KELOMPOK II:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha kuasa, oleh
karena berkat dan pertolongan-Nya kami dapat menyelesaikan laporan tutorial ini
dengan baik dan tepat waktu.
Laporan ini adalah laporan hasil kerja Problem Based Learning (PBL) skenario
1 pada blok sistem kardiorespirasi yang fokus pada permasalahan yang diberikan
dalam skenario tersebut.
Dalam pembuatan laporan ini, ada banyak pihak yang telah membantu kami
sehingga laporan ini dapat selesai dengan baik oleh karena itu, kami mengucapkan
terima kasih. Secara khusus kami sampaikan terima kasih kepada dr. Maryolin
Bonay yang telah menuntun kami saat melakukan Problem Based Learning sebagai
tutor, serta memberikan masukan dalam penulisan laporan ini, terima kasih juga
kami sampaikan kepada rekan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Cenderawasih Angkatan 2018, serta pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per
satu yang telah memberikan kami support dalam penulisan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca serta menambah
wawasan kepada pembaca yang berkaitan dengan pembahasan dalam laporan ini
namun kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
kekurangan baik dari segi penulisan maupun penyajian isi dari laporan ini sendiri.
Oleh karena itu, kami memohon kritik dan saran kepada pembaca sebagai masukan
kepada kami untuk menjadi tolak ukur kami pada penulisan laporan selanjutnya.
Kelompok II
gambar 1 Tulang paha, Femur, sisi kanan; dilihat dari ventral dan Tulang paha,
Femur, sisi kanan; dilihat dari dorsal ...................................................................... 8
gambar 2 Vaskularisasi Femur ................................................................................ 9
gambar 3 Arteri Besar ........................................................................................... 11
gambar 4 Vaskularisasi ......................................................................................... 13
gambar 5 Penyebab Syok Sirkulasi ....................................................................... 14
gambar 6 Konsekuensi dan Kompensasi .............................................................. 16
gambar 7 Kategori Pasien ..................................................................................... 23
SKENARIO ............................................................................................................ 1
Akibat perkelahian, Tn. Beno mengalami luka robek di daerah paha kiri sebelah
dalam yang mengeluarkan banyak darah. Tn. Beno terlihat sangat cemas,
berkeringat dingin, dan badannya lemas. Kulitnya pucat dan dingin. Orang-orang
yang melihat kejadian tersebut segera mengantar Tn. Beno ke puskesmas terdekat.
Saat dilakukan pemeriksaan tanda vital: frekuensi nadi 120x/menit, teraba lemah
dan tekanan darah 90/60 mmHg. Karena peralatan yang terbatas, perawat yang
bertugas segera membalut luka Tn. Beno dengan perban namun darah yang keluar
merembes. Setelah diinfus dengan cairan Dextrose 5%, ia langsung dikirim ke
rumah sakit terdekat yang berjarak 2 jam
Sampai di rumah sakit, Tn. Beno sudah tidak sadar dan terlihat sesak napas. Saat
diperiksa oleh dokter: frekuensi napas 32x/menit (cepat dan dalam), frekuensi nadi:
130x/menit, tekanan darah 80/50 mmHg, GCS 9. Pada luka di paha tampak darah
yang masih merembes dan tampak banyak stosel. Dokter menyatakan bahwa Tn.
Beno mengalami asidosis.
1. Cairan Dextrose
Dextrose adalah obat dengan fungsi untuk menyediakan cairan yang
membawa gula ke dalam tubuh saat Anda tidak dapat meminum cairan yang
cukup atau saat cairan tambahan dibutuhan.
2. Stosel
Stosel adalah bekuan darah atau gumpalan darah.
3. Asidosis
Asidosis adalah kondisi yang terjadi ketika kadar asam di dalam tubuh
cukup tinggi. Normal pH darah arteri adalah 7.45, dan pH darah vena adalah
7.35, untuk pH darah rerata 7.4.Terjadi asidosis jika pH darah turun di
bawah 7.35.
4. GCS
Skala Koma Glasgow adalah skala neurologi yang dapat digunakan untuk
menilai tingkat kesadaran. Skala ini umumnya digunakan untuk menilai
kesadaran setelah cedera kepala. Ada tiga komponen yang dinilai dalam
skala ini yaitu mata, verbal, dan motorik.
