Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS JURNAL

NURSES KNOWLEDGE ON PHLEBOTOMY IN TERTIARY HOSPITALS IN


CHINA : A CROSS SECTIONAL MULTICENTRIC SURVEY

SARTIKA SIGAR, S.Kep.

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
MANADO
2021
Section/Topik No Checklist Item
TITLE
Title 1  Nurses’ knowledge on phlebotomy in tertiary hospital in china : a
cross-sectional multicentric survey
Judul  Pengetahuan perawat tentang proses mengeluarkan darah di rumah
sakit tersier di Cina: survey multisentris cross-sectional

Penulis  Qian Cai, Yunxian Zhou, Dangan Yang


Di Publikasikan  The journal of Croation Society of Medical Biochemistry and
Laboratory Medicine
ABSTRACT
Structured summary 2
Latar belakang : Pengetahuan tentang proses pengambilan sampel
darah terutama faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas sampel
Ringkasan darah sangat Penting diketahui perawat .Tujuan: Untuk menilai
terstruktur
pengetahuan perawat secara keseluruhan tentang proses pengambilan
darah untuk memberikan referensi perbaikan pengambilan sampel
darah. Metode : survey dilakukan pada perawat di 4 daerah bagian dan
13 Rumah Sakit di Cina. Kuesioner berisi pertanyaan tentang
pengetahuan pengambilan sampel darah berdasarkan Pedoman
Clinical and Laboratory Standards Institute (CLSI) H3-A6 yang di
sesuaikan dengan situasi di Cina. Untuk menganalisa pengetahuan dan
factor- factor yang mempengaruhi pengambilan sampel darah di
gunakan analisa regresi logistic biner dan analisa deskriptif. Hasil :
sebanyak 3400 kuesioner yang disebar, 3077 kuesioner yang
dikembalikan dengan valid, dengan tingkat efektifitas 90.5%. Tingkat
identifikasi pasien yang benar, kebersihan tangan, evaluasi pasien,
waktu pencampuran tabung, posisi pembuangan jarum, dan pelabelan
tabung lebih besar dari 90%. Namun, tingkat urutan penarikan yang
benar (15.5%), definisi inversi (22.5%), waktu pelepasan tourniquet
(18.5%) dan waktu mengganti tabung (28.5%) memiliki hasil relative
rendah. Analisa regresi logistic biner menunjukan bahwa tingkat benar
dari pertanyaan berhubungan dengan distribusi daerah rumah sakit
(p<0.001). Kesimpulan : Tingkat pengetahuan tentang proses
pengambilan sampel darah di antara perawat di Cina ditemukan tidak
memuaskan di beberapa daerah. Program pendidikan tentang proses
pengambilan sampel darah harus dikembangkan untuk perawat di cina
guna meningkatakan konsistensi di antara berbagai wilayah serta
meningkatkan tingkat pengetahuan perawat tentang proses
pengambilan sampel darah.
INTRODUCTION / PENGANTAR
Rationale / Alasan 3 Pengambilan sampel darah vena adalah prosedur penting yang
mempengaruhi hasil laboratorium,yang merupakan dasar 60- 80 %
keputusan medis.Olehe karena itu setiap kesalahan dalam proses
pengambilan sampel darah dapat menyebabkan hal yang serius.
Objectives / Tujuan 4 Object
Pengambilan sampel Perawat di lakukan pada 13 Rumah Sakit tersier
Grade A dari 4 wilayah ekonomi Cina. Masing-masing dari tiap 13
Rumah sakit memiliki sedikitnya empat departemen terpilih(termasuk
bangsal medis dan bangsal bedah ), yang akan mengundang seluruh
perawat yang telah teregistrasi untuk ikut berkontribusi. Pengecualian
di peroleh untuk perawat yang memegang admisintrasi dan tidak
bertanggung jawab secara langsung pada perawatan pasien.
METHODS AND RESULTS / Metode Dan Hasil
- Protocol and 5 Pengambilan sampel darah vena yang tepat dan sesuai akan
registration / berpengaruh pada hasil laboratorium yang merupakan 60-80 %
Protokol Dan menentukan hasil diagnostic.
Registrasi Prosedur pengambilan sampel darah vena
Fase pra pengambilan sampel:
1. cuci tangan
2. identifikasi pasien dengan nama lengkap pasien dan gelang identitas
pasien
3. konfirmasi pada pasien dan penanggung jawab tentang pengambilan
sampel darah
4. verifikasi kembali permintaan pengambilan sampel darah pasien
5. evaluasi pasien apakah ada riwayat phobia terhadap jarum
6.evaluasi kembali alat yang akan di gunakan pada proses pengambilan
sampel darah (tgl. Kadaluarsa alat, kecacatan alat) dan gunakan
sarung tangan
Fase pengambilan Sampel darah
7. Pilih pembuluh darah yang akan dilakukau pungsi vena ( medial
cubital vein / median vein)
8. letakkan torniket 7.5 – 10 cm di atas posisi vena yang akan di pungsi
9.desinfeksi daerah yang akan di lakukan vena pungsi dengan diameter
≥ 5 cm dari titik insersi jarum
10. lakukan insersi jarum dengan sudut insersi ≤ 30˚
11. keluarkan sampel darah sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan
laboratorium
12. lepas torniket segera setelah darah mengalir ke tabung atw
disposable
13. campurkan sampel darah dengan tabung setelah sampel masuk ke
tabung dengan cara inversi (membalik) ke atas dan kebawah
sebanyak satu kali
14. tarik jarum dari titik pungsi kemudian berikan tekanan pada titik
tersebut

