Anda di halaman 1dari 22

Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi, Reproduksi, Contoh - Nemathelminthes berasal dari bahasa Latin nema

(benang) dan helminthes (cacing). Cacing ini sering disebut sebagai cacing benang. Hidup sebagai
endoparasit pada hewan, tumbuh-tumbuhan, atau hidup bebas di dalam air dan tanah. Tubuhnya
bilateral simetris dan mempunyai tiga lapisan sel. Tubuh tertutup lapisan kutikula, sehingga tahan
terhadap pengaruh lingkungan luar. Organ pencernaan makanan lengkap, memanjang dari mulut di
ujung anterior hingga anus di ujung posterior. Sistem sarafnya berupa cincin saraf yang
mengelilingi esofagus yang dihubungkan 6 serabut ke bagian anterior dan posterior. (Baca juga
: Invertebrata)

Berkembangbiak secara kawin, dan berkelamin terpisah (dioceous). Cacing jantan berukuran lebih kecil
daripada cacing betina dan ujung ekor cacing jantan bengkok. Fertilisasi berlangsung secara
internal. Tubuh cacing ini tidak mempunyai sistem peredaran darah tetapi mempunyai cairan tubuh.

Filum Nemathelminthes dibagi menjadi 2 kelas, yaitu Kelas Nematoda dan Kelas Nematomorpha. Berikut
uraian tentang kedua kelas tersebut.

a. Kelas Nematoda

Nematoda merupakan cacing benang berwarna putih atau putih pucat. Ukuran tubuhnya kecil dan ada
yang hanya beberapa milimeter. Tubuhnya dilindungi kutikula, licin atau bergaris-garis sirkuler dengan 4
garis memanjang. Contoh cacing anggota kelas ini adalah Ascaris lumbricoides danWuchereria brancofti.

1) Ascaris lumbricoides

Cacing ini sering juga disebut sebagai cacing perut atau cacing gelang. Panjang tubuhnya bisa mencapai
49 cm, hidup parasit di usus halus manusia, menyebabkan penyakit cacingan. Di dalam usus, cacing ini
membentuk enzim yang menghambat produksi enzim pencernaan. Untuk melindungi dirinya dari
getah pencernaan manusia, permukaan tubuh cacing tersebut licin dan tertutup lapisan kutikula. Secara
morfologi, cacing jantan lebih lebih kecil daripada cacing betina. Perhatikan Gambar 1.

Gambar 1. Cacing gelang (Ascaris lumbricoides) (Wikimedia Commons)


2) Wuchereria brancofti

Cacing ini merupakan penyebab penyakit filariasis atau elephantiasis (kaki gajah). Di dalam tubuh
manusia, cacing tersebut menyumbat pembuluh limfa (getah bening), sehingga mengakibatkan
pembengkakan tubuh terutama pada kaki sehingga membesar. Oleh karena itu disebut kaki gajah.
W. brancofti merupakan cacing berukuran kecil dan keras, hidup di dalam pembuluh getah bening (limfa)
manusia ketika dewasa. Larva cacing ini bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan
nyamuk Culex sp. yang membawa larva mikrofilaria. Di dalam tubuh manusia, larva tersebut tumbuh
pada jaringan tubuh terutama di bagian kaki dan skrotum. Perhatikan Gambar 2.

Gambar 2. Siklus hidup Wucheria brancofi


b. Kelas Nematophora

Tubuh Nematophora dilapisi kutikula yang polos dan tidak bercincin. Larvanya hidup parasit pada tubuh
manusia atau arthropoda, dan setelah dewasa cacing tersebut hidup bebas di air tawar dan laut. Contoh
cacing yang termasuk anggota kelas ini adalah Gordius sp. dan Nectonema sp.

Referensi : Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas X. Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290.

Nama Nemathelminthes berasal dari bahasa Latin nematos yang berarti benang dan nelminthes yang
berarti cacing, Nemathelminthes berarti cacing benang. Pernahkah Anda mendengar orang sakit
cacingan atau kremi dan pernahkah Anda melihat bentuk cacingnya? Golongan cacing kebanyakan
bersifat mikroskopis.

Ciri-Ciri Umum Nemathelminthes


Dari Tugas Kelompok tersebut Anda akan mendapatkan data bahwa tubuh dari cacing ini gilig,tidak
bersegmen, kulitnya halus, licin, dan dilapisi oleh kutikula. Apabila dipotong tubuhnya, akan terlihat
tubuhnya bersifat bilateral simetris dan termasuk golongan hewan yang triplobastik pseudoselomata.
Terlihat juga mulut dan anus di dalamnya juga terdapat usus, jadi sistem pencernaannya sudah lengkap.

Contoh cacing Nemathelminthes

Perkembangbiakan Nemathelminthes

Pernahkah Anda melihat cacing tanah? Cacing tanah ada yang besar dan ada pula yang kecil? Bila
cacing tanah itu besar, berarti cacing ini adalah betina, sebaliknya bila cacing tanah itu kecil, berarti
merupakan cacing jantan. Jika Anda amati, cacing jantan ini mempunyai bagian ekor (posterior) di dekat
lubang anus yang terdapat tonjolan disebut penial setae . Alat ini berguna untuk alat kopulasi, sedangkan
cacing betina tidak memilikinya. Dengan demikian reproduksinya hanya dilakukan secara seksual.

