- Hasil penelitian 12 sebanyak 3400 kuesioner yang disebar, 3077 kuesioner yang
dikembalikan dengan valid, dengan tingkat efektifitas 90.5%. Tingkat
identifikasi pasien yang benar, kebersihan tangan, evaluasi pasien,
waktu pencampuran tabung, posisi pembuangan jarum, dan pelabelan
tabung lebih besar dari 90%. Namun, tingkat urutan penarikan yang
benar (15.5%), definisi inversi (22.5%), waktu pelepasan tourniquet
(18.5%) dan waktu mengganti tabung (28.5%) memiliki hasil relative
rendah. Analisa regresi logistic biner menunjukan bahwa tingkat benar
dari pertanyaan berhubungan dengan distribusi daerah rumah sakit
(p<0.001)..
- Kesimpulan : 13 P (Problem)
PICO Pengambilan sampel darah vena merupakan prosedur penting yang
mempengaruhi hasil laboratorium, prosedur ini terdiri dari beberapa
langkah terpisah termasuk persiapan pasien dan penanganan specimen
yang setiap langkahnya rentan akan kesalahan.Karena hasil
laboratorium adalah dasar 60-80% keputusan medis maka setiap
kesalahan dalam proses keluarnya dapat menyebabkan hal yang serius.
Peneliatian melaporkan bahwa 65% kesalahan laboratorium terjadi
pada fase pra analitik. Kualitas specimen darah vena yang di
kumpulkan pada fase pra analitik memiliki hubungan erat dengan
pengetahuan tentang proses keluarnya darah. Dengan demikian maka
pengetahuan proses pengambilan sampel darah bisa menjadi langkah
pertama dalam kriteria yang spesifik dan meningkatkan kualitas
sampel darah.
I (Intervention)
Penelitian merupakan survey multisentris cross sectional yang
dilakukan oleh empat perawat peneliti pada perawat dari 13 Rumah
Sakit dari 4 daerah wilayah di cina. Perawat peniliti telah di latih
mengenai tujuan penelitian, pengambilan sampel, dan cara
penyampaian pengisian dan pengembalian kuesioner. Kuesioner di
sampaikan secara tatap muka dengan data perawat secara anonym serta
pengembalian kuesioner di waktu yang sama. Kuesioner berisi tentang
data demografis perawat dan pertanyaan professional berupa
pengetahuan tentang fase pra pengambilan sampel darah, fase
pengambilan sampel darah dan fase pasca pengambilan sampel darah
yang berdasarkan pada pedoman H3-A6 institut standar klinik dan
laboratorium (CLSI)
C (Comparation)
Tingkat pengetahuan tentang proses pengambilan sampel darah sangat
berpengaruh pada pengumpulan spesimen yang berkualitas pada
permintaan pemeriksaan laboratorium. Penting bagi setiap perawat
untuk mengingat apa saja faktor yang mempengaruhi pada setiap fase
pengambilan sampel darah.sehingga tidak mendapatkan hasil
laboratorium yang salah bagi pasien. Proses pengeluaran darah harus
dilakukan sesuai dengan pedoman yang berstandar agak mencapai
kesepakatan dan kesepahaman antara perawat sehingga dapat
meningkatkan pelayanan pada pasien.
O (Outcome)
sebanyak 3400 kuesioner yang disebar, 3077 kuesioner yang
dikembalikan dengan valid, dengan tingkat efektifitas 90.5%. Tingkat
identifikasi pasien yang benar, kebersihan tangan, evaluasi pasien,
waktu pencampuran tabung, posisi pembuangan jarum, dan pelabelan
tabung lebih besar dari 90%. Namun, tingkat urutan penarikan yang
benar (15.5%), definisi inversi (22.5%), waktu pelepasan tourniquet
(18.5%) dan waktu mengganti tabung (28.5%) memiliki hasil relative
rendah. Analisa regresi logistic biner menunjukan bahwa tingkat benar
dari pertanyaan berhubungan dengan distribusi daerah rumah sakit
(p<0.001)..
T (Time)
Penelitian Ini Di Lakukan Pada November - Desember 2015 , Dan di
Publikasikan Pada Tanggal 8 Okotober 2017
DAFTAR PUSTAKA