TRANSFUSI DARAH
Oleh:
M Rifi Walaleka – H1AP19009
Wahyudi Permana Darlis – H1AP19019
Sebagian besar komponen tubuh manusia terdiri dari cairan. Total cairan dalam tubuh
manusia adalah 60% dari berat badan manusia. Cairan ini dibagi menjadi dua kompartemen
besar, yaitu kompartemen intrasel dan kompartemen ekstrasel. Kompartemen ekstrasel
menempati hampir sepertiga bagian dari cairan tubuh (20%), dan cairan intrasel 40% dari total
cairan tubuh. Darah merupakan bagian dari cairan intravaskular dan merupakan 5% bagian dari
cairan ekstrasel, karena 15% bagian lain adalah cairan interstitial .
Darah dalam tubuh manusia memiliki total volum
sekitar 5% dari berat badan manusia dewasa , pada
beberapa literatur yang berbeda ada yang menyebutkan
7-8% dari total berat badan. Teori yang memperkirakan
total volume darah dalam tubuh manusia, dapat
memudahkan untuk menentukan perkiraan total volume
darah.
Darah secara teknis adalah cairan yang berada di dalam vaskular yang beredar di
seluruh bagian tubuh karena dipompa oleh organ jantung. Darah secara dasar terdiri
dari cairan dan jaringan. Darah merupakan sebuah jaringan karena terdiri dari
berbagai macam sel darah yang memiliki fungsi yang beragam untuk setiap sel yang
berbeda. Darah merupakan cairan karena mengandung plasma, tempat dimana sel-
sel darah terbenam dan mengalir dalam pembuluh darah.
(Sumber : Physiology Netter,Elsevier )
Komponen Darah dan Sub-komponen Jenis dan Presentasinya Tempat Produksi utama
Presentasinya dari Darah dan
Persentasinya
Plasma Air (92%) Cairan Hasil absorbs dari traktur dan hasil metabolisme
(46-63%) Protein Plasma (7%) Albumin (54-60%) Hepar
Globulin (35-38%) α globulin (hepar)
β globulin (hepar)
γ globulin (pembentuk
imunoglobulin) oleh sel plasma
Fibrinogen (4-7%) Liver
Protein untuk Horman dan Enzim Dari berbagai organ
system regulasi
tubuh <1%
Komponen larut Makro dan Absorbsi dari traktus GI,pertukaran gas di system
mikronutrisi, gas, dan respirasi, produk dari sel
lainya <1%
metabolit
Formed Element Eritrosit (99%) Red Bone Marrow
(37-54%) Leukosit < 1% Granulosit : Red Bone Marrow
Neutrophil,
Eosinophil, Basophil
Agranulosit : Limfosit, Limfosit :
Monosit Red Bone Marrow dan jaringan Limfatik
Monosit : Red Bone Marrow
Platelet <1% Megakariosit
Perempuan : 2 bulan
Perempuan : 4 kali penyumbangan
per tahun
Laki-Laki : 2 bulan
Laki-Laki 6 kali penyumbangan per
tahun
Beberapa kondisi medis pendonor
yang tidak dapat melakukan donor
darah
Diabetes
HIV
Kanker
Pengguna narkoba
Reaksi transfusi adalah suatu komplikasi dari transfusi darah yang berupa
respon imun terhadap sel darah transfusi atau komponen lain yang
ditransfusikan secara langsung atau dapat juga berupa respon non imun.
Reaksi
cepat
Reaksi
reaksi alergi dan reaksi anafilaktik lambat
03 kontaminasi bakteri
04 gangguan metabolik
Berdasarkan keluhan dan tanda, reaksi transfusi dapat dikelompokkan
menjadi 3 kategori, yaitu :
Penanganan reaksi transfusi ringan
2. Berikan antihistamin
intramuscular (IM)
Penanganan reaksi transfusi sedang
1. Hentikan transfusi. Ganti dengan 3. Jaga saluran nafas dan berikan oksigen dengan
cairan infus NaCl 0,9% untuk menjaga tekanan tinggi menggunakan sungkup
pembuluh darah tetap terbuka.
6. Berikan diuretik IV. 8. Periksa urin segar untuk melihat tanda terjadinya
hemoglobinuria
11. Periksa apakah terjadi perdarahan di 13. Jika output urin menurun atau terdapat tanda
tempat pemasangan blood set atau terjadinya gagal ginjal akut, hitung keseimbangan cairan,
pada luka di tempat lain. Jika terdapat pertimbangkan pemberian Furosemide, jika ada,
bukti terjadinya DIC, berikan TC dan pertimbangkan pemberian infus dopamin, rujuk kepada
AHF atau FFP dokter spesialis yang sesuai seperti pada kasus pasien
yang memerlukan dialisis
.
Reaksi hemolitik akut terjadi dalam waktu
24 jam dari transfusi
W T
Mediator vasomotor disini yaitu histamin,
serotonin dan sitokin
Demam ini timbul akibat komplemen Umumnya demam pada reaksi transfusi
dan lisisnya sebagian sel dengan ini ringan dan hilang dengan sendirinya.
melepaskan pirogen endogen dan Tatalaksana yang diberika berupa
kemudian merangsang sintesis menghentikan atau menurunkan
prostaglandin dan pelepasan serotonin kecepatan transfusi dan dapat diberikan
dalam hipotalamus antipiretik
Kerusakan Paru akut akibat Transfusi
(Transfusion-Related Acute Lung Injury)
3. Reaksi transfusi darah mulai dari ringan hingga berat atau mengancam nyawa