Jenis-Jenis Nemathelminthes
Selain cacing tanah yang hidup bebas dalam air dan tanah, sebagian besar cacing ini hidup sebagai
parasit pada makhluk hidup. Beberapa contohnya sebagai berikut.

a) Cacing Perut (Ascaris lumbricoides)


Cacing ini hidup sebagai parasit dalam usus manusia dan sering disebut sebagai cacing usus atau
cacing gelang, mempunyai panjang sekitar 20 cm, dengan kedua ujungnya meruncing dan berwarna
merah muda. Karena hidupnya di dalam usus manusia, maka cacing ini mengisap sari makanan yang
ada di dalam usus.
Ascaris lumbricoides I

Pada penderita cacingan, kadang-kadang cacing ini akan keluar bersama feses (kotoran manusia).
Karena suhu badan penderita lebih panas, maka cacing tersebut tidak tahan berada di dalam usus dan
akan bergerak keluar, bahkan ada yang keluar melalui kerongkongan. Telur yang telah membentuk
embrio mula-mula keluar bersama feses kemudian termakan oleh manusia bersama-sama makanan atau
minuman. Selanjutnya, akan menetas di dalam perut manusia dan larva tersebut menuju ke dinding usus
masuk dalam pembuluh darah menuju ke jantung. Dari jantung kemudian menuju paru-paru. Larva akan
bergerak ke faring/kerongkongan. Apabila larva tersebut tertelan, maka masuk lagi ke dalam usus dan
menetap hingga menjadi dewasa. Bagaimana cara kita menghindari penyakit cacing ini? Usaha yang
dapat kita lakukan adalah makan makanan yang bersih, tertutup rapat, agar terhindar dari lalat dan debu
yang mengandung telur cacing. Selain itu, kita harus menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh.

b) Cacing Tambang (Ancylostoma duodenale)

Mengapa cacing ini disebut cacing tambang? Pada waktu itu, cacing tersebut banyak menyerang orang-
orang yang bekerja di daerah pertambangan yang menginfeksi melalui kulit kaki. Cacing ini hidup di
dalam usus manusia yang mempunyai alat kait untuk mencengkeram dan mengisap darah. Daur
hidupnya hampir sama dengan cacing perut, hanya telurnya menetas di tempat yang becek. Apabila ada
seseorang yang menginjak tanah tersebut, maka larva akan menempel dan menembus kaki kemudian
masuk ke peredaran darah, selanjutnya akan mengalami daur hidup seperti cacing perut. Perlu Anda
ketahui Ancylostoma duodenale hidup di Afrika dan Necator americanus hidup di Amerika.

c) Cacing Kremi (Enterobius vermicularis/ Oxyuris vermicularis)

Pernahkah Anda menderita sakit cacing kremi? Penyakit ini sering diderita anak-anak kecil. Penyakit ini
menyebabkan rasa gatal terus-menerus di sekitar dubur. Apa yang menyebabkan rasa gatal tersebut?
Cacing tersebut bertelur di sekitar dubur. Saat bertelur cacing itu akan mengeluarkan zat yang
menyebabkan rasa gatal. Bila itu terjadi, maka telur akan masuk ke dalam perut kemudian masuk ke
dalam usus. Di sinilah telur itu akan menetas menjadi dewasa.

d) Cacing Filaria ( Wuchereria bancrofti)


Bentuk cacing ini gilig memanjang, seperti benang maka disebut filaria . Gambar itu memperlihatkan
penderita penyakit gajah. Terlihat kaki penderita menjadi bengkak, mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Cacing ini hidup pada pembuluh limfe di kaki. Jika terlalu banyak jumlahnya, dapat menyumbat aliran
limfe sehingga kaki menjadi membengkak. Pada saat dewasa, cacing ini menghasilkan telur kemudian
akan menetas menjadi anak cacing berukuran kecil yang disebut mikrofilaria.

Selanjutnya, mikrofilaria beredar di dalam darah. Larva ini dapat berpindah ke peredaran darah kecil di
bawah kulit. Jika pada waktu itu ada nyamuk yang menggigit, maka larva tersebut dapat menembus
dinding usus nyamuk lalu masuk ke dalam otot dada nyamuk, kemudian setelah mengalami
pertumbuhan, larva ini akan masuk ke alat penusuk. Jika nyamuk itu menggigit orang, maka orang itu
akan tertular penyakit ini, demikian seterusnya.

Penyakit kaki gajah

Peranan Nemathelminthes dalam Kehidupan

Karena cacing ini hidup sebagai parasit pada makhluk hidup, maka bersifat merugikan kehidupan
manusia. Anda tentu sudah mengetahuinya dari uraian di atas.

A. PENGERTIAN NEMATHELMINTHES
Nemathelminthes merupakan kelompok hewan cacing yang memiliki tubuh bulat
panjang dengan ujung yang runcing. Secara bahasa, Kata Nemathelminthes berasal
dari bahasa yunani, yaitu Nema yang artinya benang, dan helmintes yang artinya
cacing. Nemathelminthes sudah memiliki rongga pada tubuhnya walaupun rongga
tersebut bukan rongga tubuh sejati. Rongga tubuh pada Nemathelminthes disebut
pseudoaselomata. Cacing ini memiliki tubuh meruncing pada kedua ujung sehingga
disebut cacing gilig. Ukuran tubuh Nemathelminthes umumnya miksroskopis, namun
adajuga yang mencapai ukuran 1 m. Cacing Nemathelminthes kebanyakan hidup
parasit pada tubuh manusia, hewan, atau tumbuhan, namun adapula yang hidup
bebas. Ukuran dari cacing betina lebih besar dari cacing jantan.

B. STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH


Tubuh dari cacing ini tidak memiliki segmen dan lapisan luar tubuhnya licin serta
dilindungi oleh kutikula agar tidak terpengaruh oleh enzim inangnya. Tubuhnya
dilapisi oleh tiga lapisan (tripoblastik), yaitu lapisan luar (Ektodermis), lapisan tengah
(Mesoderm), dan lapisan dalam (Endoderm). Kulit hewan ini tidak berwarna dan licin.

STRUKTUR TUBUH NEMATHELMINTHES


Nemathelminthes telah memiliki organ saluran pencernaan yang lengkap, yaitu mulut,
faring, usus, dan anus. Mulut terdapat pada ujung depan dan anus terdapat pada
ujung belakang. Setelah makanan dicerna, sari makanan tersebut akan diedarkan ke
seluruh tubuh melalui cairan pada rongga tubuhnya. Tubuhnya belum memiliki sistem
pembuluh darah, sehingga tidak memiliki sistem respirasi, pertukaran oksigen dan
karbondioksida terjadi melalui proses difusi, yaitu perpindahan zat dari tempat
konsentrasi tinggi ke tempat konsentrasi rendah.

C. SISTEM ORGAN NEMATHELMINTHES

Sistem Pencernaan, seperti penjelasan diatas, sistem pencernaan dari


nemathelminthes terdiri atas mulut, faring, usus, dan anus. Makanan masuk ke
dalam tubuh melalui muluth pada bagian depan tubuh, kemudian masuk ke
faring, dan dicerna di usus, setelah dicerna, sari makanan tersebut akan
diedarkan ke seluruh tubuh oleh cairan pada rongga tubuh pseudoaselomata,
kemudian sisa-sisa makanan akan dikeluarkan melalui anus.
Sistem Eksresi, Sistem eksresi terdiri atas 2 saluran utama yang akan bermuara
pada sebuah lubang ditubuh bagian ventral.
Sistem Reproduksi, Nemathelminthes umumnya melakukan reproduksi secara
seksual, sistem reproduksi bersifat gonokoris, yaitu organ kelamin jantan dan
betina terpisah pada individu yang berbeda, artinya setiap individu hanya
memiliki satu organ kelamin. Fertilisasi (pertemuan sperma dan ovum) terjadi
di dalam tubuh, kemudian akan menghasilkan telur yang sangat banyak
(ribuan). Kumpulan telur ini akan membentuk kista yang dapat bertahan hidup
pada keadaan lingkungan yang buruk.
Sistem sirkulasi (peredaran darah) dan sistem pernapasannya tidak ada,
sehingga pertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi secara difusi, yaitu
dengan mekanisme pertukaran zat dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke
tempat berkonsentrasi rendah.
Sistem Persarafan, merupakan sistem saraf cicin yang mengelilingi esofagus
dan memiliki 6 cabang saraf utama.

D. CIRI-CIRI NEMATHELMINTHES
Setelah penjelasan diatas, maka kita dapatkan ciri-ciri nemathelminthes yaitu:

Merupakan cacing dengan tubuh bulat panjang seperti benang dengan kedua
ujung tubuh yang runcing
Memiliki tiga lapisan tubuh (Triploblastik) yaitu lapisan tubuh luar (ektoderm),
tengan (mesoderm), dan lapisan tubuh dalam (Endoderm).
Tubuhnya memiliki rongga, namun bukan rongga tubuh sejati sehingga rongga
ini disebut Pseudoaselomata.
Kulitnya halus, licin, tidak berwarna dan dilapisi oleh kutikula yang berfungsi
melindunginya dari enzim pencernaan inang.
Sistem pencernaannya sudah lengkap
Belum memiliki sistem sirkulasi dan sistem respirasi (pernapasan). Sistem saraf
merupakan saraf cincin.
E. KLASIFIKASI NEMATHELMINTHES
1. Kelas Nematoda (Aschelminthes)

NEMATODA
Nematoda merupakan cacing benang yang umumnya berukuran miksroskopis.
Kata Nematoda berasal dari bahasa yunani, Nema artinya benang, dan
toda artinya bentuk. Hal ini karena nematoda memiliki tubuh silindris dengan
kedua ujung yang runcing sehingga disebut cacing benang. Mereka telah
memiliki sistem pencernaan yang lengkap dengan faring berkembang denga
cukup baik. Dinding tubuhnya tersusun atas tiga lapisan (triploblastik), yaitu
lapisan luar, tengah, dan dalam dan tubuhnya telah memiliki rongga tubuh
pseudoaselomata. Sistem eksresi merupakan jalur tabung pengeluaran yang
akan membuang limbah melalui rongga tubuh.

