“Cranial blunt force trauma in relation to the victim’s position:
An experimental study using polyurethane bone spheres”
Pembimbing: Dr. Adji Suwandono SH. Sp.F
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN
MEDIKOLEGAL RSUD DR.MOEWARDI SURKARTA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019 GENERAL DESCRIPTION DESAIN • Deskriptif SUBJEK
• Empat belas bola polyurethane (Synbone) yang diisi gelatin babi
dan dilapisi dengan kulit karet JUDUL
• Menarik, dan jelas
PENULIS • Jelas dituliskan dan terdapat alamat korespondensi ABSTRAK
• Jelas, terdapat latar belakang, metode, hasil, dan kesimpulan
PENDAHULUAN
• Jelas menerangkan latar belakang
LEVEL OF EVIDENCE: Level VI Analisis PICO • Empat belas bola polyurethane (Synbone) yang diisi Population gelatin babi dan dilapi dengan kulit karet.
• Setiap bola dipukul dua kali pada benda tumpul yang
Intervention berbeda untuk menghasilkan pola fraktur. Enam benda tumpul digunakan untuk mewakili kemungkinan senjata.
• Individu berdiri dan individu dengan kepala mereka
Comparisson menghadap permukaan keras
• Pola fraktur yang disebabkan oleh masing-masing
Outcome senjata, jumlah serangan, posisi bola, dan arah dari kekuatan Analisis Variabilitas, Validitas, Hasil, dan Applicability Apakah tujuan dan material dalam penelitian ini dijelaskan? • Ya , di abstrak jelas menjelaskan tentang tujuan penelitian
Bagaimana desain penelitian ini dan bagaimana data
dalam penelitian ini dikumpulkan? • Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pengumpulan data dilakukan dengan melakukan eksperimen menggunakan bola polyurethane (Synbone) yang diisi gelatin babi dan dilapisi dengan kulit karet sebagai simulasi cranium manusia. Bola itu dipukul satu hingga tiga kali, untuk menghasilkan pola yang dapat dibedakan. Foto diambil dari seluruh objek dan dari fragmen yang lepas selama proses. Pengukuran fraktur menggunakan sliding callipers atau measuring tape, selain itu ada yang menggunakan pita pengukur. Apakah sampel mewakili populasi yang ada? • Ya. Penelitian ini telah mewakili populasi yang ada. Synbone spheres untuk simulasi cranium manusia. Ballistic gelatin untuk simulasi otak manusia. Meski Model pengganti sering terbukti tidak memadai untuk pengujian eksperimental, karena perbedaan anatomi dengan kepala manusia tidak memungkinkan untuk simulasi realistis. Apakah Variable of interest dari penelitian ini ? • Variable of interest dari penelitian ini adalah trauma benda tumpul kranial dalam kaitannya dengan posisi korban yakni : • Pukulan diterima saat individu berdiri dengan kepala bebas bergerak • Pukulan diterima ketika kepala individu sedang beristirahat terhadap permukaan solid, seperti tanah atau dinding. Apakah jumlah sampel cukup besar untuk mendeteksi adanya korelasi atau perbedaan yang secara statistic signifikan ? • Jumlah sampel yang digunakan cukup sebanyak 14 kali eksperimen, karena sampel yang digunakan bukan sampel hidup, melainkan sampel benda mati dengan tingkat keseragaman yang sama, yakni : • Synbone spheres untuk simulasi cranium manusia • Ballistic gelatin untuk simulasi otak manusia • Weapons senjata berupa Alumunium bat, window opening pole, rolling pin, wooden bat, wooden club Apakah terdapat adanya potensi bias pada penelitian ini ? • Iya, sebab tes-tes ini mencapai hasil variabel, dan masing-masing memiliki kelemahan metodologis yang berbeda. • Model pengganti sering terbukti tidak memadai untuk pengujian eksperimental, karena perbedaan anatomi dengan kepala manusia tidak memungkinkan untuk simulasi realistis. • Model babi digunakan untuk menyelidiki trauma gaya tajam dan trauma gaya tumpul, dengan hasil akhir yang sangat buruk. Ini terutama disebabkan oleh fakta bahwa tengkorak babi jauh lebih fleksibel daripada tengkorak manusia. • Pada saat yang sama kulit dan lemak subkutan sangat tebal. Jahitan tengkorak babi bisa bergerak lebih bebas daripada manusia, yang sering mengakibatkan kerusakan yang tidak berlangsung lama. Apakah terdapat validitas dan reabilitas pengukuran pada penelitian ini? • Tidak, pada penelitian ini hanya dilakukan identifikasi pola fraktur kranial pada dua skenario yang berbeda.
Bagaimana analisis data dilakukan, dan apakah
data terdistribusi normal? • Analisis data dilakukan hanya sebatas mengukur panjang pada fraktur linier dan mengukur luas area terdepresi pada fraktur depresi kemudian dibandingkan antar alat yang digunakan. Normalitas data tidak dianalisis. Apakah hasil dari penelitian ini? • Pada sebagian besar simulasi pukulan ke kepala yang bersandar pada permukaan yang keras, fraktur pertama mengikuti pola linier terlepas dari arah gaya dan/atau permukaan senjata. Sedangkan pukulan kedua menghasilkan fraktur depresi. Pada kasus dimana kepala bergerak bebas, senjata dengan permukaan kontang yang besar menghasilkan fraktur depresi, sementara senjata dengan permukaan kontak yang kecil tidak sampai menyebabkan fraktur sama sekali.