, dan tumbuhan.
 Dapat ditemukan di air tawar, air laut, dan air payau serta di tanah.
 Terdapat di organ seperti, anus, usus halus, pembuluh darah,
pembuluh limfa, jantung, paru-paru, dan mata.
 Berukuran bervariasi mulai dari hidup di air tawar dan darat berukuran
kurang dari 1 mm, sedangkan di laut hidup mencapai 5 cm.
 Cacing betina lebih besar dari pada cacing jantan.
 Bentuk tubuh silindris atau bulat panjang (gilik). dan tidak bersegmen.
 Bagian anterior atau daerah mulut tampak simetri radial
 Semakin ke arah posterior membentuk ujung yang meruncing

Fungsi Nematoda
 Sebagai sistem pencernaan nematoda.
 Sistem peredaran darah dan pernapasan nematoda.
 Sistem ekskresi nematoda.
 Sistem alat indra nematoda.
Klasifikasi Nematoda
1. Adenophorea

Anggota kelas dari Adhenophorea tidak mempunyai phasmid (organ


kemosreseptor) sehingga disebut dengan Aphasmida.

Banyak dari anggota Adenophorea yang hidup bebas, tetapi menjadi parasit
di berbagai hewan. Contohnya Trichuris ovis sebagai parasit di domba.

Contoh Spesies Adenophorea

 Cromadorida

Hidup bebas, amphid spiral dan melingkar, kantung oesophagus terbagi


menjadi tiga bagian, hidupnya di laut dan air tawar.

Kebanyakan hidup di laut, bersifat aquatis, cuticula halus atau tersusun dalam
cincin-cincin, capsula buccalis dilengkapi dengan gigi-gigi dan pharynx ujung
posteriornya membesar.

 Enoploidea

Pada Enoploidea tidak ada cincin-cincin cuticula, tetapi cuticula halus,


seringkali dilengkapi dengan bulu-bulu kaku.

Pada bagian ujung anterior terdapat 6 papillae labiales, 10 atau 12 bulu-bulu


kaku di dalam 1 atau 2 gelang-gelang atau lingkaran, sepasang celah cephal,
dan amphid berbentuk cyathiform, hidup bebas di laut.

Oeshophagus terbagi menjadi dua bagian, amphid berbentuk kantung


panjang atau seperti tabung, hidup bebas dan parasit di laut, air payau, dan
air tawar.

 Dorylamoidea

Dorylamoidea umumnya hidup di dalam tanah dan air tawar, cuticula halus,
tanpa bulu-bulu kaku, ujung anterior dengan 2 lingkaran papillae yang
masing-masing terdiri atas 6 dan 10 papillae, amphid cyathiform, pharynx
bersifat muscular dan jarang bagian posteriornya membesar.

2. Secernentea

Secernentea disebut dengan Phasmida, karena terdapat anggota spesiesnya


mempunyai phasmid. Banyak anggota kelas hidup dalam tubuh vertebrata,
serangga dan tumbuhan.
Contoh Spesies Secernentea

 Ascaris Lumbricoides (Cacing Perut)

Ascaris lumbricoides ialah suatu parasit usus halus manusia yang


menyebabkan penyakit askariasis. Infeksi cacing perut menyebabkan
penderita mengalami kekurangan gizi.

Tubuh pada bagian anterior cacing mempunya mulut yang dengan dikelilingi
tiga bibir dan gigi-gigi kecil. Cacing betina memiliki ukuran panjang sekitar 20-
49 cm, dengan diamater 4-6 mm, di bagian ekor runcing lurus, dan dapat
menghasilkan 200.000 telur per hari.

Cacing jantan berukuran panjang sekitar 15-31 cm, dengan diameter 2-4 mm,
bagian ekor runcing melengkung, dan di bagian anus terdapat spikula yang
berbentuk kait untuk memasukkan sperma ke tubuh betina.

 Ancylostoma Duodenale (Cacing Tambang)

Anylostoma duodenale disebut sebagai cacing tambang karena sering


ditemukan didaerah pertambangan, misalnya di Afrika.

Spesies cacing tambang di Amerika yaitu Necator americanus. Cacing yang


hidup parasit di usus halus manusia dan mengisap darah sehingga dapat
menyebabkan anemia bagi penderita ankilostomiasis.

 Oxyuris Vernicularis (Cacing Kremi)

Oxyuris vermicularis atau Enterobius vermicularis (cacing kremi) berukuran


10-15 mm. Cacing yang hidup di usus besar manusia, khususnya pada anak-
anak.

