Anda di halaman 1dari 16

NEMATODA

Pengertian Nematoda
• Nematoda atau cacing bulat, berbeda secara keseluruhan dari
platyhelminthes dan nemertines.
• Nematode dikenal dengan kulit ari tebal kasar di sisi luarnya dan
didalamnya ada tekanan hidrostatik yang tinggi.
• Mereka terlihat sama dan memberikan tekanan.
• Sulit untuk melihat bagaimana bentuk lain dapat dijaga, karena ada
sekitar satu juta spesies.
• Pilum ini ada dimana-mana : nematoda hidup bebas di laut, air tawar
dan habitat darat juga parasit pada hewan dan tumbuhan.
Ciri-Ciri Nematoda
Ada beberapa ciri-ciri Nematoda sebagai berikut:
• Memiliki bentuk bulat pajang ( gilik )atau mirip dengan benang.
• Hewan tripoblastik dan pseudoselomata ( berongga tubuh semu ).
• Hidup bebas dengan memakan sampah organik, kotoran hewan, tanaman yang membusuk , ganggang, jamur dan
hewan kecil lainnya.
• Dapat ditemukan di air tawar, air laut dan air payau serta tanah.
• Cacing betina lebih besar dari pada cacing jantan.
• Hidup parasit di hewan, manusia dan tumbuhan.
• Bagian anterior atau daerah mulut tampak simetru radial.
• Bentuk tubuh silindris atau bulat panjang ( gilik ) dan tidak bersegmen.
• Semakin kearah posterior membentuk ujung yang meruncing.
• Berukuran bervariasi mulai dari air tawar dan darat berukuran kurang dari 1 mm, sedangkan di laut hidup
mencapai 5 cm.
• Terdapat di organ seperti anus, usus halus, pembuluh darah, pembuluh limfa, jantung, paru-paru dan mata.
Fungsi Nematoda
• Sebagai sistem pencernaan nematoda.
• Sistem peredaran darah dan pernapasan nematoda.
• Sistem ekskresi nematoda.
• Sistem alat indra nematoda.
Struktur Tubuh Nematoda
• Sistem Reproduksi
nematoda reproduksi selalu dilakukan secara seksual.
jantan ditandai dengan ekor berbentuk kait, berukuran lebih kecil dari
betina
Alat repoduksi jantan terdiri atas testis, rongga vesika, seminalis, dan
sebuah lubang kelamin.
Alat reprodusi betina terdiri atas ovarium, receptacolom seminalis,
uterus, vagina, pulpa
Telur yang telah dibuahi akan menetas ± 8 hari dan menjadi larva
yang besarnya 0,2 mm kemudian menjadi dewasa setelah 4 minggu.
• Sistem Pencernaan Makanan
Kebanyakan nematoda yang hidup bebas karnivor dan memakan
metazoa kecil, termasuk jenis nematoda yang lain.
 Spesies lain baik laut maupun air tawar adalah phytophagus,
memakan diatom, ganggang dan jamur.
Spesies terestrial merupakan hama tanaman komersial. Ada pula
spesies laut, air tawar dan terestrial “deposit feeder”, memakan
lumpur dan memanfaatkan bakteri dan bahan organik yang
terkandung dalam lumpur. Beberapa spesies memakan sampah
organik seperti kotoran hewan, bangkai dan tanaman busuk.
Nematoda yang bersifat parasit, memperoleh makan dari hospesnya.
Cara-cara memperoleh makanan ini antara lain:
• Dengan menghisap darah, contoh : Ancylostoma.
• Dengan merusak jaringan hospes, contoh : Trichuris.
• Dengan memakan atau menghisap sari-sari makanan dalam
intestinum hospes, contoh : Ascaris.
• Dengan mengabsorbsi sari-sari makanan dari cairan tubuh hospes,
contoh : Fillaria.
• Sistem Saraf
Lingkaran cincin syaraf mengelilingi oesophagus merupakan otak, dan
berhubungan dengan enam benang syaraf anterior yang pendek dan
enam benang syaraf posterior.
Alat indera pada nematoda adalah papila, setae dan amphid. Setae
terdapat di kepala dan seluruh permukaan tubuh. Amphid di jumpai
pada nematoda yang hidup bebas, terutama spesies laut.
Amphid ialah lubang kutikula yang buntu dan bercilia, berfungsi
sebagai chemoreceptor
• Sistem Ekskresi