- Eligibilty criteria 6 www.ncbi.nlm.nih.gov


/Kriteria
Kelayakan
- Information 7  Qian Cai, Yunxian Zhou, Dangan Yang. 2018. Nurses’ knowledge
sources / Sumber on phlebotomy in tertiary hospital in china : a cross-sectional
Informasi multicentric survey. The journal of Croation Society of Medical
Biochemistry and Laboratory Medicine. 01-13. DOI
10.11613/BM.2018.010703

- Search / Cari 8 Pre-analytical phase, venous blood sampling, knowledge, nurse,


phlebotomy
- Study selection / 9 Keperawatan Dasar Profesi
Seleksi Studi

- Data collection 10 Pengumpulan Data


proccess / Proses 1. Data demografis yang di kumpulkan pada Perawat termasuk umur,
Pengumpulan Tingkat Pendidikan, jabatan professional, wilayah Rumah Sakit,
Data dan Departemen tempat perawat bekerja

2. Kuesioner berisi pertanyaan tentang pengetahuan pada fase pre


pengambilan sampel, fase pengambilan sampel dan fase pasca
pengambilan sampel dalam bentuk Pertanyaan pilihan tunggal,
pertanyaan pilihan ganda, dan pengisian.
- Data items / Item 11 Karakteristik Peserta
Data - Umur: ≤ 25 tahun 74 responden, 26 – 35 tahun 1812 responden,
36 – 45 tahun 322 responden, ≥ 46 tahun 83 respoden, tidak
memeberi data usia sebanyak 116 respoden
- Tingkat pendidikan : gelar associate atau kurang 1092 responden,
sarjana atau lebih 1918 responden, tidak memberi data tingkat
pendidikan sebanyak 67 responden
- Jabatan professional : staf perawat 1045 responden, Perawat
senior 1418 responden, Kepala perawat atau di atasnya 495
responden, tidak memberi data jabatan professional 119 responden.
- Departemen : bangsal medis 1427 responden, bangsal bedah 990
responden, bangsal kebidanan dan ginekologi 165 responden,
Rawat jalan dan Rawat darurat 280 responden, departemen lainnya
126 responden, tidak memberi data departemen 89 responden.

Pengetahuan tentang Fase pra pengambilan sampel:


- Hampir semua Perawat yang di investigasi menyadari bahwa
pasien harus di konfirmasi sebelum di ambil sampel darah.
- Hanya 69.7% Perawat yang mengetahui pengidentifikasi yang
harus di gunakan dalam mengidentifikasi pasien
- 58.8% perawat mengetahui prosedur yang benar dalam
mengidentifikasi kesadaran pasien.
- Kebersihan tangan dan evaluasi pasien dilakukan 95% perawat

Pengetahuan tentang Fase mengambilan sampel:


