Anda di halaman 1dari 39

INFEKSI PARASIT

sistem GEH

Bagian Parasitologi
FK-UMI
Gastroenteritis adalah kondisi medis
yang ditandai dengan peradangan pada
saluran pencernaan yang melibatkan
lambung dan usus kecil

Pada usus dapat terjadi gangguan atau gejala


penyakit akibat parasit, yang habitatnya pada
usus tersebut. Gejala klinis yang di timbulkan
dari yang hanya merupakan gejala lokal pada
usus sampai yang paling berat dengan gejala
sistimik yang dapat menimbulakan kematian.
Pembagian penyakit oleh
parasit usus :

penyakit oleh cacing usus


Protozoa Usus
Parasit lain yang menimbulkan
gangguan intestinal
Penyakit Oleh Cacing Usus :
Penyebabnya cacing yang habitatnya
pada usus dengan pembagian sebagai
berikut:
1. Nematoda Usus
2.Trematoda Usus
3.Cestoda Parasiter
Nematoda Usus
Manusia merupakan hospes beberapa nematoda usus. Sebagian besar
nematoda tersebut menyababkan masalah kesehatan masyarakat di indonesia.
Diantara nematoda usus terdapat sejumlah spesies yang di tularkan melalui
tanah di sebut soil transmitted helminths. Cacing yang terpenting bagi
manusia adalah Ascaris lumbricoides, Necator americanus, Ancylostoma
duodenale, Trichuris trichiura, Strongyloides stercoralis dan beberapa species
Trichostrongylus. Nematoda usus lainnya yang penting bagi manusia adalah
Oxyuris vermicularis dan Thichinella spiralis.

Distribusi Geografik
Parasit ini ditemukan kosmopolit. Survei yang di lakukan di beberapa tempat
di indonesia menunjukkan bahwa prevalensi A.Lumbricoides masih cukup
tinggi, sekitar 60 -9-%.

Morfologi dan Daur Hidup


cacing jantan berukuran lebih kecil dari cacing betina. Stadium dewasa hidup
di rongga rongga usus kecil. Seekor cacing betina dapat bertelur sebanyak
100.000 200.000 butir sehari
Patologi dan Gejala Klinis
Gejala yang timbul pada penderita dapat disebabkan
oleh cacing dewasa dan larva.
Gangguan karena Larva biasanya terjadi pada saat
berada di paru. Pada orang yang rentan terjadi
perdarahan kecil di dinding alveolus dan timbul
gangguan pada paru yang disertai batuk, demam dan
eosinofilia.
Gangguan yang di sebabkan cacing dewasa biasanya
ringan. Kadang kadang penderita mengalami gangguan
usus ringan seperti mual, nafsu makan berkurang,
diare, atau konstipasi.
Daur hidup Ascaris lumbricoides
Trematoda
Trematoda (Cacing Daun) daun adalah cacing yang termasuk kelas
Trematoda filumPlatyhelminthes dan hidup sebagai parsit. Pada umumnya
cacing ini bersifat hemafrodit kecuali cacing schistosoma. Species yang
merupakan parasit pada menusia termasuk subkelas Digenea, yang hidup
sebagai endoparasit.

Distribusi Parasit
Pada umumnya cacing trematoa di temukan di RRC, Korea, Jepang,
Filipina, Thailand, Vietnam, Taiwan, India dan Afrika. Beberapa species
di temukan di Indonesia seperti Fasiolopsis buski di Kalimantan,
Echinostoma di Jawa dan Sulawesi, Heterophyidae di Jakarta dan
Schistosoma Japonicum di Selawesi Tengah.
Morfologi dan Daur Hidup
Pada umumnya bentuk badan cacing dewasa pipih dorsoventral dan
simetri s bilateral, tidak mempunyai rongga badan. Ukuran panjang
cacing dewasa sangat beraneka ragam dari 1 mm 75 mm. Tanda khas
lainnya adalah terdapat 2 buah batil isap, yaitu batil isap mulut dan batil
isap perut.
Patologi dan gejala Klinis
Kelainan yang di sebabkan cacing Daun
tergantung dari lokalisasi cacing di dalam tubuh
hospes; selain itu juga ada pengaruh ransangan
setempat dan zat toksin yang dikeluarkan oleh
cacing. Cacing daun yang hidup di rongga usus
biasanya tidak memberi gejala atau hanya sejala
gastrointestinal ringan seperti mual, muntah,
sakit perut, dan diare.
Daur hidup Schistosoma
Cestoda
Cacing pita termasuk subkelas Cestoda, kelas Cestoidea,
filum Platy helminthes. Cacing dewasanya menempati
saluran usus vertebrata dan larvanya hidup di jaringan
vertebrata dan invetebrata.

