Nematoda
Dalam siklus hidupnya, sebagian besar nematoda memerlukan manusia sebagai host utam
a dan keluhan pada sistem gastrointestinal merupakan gangguan terbanyak akibat invasi n
ematoda.
Mekanisme penularan infeksi nematoda dapat melalui berbagai macam cara, yaitu per oral,
per cutan, melalui gigitan serangga, dan per inhalasi saluran nafas.
Cacing nematoda dapat diklasifikasikan menurut habitat hidupnya, yaitu nematoda usus se
rta nematoda darah dan jaringan. Nematoda usus dapat dibagi menjadi soil transmitted hel
minth dan non soil transmitted helminth.
a. NEMATODA USUS
Soil transmitted helminth adalah golongan nematoda usus dimana perkembangan atau p
enularannya membutuhkan tanah untuk menjadi bentuk infektif.
1. Ascaris lumbricoides
Adapun habitat cacing-cacing tersebut berada di usus halus, kecuali Trichuris trichiura yang
berada di usus besar.
Non soil transmitted helminth adalah golongan cacing nematoda yang pada siklus hidupn
ya tidak harus memerlukan tanah. Nematoda yang akan dibahas yang termasuk dalam golo
ngan ini antara lain:
1. Enterobius vermicularis
2. Trichinella spiralis.
b. NEMATODA DARAH DAN JARINGAN
Nematoda darah dan jaringan yang akan dibahas adalah klasifikasi cacing filaria. Cacing filar
ial termasuk Filariidae merupakan parasit sistem peredarahan darah dan limfe, jaringan ika
t serta rongga serosa pada manusia dan binatang.
1. Wuchereria bancrofti
2. Brugia malayi
3. Brugia timori
Morfologi secara umum dari cacing filaria dewasa adalah bentuknya silindris seperti benan
g. Esofagus berbentuk seperti tabung dimana bagian anterior muskularis sedangkan bagian
posterior berkelenjar. Cacing betina bersifat vivipar dan larvanya disebut mikrofilaria. Mikr
ofilaria pada Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Loaloa mempunyai selubung (sheat
h) dari kepala hingga ekor. Beberapa spesies mempunyai nuklei yang tersebar sepanjang tu
buhnya. Ada atau tidaknya nuclei ini dapat untuk membedakan jenis spesies.
Trematoda
1. Trematoda Paru
Paragonimus Westermani
2. Trematoda Hati
Clonorchis sinensis
- host: manusia
3. Trematoda Darah
Spesies yang berperan penting pada manusia adalah :
Schistosoma japonicum,
Schistosoma mansoni,
Schistosoma haematobium.
- Hospes : Manusia.
- Nama Penyakit : Skistosomasis atau Bilharziasis.
- Habitat : Pembuluh darah,Vesika urinaria. Usus halus
Cestoda
Pada Cestoda dikenal dua ordo yaitu ordo Pseudophyllidea dan Cyclopyllidea.
ORDO CYCLOPHYLLIDEA Mempunyai skoleks (kepala) denga 4 batil isap dan dilengkapi rost
elum denga atu tanpa kait-kait lubang kelamin terdapat dipinggir proglotid, dapat unilatera
l atau bilateral selang seling. Rostelum adalah penonjolan di skoleks. Lubang uterus (uterin
pore) tidak ada. Proglotid yang gravid merupakan kantong telur yang keluar bersama tinja.
Telur yang berisi onkonfer tumbuh dalam hospes perantara dan menjadi bentuk infektif, ca
cing ini dikenal dengan nama umum cacing pita.
2. Bagaimana cara cacing menginfeksi tubuh host pada scenario?(fitri)
Jawab:
Masuknya telur cacing ke tubuh manusia
Cacing tidak dapat menginfeksi manusia tanpa melalui perantara lebih dulu. Biasanya, telur c
acing penyebab infeksi seperti cacing kremi, cacing pita, cacing gelang dan tambang terdapat
dalam tanah atau sayur dan buah-buahan yang terkontaminasi. Jika Anda atau si kecil tidak s
engaja menelan tanah atau memakan sayur dan buah yang terkontaminasi tersebut, telur ca
cing berhasil masuk ke saluran pencernaan.
Setelah sampai di usus kecil, telur menetas mengeluarkan larva yang bergerak memasuki din
ding pelapis usus. Bersama aliran darah, larva cacing bergerak menuju paru-paru. Di sana, lar
va cacing tinggal selama kurang lebih satu minggu kemudian bergerak menuju kerongkongan.
Pada tahap ini infeksi larva cacing dapat menimbulkan gejala batuk, sesak atau bersin-bersin.
Sayangnya, dengan gejala batuk yang Anda alami, larva cacing kembali tertelan masuk ke sis
tem pencernaan.
Larva cacing yang kembali masuk ke dalam usus tumbuh dan berkembang sebagai cacing de
wasa. Cacing betina panjangnya bisa lebih dari 40 cm dengan diameter 6 mm sementara caci
ng jantan biasanya berukuran lebih kecil.
Cacing dewasa, jantan maupun betina, kawin dan bereproduksi di dalam usus kecil. Cacing b
etina dewasa dapat menghasilkan 200.000 telur setiap harinya. Namun jangan khawatir, ribu
an telur tersebut akan keluar dari tubuh melalui tinja. Telur cacing yang hidup di tanah baru
dapat menginfeksi manusia ketika sudah berusia 18 hari.
3. Bagaimana mekanisme respon imun tubuh terhadap infeksi yang disebabkan oleh caci
ng? (elfrida)
4. Jenis cacing apa saja yang dapat menginfeksi manusia? (shoffa)
5. Apa saja faktor yang menjadi penyebab infeksi cacing? (nadia)
6. Apa penyebab anak tersebut berwarna kemerahan dan udah dicabut? (rizal)
Jawab:
Rambut jagung atau tipis dan berwarna kemerahan memang bisa jadi salah satu tanda anak
kekurangan gizi. Namun, rambut jagung juga bukan satu-satunya tanda jika anak memiliki giz
i yang kurang.
Seperti dikutip dari Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, kondisi rambut jagu
ng pada anak merupakan salah satu tanda kwashiorkor. Biasanya rambut jagung akibat kekur
angan gizi jadi mudah dicabut tanpa menimbulkan rasa sakit.Kondisi ini banyak ditemukan p
ada anak usia 1-3 tahun yang kurang mendapatkan asupan protein. Selain rambut jagung, an
ak yang mengalami kwashiorkor sering kali mengalami pembengkakan di seluruh tubuh hing
ga wajah anak tampak gemuk, membulat, dan sembab.Namun perlu juga dipahami, tidak se
mua anak dengan rambut jagung artinya kurang gizi. Sebab hal ini juga bisa karena faktor ge
netik.