Adalah penyakit pada vagina yang disebabkan oleh bakteri dan timbul akibat perubahan kimiawi dan pertumbuhan berlebih dari bakteri yang berkolonisasi di vagina.
Epidemiologi - Lebih sering ditemukan daripada vaginitis jenis lainnya - Diperkirakan 1 dari 3 wanita terserang dengan Bacterial Vaginosis dalam satu episode kehidupan mereka
Etiologi - Gardnerella vaginalis, - Bakteri anaerob : Mobilincus Spp dan Bacteriodes Spp - Mycoplasma hominis
Patofisiologi
Gardnerella vaginalis Asam amino Bakteri anaerob fakultatif Amin pH
Bau
Gambaran Klinis
Pada sebagian besar wanita asimptomatik Cairan vagina yang abnormal (berwarna putih kekuningan, encer dan homogen yang berbau amis terutama setelah berhubungan) Iritasi daerah vagina atau sekitar vagina (gatal, rasa terbakar) Kemerahan dan edema pada vulva
Alur Diagnostik
Anamnesis
1. Sejak kapan mengalami keputihan. 2. Bagaimana konsistensi, warna, bau, jumlah dari keputihannya. 3. Riwayat penyakit sebelumnya. 4. Riwayat penggunaan obat antibiotik atau kortikosteroid. 5. Riwayat penggunaan bahan-bahan kimia dalam membersihkan alat genialia
2. Whiff test
Penatalaksanaan 1. Metronidazol 400-500 mg, 2 x sehari selama 7 hari. 2. Klindamisin 300 mg, 2 x sehari selama 7 hari.
Pencegahan Tidak menggunakan bahan kimia (cairan pembersih) untuk vagina Melakukan hubungan seksual hanya dengan pasangan yang sah Menjaga personal hygiene, seperti : sering mengganti pakaian (celana dalam) agar tidak lembab
Komplikasi Meningkatnya kepekaan terhadap IMS termasuk infeksi HIV dan komplikasi pada ibu hamil.
Prognosis Prognosis bakterial vaginosis baik, dilaporkan perbaikan spontan pada lebih sepertigakasus. Dengan pengobatan metronidasol dan klindamisin memberi angkakesembuhan yang tinggi (84-96%).