BERENCANA
KELOMPOK I
KELAS : A
LATAR BELAKANG
Phase 1
Phase 2
PROMOSI KESEHATAN
KELUARGA BERENCANA UNTUK
Phase 3 PUS
Phase 4
Phase 5
Angka pengangguran terbuka di
Indonesia masih mencapai 8,12
juta jiwa
pada September 2011 angka
kemiskinan di indonesia mencapai
29,89 juta orang (12,36 persen)
• Pasangan usia subur yang ingin menjarangkan
dan membatasi jumlah anak tidak
menggunakan alat kontrasepsi karena alasan
kesalahan dalam pemakaian alat kontrasepsi
yang berakibat terjadinya gangguan kesehatan
dan larangan dari suami
Predispossing factor
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
Program KB dan manfaatnya
Enabling factor
Petugas kesehatan sebagai informasi belum
memberikan informasi secara maksimal tentang
manfaat KB
Reinforcing factor
Kurangnya pemanfaatan fasilitas pelayanan
kesehatan
kebijakan dalam hal distribusi
tenaga kesehatan masih belum
memadai dimana tenaga
dokter dan bidan yang
ditempatkan di areal pedesaan
belum memenuhi kebutuhan
masyarakat
wanita harus menentukan pilihan
kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena
terbatasnya jumlah metode yang tersedia
tetapi juga karena metode-metode
tertentu mungkin tidak dapat diterima
sehubungan dengan kebijakan nasional KB,
kesehatan individual dan seksualitas
wanita atau biaya untuk memperoleh
kontrasepsi (Depkes RI, 1998).
• Masih rendahnya pengetahuan
RUMUSAN PUS tentang manfaat KB
MASALAH
• Kesehatan merupakan totalitas
DAN TOPIK dari faktor lingkungan, perilaku,
pelayanan kesehatan, dan faktor
keturunan yang saling
mempengaruhi satu sama lain.
Lanjut.. Masalah Dan Topik
Pendidikan
kesehatan dengan
menggunakan
pendekatan
bimbingan
konseling.
Media yang digunakan :
Indikator proses
promkes
1. Ada/tidaknya komitmen dari seluruh
pihak yang terlibat untuk melaksanakan
kegiatan tersebut (kader/petugas
kesehatan/toga/toma ,)
2. Apa metode yang digunakan sudah
efektif untuk mendukung kegiatan
tersebut
3. Apa media yang digunakan sudah tepat
untuk kegiatan promosi kesehatan
(mudah dimengerti/dipahami)
Indikator dampak (impact)
1. Meningkatnya PUS yang
menggunakan alat kontrasepsi
(cakupan akseptor KB meningkat).
2. Meningkatnya pengetahuan PUS dan
keluarga tentang pentingnya berKB,
cara kerja/efektifitas dan kelebihan
serta kekurangan masing-masing
jenis/metode kontrasepsi.
3. PUS mampu menentukan pilihan
kontrasepsi secara tepat.
Terciptanya
keluarga yang
berkualitas