Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian Deskriptif dengan menggunakan


data Cross-Section yang bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan
HBsAg (H epatitis B Surface Antigen) pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Taraman Kabupaten OKU Timur.

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian


4.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium UPTD Puskesmas Taraman
Kabupaten OKU Timur

4.2.2 Waktu Penelitian


Penelitian akan dilakukan pada bulan April - Juni 2020

4.3 Populasi dan Sampel


4.3.1. Populasi
Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil yang mendapatkan pelayanan
ANC terpadu di UPTD Puskesmas Taraman Kabupaten OKU Timur.
4.3.2 Sampel
Sampel yang diteliti dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang datang ke
UPTD Puskesmas Taraman Kabupaten OKU Timur, untuk mendapat kan
Pelayanan ANC dan pemeriksaan HBsAg. Teknik pengambilan sampel
menggunakan Total Sampling artinya mengambil seluruh sampel yang ada pada
saat penelitian hingga mencapai 3 bulan (Notoadmojo, 2010).adapun Total sampel
menurut data cakupan pelayanan berjumlah 68 Orang.

20
4. 4. Teknik Sampling

Teknik sampling dalam penelitian ini adalah Sampel Bertujuan atau

Purposive Sample,sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek

bukan didasarkan strata, random atau daerah tetapi berdasarkan atas tujuan

tertentu, yaitu seluruh ibu hamil yang mendapatkan pelayanan pemeriksaan

HBsAg di unit Laboratorium UPTD Puskesmas Taraman Kabupaten OKU Timur.

4.5 Metode Pemeriksaan

Metode pemeriksaan menggunakan metode Imuno Cromatograpy ASSAY


(ICA) Dengan menggunakan RDT ( rapid test diagnostic ) SD BIOLINE HBV
(Hepatitis B Virus ).
Prinsip Kerja RDT HBsAg:
Ikatan HBsAg yang ter- dapat dalam serum atau plasma akan berikatan
dengan Anti HBs berlabel colloidal gold pada bantalan conjugate. Ikatan
tersebut akan bergerak sepanjang membrane reaksi dan selanjutnya akan
berikatan dengan Anti-HBsAg Antibody pada garis test dan membentuk garis
merah, kelebihan Anti HBs Colloidal Gold berikatan dengan Anti-Mouse
Antibody membentuk garis warna merah.

4.6 Bahan Pemeriksaan

Bahan pemeriksaan yang digunakan adalah spesimen serum dari ibu


hamil, karen akan menghasilkan nilai yang lebih nyata karena antibodi yang
diperiksa lebih banyak terdapat di dalamnya daripada whole blood.(Permenkes,
2017)

21
4.7 Langkah Pemeriksaan Laboratorium

Langkah kerja Darah Vena


1. Persiapan 1. Melengkapi seluruh informasi yang
diperlukan pada formulir pemeriksaan
laboratorium yang diminta.
2. Menerapkan SOP dan kewaspadaan standar
(menggunakan sarung tangan, jas
laboratorium)
3. Membaca manual kit insert
4. Persiapan alat dan bahan
2. Alat dan 1. Sarung tangan
Bahan 2. Tabung Vakum EDTA atau tabung serologi
3. Jarum dan holder
4. Sentrifuse
5. Wadah jarum (tahan tusuk)
6. Kapas alkohol
7. Plester
8. Label
9. Mikropipet 100 ul tip kuning
10. Torniquet
3. Lokasi vena fossa cubiti tangan non dominan
Pengambilan