MENDEFINISIKAN MASALAH
4. Tata laksana yang dilakukan oleh perawat kurang tepat. Seharusnya perawat
membaluti luka Tn.Beno dengan beberapa kali lilitan dari perban.
7. –
9. –
10. Gejala dari asidosis, mual, muntah, nafas cepat, lemah dan juga lesuh.
11. Jawabannya ada. Karena cairan yang digunakan dan darah yang keluar
semakin banyak akan mengakibatkan penurunan kesadaran. Penurunan
kesadaran selama dalam perjalanan karena darah yang keluar begitu banyak
sehingga oksigen yang masuk ke dalam tubuh tidak tercukupi.
SKENARIO
LUKA ROBEK DI
FEMUR
BAGIAN
TERKECIL ARTERI
FEMORALIS
BELAJAR MANDIRI
gambar 1 Tulang paha, Femur, sisi kanan; dilihat dari ventral dan Tulang paha, Femur, sisi kanan; dilihat
dari dorsal
Area intertrochanter dari femur adalah bagian distal dari collum femur
dan proksimal dari batang femur. Area ini terletak di antara trochanter mayor dan
trochanter minor. Caput femoris dan collum femoris membentuk sudut terhadap
Aorta yang keluar keluar dari ventrikel kiri jantung sebagai aorta
ascendens. Kemudian, aorta ascendens mengalami percabangan yaitu arcus
aorta sebelum melanjutkan diri sebagai aorta descendens. Peredaran darah
ekstremitas bawah disuplai oleh arteri femoralis, yang merupakan
kelanjutan dari arteri iliaka eksterna (suatu cabang arteri iliaka communis,
cabang terminal dari aorta abdominalis). Selanjutnya arteri femoralis
memiliki cabang yaitu arteri profunda femoris, sedangkan arteri femoralis
sendiri tetap berlanjut menjadi arteri poplitea. Arteri profunda femoris
sendiri memiliki empat cabang arteri perfontrantes. Selain itu juga terdapat
artei circumflexa femoris lateral dan arteri circumflexa femoris medial yang
merupakan percabangan dari arteri profunda femoris. Arteri poplitea akan
Arcus vena dorsalis yang berada di daerah dorsum pedis akan naik
melalui vena saphena magna di bagian anterior medial tungkai bawah. Vena
saphena magna tersebut akan bermuara di vena femoralis. Sedangkan vena
saphena parva yang berasal dari bagian posterior tungkai bawah akan
bermuara pada vena poplitea dan berakhir di vena femoralis. Vena tibialis
anterior dan vena tibialis posterior juga bermuara pada vena poplitea. Dari
vena femoralis, akan berlanjut ke vena iliaca externa lalu menuju vena iliaca
communis dan selanjutnya vena cava inferior. Selain itu terdapat juga vena
glutea superior, vena glutea inferior dan vena pudenda interna di daerah
gluteus, yang bermuara ke vena iliaca interna.
C. Syok Reversibel
D. Asidosis Metabolik
Asidosis metabolik disebabkan oleh penurunan HCO3-
cairan ekstraselular istilah asidosis metabolik adalah semua tipe
asidosis selain asidosis yang disebabkan oleh kelebihan CO2 dalam
cairan tubuh. Asidosis metabolik dapat disebabkan oleh beberapa
penyebab umum: (1) kegagalan ginjal untuk mengekskresikan asam
metabolik yang normalnya dibentuk dalam tubuh, (2) pembentukan
asam metabolik yang berlebihan dalain tubuh, (3) penambahan asam
metabolik ke dalam tubuh melalui makanan atau pemberian asam,
dan (4) kehilangan basa dan cairan tubuh, yang memiliki efek yang
sama seperti penambahan asam ke dalam cairan tubuh.
2. Periksa apakah ada luka benda asing atau tulang yang menonjol.
Jika ada, jangan sentuh luka; gunakanlah bantalan pengikat.
Diagnosis:
Jika adanya cedera pada kepala atau leher saat akana dinaikan menuju
ambulan berulah penyangga khusus terlebih dahulu.
Field Care:
Asidosis Metabolik:
Frank H. Netter, M., 2006. Atlas Anatomi Manusia. 3rd penyunt. Jakarta: ELSEVIER.
Johannes W. Rohen, C. Y. & E, L.-D., 2012. Atlas Anatomi Manusia. Jakarta: EGC -
Penerbit Buku Kedokteran.