Cacing dewasa betina menuju ke dubur pada malam hari untuk bertelur dan
mengeluarkan suatu zat yang menyebabkan rasa gatal. Rasa gatal
menyebabkan penderita menggaruknya sehingga telur cacing mudah terselip
di buku-buku.

Telur cacing dapat tertelan kembali pada saat penderita makan. Di usus, telur
akan menetas menjadi cacing kremi baru. Cara penularan cacing kremi
tersebut disebut dengan autoinfeksi.

 Wuchereria Bancrofri (Cacing Filaria atau Cacing Rambut)

Struktur Tubuh Nematoda


1. Sistem Reproduksi

Filum nematoda reproduksi selalu dilakukan secara seksual. Umumnya


dioecious, dan jantan ditandai dengan ekor berbentuk kait, berukuran lebih
kecil dari betina.

Alat repoduksi jantan terdiri atas testis, rongga vesika, seminalis, dan sebuah
lubang kelamin. Alat reprodusi betina terdiri atas ovarium, receptacolom
seminalis, uterus, vagina, pulpa.

Telur yang telah dibuahi akan menetas ± 8 hari dan menjadi larva yang
besarnya 0,2 mm kemudian menjadi dewasa setelah 4 minggu.

2. Sistem Pencernaan Makanan

Kebanyakan nematoda yang hidup bebas karnivor dan memakan metazoa


kecil, termasuk jenis nematoda yang lain. Spesies lain baik laut maupun air
tawar adalah phytophagus, memakan diatom, ganggang dan jamur.

Spesies terestrial merupakan hama tanaman komersial. Ada pula spesies


laut, air tawar dan terestrial “deposit feeder”, memakan lumpur dan
memanfaatkan bakteri dan bahan organik yang terkandung dalam lumpur.

Beberapa spesies memakan sampah organik seperti kotoran hewan, bangkai


dan tanaman busuk.

3. Sistem Saraf

Lingkaran cincin syaraf mengelilingi oesophagus merupakan otak, dan


berhubungan dengan enam benang syaraf anterior yang pendek dan enam
benang syaraf posterior.

Alat indera pada nematoda adalah papila, setae dan amphid. Setaeterdapat di
kepala dan seluruh permukaan tubuh. Amphid di jumpai pada nematoda yang
hidup bebas, terutama spesies laut.

4. Sistem Ekskresi

Alat ekskresi nematoda bukan protonephridia, melainkan suatu sistem sel


kelenjar, dengan atau tanpa saluran yang terletak pada anterior.
Pseudecoelom terisi hemolimpha yang mengandung berbagai substansi yang
terlarut didalamnya, mungkin juga hasil-hasil excresi.

Hasil axcresi itu antara lain nitrogen sebagai ammonia, asam urat, ureum,
yang akan dikeluarkan dari tubuh melalui porus excretorius.

5. Sistem Pernafasan

Nematoda tidak mempunyai organ pernapasan yang spesial. Respirasi


dilakukan secara anaerob. Energi diperoleh dengan cara mengubah glikogen
menjadi CO2 dan asam lemak yang di ekskresikan melalui kutikula.

Haemoglobin terjadi pada cairan perivisceral beberapa parasitik nematoda. Ini


terbentuk dengan terang oleh organisme, selama ini berbeda dari
haemoglobin tuan rumah, dan haemoglobin dari sifat yang berbeda kadang-
kadang terjadi pada dinding tubuh dan cairan periviscera.

6. Sistem Otot

 Somatik (yang tidak mengkhusus) yang terdiri dari satu lapis langsung
di bawah hipodermis.
 Khusus yakni yang memiliki berbagai fungsi, tergantung pada
lokasinya, sebagai contoh otot spikuler berguna untuk mengeluarkan
spikulum pada yang jantan.

7. Sistem Gerak

Gerak pada Nematoda disebabkan oleh adanya otot-otot yang terdapat pada
dinding tubuh. Otot-otot itu terletak diantara tali epidermal, dan membujur
sepanjang tubuh.

Otot-otot itu terbagi menjadi empat kuadran, dua kuadran terletak pada sisi
dorsal, dan yang lain pada sisi ventral.

Kontraksi dan relaksasi daari otot-otot menyebabkan tubuh cacing memendek


dan memanjannng. Koordinasi gerak dari keempat kuadran otot
menyebabkan cacing bergerak dengan cara meliuk-liuk.
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Nematoda : Pengertian,
Fungsi, Struktur, Ciri, Klasifikasi dan Contoh Terlengkap. Semoga
bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai