Kartika Ishartadiati
1.
2.
3.
4.
Ascaris Lumbricoides
Ascaris lumbricoides
Morfologi
Telur
KTantular
Telur berembrio/
matang/infektif
Telur decorticated
lebih lonjong
lapisan albuminoid lebih tipis
ukuran 88-94 x 40-50 mikron
Cacing betina dapat memproduksi
telur sampai 200.000 telur/hari.
KTantular
Morfologi
Dewasa :
Silindris
Jantan panjangnya 10-31 cm
Betina panjangnya 22-35 cm
Putih kecoklatan atau kuning pucat
Tubuh tertutup kutikula yang halus bergaris-garis tipis
Mulut mempunyai 3 buah bibir ( 1 dorsal dan 2 subventral)
Jantan : ujung posterior runcing dengan ekor melengkung ke arah
ventral, dilengkapi 2 buah spicula (spiculum) berukuran 2 mm dan
banyak papil-papil kecil.
Betina: ujung posterior membulat dan lurus
Cacing dewasa
Ascaris lumbricoides
Sumber: CDC
Siklus Hidup
Ascaris lumbricoides
Epidemiologi
Diagnosa
Terapi
Pencegahan
Hookworm
dan subtropis.
Dahulu banyak dijumpai pada pekerja
tambang.
Cara penularan : per cutan (melalui larva
infektif (filariform) yang menembus kulit.
bulat lonjong
kulit terdiri dari 1
lapis hyaline yang
transparan
ukuran 57-76 m x 3547 m
25
Morfologi Larva
Rhabditiform
Gemuk, tidak infektif,
panjang 250
Filariform
Langsing, infektif, 600
Necator americanus
Berlawanan
28
Siklus Hidup
Ascaris lumbricoides
Kondisi optimal :
- tanah bersifat lepas (pasir), pertukaran hawa/oksigen
- kelembaban cukup, suhu 2330C
- tidak terkena matahari langsung
Jumlah
Jangka
Gejala Klinis
1. Karena migrasi larva
2. Karena cacing dewasa
Diagnosa
Secara
Terapi
Pencegahan
Pengobatan
penderita.
Mengatur pembuangan tinja,
pembuatan latrin.
Anjuran memakai alas kaki pada daerah
endemis.
Strongyloides stercoralis
Strongyloides stercoralis
Nama
Distribusi geografis
Di
Telur
Jarang
ditemukan di tinja
Morfologi menyerupai telur Hookworm
Menetas di dalam tubuh host dan keluar
bersama tinja sebagai larva rhabditiform
Larva rhabditiform:
- pada faeces
Larva filariform:
- langsing panjang
- ekor bercabang
44
Cacing dewasa
Siklus Langsung
(Paracitic cycle)
Larva filariform di tanah kontak melalui kulit / mulut
menembus kulit sirkulasi darah jantung paru
kapiler pembuluh darah alveoli oesophagus usus
halus dewasa jantan & betina
Dari larva untuk mencapai paru 3 13 hari
Auto infeksi : Larva filariform dapat penetrasi kulit
perianal pada ,
- penderita dengan higiene jelek
- konstipasi
- defekasi dibersihkan dengan tissue
Gejala Klinis
1.
Gejala Klinis
2. Disebabkan oleh cacing dewasa
a. infeksi ringan : asimptomatik, mual, muntah,
nyeri perut, diare ringan
b. infeksi berat : gejala-gejala lebih jelas, diare
berat, dehidrasi, kolik
Diagnosa
Sampel
(specimen ) : feces
ditemukan adanya larva rhabditiform
Biakan feces 3 hari menjadi larva
filariform dan cacing dewasa free living
Terapi
Thiabendazole
Albendazole
Simptomatik
gangguan elektrolit
Pencegahan
Pengobatan
penderita.
Mengatur pembuangan tinja, pembuatan
latrin.
Pendidikan tentang higiene kesehatan.
Anjuran memakai alas kaki pada daerah
endemis.
Trichuris trichiura
Trichuris trichiura
Nama
Trichuriasis merupakan penyakit tropis terutama pada anakanak usia 5-15 tahun .
Terbanyak dijumpai pada daerah rural di Asia.
Ditemukan juga di Amerika Selatan terutama pada keluargakeluarga dengan sanitasi yang buruk.
Tersebar secara kosmopolitan ( tersebar di seluruh dunia )
terutama di daerah-daerah tropis yang panas dan lembab.
Di Indonesia, cacing ini sering ditemukan disamping Ascaris
lumbricoides dan cacing tambang.
Telur
Cacing dewasa
Siklus Hidup
Gejala Klinis
Patogenesis
Luka-luka ini dapat menjadi jalan masuk bagi bakteri dan amoeba,
sehingga gejala-gejala yang terjadi dapat disertai dengan infeksi
bakteri sekunder .
Diagnosa
Diagnosa
ditegakkan berdasarkan
- gejala klinis
- ditemukannya telur yang khas di dalam tinja
Pada infeksi berat, dapat terjadi prolapsus
recti dengan ditemukannya cacing dewasa.
Terapi
Mebendazole, dengan dosis 200 mg untuk
Pencegahan