Dalam, hipopion (-), hifema (-) CAMERA OCULI ANTERIOR Sulit dinilai
Coklat, kripta, sinekia (-) IRIS Sulit dinilai
Bulat, Regular, Refleks Cahaya (+) PUPIL Sulit dinilai
Shadow test (-) LENSA sulit dinilai
Tidak diperiksa FUNDUSKOPI Tidak Diperiksa
Dalam batas normal SISTEM KANALIS LAKRIMALIS Sulit dinilai
Diagnosis Klinis
• Retinoblastoma OS
Tatalaksana
Identitas:
• Pasien Anak Laki-laki
• Usia 4 tahun
Retinoblastoma merupakan tumor ganas intraokuler primer yang paling banyak dijumpai pada masa anak-
anak. Retinoblastoma merupakan keganasan yang berasal dari sel retina primitive, sehingga biasanya onset
paling sering terjadi pada anak-anak dibawah usia 4-5 tahun. Insiden penyakit 1:20.000 kelahiran hidup
sekitar 3% dari seluruh kanker pada anak (Ilyas, 2015).
Di negara berkembang angka harapan hidup anak dengan retinoblastoma masih sangat rendah. Retinoblastoma
menjadi penyakit keganasan sebagai penyebab kematian kedua terbanyak. Prevalensi retinoblastoma lebih
banyak pada anak dibawah 5 tahun dan sering pada anak laki-laki (Sitorus, 2017).
Diketahui data umur pada pasien adalah 4 tahun dimana prevalensi tertinggi penyakit retinoblastoma
paling banyak terdapat pada anak. Diketahui juga bahwa jenis kelamin pasien adalah laki-laki, dimana
prevalensi laki-laki yang menderita retinoblastoma lebih tinggi dibandingkan perempuan.
Analisa kasus • Retinoblastoma
Identitas:
• Keluhan utama: Mata kiri menonjol
• Keluhan tambahan: Bola mata yang mengkilat (mata kucing), nyeri, kemerahan.
Retinoblastoma sering terjadi unilateral ataupun bilateral. Anak dengan tumor bilateral cenderung bermanifestasi
lebih cepat dibandingkan kasus unilateral. Gejala utama retinoblastoma adalah adanya leukokoria (manik mata
berwarna putih) yang ditemukan pada sebagian besar kasus (60%). Keluhan lain adalah mata juling, mata merah,
nyeri sampai mata menonjol. Leukokoria merupakan tanda utama yang sering ditemukan tetapi cenderung
diabaikan pada banyak orangtua pasien. Pada tahap awal akan ditemukan lesi putih plakoid pada retina,
sedangkan pada tahap lanjut ditemukan pertumbuhan tumor ke arah luar. Tanda lainberupa strabismus,
heterokromia, rubeosis iridis, ipopion, hifema, buftalmos, selulitis orbita atau proptosis.
Pada anamnesis ditemukan adanya gejala mata kiri yang menonjol yang berarti adanya proptosis dan
pertumbuhan tumor keluar menandakan tumor sudah stadium lanjut. Dari anamnesis keluarga mengakui bahwa
dahulu mata pasien pernah seperti “mata kucing” tetapi keluarga masih mengabaikannya, dapat diambil
kesimpulan temuan adanya Leukokoria. Gejala yang terdapat pada pasien sesuai dengan landasan teori
retinoblastoma.
Analisa kasus • Retinoblastoma
Pemeriksaan Oftalmologis:
• OS : Retinoblastoma, tampak jaringan tumor, palpebral & silia normal, bagian dalam mata sulit dinilai
• OD : Normal
Pada bagian mata kiri pasien, didapatkan massa tumor ke arah luar
dan bagian orbita sulit dinilai. Ditarik kesimpulan bahwa tumor
sudah pada stadium lanjut sehingga gejala khas yang lain sulit
ditemukan. Pada mata kiri tampak adanya proptosis dan jaringan
tumor yang dapat dilihat langsung.
Analisa kasus • Retinoblastoma
Pemeriksaan Oftalmologis:
• OS : Retinoblastoma, tampak jaringan tumor, palpebral & silia normal, bagian dalam mata sulit dinilai
• OD : Normal
Pemeriksaan Oftalmologis:
• OS : Retinoblastoma, tampak jaringan tumor, palpebral & silia normal, bagian dalam mata sulit dinilai
• OD : Normal
Ilyas S. 2015. Buku Ajar Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke-5 Jakarta: Balai Penerbit
FKUI
Sitorus RS. 2017. Buju Ajar Oftalmologi. Edisi Ke-1. Jakarta: Balai Penerbit FKUI