Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wawasan Nusantara adalah cara pandang sebuah bangsa tentang dirinya di tengahtengah lingkungan strategis yang bergerak serba cepat dan dinamik, agar bangsa tersebut
tetap eksis dan survive. Wawasan nusantara merupakan cara pandang sebuah nation state
tentang diri dan lingkungan strategiknya yang berubah serba dinamik dengan
mempertimbangkan aspek cultural, histories, geografis, ruang hidup, idealisme, falsafah
negara, konstitusi, aspirasi, identitas, integritas kelangsungan hidup dan perkembangan
kehidupannya serta kemampuannya dan daya saingnya. Semakin berkembangnya pola pikir
masyarakat

dibutuhkan

suatu

kajian

untuk

menyelenggarakan

dan

menjamin

keberlangsungan kehidupan bernegara Indonesia. Diharapkan makalah ini dapat


menjelaskan bagaimanakah wawasan nusantara itu sehingga dapat menjadi bahan kajian.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa saja fungsi dari Wawasan Nusantara?
1.2.2 Apa saja unsur penyusun Wawasan Nusantara?
1.2.3 Bagaimana hakekat Wawasan Nusantara?
1.2.4 Apa saja asas Wawasan Nusantara?
1.2.5 Apa saja dasar hukum Wawasan Nusantara?
1.2.6 Bagaimana implementasi dari Wawasan Nusantara?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui fungsi dari Wawasan Nusantara.
1.3.2 Mengetahui unsur penyusun Wawasan Nusantara.
1.3.3 Mengetahui hakekat Wawasan Nusantara.
1.3.4 Mengetahui asas Wawasan Nusantara.
1.3.5 Mengetahui dasar hukum Wawasan Nusantara.
1.3.6 Mengetahui implementasi dari Wawasan Nusantara.
1.4 Manfaat
1.4.1 Memahami fungsi dari Wawasan Nusantara.
1.4.2 Memahami unsur penyusun Wawasan Nusantara.
1.4.3 Memahami hakekat Wawasan Nusantara.
1.4.4 Memahami asas Wawasan Nusantara.
1.4.5 Memahami dasar hukum Wawasan Nusantara.
1.4.6 Memahami implementasi dari Wawasan Nusantara.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Wawasan nusantara adalah doktrin politik bangsa Indonesia untuk mempertahankan
kelangsungan hidup Negara Republik Indonesia, yang didasarkan pada Pancasila dan UUD
1945 dengan memperhitungkan pengaruh geografi, ekonomi, demografi, teknologi dan
kemungkinan strategik yang tersedia. Dengan perkataan lain, wawasan Nusantara adalah
geopolitik Indonesia. Dan nilai yang terkandung di dalam wawasan nusantara telah

diintegrasikan di dalam lima aspek secara intern yaitu kesatuan wilayah, kesatuan bangsa,
kesatuan ekonomi, kesatuan budaya, dan kesatuan pertahanan sedangkan untuk ekstern
nilai integrasi itu diusahakan dengan ikut mewujudkan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial (Lukum, 2010).
Memperhatikan proses pertumbuhan itu, nyata benar bahwa wawasan nusantara
tersebut masih terikat kepada konsepsi-konsepsi kekuatan. Oleh sebab itu, pemikiranpemikiran yang kini sedang berkembang jelas mengarah kepada usaha untuk dapat
menyusun dan merumuskan Wawasan Nusantara sebagai suatu Wawasan Nasional,
yang tidak hanya diperuntukkan bagi Hankamnas saja, melainkan yang dapat menyeluruh
meliputi segenap segi kehidupan nasional, hingga dapat mendasari konsepsi ketahanan
nasional. Demikianlah tumbuh pemikiran-pemikiran dan pengkajian mengenai wawasan
nusantara sebagai salah satu aspek dari pada falsafah hidup nasional kita, yang berisi
dorongan-dorongan dan rangsangan-rangsangan untuk mencapai tujuan serta aspirasiaspirasi nasional kita (Lukum, 2010).
Wawasan nusantara adalah Geopolitik Indonesia, berwawasan dua arah yaitu keluar
dan ke dalam. Pancasila dan pembukaan UUD 1945 menetapkan nilai instrinstik yang
mendasari wawasan nusantara yang nilai integrasi yang ditujukan pada kehidupan internal
bangsa maupun kehidupan antar bangsa. Sebagai geopolitik Indonesia, wawasan nusantara
memawas Negara Indonesia dari sudut pandang, yaitu (1) Negara sebagai wilayah, (2)
Negara dalam pengertian rakyat yang hidup dalam wilayah itu, (3) Negara sebagai
kehidupan masyarakat, (4) negara sebagai suatu penyelenggaraan rumah tangga, dan (5)
Negara sebagai penjamin kelangsungan hidup dirinya (Lukum, 2010).
Untuk pencapaian tujuan ini, wawasan nusantara telah mengidentifikasikan lima
aspek integrasi yang harus dipegang teguh dalam menyelenggarakan kehidupan negara,
yaitu (Lukum, 2010):

Pertama, satu kesatuan wilayah dalam arti bahwa wadah bangsa yang sarwa
nusantara dengan segala isi dan kekayaanya merupakan satu kesatuan tumpah

darah.
Kedua, satu kesatuan bangsa dalam arti bahwa bangsa Indonesia memiliki satu
ideologi yaitu pancasila yang melandasi, membimbing dan megarahkan bangsa

dalam mencapai tujuannya, serta memiliki UUD dan politik pelaksanaanya.

Memiliki rasa senasib dan sepenanggungan serta satu tekad untuk mencapai.
Ketiga, Satu kesatuan sosial budaya dalam arti bahwa perwujudan budaya nasional
atas dasar asas Bhineka Tunggal Ika merupakan modal dan landasan pengembangan
budaya bangsa, selanjutnya budaya bangsa dapat dinikmati oleh bangsa Indonesia
dengan pengertian bangsa bahwa budaya Indonesia hakekatnya adalah satu,
sedangkan corak ragam budaya yang ada, menggambarkan kekayaan budaya
bangsa; pula memiliki satu tertib sosial dan tertib hukum yang mengabdikan diri

kepada kepentingan nasional.


Keempat, Satu kesatuan ekonomi dalam arti bahwa perekonomian disusun sebagai
usaha bersama berdasar asas kekeluargaan kekayaan seluruh wilayah nusantara
merupakan modal serta milik seluruh bangsa yang pengembangan dan
pembinaannya diselenggarakan secara seimbang dan serasi tanpa meninggalkan ciri

khas yang di miliki oleh tiap daerah dalam pengembangan kehidupan ekonominya.
Kelima,. satu kesatuan Hankam dalam arti bahwa pembinaan hankam dilaksankan
berdasarkan daya rakyat semesta dengan angkatan bersenjata sebagai intinya dan
bahwa ancaman terhadap suatu pulau atau satu daerah hakekatnya merupakan
ancaman terhadap seluruh bangsa serta negara dan bahwa tiap-tiap warga negara
mempunyai hak melakukan pembelaan terhadap Negara.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Fungsi Wawasan Nusantara
Sebagai bangsa yang majemuk yang telah menegara, bangsa Indonesia dalam
membina dan membangun atau menyelenggarakan kehidupan nasional, baik pada aspek
politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahan keamanan rakyat semestianya, selalu
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa. Serta kesatuan wilayah untuk itu
pembinaan dan penyelenggaraan tata kehidupan bangsa dan Negara Indonesia disusun atas

dasar hubungan timbal balik antara falsafat, cita-cita dan tujuan sosial, serta kondisi soaial
budaya dan pengalaman sejarah yang menumbuhkan kesadaran tentang kemajemukan dan
kebinekaannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional. Gagasan untuk
menjamin persatuan dan kesatuan dan kebinekaan tersebut dikenal dengan wasantara
singkatan dari wawasan nusantara. Bangsa Indonesia menyadari bahwa bumi, air dan
dirgantara diatasnya serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara
untuk dipergunakan besar-besarnya kemakmuran rakyat, karena itu dengan konsep
wawasan nusantara bangsa Indonesia bertekad mendayagunakan seluruh kekayaan alam,
sumber daya serta seluruh potensi nasionalnya berdasarkan kebijakan yang terpadu
seimbang, serasi dan selaras untuk mewujudkan kesejahteraan dan keamanan segenap
bangsadan seluruh tumpah darah dengan segenap memperhatikan kepentingan daerah
penghasil secara proporsional dalam keadilan.Untuk itulah mangapa wawasan nusantara
perlu. Ini karenawawasan nusantara mempunyai fungsi sebagai pedoman, motivasi,
dorongan, serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan keputusan tindakan
dan perbuatan bagi penyelenggara di tingkat pusat dan daerah maupu bagi seluruh rakyat
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Selain fungsi,
wawasan nusantara bertujuanmewujudkan nasionalisme yang tinggi disegala aspek
kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mementingkan kepentingan nasional dari pada
kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsaatau daerah kepentingankepentingan tesebut tetap dihormati,diakui dan dipenuhi selama tidak bertentangan dengan
kepentingan nasional.
Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman,motivasi,dorongan,serta ramburambu dalam menentukan kebujaksanaan,keputusan,tindakan dan perbuatan bagi
penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia
dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara.
Secara umum - Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan
serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan
perbuatan bagi penyelenggaraan Negara di pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat
Indonesia dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Fungsi Wawasan Nusantara dibedakan dalam beberapa pandangan antara lain
sebagai berikut:

Fungsi wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional adalah sebagai

konsep dalam pembangunan, pertahanan keamanan dan kewilahayan


Fungsi wawasan nusantara sebagai pembangunan nasional adalah mencakup
kesatuan politik, sosial dan ekonomi, sosial dan politik, dan kesatuan pertahanan

dan keamanan.
Fungsi wawasan nusantara sebagai pertahanan dan keamanan adalah pandangan
geopolitik Indonesia sebagai satu kesatuan pada seluruh wilayah dan segenap

kekuatan negara.
Fungsi wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan adalah pembatasan
negara untuk menghindari adanya sengketa antarnegara tetangga.

3.2 Unsur Wawasan Nusantara


Konsepsi Wawasan Nusantara terdiri dari tiga unsur dasar yaitu (Yesi, 2014):
a. Wadah (Contour)
Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh
wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan
penduduk serta aneka ragam budaya. Bangsa Indonesia memiliki organisasi
kenegaraan yang merupakan wadah berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud
supra struktur politik dan wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah berbagai
kelembagaan dalam wujud infra struktur politik.
b. Isi (Content)
Adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita- cita serta
tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai
aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional
seperti tersebut di atas bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan
kesatuan dalam kebhinekaan dalam kehidupan nasional yang berupa politik,
ekonomi, sosial budaya dan hankam. Isi menyangkut dua hal pertama realisasi
aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama dan perwujudannya, pencapaian citacita dan tujuan nasional persatuan, kedua persatuan dan kesatuan dalam kebinekaan
yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.
c. Tata laku (Conduct)
Hasil interaksi antara wadah dan isi wasantara yang terdiri dari : -Tata laku
Bathiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa
Indonesia. -Tata laku Lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan, perbuatan dan
perilaku dari bangsa Indonesia. Kedua tata laku tersebut mencerminkan identitas jati

diri/kepribadian bangsa berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki


rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah air sehingga menimbulkan rasa
nasionalisme yang tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional.
3.3 Hakekat Wawasan Nusantara
Hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan nusantara, dalam pengertian cara
pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional.
Hal tersebut berarti bahwa setiap warga bangsa dan aparatur negar harus berpikir, bersikap,
dan bertindak secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia.
Demikian juga produk yang dihasilkan oleh lembaga negara harus dalam lingkup dan demi
kepentingan bangsa dan negara Indonesia, tanpa menghilangkan kepentingan lainnya,
seperti kepentingan daerah, golongan dan orang per orang (Rahayu, 2007). Hakikat
wawasan Nusantara adalah cara pandang yang selalu utuh dalam lingkup nusantara dan
demi kepentingan nasional. Artinya setiap warga negara harus berfikir, bersikap, dan
bertindak secara utuh dan menyeluruh demi kepentingan bangsa (Tim Visi Adiwidya,
2015).
3.4 Asas Wawasan Nusantara
Asas wawasan nusantara adalah ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati,
dipelihara demi mewujudkan ketaatan dan kesetiaan kepada setiap komponen pembentuk
bangsa Indonesia (golongan/suku) terhadap kesepakatan bersama.
Asas Wawasan Nusantara terdiri dari :
1. Kepentingan yang sama.
2. Keadilan yang berarti kesesuaian pembagian hasil dengan adil.
3. Kejujuran yang berarti keberanian berfikir, berkata, dan bertindak sesuai dengan
relita.
4. Solidaritas yang berarti rasa setia kawan, mau memberi dan berkorban demi
orang lain tanpa meninggalkan ciri dan karakter budaya masing-masing.

5. Kerja sama adanya koordinasi, saling pengertian yang didasarkan atas kesetaraan
demi terciptanya sinergi yang lebih baik.
6. Kesetiaan terhadap ikrar atau kesepakatan bersama demi terpeliharanya persatuan
dan kesatuan dalam bhinekaan. Unsur ini merupakan tonggak utama dalam
terciptanya persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.
3.5 Dasar Hukum Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara telah diterima dan disahkan sebagai konsepsi politik
kewarganegaraan yang tercantum dalam dasar-dasar berikut ini:

Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1973 tanggal 22 maret 1973 tentang ruang lingkup
dan cakupan wawasan nusantara