Nematoda dapat hidup bebas di perairan atau daratan, adajuga yang hidup
parasit dalam tubuh manusia, hewan dan tumbuhan. Saat ini Nematoda masih
merupakan masalah yang besar bagi kesehatan manusia, hewan ternak, dan
tumbuhan yang sangat merugikan. Nematoda merupakan hewan yang banyak
terdapat di air dan tanah, sehingga tidak jarang menimbulkan infeksi pada
manusia, apalagi bagi mereka yang tidak menjaga kebersihan dengan baik.
Contohnya adalah Ascaris Lumbricoides, Ancylostoma duodenale, Necator
Americanus, dll.
2. Kelas Nematophora

NEMATOPHORA
Nematophora merupakan cacing yang berbentuk bulat dengan kedua ujung
yang runcing menyerupai bentuk rambut sehingga sering disebut cacing rambut.
Tubuhnya dilapisi oleh kutikula yang polos yang tidak bercicin. Dalam keadaan
larva mereka hidup parasit dalam tubuh manusia atau artrophoda, ketika
dewasa mereka akan hidup bebas di perairan atau daratan. Contohnya adalah
Nectonema sp.
Phylum Nemathelminthes
Nemathelminthes (dalam bahasa yunani, nema = benang, helminthes = cacing) disebut sebagai cacing
gilig karan tubuhnya berbentuk bulat panjang atau seperti benang.Berbeda dengan Platyhelminthes
yang belum memiliki rongga tubuh, Nemathelminthes sudah memiliki rongga tubuh meskipun bukan
rongga tubuh sejati.Oleh karena memiliki rongga tubuh semu, Nemathelminthes disebut sebagai hewan
Pseudoselomata.
Ciri ciri
1. Hidup parasit di dalam tubuh makhluk hidup lain, dan ada juga yang hidup bebas
Merupakan hewan Triploblasik Pseudoselomata

Tubuhnya simetri Bilateral

Tubuh dilapisi kutikula yang berfungsi untuk melindung diri

Memiliki sistem pencernaan

Tidak memiliki pembuluh darah dan sistem respirasi

Organ reproduksi jantan dan betina terpisah dalam individu yang berbeda

Reprduksi secara seksual

Telurnya dapat membentuk kista.

Ciri tubuh

Nemathelminthes pada umumnya memiliki ukuran tubuh yang mikroskopis, namun ada juga yang
mencapai panjang 1 meter. Individu betina memiliki ukuran lebih besar daripada individu jantannya.
Permukaan tubuh Nemathelminthes dilapisi oleh Kutikula. Kutikula itu sendiri berfungsi sebagai
pelindung Nemathelminthes dalam menghadapi enzim-enzim pencernaan di dalam tubuh inangnya.
Nemathelminthes sudah memiliki alat pencernaan yang lengkap mulai dari mulut, faring, usus, dan
anus. Mulut nemathelminthes berada di bagian depan (anterior), sedangkan anus berada di ujung
belakang (posterior). Nemathelminthes tidak memiliki sistem peredaran darah jadi sari sari makanan
diedarkan melalui cairan pada pseudoselom. Nemathelminthes tidak memiliki sistem respirasi. Jadi dia
bernafas secara difusi melalui permukaan tubuh. Organ reproduksi jantan dan betina terpisah dalam
individu yang berbeda.

struktur tubuh Nemathelminthes betina


Ukuran
Ukuran tubuh Nemathelminthes umunya mikroskopis, meskipun ada yang panjang nya sampai 1
meter.Individu betina berukuran lebih besar daripada individu jantan.Tubuh berbentuk bulat panjang
atau seperti benang dengan ujung-ujung yang meruncing.
habitat
Nemathelminthes hidup bebas atau parasit pada manusia, hewan, dan tumbuhan.Nemathelminthes
yang hidup bebas berperan sebagai pengurai sampah organik, sedangkan yang parasit memperoleh
makanan berupa sari makanan dan darah dari tubuh inangnya.Habitat cacing ini berada di tanah
becek dan di dasar perairan tawar atau laut.Nemathelminthes parasit hidup dalam inangnya.
Reproduksi
Nemathelminthes umumnya melakukan reproduksi secara seksual.Sistem reproduksi bersifat
gonokoris, yaitu organ kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda.Fertilisasi
terjadi secara internal.Telur hasil fertilisasi dapat membentuk kista dan kista dapat bertahan hidup
pada lingkungan yang tidak menguntungkan.
Klasifikasi
Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas, yaitu Nematoda dan Nematophora.Pada uraian berikut
akan dibahas beberapa spesies dari nematoda yang merupakan parasit bagi manusia.

Kelas Nematoda

Kelas nematoda terdiri dari beberapa spesies tidak hanya bersifat parasitik terhadap manusia, namun
juga terhadap binatang, tumbuhan baik yang diusahakan maupun liar. Nematoda merupakan organisme
yang mempunyai struktur sederhana. Nematoda dewasa tersusun oleh ribuan sel-sel somatik, ratusan
sel diantaranya membentuk sistem reproduksi. Tubuh nematoda berupa tabung yang disebut sebagai
pseudocoelomate. (anonimus, 2008).

Nematoda merupakan anggota dari filum nemathelminthes. Mereka mempunyai saluran usus dan
rongga badan, tetapi rongga badan tersebut dilapisi oleh selaput seluler sehingga disebut pseudosel
atau pseudoseloma. Nematoda berbentuk bulat pada potongan melintang, tidak bersegmen, dan
ditutupi oleh kutikula yang disekresi oleh lapisan sel langsung di bawahnya, hipodermis. (Levine, 1977).

Nematoda adalah cacing yang umumnya berbentuk bulat (silindris) memanjang dari anterior ke
posterior dan pada anterior terdapat mulut. Tubuhnya ditutupi oleh selapis kutikula yang tidak
berwarna dan hampir transparan. Kutikula dihasilkan oleh hipodermis yang berada dibawahnya. (Yudha,
2009).

Biasanya sistem pencernaan, ekskresi, dan reproduksi terpisah. Pada umumnya cacing bertelur, tetapi
ada juga yang vivipar dan yang berkembang biak secara partenogenesis. Cacing dewasa tidak bertambah
banyak didalam badan manusia. Seekor cacing betina dapat mengeluarkan telur atau larva sebanyak 20
sampai 200.000 butir sehari. Telur atau larva ini dikeluarkan dari badan hospes dengan tinja. Larva
biasanya mengalami pertumbuhan dengan pergantian kulit. Bentuk infektif dapat memasuki badan
manusia dengan berbagai cara; ada yang masuk secara aktif, ada pula yang tertelan atau dimasukkan
oleh vektor melalui gigitan. Hampir semua nematoda mempunyai daur hidup yang telah diketahui
dengan pasti. (gandahusada,1998).

Model pengendalian siklus infeksi toxocariasis pedet dapat dilakukan dengan minyak atsiri rimpang
temuireng (Curcuma aeruginosa RoxB). Peluang penularan trypanosomiasis dapat terjadi jika terdapat
reservoir, yaitu sapi yang terinfeksi. Mekanisme penularan dipengaruhi oleh kemampuan terbang
vektor, kemampuan menyebar, serta daya tahan hidup T.evansi pada vektor. "Lama hidup pada habitat
probosis vektor maksimal 4 jam. Sedangkan pada habitat fore gut maksimal 9 jam (Setiawan Koesdarto,
2007).

A. Taksonomi

Taksonomi dari cacing namatoda adalah:

Filum : Nemathelminthes

Kelas : Nematoda

Ordo : Strongylorida, rhabditorida, ascaridorida, spirurorida, camallanorida,


dorylaimorida, dioctophymatorida

Famili : Trichostrongylidae,rhabditidae, cephalobidae, strongyloididae,

ancylostomatidae, strongylidae, syngamidae, metastrongilidae,

ascarididae,

filariidae

Genus : Trichostrongylus, strongyloides, ancylostoma, necator, strongylus,

haemonchus,dipetalonema, dirofilaria, dll

B. Morfologi

1. Bentuk tubuhnya bulat (silindris) memanjang dari anterior ke posterior, tidak bersegmen dan
meruncing pada kedua ujungnya.

2. Permukaan tubuhnya dilapisi oleh kutikula yang dihasilkan langsung oleh hipodermis yang berada
dibawahnya.

3. Organ organ internalnya berbentuk filamen dan tergantung dalam rongga tubuh cacing yang berisi
cairan.

4. Sistem pencernaannya berupa tabung lurus panjang dengan sebuah mulut yang dikelilingi oleh 6 bibir
dan anus dibagian posterior.

5. Sistem syaraf terdiri dari cincin syaraf yang mengelilingi istmus esofagus dan tersusun dari sejumlah
ganglia dan syaraf.

6. Sistem reproduksi betina terdiri dari ovarium, oviduct, dan uterus yang berakhir pada vagina pendek
dan berujung di vulva yang terletak di daerah 1/3 bagian anterior tubuh.

7. Sistem reproduksi jantan terdiri dari sebuah testis dan vas deferens yang berakhir di duktus ejakulator
di kloaka.

8. Pada cacing jantan terdapat spikula yang homolog dengan penis dan bursa kopulatriks yang berfungsi
untuk memegang betina ketika perkawinan.

Cacing Perut (Ascaris lumbricoides)

Cacing Perut tergolong dalam kelompok Nemathelminthes (cacing gilig)

Ascaris lumbricoides berdasarkan lapisan embryonal pembentuk tubuhnya tergolong organisme


Triploblastik Pseudocoelomata (triploblastik yang berongga semu artinya rongga tubuhnya terisi organ
organ sehingga tidak mutlak sebagai rongga, seperti yang dijumpai pada Triploblastik coelomata)

Sistem pencernaan sudah ada diawali dari mulut dan berakhir di anus namun organ itu berada
dalam rongga sehingga ada rongga tetapi digunakan untuk organ sehingga punya rongga tetapi semu
(pseudo coelom)
Cacing Perut atau yang dikenal dengan sebutan Ascaris lumbricoides (hampir terdapat di belahan
bumi maka ia tergolong organisme kosmopolitan, tidak endemik)

Cacing banyak dijumpai terkhususkan di daerah yang sanitasinya kurang , tempat yang kurang
higienis , tempat yang habis banjir sehingga septictank tempat kotoran meluap keluar jenis cacing ini
cukup dan termasuk parasit.

