TRANSFUSI DARAH
Disusun oleh :
T.A 2020-2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT,atas segala rahmat dan hidayah-Nya.
Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada jumjungan Nabi Besar Muhammad
SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya di akhrirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya,baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas kelompok dari mata kuliah
Keterampilan Dasar Klinik Kebidanan dengan judul ‘‘TRANSFUSI DARAH’’
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,supaya makalah ini
dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi, serta dapat bermanfaat bagi pembaca
khususnya penulis. Demikian ,dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf sebesar-besarnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………...……...............................
DAFTAR ISI………………………………………………………...……………………..
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang………………………………………………………………………
1.2 Rumusan
Masalah…………………………………………………………………...
1.3
Tujuan……………………………………………………………………………….
BAB II PEMBASAN
A. Transfusi Darah……………………………………………………………………..
a. Definisi Transfusi Darah………………………………………………………..
b. Sejarah Transfuse
Darah………………………………………………………...
c. Dasar-Dasar Pemberian Transfusi Darah……………………………………….
d. Faktor- Faktor penting Dalam pemberian Transfusi
Darah……………………...
e. Jenis-Jenis Transfusi
Darah……………………………………………………..
3.1
Kesimpulan…………………………………………………………………………..
3.2
Saran…………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan umum
Agar mahasiswa dapat memahami dan mengerti tentang teori transfuse darah
Tujuan khusus
a. Memahami definisi transfusi darah
b. Mengetahui sejarah transfuse darah
c. Memahami dan mengetahui dasar-dasar pemberian transfusi darah
d. Untuk engetahui faktor- faktor penting dalam pemberian transfusi darah
e. Mengetahui jenis-jenis transfusi darah
BAB II
PEMBASAN
A. Transfusi Darah
a. Definisi Transfusi Darah
Transfusi darah adalah proses pemindahan atau pemberian darah dari seseorang
(donor) kepada orang lain (resipien). Transfusi bertujuan mengganti darah yang hilang
akibat perdarahan, luka bakar, mengatasi shock dan mempertahankan daya tahan tubuh
terhadap infeksi. Transfusi darah bertujuan memelihara dan mempertahankan kesehatan
donor, memelihara keadaan biologis darah atau komponen – komponennya agar tetap
bermanfaat, memelihara dan mempertahankan volume darah yang normal pada peredaran
darah (stabilitas peredaran darah), mengganti kekurangan komponen seluler atau kimia
darah, meningkatkan oksigenasi jaringan, memperbaiki fungsi hemostatis, tindakan terapi
kasus tertentu.
Tidak semua orang dapat menjadi donor, supaya transfusi tidak membahayakan
donor dan juga melindungi resipien dengan menjamin bahwa darah yang didonorkan
adalah darah yang sehat, maka darah donor harus diseleksi terlebih dahulu seperti: tidak
menderita penyakit HIV, hepatitis B, hepatitis C, dan orang yang tidak beresiko karena
seks bebas (Hutomo, 2011).
Transfusi darah adalah penginjeksian darah dari seseorang (yang disebut donor)
ke dalam sistem peredaran darah seseorang yang lain (yang disebut resipien). Transfusi
darah tidak pernah terjadi kecuali setelah ditemukan adanya sirkulasi darah yang tidak
mentransfusikan darah seekor anjing pada anjing yang lain. Dua tahun kemudian Jean
Baptiste Denis seorang dokter, filsuf dan astronom dari Perancis berusaha melakukan
transfusi darah pertama kali pada manusia. Beliau mentransfusikan darah seekor anak
kambing ke dalam tubuh pasiennya yang berusia 15 tahun. Hasilnya adalah bencana
yaitu kematian anak tersebut dan dia sendiri dikenai tuduhan pembunuhan. Sejak ssat
itu, terjadi stagnasi panjang dalam bidang transfusi darah terapan (Fikih, 2007).