- Tingkat benar pada pemilihan pembuluh vena untuk di pungsi,
diameter desinfeksi, waktu dan persetujuan yang tepat dalam
pencampuran tabung relative tinggi yaitu lebih dari 85%
- Waktu pemasangan torniket yang tepat 78,1% namun masih rendah
dalam aplikasi waktu pelepasan torniket yaitu 18.5% serta lokasi
pemasangan torniket sebesar 29.6%
- Tingkat benar dalam pelepasan torniket ada hubungan dengan
wilayah daerah Rumah sakit berada.(P < 0.001). di bandingkan
darah timur dan aedrah tengah memiliki tingkat benar tertinggi
( rasio odds, OR =0.68, 95% CI 0.51 – 0.92), di ikuti daerah timur
laut (OR=0.69, 95% CI 0.53 – 0.91), sedangakan daerah barat
memiliki kebenaran terendah (OR= 1.32, 95% CI 1.02-171)
- Dua pertiga perawat mengetahui bahwa sarung tangan harus
dipakai selama proses mengeluarkan Darah namun hanya sepertiga
perawat yang mengetahui kapan waktu yang tepat dalam
menggunakan sarung tangan.
- Hanya 15.5% perawat yang tau urutan gambar yang benar dalam
pengambilan sampel multi tabung.
- Tingkat benar dalam waktu yang tepat dalam penggantian tabung
dalam pengambilan sampel darah dengan multi tabung adalah
28.5%
- Tingkat benar dalam definisi satu kali balik hanya 22.5%

- Hasil penelitian 12 sebanyak 3400 kuesioner yang disebar, 3077 kuesioner yang
dikembalikan dengan valid, dengan tingkat efektifitas 90.5%. Tingkat
identifikasi pasien yang benar, kebersihan tangan, evaluasi pasien,
waktu pencampuran tabung, posisi pembuangan jarum, dan pelabelan
tabung lebih besar dari 90%. Namun, tingkat urutan penarikan yang
benar (15.5%), definisi inversi (22.5%), waktu pelepasan tourniquet
(18.5%) dan waktu mengganti tabung (28.5%) memiliki hasil relative
rendah. Analisa regresi logistic biner menunjukan bahwa tingkat benar
dari pertanyaan berhubungan dengan distribusi daerah rumah sakit
(p<0.001)..

- Kesimpulan : 13 P (Problem)
PICO Pengambilan sampel darah vena merupakan prosedur penting yang
mempengaruhi hasil laboratorium, prosedur ini terdiri dari beberapa
langkah terpisah termasuk persiapan pasien dan penanganan specimen
yang setiap langkahnya rentan akan kesalahan.Karena hasil
laboratorium adalah dasar 60-80% keputusan medis maka setiap
kesalahan dalam proses keluarnya dapat menyebabkan hal yang serius.
Peneliatian melaporkan bahwa 65% kesalahan laboratorium terjadi
pada fase pra analitik. Kualitas specimen darah vena yang di
kumpulkan pada fase pra analitik memiliki hubungan erat dengan
pengetahuan tentang proses keluarnya darah. Dengan demikian maka
pengetahuan proses pengambilan sampel darah bisa menjadi langkah
pertama dalam kriteria yang spesifik dan meningkatkan kualitas
sampel darah.

I (Intervention)
Penelitian merupakan survey multisentris cross sectional yang
dilakukan oleh empat perawat peneliti pada perawat dari 13 Rumah
Sakit dari 4 daerah wilayah di cina. Perawat peniliti telah di latih
mengenai tujuan penelitian, pengambilan sampel, dan cara
penyampaian pengisian dan pengembalian kuesioner. Kuesioner di
sampaikan secara tatap muka dengan data perawat secara anonym serta
pengembalian kuesioner di waktu yang sama. Kuesioner berisi tentang
data demografis perawat dan pertanyaan professional berupa
pengetahuan tentang fase pra pengambilan sampel darah, fase
pengambilan sampel darah dan fase pasca pengambilan sampel darah
yang berdasarkan pada pedoman H3-A6 institut standar klinik dan
laboratorium (CLSI)

C (Comparation)
Tingkat pengetahuan tentang proses pengambilan sampel darah sangat
berpengaruh pada pengumpulan spesimen yang berkualitas pada
permintaan pemeriksaan laboratorium. Penting bagi setiap perawat
untuk mengingat apa saja faktor yang mempengaruhi pada setiap fase
pengambilan sampel darah.sehingga tidak mendapatkan hasil
laboratorium yang salah bagi pasien. Proses pengeluaran darah harus
dilakukan sesuai dengan pedoman yang berstandar agak mencapai
kesepakatan dan kesepahaman antara perawat sehingga dapat
meningkatkan pelayanan pada pasien.