Morfologi
Badan cacing dewasa memanjang menyerupai pita,
biasanya pipih dorsoventral, tidak mempunyai alat
cerna atau saluran vaskular dan biasanya terbagi dalam
segmen-segmen yang disebut proglotid yang bila
dewasa berisi alat reproduksi jantan dan betina.
Daur Hidup Taenia Saginata dan Taenia
Solium
* NEMATODA * CESTODA * TREMATODA
Bentuk : Bentuk : Bentuk :
Selinder Seperti Pita Seperti Daun
Tidak bersegmen Bersegmen Tidak Bersegmen
Bagian Anterior Bagian Anterior Bagian Anterior
Tanpa alat Isap Mempunyai alat isap Mempunyai alat isap
Tanpa Kait-kait Kadang-kadang kait Tanpa kait-kait
Mempunyai Mulut Tanpa mulut Mempunyai mulut
Rongga Badan Rongga Badan Rongga Badan
Ada Tidak ada Tidak ada
Saluran Pencernaan Saluran Pencernaan Saluran Pencernaan
Ada dengan Anus Tidak ada Ada tanpa anus
Kelamin Kelamin Kelamin
Terpisah Jantan dan Hermafrodit Umumnya Hermafrodit
Betina
HELMINTHES (CACING)
Nematoda Cestoda Trematoda
- Ascaris lumbricoides - Taenia saginata - Fasciolopsis buski
- Trichuris trichiura - Taenia solium - Echinostoma ilocanum
- Necator americanus - Hymenolepis nana - Echinostoma malayanum
- Ancylostoma duodenale - Hymenolepis diminuta - Heterophyes heterohyes
- Strongyloides stercoralis - Dipylidium caninum - Metagonimus yokogawai
- Oxyuris vermicularis - Diphyllobothrium latum - Gastrodiscoides hominis
- Trichinella spiralis - Fasciola hepatica
- Wuchereria bancrofti - Clonorchis sinensis
- Brugia malayi - Opisthorchis felineus
- Brugia timori - Opisthorchis viverrini
- Loa loa - Dicrocoelium denditicum
- Onchocerca volvulus - Paragonimus westermani
- Dipetalonema perstans - Schistostoma japoinicum
- Dipetalonema streptocerca - Schistostoma mansoni
- Mansonella ozzardi - Schistostoma haematobium
- Capillaria hepatica - Schistosoma mekongi
- Toxocara cati
- Toxocara canis
- Gnathostoma spinigerum
Protozoa
Banyak Protozoa parasit pada manusia,
akan tetapi hanya beberapa saja yang
bersifat patogen. Menurut habitatnya,
protozoa ini d kelompokkan ke dalam :
1. Protozoa usus dan patogen
2. Protozoa darah dan Jaringan.

Namun pada mata kuliah Infeksi Parasit


sistem GEH ini yang akan di bahan lebih
lanjut adalah protozoa usus.
Protozoa Usus
Yaitu hewan bersel satu yang hidup sendiri atau
dalam koloni.
Tiap Protozoa merupakan kesatuan yang
lengkap yang sanggup melakukan semua fungsi
kehidupan.
Sebagian besar protozoa hidup bebas di alam,
tetapi beberapa jenis sebagai parasit pada
manusia dan binatang.
Pada umumnya mempunyai dua stadia / bentuk :
- Bentuk vegetatif / Trofozoit / Proliferatif - aktif.
- Bentuk kista - tidak aktif.
Ukuranya - kecil ( beberapa mikron sampai 70
mikron. )
Yang terbesar adalah Balantidium coli 70 mikron.
Bentuk : - bulat / lonjong
- simetris bilateral.
- tidak teratur.
PROTOZOA terdiri atas : - inti
- sitoplasma

Inti : -1 atau lebih.


- membran atau selaput inti.
- retikulum halus yang akromatik.
- cairan inti.
- kariosom ( kariosom atau endosoma atau
nukleolus )
- butir-butir kromatin.

Struktur inti, terutama susunan butir-butir kromatin dan


kariosom penting untuk membedakan spesies.
Pada amuba usus dapat dibedakan atas 4
macam inti :
- Inti entamuba
- Inti endolimaks
- Inti iodamuba
- Inti dientamuba
Sitoplasma terdiri atas : - endoplasma
- ektoplasma
Endoplasma :
- keruh atau berbutir-butir
- berisi : 1. inti
2. vakuol makanan
3. makanan cadangan
4. benda asing
5. benda kromatoid

Endoplasma berfungsi mengatur nutrisi dari sel &


reproduksi.
Ektoplasma : - jernih dan homogen.

Ektoplasma berfungsi :
1 alat pergerakan.
2 mengambil makanan.
3 ekskresi.
4 bertahan diri.
Alat pergerakan adalah bagian dari ektoplasma
yang menonjol memanjang dan dapat berupa :
1. Pseudopodium atau kaki palsu.
2. Flagel atau bulu cambuk.
3. Membran bergelombang.
4. Cilium atau bulu getar.
Ekskresi dilakukan dengan :
1. Tekanan osmosis.
2. Difusi
3. Vakuol kontraktil.