Ascaris lumbricoides menempati usus halus dan mempunyai hobby memakan sari makanan yang
ada di sekitar usus tersebut sehingga tubuhnya gembul bisa mencapai 20 - 40 cm

Maka cenderung orang yang terinfeksi cacing ini tubuhnya kurus , bagaimana supaya tidak kurus ?
makan harus porsinya double, misalnya sarapan ya harus 2 piring , 1 piring untuk sel sel tubuh anda dan
1 piring untuk cacingnya

Hidup parasit di usus halus memakan sari sari makanan

Struktur tubuh berukuran makroskopis 20 30 cm untuk yang dewasa

Individu betina berukuran lebih besar daripada individu jantan.

Tubuh berbentuk bulat panjang gilig dengan permukaan tubuh tidak bersegmen segmen dengan
ujung-ujung yang meruncing.

Permukaan tubuh dilapisi kutikula yaitu semacam lilin untuk melindungi tubuh dari pencernaan
kimiawi enzim

Sistem pencernaan yang berkembang dengan baik terdiri dari mulut, faring, usus, dan anus.

Mulut terdapat pada ujung anterior sisi depan , sedangkan anus terdapat pada ujung posterior
ujung belakang .

tidak memiliki pembuluh darah, makanan diedarkan ke seluruh tubuh melalui cairan pada ruang
antar organ secara peredaran terbuka

Sistem respirasinya secara sederhana dengan mensirkulkasi oksigen dan carbon dioksida keluar
masuk sel tubuh secara difusi melalui permukaan tubuh / kulit sebagai ganti paru paru , kemudian
Oksigen itu masuk ke pembuluh darah kemudian oleh darah didistribusikan ke sel sel seluruh tubuh

Karena darahnya membawa Oksigen dan sari makanan dan ada didalam pembuluh darah maka
Cacing ini peredarannya tertutup

Organ reproduksi jantan dan betina terpisah dalam individu berbeda.

Jenis jantan berukuran 15 cm dengan diameter 3-4mm dan memiliki ekor melengkung

Jenis betina berukuran lebish besar sekitar 25 cm dengan diameter 5mm dengan ujung posterior
lurus

Cacing ini hidup sebagai parasit dalam usus manusia dan sering disebut sebagai cacing usus atau
cacing gelang

mempunyai panjang sekitar 20 - 30 cm, dengan kedua ujungnya meruncing dan berwarna merah muda.
cacing ini mengisap sari makanan yang ada di dalam usus. Pada penderita cacingan, kadang-kadang
cacing ini akan keluar bersama feses (kotoran manusia).

Cyclus hidupnya

Telur yang telah membentuk embrio mula-mula keluar bersama feses ,

ketika faeces kering maka terbanglah telur ke mana mana ,

akhirnya termakan oleh manusia bersama-sama makanan atau minuman.

Selanjutnya, akan menetas di dalam perut manusia

dan larva tersebut menuju ke dinding usus masuk dalam pembuluh darah menuju ke jantung.

Dari jantung kemudian menuju paru-paru.

dari paru paru Larva akan bergerak ke faring/kerongkongan.

Apabila larva tersebut tertelan, maka masuk lagi ke dalam usus dan menetap hingga menjadi
dewasa.

kelas Nematophora

Tubuh bulat kecil seperti rambut, disebut juga cacing rambut.

Contoh: Nectonema sp dan Gordiust sp (parasit pada Arthopoda)

Peranannya :

Peranan nemathelminthes bagi kehidupan manusia secara ekonomi tidak ada yang menguntungkan
bahkan merugikan. Nemathelminthes kebanyakan adalah parasit pada manusia, tanaman, dan hewan

Filum Nemathelminthes

1. Ciri Umum

a. Pengertian

Nemathelminthes (dalam bahasa yunani, nema= benang, helminthes= cacing)


disebut sebagai cacing gilig karena tubuhnya berbentuk bulat panjang atau

seperti benang. Nemathelminthes sudah memiliki rongga tubuh meskipun

bukan rongga tubuh sejati.

Cacing dewasa memiliki pseudocoelom (tabung dalam tabung), sebuah ruang

tertutup yang berisi cairan berfungsi sebagai rangka hidrostatik, membantu

dalam peredaran dan penyebaran sari makanan. Oleh karena memiliki rongga

tubuh semu, Nemathelminthes disebut sebagai hewan Pseudoselomata.

Filum Nemathelminthes terdiri dari bebrapa ratus ribu spesies, kebanyakan


hidup bebas meskipun beberapa ada yang parasit.Nematoda kurang dalam
sistem peredaran darah namun memiliki sistem pencernaan yang berkembang
dengan baik.
b. Struktur Tubuh

Nemathelminthes umumnya berukuran mikroskopis, meskipun ada yang


panjang nya sampai 1 meter. Individu betina berukuran lebih besar daripada
individu jantan. Tubuh berbentuk bulat panjang atau seperti benang dengan
ujung-ujung yang meruncing.
Permukaan tubuh Nemathelminthes dilapisi kutikula untuk melindungi diri.
Kutikula ini lebih kuat pada cacing parasit yang hidup di inang daripada yang
hidup bebas. Kutikula berfungsi untuk melindungi dari dari enzim pencernaan
inang.