TAP MPR Nomor IV/1978 tanggal 22 maret 1978 tentang GBHN

TAP MPR Nomor II/MPR/1983 tanggal 12 maret 1983 ruang lingkup dan cakupan
wawasan nusantara

Ruang lingkup Wawasan Nusantara dalam TAP MPR 83 dalam mencapai tujuan
pembangunan Nasional antara lain :

Kesatuan Politik

Kesatuan Ekonomi

Kesatuan Sosial Budaya

Kesatuan Pertahanan Keamanan

3.6 Implementasi Wawasan Nusantara


Implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada pola pikir,
pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara

daripada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, wawasan nusantara menjadi
pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi
berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara.
Imlementasi wawasan nusantara bertujuan untuk menerapkan wawasan nusantara dalam
kehidupan sehari-hari yang mencakup bidang politik, ekonomi, sosial-budaya, serta
pertahanan nasional. Implementasi wawasan nusantara senantiasa berorientasi pada
kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh sebagai berikut :
A.

Implementasi Wawasan Nusantara dalam Bidang Politik


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan
wawasan nusantara, yaitu:

Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang undang,


seperti UU Partai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan
Presiden. Pelaksanaan undang-undang tersebut harus sesuai hukum dan
mementingkan persatuan bangsa.
Contohnya: seperti dalam pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala
daerah harus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan, sehingga
tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus


sesuai dengan hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus
mempunyai dasar hukum yang sama bagi setiap warga negara, tanpa
pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk hukum yang dapat
diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturan daerah
(perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara
nasional.

B.

Implementasi Wawasan Nusantara dalam Bidang Ekonomi


Dalam bidang ekonomi, implementasi wawasan nusantara akan
menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan
peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Di
samping itu, juga dapat mencerminkan tanggung jawab pengelolaan sumber
daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat antar daerah secara
timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri.

Prinsip-prinsip implementasi wawasan nusantara dalam bidang


ekonomi yaitu :
1.

Kekayaan di wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif,

adalah modal dan milik bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di


seluruh wilayah Indonesia secara merata.
2.

Kehidupan

perekonomian

di

seluruh

wilayah

nusantara

diselenggarakan sebagai usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam


sistem ekonomi kerakyatan untuk kemakmuran rakyat yang sebesarbesarnya.
Contoh: Implementasi wawasan nusantara dalam bidang ekonomi
diantaranya dengan menyeimbangkan Keuangan Pusat dan Daerah
dengan keluarnya Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah.
C.

Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial-budaya


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu:

Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang


berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun daerah.
Contohnya: dengan pemerataan pendidikan di semua daerah dan program
wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.

Pengembangan

budaya

Indonesia,

untuk

melestarikan

kekayaan

Indonesia, serta dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan


sumber pendapatan nasional maupun daerah.
Contohnya: dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dan
cagar budaya.
D.

Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Pertahanan dan


Keamanan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan
keamanan, yaitu:
1.

Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan

kesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan
tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara.

Contohnya: memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan


disiplin, melaporkan hal-hal yang menganggu keamanan kepada aparat dan
belajar kemiliteran.
2.

Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau

juga menjadi ancaman bagi daerah lain.


Contohnya: rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun solidaritas
dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan
keamanan.
3.

Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan

prasarana yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia,


terutama pulau dan wilayah terluar Indonesia.

BAB IV
PENUTUP
Sebagai warga negara yang baik, kita bersama-sama menuju tujuan dan cita-cita
nasional bangsa Indonesia dengan memanfaatkan sosial budaya, sejarah, sumber daya alam,
dsb untuk mewujudkan hal tersebut. Dengan landasan dari falsafah Pancasila serta UUD
1945. Sehingga kita dapat bersama-sama memandang diri serta lingkungan yang ada
dengan berbagai asas, dan unsur yang telah ada. Yang juga akan menghasilkan
implementasi di berbagai bidang kehidupan.

DAFTAR PUSTAKA
Lukum, Roni. 2010. Upaya Peningkatan Pemahaman Wawasan Nusantara Sebagai Sarana
Dalam Meningkatkan Semangat Nasionalisme Bagi Warga Negara Indonesia.
Gorontalo: Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Gorontalo
Rahayu, Minto. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Perjuangan Menghadapi Jati Diri
Bangsa. Jakarta : Grasindo
Tim Visi Adiwidya.2015. Panduan Lulus Seleksi CPNS Kementerian Kesehatan. Jakarta :
Visimedia Pustaka
Yesi. 2014. Wawasan Nusantara. Muara Bungo: D III Administrasi Bisnis. Sekolah Tinggi
Ilmu Administrasi ( STIA ) Yayasan Setih Setio

Anda mungkin juga menyukai