Patogenesis
Klasifikasi ilmiah
Domain: Eukaryota
Filum: Metamonada
Ordo: Diplomonadida
Famili: Hexamitidae
Genus: Giardia
Spesies: G. lamblia
Morfologi
Giardia lamblia memiliki 2 stadium, yaitu stadium trofozoit dan
stadium kista.
Siklus hidup
Dalam silkus hidupnya, G. Lamblia mengalami 2 stadium, yaitu
stadium trofozoit yang dapat hidup bebas di dalam usus halus
manusia dan kista stadium infektif yang keluar ke lingkungan
melalui feses manusia.
Tertelannya kista dari air minum dan makanan yang
terkontaminasi atau dapat juga melalui kontak individu
merupakan awal dari infeksi. Setelah melewati gaster, kista
menuju usus halus. Ekskistasi terjadi di duodenum, setelah itu
multiplikasi terjadi melalui pembelahan biner dengan interval
kurang lebih 8 jam. Trofozoit menempel pada mukosa duodenum
dengan menggunakan sucking disc yang dimilikinya. Enkistasi
terjadi saat trofozoit masuk ke usus besar. Stadium trofozoit dan
kista dapat ditemukan pada feses penderita giardiasis. Kedua hal
tersebur dapat dijadikan alat untuk mendiagnosis penyakit
giardiasis. Di luar tubuh manusia, G. Lamblia lebih tahan dalam
bentuk kista dan dalam lingkungan lembab dapat bertahan
sampai 3 bulan.
Transmisi dan Patogenesis
Giardia lamblia dapat ditemukan pada saluran gastrointestinal
berbagai macam mamalia termasuk manusia. Protozoa ini dapat
ditularkan melalui cara fecal-oral maupun oral-anal. Banyak
sumber air seperti danau dan sungai mengandung kista protozoa
ini sebagai akibat dari kontaminasi oleh feses manusia dan
hewan. Transmisi G.lamblia umum terjadi pada orang yang
memiliki risiko tinggi seperti anak-anak yang berada di tempat
penitipan anak, wisatawan yg mengunjungi beberapa area,
homoseksual, dan orang yg sering berhubungan dengan hewan-
hewan tertentu.
Gejala giardiasis bervariasi dari yang asimtomatik hingga diare
dan malabsorbsi. Diagnosis dengan ditemukannya kista dan
trofozoit dalam feses. Metode immunofluorescece dan enzyme
immuoassay sudah mulai dikembangkan untuk mendeteksi G.
Lamblia dalam feses.
Pencegahan
Pencegahan dilakukan dengan berbagai cara, yaitu :
Mengkonsumsi air minum yang bersih yang telah menjalani
pemanasan sampai 50 sehingga dapat menginaktifkan kista.
Pada umumnya G. Lamblia resisten terhadap klorin, sehingga
penyaringan sangat diperlukan untuk menghilangkan
kontaminasi oleh protozoa patogen ini.
Melindungi tempat persediaan air dari hospes reservoir (berang-
berang dan tikus air).
Memasyarakatkan kebersihan individu (cuci tangan).
Penyediaan makanan yang bersih dan baik.
1. Siklus aseksual
2. Siklus seksual
Terjadi dalam tubuh nyamuk. Gametosit yang bersama
darah tidak di cerna oleh sel sel lain. Pada makrogamet (jantan)
kromatin membagi menjadi 6 8 inti yang bergerak ke pinggir
parasit. Pada tempat tersebut beberapa filamen terbentuk
seperti cambuk dan bergerak aktif disebut mikrogamet.
Pembuahan terjadi karena masuknya mikrogamet ke dalam
makrogamet untuk membentuk zigot. Zigot berubah bentuk
menjadi ookinet yang dapat menembus lapisan epitel dan
membran basal dinding lambung, ookinet berubah menjadi
ookista. Di dalam ookista dibentuk sporozoit, menembus kelenjar
nyamuk dan bila nyamuk menggigit manusia maka sporozoit
masuk ke dalam darah dan mulailah siklus pre eritrositik.
Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah
berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan
zoon artinya hewan. Jadi,Protozoa adalah hewan pertama.
[1]
Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-
kadang antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya.
Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop.
Beberapa organisme mempunyai sifat antara algae dan protozoa.
Sebagai contoh algae hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan
merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat mengalami
kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa. Semua
spesies Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek
tanpa adanya cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke
dalam filum protozoa. Contohnya strain mutan algae genus
Chlamydomonas yang tidak berklorofil, dapat dimasukkan ke
dalam kelas Protozoa genus Polytoma. Hal ini merupakan contoh
bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas antara algae
dan protozoa. Protozoa dibedakan dari prokariot karena
ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa
dibedakan dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari
jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta
dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk
badan buah.[2]
Daftar isi
1 Bentuk tubuh
2 Habitat
3 Ciri-ciri
4 Morfologi Protozoa
5 Fisiologi Protozoa
6 Adaptasi
8 Referensi
Bentuk tubuh
Flagellata
Ciri-ciri
Morfologi Protozoa
Ciliata
Fisiologi Protozoa
Adaptasi
Nama lain untuk protozoa adalah Acrita (R. Owen, 1861). Mereka
dapat menyebabkan malaria atau disentri amuba.