O (Outcome)
sebanyak 3400 kuesioner yang disebar, 3077 kuesioner yang
dikembalikan dengan valid, dengan tingkat efektifitas 90.5%. Tingkat
identifikasi pasien yang benar, kebersihan tangan, evaluasi pasien,
waktu pencampuran tabung, posisi pembuangan jarum, dan pelabelan
tabung lebih besar dari 90%. Namun, tingkat urutan penarikan yang
benar (15.5%), definisi inversi (22.5%), waktu pelepasan tourniquet
(18.5%) dan waktu mengganti tabung (28.5%) memiliki hasil relative
rendah. Analisa regresi logistic biner menunjukan bahwa tingkat benar
dari pertanyaan berhubungan dengan distribusi daerah rumah sakit
(p<0.001)..

T (Time)
Penelitian Ini Di Lakukan Pada November - Desember 2015 , Dan di
Publikasikan Pada Tanggal 8 Okotober 2017

- Analisa SWOT 14 S (Strength)


- Pengetahuan tentang proses pengambilan sampel darah vena sangat
penting untuk di pahami oleh perawat agar memperoleh spesimen
yang berkualitas sesuai pemintaan pemeriksaan laboratorium
- Diketahuinya faktor-faktor pada fase pengambilan sampel darah
yang mempengaruhi perubahan konsistensi sel darah akan
meminimalisir tingkat kesalahan hasil laboratorium
- Peningkatan pengetahuan perawat tentang proses pengambilan
sampel darah akan meningkatkan efiensi diagnostic pasien
sehingga dapat meningkatkan pelayanan bagi pasien.
W (Weakness)
- Pada jurnal ini kuesioner di rancang sendiri tanpa melalui uji
reliabilitas dan validitas menyeluruh
- Beberapa pertanyaan memiliki tingkat kehilangan yang tinggi yang
memungkin hasil menjadi bias.
O (Opportunity)
- Pengetahuan tentang Prosedur proses pengambilan sampel darah
sangat mudah untuk di aplikasi
- Tidak memerlukan biaya yang besar untuk pengaplikasian
- Perawat dapat dengan mudah menyampaikan tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi perubahan hasil darah kepada perawat.lainnya
guna meminimalisir kesalahan hasil laboratorium
T (Threats)
Adanya perbedaan persepsi dan cara pandang bagi perawat dalam
pengaplikasian proses pengambilan samper darah yang di pengaruhi
oleh faktor kebiasaan, latar belakang pendidikan, status jabatan
professional, asal departemen tempat perawat bekerja, letak wilayah
rumah sakit, dan kurangnya penilaian kembali yg berkesinambungan
guna menjaga kestabilan pengalikasian prosedur tindakan.

DAFTAR PUSTAKA

Nikolac N, Šupak Smolcic V, Šimundic A-M, Celap I. Croation Socety of medical


biochemistry and laboratory medicine: national recommendations for venous blood sampling.
Biochem Med (Zagreb) 2013;23;242-54. https://doi.org/10.11613/BM.2013.031
Abdollahi A, Saffar H. Types and Frequency of error during different phases of testing at a
Clinical Medical Laboratory of Teaching Hospital in Tehran, Iran. Nam J Med Sci
2014;6;224-8. https://doi.org/10.4103/1947-2714.132941

Simundic AM, Cornes M, Grankvist K, Lippi G, Nybo M, Kovalevskaya S, et al. Survey of


national guidelines, education and training on phlebotomy in 28 European countries: an
original report by the European Federation of clinical chemistry and laboratory Medicine
(EFLM) working grop up for the preanalytical phase (WG-PA). Clin Chem Lab Med
2013:51:1585-93. https://doi.org/10.1515/cclm-2013-0283

Simundic AM, Cornes M, Grankvist K, Lippi G, Nybo M, Kovalevskaya S, et al. Compliance


of blood sampling procedures with the CLSI H3-A6 guidelines: an observational study by the
European Federation of clinical chemistry and laboratory Medicine (EFLM) working grop up
for the preanalytical phase (WG-PA). Clin Chem Lab Med 2015;53:1321-31.
https://doi.org/10.1515/cclm-2014-1053

Kimani D, Kamau R, Gadde R, Selenic D, Maina S, Marum L, et al. Finding of Phlebotomy


practice in Kenya in 2010:need for action. J Infect Dis 2016 : 213 suppl 2:s53-8.
https://doi.org/10.1093/infdis/jiv74

Anda mungkin juga menyukai