Nemathelminthes memiliki sistem percenaan yang lengkap terdiri dari mulut,


faring, usus, dan anus. Mulut terdapat pada ujung anterior, sedangkan anus
terdapat pada ujung posterior. Beberapa Nemathelminthes memiliki kait pada
mulutnya.Nemathelminthes tidak memiliki pembuluh darah. Makanan
diedarkan ke seluruh tubuh melalui cairan pada

pseudoselom.Nemathelminthes tidak memiliki sistem respirasi, pernapasan


dilakukan secara difusi melalui permukaan tubuh. Organ reproduksi jantan dan
betina terpisah dalam individu berbeda.

Nemathelminthes hidup bebas atau parasit pada manusia, hewan, dan


tumbuhan. Nemathelminthes yang hidup bebas berperan sebagai pengurai
sampah organik, sedangkan yang parasit memperoleh makanan berupa sari
makanan dan darah dari tubuh inangnya. Habitat cacing ini berada di tanah
becek dan di dasar perairan tawar atau laut. Nemathelminthes parasit hidup
dalam inangnya.
c. Perkembang biakan

Nemathelminthes umumnya melakukan reproduksi secara seksual. Sistem


reproduksi bersifat gonokoris, yaitu organ kelamin jantan dan betina terpisah
pada individu yang berbeda. Fertilisasi terjadi secara internal. Telur hasil
fertilisasi dapat membentuk kista dan kista dapat bertahan hidup pada
lingkungan yang tidak menguntungkan.
2. Klasifikasi
Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas, yaitu Nematoda dan Nematophora.
Pada uraian berikut akan dibahas beberapa spesies dari nematoda yang
merupakan parasit bagi manusia
a. Ascaris lumbricoides (cacing perut)

Ascaris adalah salah satu contoh cacing gilig parasit, tidak punya segmentasi
tubuh dan memiliki dinding luar yang halus, bergerak dengan gerakan seperti
cambuk. Cacing ini hidup di dalam usus halus manusia sehingga sering kali
disebut cacing perut.
Ascaris lumbricoides merupakan hewan dioseus, yaitu hewan dengan jenis
kelamin berbeda, bukan hemafrodit. Ascaris lumbricoides hanya berkembang
biak secara seksual. Ascaris lumbricoides jantan memiliki sepasang alat
berbentuk kait yang menyembul dari anus disebut spikula. Spikula berfungsi
untuk membuka pori kelamin cacing bretina dan memindahkan sperma saat
kawin.
Infeksi cacing ini menyebabkan penyakit askariasis atau cacingan, umumnya
pada anak-anak. Infeksi ini terjadi pada saat mengkonsumsi makanan atau
minuman yang tercemar telur ascaris.
Cacing dewasa menghasilkan telur-telur yang akan matang di tanah, saat telur
in tertelan orang, larvanya akan melubangi dinding usus, bergerak ke hati,
jantung dan/atau paru-paru.
Sesaat di dalam paru-paru, larva berganti kulit, setelah sepuluh hari
bermigrasi lewat saluran udara ke kerongkongan tempat dimana mereka akan
tertelan. Dalam usus kecil cacing dewasa kawin dan betinanya menimbun
telur-telur yang akan dilepaskan keluar bersama feses. Telur dalam feses ini
harus mencapai mulut orang lagi untuk memulai siklus baru.
b. Ancylostoma duodenale (cacing tambang)
Cacing ini dinamakan cacing tambang karena ditemukan di pertambangan
daerah tropis.Cacing tambang dapat hidup sebagai parasit dengan menyerap
darah dan cairan tubuh pada usus halus manusia.Cacing ini memiliki ukuran
tubuh yang lebih kecil dari cacing perut.Cacing tambang Ancylostoma memiliki
ujung anterior melengkung membentuk kapsul mulut dengan 1 -4 pasang kait
kitin atau gigi pada sisi ventralnya.Kait kitin berfungsi untuk menempel pada
usus inangnnya.Pada ujung posterior cacing tambang jantan terdapat bursa
kopulasi.Alat ini digunakan untuk menangkap dan memegang cacing betina
saat kawin.Cacing betina memiliki vulva (organ kelamin luar) yang terdapat
didekat bagian tengah tubuhnya.

c. Oxyuris vermicularis (cacing kremi)


Cacing ini disebut cacing kremi karena ukurannya yang sangat kecil. sekitar
10 -15 mm. Cacing kremi hidup di dalam usus besar manusia.Cacing kremi
tidak menyebabkan penyakit yang berbahaya namun cukup mengganggu.
Infeksi cacing kremi tidak me
merlukan perantara.Telur cacing dapat tertelan bila kita memakan makanan
yang terkontaminasi telur cacing ini.Pengulangan daur infeksi cacing kremi
secara autoinfeksi, yaitu dilakukan ole penderita sendiri.Cacing ini bertelur
pada anus penderita dan menyebabkan rasa gatal.Jika penderita sering
menggaruk pada bagian anus dan tidak menjaga kebersihan tangan, maka
infeksi cacing kremi akan terjadi kembali.
d. Wuchereria bancrofti (cacing rambut)Cacing rambut dinamakan pula
cacing filaria.Tempat hidupnya di dalam pembuluh limfa.Cacing ini
menyebabkan penyakit kaki gajah (elefantiasis), yaitu pembengkakan
tubuh.Pembengkakan terjadi karena akumulasi cairan dalam pembuluh limfa
yang tersumbat oleh cacing filaria dalam jumlah banyak.Cacing filaria masuk
ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Culex yang banyak terdapat di daerah
tropis.

e. Trichinella spiralis
Cacing ini hidup pada otot manusia dan menyebabkan penyakit trikhinosis
atau kerusakan otot. Manusia yang terinfeksi cacing ini karena memakan
daging yang tidak dimasak dengan baik.