Alat ekskresi nematoda bukan protonephridia, melainkan suatu
sistem sel kelenjar, dengan atau tanpa saluran yang terletak pada
anterior.
Pseudecoelom terisi hemolimpha yang mengandung berbagai
substansi yang terlarut didalamnya, mungkin juga hasil-hasil excresi.
Hasil axcresi itu antara lain nitrogen sebagai ammonia, asam urat,
ureum, yang akan dikeluarkan dari tubuh melalui porus excretorius.
• Sistem Pernafasan
Nematoda tidak mempunyai organ pernapasan yang spesial. Respirasi
dilakukan secara anaerob.
Energi diperoleh dengan cara mengubah glikogen menjadi CO2 dan
asam lemak yang di ekskresikan melalui kutikula.
Haemoglobin terjadi pada cairan perivisceral beberapa parasitik
nematoda
• Sistem Otot
Nematoda mempunyai dua macam otot :
• Somatik (yang tidak mengkhusus) yang terdiri dari satu lapis langsung
di bawah hipodermis.
• Khusus, yang memiliki berbagai fungsi, tergantung pada lokasinya,
sebagai contoh otot spikuler berguna untuk mengeluarkan spikulum
pada yang jantan.
• Sistem Gerak
Gerak pada Nematoda disebabkan oleh adanya otot-otot yang
terdapat pada dinding tubuh.
Otot-otot itu terletak diantara tali epidermal, dan membujur
sepanjang tubuh.
 Otot-otot itu terbagi menjadi empat kuadran, dua kuadran terletak
pada sisi dorsal, dan yang lain pada sisi ventral.
 Kontraksi dan relaksasi daari otot-otot menyebabkan tubuh cacing
memendek dan memanjannng.
Koordinasi gerak dari keempat kuadran otot menyebabkan cacing
bergerak dengan cara meliuk-liuk.
Klasifikasi Nematoda
Nematoda ini dibagi dalam beberapa kelas antara lain Adenophorea
dan Secernentea
1. Adenophorea
Phasmid tidak ada, amphid besar, kebanyakan hidup bebas
• Cromadorida
• Enoploidea
• Dorylamoidea
2. Secernentea
Secernentea disebut dengan phasmida, karena terdapat anggota
spesiesnya memiliki phasmid. Banyak anggota kelas hidup dalam tubuh
vertebrata, serangga dan tumbuhan. Berikut uraian tentang contoh-
contoh spesies secernentea.
• Ascaris Lumbricoides ( Cacing Perut )
• Ancylostoma Duodenale ( Cacing Tambang )
• Oxyuris Vernicularis ( Cacing Kremi )
• Wuchereria Bancrofri ( Cacing Filaria atau Cacing Rambut )
• Onchorcerca Volvulus
Reproduksi Nematoda
• Nematode berproduksi dengan secara seksual, yang umumnya
diesis atau gonokoris yakni organ kelamin jantan dan betina
yang terdapat di individu berbeda.
• Fertilisasi terjadi secara internal di dalam tubuh cacing betina.
Telur yang sudah dibuahi memiliki cangkang yang tebal dan
keras.
• Telur menetas menjadi larva yang berbentuk mirip induknya.
Larva mengalami molting atau pergantian kulit hingga empat
kali. Cacing dewasa tidak mengalami pergantian kulit tetapi
tubuhnya tumbuh membesar.
Peranan Nematoda
• Pada umumnya Nematoda merugikan karena hidup parasit dan dapat menyebabkan
berbagai penyakit pada manusia dan tumbuhan.
• Contohnya Globodera Rostochiensis yang menjadi parasit pada tanaman kentang dan
tomat dan sebagai vector dari virus sebagian tanaman pertanian.
• Tetapi ada juga Nematoda yang menjadi predator hama, misalnya ulat tanah,
• Caenorhabditis elegan merupajan Nematoda yang hidup bebas di tanah, telah lama
digunakan sebagai organisme model untuk penelitian mengenai perkembangan
hewan, termasuk perkembangan saraf, karena mudah dikembangbiakan dan mudah
dianalisis struktur genetiknya.
• NASA bahkan menggunakan Caenorhabditis elegans untuk meneliti dampak dari
gravitasi nol pada perkembangan otot dan fisiologinya dengan mengirim sampel
cacing tersebut ke luar angkasa selama dua minggu.

Anda mungkin juga menyukai