Anda di halaman 1dari 2

Bab II

Tinjauan Pustaka
Pengertian zoonosis adalah penyakit yang dapat ditularkan secara alamiah
antara manusia dan hewan domestik atau satwa liar. Sebenarnya dalam pengertian
tersebut terkandung beberapa perbedaan sesuai dengan gambaran epidemiologi
penyakit (Slingenbergh et al, 2004).
Dalam konteks organisme sebagai agen penyakit, diidentifikasi ada 1.415
spesies yang mampu menular ke manusia, terdiri dari 217 virus dan prion, 538
bakteri dan rickettsia, 307 jamur, 66 protozoa dan 287 jenis cacing. Dari jumlah
1.415 spesies tersebut diatas, 868 (68%) diklasifikasikan sebagai agen penyebab
zoonosis dan 175 spesies patogen diasosiasikan dengan penyakit baru. Dari
kelompok 175 patogen yang baru muncul ini, 132 (75%) adalah agen penyebab
zoonosis (Cleaveland et al, 2001).
Zoonosis dapat ditularkan dari hewan ke manusia melalui beberapa cara, yaitu
kontak langsung dengan hewan pengidap zoonosis dan kontak tidak langsung
melalui vektor atau mengonsumsi pangan yang berasal dari ternak sakit, atau
melalui aerosol di udara ketika seseorang berada pada lingkungan yang tercemar
(Suharsono 2002; Nicholas dan Smith 2003).
Penyakit zoonosis terdiri dari berbagai jenis penyakit menular yang secara
biologis sangat berbeda satu dengan lainnya. Karena banyaknya penyakit yang
dapat digolongkan sebagai zoonosis dan karena perbedaan yang kompleks antara
penyakit zoonosis yang ada, ada beberapa cara penggolongan penyakit zoonosis,
antara lain berdasarkan cara penularan, berdasarkan reservoir utamanya,
berdasarkan asal hewan penyebarnya dan berdasarkan agenpenyebabnya
(Suharsono, 2002; Soejoedono, 2004). Berdasarkan agen penyebabnya zoonosis
dapat dibedakan atas:
1. Zoonosis yang disebabkan oleh bakteri, misalnya antraks, brucellosis,
leptospirosis, tuberkulosis, listeriosis dan salmonelosis,
2. Zoonosis yang disebabkan oleh virus, misalnya rabies, Japanese
encephalitis, nipah dan Avian influenza,
3. Zoonosis yang disebabkan oleh parasit misalnya toxoplasmosis, taeniasis
dan scabies,
4. Zoonosis yang disebabkan oleh jamur misalnya ringworm,
5. Zoonosis disebabkan oleh penyebab lainnya, misalnya BSE, yang
disebabkan oleh prion yaitu suatu molekul protein tanpa asam inti, baik
DNA maupun RNA.
Salah satu jenis zoonosis terdapat penyakit zoonosis disebabkan oleh
jamur. Jamur sendiri adalah mikroba yang membentuk hifa, terdiri atas
jenis kapang dan khamir. Penyakit zoonosis yang disebabkan oleh jamur,
hewan penyebarnya, dan cara penularannya disajikan pada tabel:
Cleaveland D., Laurenson M.K. & Taylor M.H. (2001). Diseases of humans and
their domestic mammals: pathogen characteristics, host range and the risk
of emergence. Philos. Trans. roy. Soc. Lond., B, biol. Sci., 356 (1411), 991-
999.
Nicholas, R. and H. Smith. 2003. Parasite, cryptosporidium, giardia and
cyclospora as foodborne pathogens. p. 453478. In C.W. Blackburn and
P.J. Macclure (Eds.). Foodborne Pathogens: Hazards, risk analysis and
control. England. Woodhead Publishing in Food Science and Technology.
Soejoedono, R. Roso. 2004. Zoonosis. Laboratorium Kesmavet, Departemen
Penyakit Hewan Dan Kesmavet,Fakultas Kedokteran Hewan Institut
Pertanian Bogor. 241 him.
Slingenbergh J., Gilbert M., de Balogh K. & Wint W. (2004). Ecological sources
of zoonotic diseases. Rev. sci. tech. Off. Int. Epiz., 23 (2), 467-484.
Suharsono. 2002. Zoonosis. Penyakit Menular dari Hewan ke Manusia. Penerbit
Kanisius. I: 180 him., 2: 128 him.

Anda mungkin juga menyukai