Cara bernafas yaitu :


- Secara langsung yaitu mengambil O2 dari
udara dan keluarkan CO2.
- Secara tak langsung yaitu mengambil O2
yang dilepaskan oleh aktivitas enzim dari
persenyawaan kompleks.
Cara mengambil makanan :
1. Makanan cair - osmosis.
2. Makanan padat - ektoplasma atau
sitostom.

Benda yang tidak dicernakan akan dikeluarkan


kepermukaan melalui sitopig.
Pada bentuk trofozoit, terdapat selaput tipis yang
tidak memberikan bentuk tetap

Pada bentuk kista, terdapat selaput yang kuat


dinding kista, yang dibentuk oleh ektoplasma bila
keadaan tidak menguntungkan.

Fungsi daripada kista yaitu :


1. Untuk bertahan.
2. Untuk Reproduksi.
Kelangsungan hidup protozoa tergantung dari
kemampuan reproduksi , yang berlangsung dengan
cara :
1. Pembiakan aseksual.
2. Pembiakan seksual
3. Pembiakan seksual dan aseksual
bergantian.
1. Pembiakan aseksual yaitu dengan cara
pembelahan.
2. Pembiakan seksual = makrogametosit dan
mikrogametosit

makrogamet
mikrogamet
terjadi pembuahan

zigot
inti membelah ookista & sporozoit.
Penularan secara :
1. langsung : yaitu dari satu hospes ke hospes yang
lain.
2. tidak langsung , yaitu melalui :
makanan,air,dsb,H.F.,Vektor.
Dengan :
1. bentuk kista
2. trofozoit
3. ookista
Protozoa patogen dapat merugikan hospes dengan cara :
1. perkembangbiakanya
2. penyerangan
3. perusakan sel
4. dengan pengaruh toksin dan enzimnya
PEMBAGIAN PROTOZOA

Protozoa yang merupakan parasit pada manusia


dibagi dalam 4 kelas :
1. Rhizopoda
2. Mastigophora / Flagellata
a. flagellata usus dan genita
b. flagellata darah
3. Ciliophora / ciliata
4. Sporozoa.
Berdasarkan tempat dibagi 2 :
1. Protozoa usus :
1. Rhizopoda
2. Flagellata usus & genital
3. Ciliata
4. Sporozoa-Coccidia

2. Protozoa darah dan jaringan


Klasifikasi
A. Berdasarkan alat gerak
B. Berdasarkan habitat
C. Berdasarkan patogenitas
A. Berdasarkan alat gerak :
I. Kelas Rhizopoda (Sarcodinia)
II. Kelas Flagellata (Mastigophora)
III. Kelas Ciliata (Ciliophora),
IV. Kelas Sporozoa
B. Berdasarkan habitat :
I. Protozoa usus, mulut dan alat kelamin
II. Protozoa darah dan jaringan
C. Berdasarkan patogenitas :
I. Protozoa patogen
II. Protozoa apatogen (komensal)
Tabel 3. Protozoa yang penting pada manusia
_________________________________________________________
_________________
Kelas Spesies Habitat
Patogenitas

Rhizopoda Entamoeba histolytica Usus besar


Patogen
Entamoba hartmanni Usus besar Komensal
Entamoeba coli Usus besar Komensal
Entamoeba gingivalis Mulut Komensal
Endolimax nana Usus basar Komensal
Iodomoeba buetschlii Usus besar Komensal
Dientamoeba fragilis Usus besar Komensal
Flagellata Giardia lamblia Usus halus
Patogen
Chilomastix mesnili Usus besar Komensal
Retortamonas intestinalis Usus besar Komensal
Enteromonas hominis Usus besar Komensal
Trichomonas hominis Usus besar Komensal
Trichomonas tenax Mulut Komensal
Trichomonas vaginalis Alat kelamin
Patogen
Leishmania donovani* Sel SRE Patogen
Leishmania tropica* Sel SRE Patogen
Leiahmanis brasiliensis* Sel SRE Patogen
Trypanosoma gambiense* Darah, otak
Patogen
Trypanosoma rhodesiense* Darah, otak
Patogen
Trypanosoma cruzi* Darah, jantung,
Patogen
saraf
Ciliata Balantidium coli Usus besar Patogen

Sporozoa Plasmodium vivax Sel darah merah


Patogen
Plasmodium falciparum Sel darah merah
Patogen
Plasmodium malariae Sel darah merah
Patogen
Plasmodium ovale Sel darah merah Patogen
Isospora belli Usus besar Patogen
Toxoplasma gondii Sel SRE Patogen
Pneumocystis carinii Paru Patogen
______________________________________________________________________
_________
* Tidak ditemukan di Indonesia
SRE = sistim retikuloendotel
Daur Hidup Entamoeba Histolytica
Daur Hidup Giardia lamblia
Entamoeba histolytica bentuk
tropozoit inti 1
Giardia lamblia ,bentuk tropozoit

Anda mungkin juga menyukai