Sekitar 150 tahun kemudian, tepatnya tahun 1818 Dr. James Blundell dari Rumah Sakit
St, Thomas and Guy berhasil melakukan transfusi darah dari manusia ke manusia untuk
pertama kali. Beliau berhasil melakukannya setelah menemukan alat transfusi darah
secara langsung dan mengingatkan bahwa hanya darah manusia yang dapat
ditransfusikan ke manusia. Akan tetapi alat yang diciptakan oleh Dr. Lower itu baru bisa
digunakan secara umum tahun 1901. Tepat pada tahun itu, Karl Landsteiner ilmuwan
dari Wina berhasil menemukan jenis-jenis darah. Menurut temuan ini, jika jenis darah
yang ditransfusikan tidak cocok maka terjadi penggumpalan sel darah merah, yang akan
transfusi yang tepat, jumlah sesuai dengan kebutuhan, pada saat yang tepat dan dengan
cara yang benar, tepat klien dan waspada efek samping yang terjadi. Sehubungan
transfusi darah perlu memahami tentang transfusi darah antara lain berbagai komponen
berbagai komponen darah dalam tubuh serta adanya indikasi transfusi itu sendiri.
1. Kehilangan darah akut, bila 20–30% total volume darah hilang dan perdarahan
3. Syok septik (jika cairan IV tidak mampu mengatasi gangguan sirkulasi darah
1. Sebelum transfusi
Dokter harus menentukan jenis serta jumlah kantong darah yang akan
diberikan. Oleh karena itu klien harus menjalani pemeriksaan laboratorium darah
lengkap terlebih dahulu, untuk mengetahui kadar Hb. Dokter dapat menentukan
secara pasti apakah klien menderita anemia atau tidak berdasarkan keadaan klinis
klien serta pemeriksaan darah, selain itu juga untuk menentukan jenis transfusi.
Misalnya klien dengan kadar trombosit yang sangat rendah jenis transfusi yang
akan dipilih adalah transfusi trombosit. Selain itu klien juga ditimbang berat
badannya karena menentukan jumlah darah yang akan diberikan. Dokter juga
perlu menetapkan target kadar Hb yang ingin dicapai setelah transfusi. Hal
tersebut disebabkan karena selisih antara target kadar Hb dengan Hb sebelum
ditransfusi berbanding lurus dengan jumlah darah yang akan ditransfusi.
2. Selama transfusi
Dalam pemberiannya transfusi harus diberikan secara bertahap, sedikit
demi sedikit, karena dapat menyebabkan gagal jantung akibat beban kerja jantung
yang bertambah secara mendadak.
Packed Red Cell (PRC) adalah suatu konsentrat eritrosit yang berasal dari sentrifugasi
whole blood, disimpan selama 42 hari dalam larutan tambahan sebanyak 100 ml yang
berisi salin, adenin, glukosa, dengan atau tanpa manitol untuk mengurangi hemolisis
C. Trombosit
Trombosit dibuat dari konsentrat whole blood (buffy coat), dan diberikan pada pasien
kondisi spesifik untuk menjamin penyembuhan dan fungsi optimal setelah transfusi.
Umur dan fungsi trombosit optimal pada penyimpanan di suhu ruangan 20-24oC
(Cahyadi, 2011).
Fresh Frozen Plasma (FFP) adalah plasma segar yang dibekukan dalam waktu 8 jam
dan disimpan pada suhu minimal -20°C dapat bertahan 1 tahun, yang berisi semua
faktor koagulasi kecuali trombosit. FFP diberikan untuk mengatasi kekurangan faktor
III. FFP berisi plasma, semua faktor pembekuan stabil dan labil, komplemen dari
protein plasma. Volume sekitar 200 sampai 250 ml. Setiap unit FFP biasanya dapat
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Transfusi darah adalah proses pemindahan atau pemberian darah dari
seseorang (donor) kepada orang lain (resipien). Transfusi bertujuan mengganti
darah yang hilang akibat perdarahan, luka bakar, mengatasi shock dan
mempertahankan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
3.2 Saran
Apabila ada kesalahan dalam penulisan atau penjelasan makalah ini kami
mohon maaf dan mohonn saran dari ibu apabila ada kekurangan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
https://rs-soewandhi.surabaya.go.id/transfusi-darah-manfaat-dan-resikonya-untuk-pasien/
https://kumparan.com/lampu-edison/sejarah-dan-perkembangan-transfusi-darah-
1t2oSW1BZ1a https://kumparan.com/lampu-edison/sejarah-dan-perkembangan-transfusi-
darah-1t2oSW1BZ1a