Golongan phytonagellata
Parasit plasmodium yang ditularkan nyamuk ini menyerang sel darah merah.
Sampai saat ini ada empat jenis plasmodium yang mampu menginfeksi manusia
yaitu plasmodium vivax, plasmodium malariae, plasmodium ovale dan
plasmodium falciparum. Plasmodium falciparum merupakan yang paling
berbahaya dan dapat mengancam nyawa.
Setiap tahunnya, sekitar 1,2 juta orang di seluruh dunia meninggal karena
penyakit malaria. Demikian menurut data terbaru yang dimuat dalam jurnal
kesehatan Inggris, The Lancet. Angka yang dilansir itu jauh lebih tinggi dari
perkiraan WHO tahun 2010 yakni 655.000.
Banyak yang mengira penyakit malaria sama dengan demam berdarah karena
punya gejala yang mirip dan sama-sama ditularkan oleh nyamuk. Namun perlu
diketahui bahwa keduanya berbeda. Malaria disebabkan oleh nyamuk anopheles
yang membawa parasit plasmodium, sementara demam berdarah disebabkan oleh
nyamuk Aedes Aegypti yang membawa visrus Dengue.
Gejala malaria mirip dengan gejala flu biasa. Penderita mengalami demam,
menggigil, nyeri otot persendian dan sakit kepala. Penderita mengalami mual,
muntah, batuk dan diare. Gejala khas malaria adalah adanya siklus menggigil,
demam dan berkeringat yang terjadi berulang ulang. Pengulangan bisa
berlangsung tiap hari, dua hari sekali atau tiga hari sekali terggantung jenis
malaria yang menginfeksi. Gejala lain warna kuning pada kulit akibat rusaknya
sel darah merah dan sel hati.
Infeksi awal malaria umumnya memiliki tanda dan gejala sebagai berikut :
Menggigil
Demam tinggi
Mual
Muntah
Diare
Dalam beberapa kasus, parasit penyebab malaria bisa bertahan dalam tubuh
manusia selama beberapa bulan. Sementara itu, infeksi akibat parasit P. falciparum
biasanya lebih serius dan lebih mengancam nyawa. Sehingga ketika merasakan
gejala tersebut, penangan dokter lebih awal sangat disarankan.
Meski memiliki gejala yang hampir mirip, malaria dan demam berdarah
disebabkan oleh nyamuk yang berbeda. Nyamuk penyebab demam berdarah
adalah Aedes Aegypti, dan menyerang pada siang hari. Sementara nyamuk
Anopheles penyebab malaria menyerang pada pagi dan sore hari.
Penyebab Malaria
Bentuk penularan lain yang dapat terjadi dapat berupa penularan dari wanita hamil
ke janin. Malaria juga dapat menular melalui transfusi darah.
Mereka yang memiliki imunitas rendah terhadap malaria memiliki risiko yang
lebih besar. Hal ini berlawanan dengan mereka yang tinggal di daerah endemik
karena telah memiliki imunitas terhadap malaria.
Tidak ada vaksin yang efektif untuk melawan malaria. Pada negara-negara
endemik cara pencegahannya adalah dengan menjauhkan nyamuk dari manusia
dengan memakai obat nyamuk atau jaring nyamuk.
Cara Pencegahan
Jangan lupa, jaga kesehatan diri dengan makan makanan bergizi dan olahraga
teratur untuk meningkatkan sistem imun dan mencegah serangan penyakit
malaria!
Cara Pengobatan
Ada tiga faktor yang harus diperhatikan dalam pengobatan malaria yaitu : jenis
plasmodium yang menginfeksi, keadaan klinis pasien (usia dan kehamilan) dan
jenis obat yang cocok untuk plasmodium penginfeksi. Jenis obat tergantung dari
daerah geografis tempat plasmodium tersebut hidup. Hal tersebut disebabkan
adanya plasmodium yang sudah resisten terhadap beberapa obat pada daerah
daerah tertentu.
Malaria ringan dapat diberikan obat oral. Sedangkan malaria berat yang
mempunyai gejala klinis perdarahan harus di observasi di rumah sakit dengan
pengobatan intra vena.
Untuk lebih jelasnya, mengenai cara pengobatan penyakit malaria akan kami buat
postingan khusus. Tunggu saja.