Cacing betina dewasa melubangi dinding usus halus, keturunan yang hidup
terbawa oleh aliran darah menuju otot rangka kemudian menjadi kista.
3. Peranan
Peranan nemathelminthes bagi kehidupan manusia secara ekonomi tidak ada
yang menguntungkan bahkan merugikan. Nemathelminthes kebanyakan
adalah parasit pada manusia, tanaman, dan hewan

Cacing dari filum nemathelminthes ada yang hidup parasit pada manusia dan hewan,
misalnyaAscaris lumbricoides, Ancylostoma duodenale, dan Trichinella spiralis. Selain itu, banyak
anggota filum nematoda yang merupakan hama pertanian dan menyerang akar tumbuhan.
Beberapa contoh nemathelminthes yang merugikan karena hidup parasit pada pencernaan manusia
antara lain sebagai berikut.

Ascaris lumbricoides
Cacing Ascaris dewasa hidup di dalam usus halus manusia dan menyerap zat-zat makanan dari
usus tersebut. Cacing ini dapat keluar dari tubuh bersama feses. Apabila orang tersebut sakit panas
maka cacing yang tidak tahan berada dalam usus akan bergerak ke kerongkongan kemudian keluar
melalui mulut atau jidung penderita.

Ukuran cacing jantan biasanya lebih kecil dengan ekor membentuk kait atau bengkok, sedangkan
cacing betina lebih besar dengan ekor lurus. Daur ulang hidup ini cacing dapat dilihat pada gambar
berikut.

Siklus Hidup Ascaris


(sumber : dpd.cdc.gov

Ancylostoma duodenale
Umumnya, cacing Ancylostoma disebut cacing tambang karena penderita cacing ini biasanya orang-
orang yang bekerja di pertambangan. Cacing ini dapat masuk ke tubuh manusia melalui kulit
kaki. Ancylostoma biasanya hidup di dalam usus manusia. Dengan kait yang ada pada ekornya,
cacing ini dapat mencengkeram dinding usus kemudian mengisap darah penderita. Daur hidup
cacing ini dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Siklus Hidup Ancylostoma


(sumber : zonapeckatrica.com)

Enterobius vermicularis
Cacing ini dikenal dengan cacing kremi. Cacing ini dapat menyebabkan rasa gatal di sekitar dubur,
terutama pada anak-anak. Cacing ini dapat menyebabkan rasa gatal karena cacing betina biasanya
bertelur di sekitar dubur, dan pada waktu bertelur cacing betina mengeluarkan zat yang dapat
mengakibatkan rasa gatal sehingga penderita akan menggaruknya. Akibatnya, telur cacing dapat
menempel pada kuku penderita sehingga bila penderita makan tanpa mencuci tangan terlebih
dahulu maka telur cacing ini akan ikut tertelan. Di usus, telur akan menetas kemudian menjadi
dewasa.

Jadi, cacing ini dapat menular secara autoinfeksi. Selain itu, cacing ini juga dapat menular melalui
makanan yang tidak dibungkus sehingga tercemar cacing.

Trichinella spiralis
Cacing Trichinella biasanya hidup di usus manusia dan karnivora lainnya. Di dalam usus, cacing
betina dewasa menghasilkan larva yang dapat menembus dinding usus sehingga masuk ke aliran
darah. Di dalam aliran darah, cacing kemudian menuju otot. Di otot larva membentuk sista dan
dapat melanjutkan daur hidupnya bila otot termakan hewan atau manusia. Penyakit yang
disebabkan oleh cacing ini disebut trichinosis. Daur hidup Trichinella secara lengkap dapat dilihat
pada gambar berikut.

Siklus Hidup Trivhinella


(sumber : foodsafetyindia.nic.in)

Wuchereria bancrofti (cacing filaria)


Cacing ini disebut filaria karena tubuhnya berbentuk gilig dan mirip benang. Cacing filaria hidupnya
di dalam pembuluh getah bening atau pembuluh limfa di kaki. Cacing ini dapat menyumbat
pembuluh limfe sehingga menyebabkan pembengkakan pada kaki dan kaki menjadi besar seperti
kaki gajah. Oleh karena itu, penyakit yang disebabkan oleh cacing filaria sering disebut dengan
penyakit kaki gajah atau elephantiasis.

Selain cacing-cacing yang bersifat parasit, ternyata nematoda juga memiliki anggota yang memiliki
peran penting pada proses pembusukan dan daur ulang nutrien. Cacing ini umumnya hidup di tanah
yang lembab dan di dalam bahan organik yang membusuk di dasar danau atau lautan.
Contohnya, Caenorhabitis elegans yang telah dibudidayakan secara luas dan merupakan organisme
untuk riset.

SUMBER REFERENSI :
Santoso, Imam. 2007. Biologi - Pelajaran Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Bekasi : Interplus

Anda mungkin juga menyukai