4. Pelaksanaan Puskesmas, dengan sarana laboratorium

22
Gambar alat dan bahan pemeriksaan HBs Ag pada ibu hamil

Gambar 4.7.1 Sentrifuse, Rapid Tes HBsAg,

Gambar 4.7.2 Sarung Tangan Karet, Clinipet 100ul , yellow Tip

Gambar 4.7.3 Tabung serologi,Jarum dan Holder

23
Gambar 4.7.4 Tourniquet, Kapas alcohol, Plaster

Gambar 4.7.5 Wadah jarum Infeksius , Etiket /Label

24
4.8 Prosedur kerja dalam pemeriksaan laboratorium

a. Pengambilan darah vena


1. Siapkan tabung serologi dan beri kode sesuai nomor ID.
2. Siapkan jarum dan beri tahu pasien yang akan diambil darah
sebelum membuka jarum bahwa jarum baru dan steril.
3. Pasang jarum pada holder, taruh tutup di atas meja pengambilan
darah.
4. Lengan pasien lurus di atas meja dengan telapak tangan menghadap
ke atas.
5. Torniquet dipasang ± 10 cm di atas lipat siku pada bagian atas dari
vena yang akan diambil (jangan terlalu kencang).
6. Pasien disuruh mengepal untuk mengisi pembuluh darah.
7. Dengan tangan pasien masih mengepal, ujung telunjuk kiri
memeriksa/mencari lokasi pembuluh darah yang akan ditusuk.
8. Bersihkan lokasi dengan kapas alkohol 70% dengan usapan
lingkaran dari dalam keluar dan biarkan sampai kering, kulit yang
telah dibersihkan jangan dipegang lagi.
9. Pegang holder dengan tangan kanan dan ujung telunjuk pada pangkal
jarum.
10. Vena ditusuk dengan sudut 30-45º.
11. Bila jarum berhasil masuk vena, tekan tabung sehingga vakumnya
bekerja dan darah terhisap ke dalam tabung. Bila terlalu dalam, tarik
sedikit atau sebaliknya.
12. Bila darah sudah masuk buka kepalan tangan.
13. Setelah cukup darah yang diambil, torniquet dilepas. Lepas tabung
dan lepas jarum perlahan-lahan sambil ditutup kapas alkohol.
14. Homogenkan darah dengan cara membolak – balikan secara
perlahan.sebanyak minimal 8 kali.
15. Pasien diminta untuk menekan bekas tusukan dengan kapas alkohol
selama 1-2 menit (siku jangan dilipat).
25
16. Tutup bekas tusukan dengan plester.
17. Buang bekas jarum ke dalam wadah tahan tusukan.
18. Biarkan 30 menit kemudian sentrifus pada RPM 3000 selama 15
menit sehingga diperoleh serum.
19. Supernatan (lapisan atas yang bening) diambil menggunakan pipet
dan diteteskan ke dalam reagen Hepatitis B sesuai instruksi kerja kit
(insert kit) masing masing.
20. Pemeriksaan dilakukan sesuai permintaan dokter .
21. Hasil pemeriksaan diserahkan pada pasien dalam amplop tertutup
ditujukan pada dokter.
22. Jangan lupa mencatat pemeriksaan dalam buku besar pemeriksaan di
laboratorium.
23. Hal yang perlu diperhatikan mengenai stabilitas sampel darah vena:
a) Pada suhu ruangan (25° C), serum dapat di periksa maksimal 24
jam sejak pengambilan darah.
b) Bila disimpan dalam lemari pendingin pada suhu 2- 8°C, sampel
masih dapat diperiksa maksimal sampai 7 hari, sejak pengambilan
darah.

b. Hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan darah vena


a. Pada umumnya vena yang baik untuk pengambilan darah ialah
vena yang cukup besar, letaknya superficial dan terfiksasi.
b. Untuk memudahkan penusukan, tekanan darah dalam vena ini
dapat dinaikkan dengan mengadakan pembendungan pada bagian
proksimal dari vena tersebut dan bila diambil dari vena cubiti, hal
ini dapat dibantu pula dengan menyuruh penderita mengepal dan
membuka tangan berulang-ulang.
c. Pembendungan vena tidak boleh dilakukan terlalu lama karena
hal ini dapat mengakibatkan terjadinya hemokonsentrasi
setempat.

26
c. Catatan pemeriksaan:

 Tindakan di laboratorium harus tetap berprinsip dan mengacu


pada standar praktek laboratorium yang benar.

 Pelaksana wajib membaca manual kit insert petunjuk pemakaian


yang terdapat dalam boks setiap reagen masing- masing.
 Pembacaan hasil sesuai waktu yang ditentukan dalam petunjuk
pemeriksaan dalam boks (manual kit insert).
 Setiap reagensia yang digunakan harus sudah dievaluasi oleh
laboratorium yang ditunjuk dan sudah terdaftar sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Pemeriksaan dengan spesimen serum/plasma akan menghasilkan
nilai yang lebih nyata karena antibodi yang diperiksa lebih banyak
terdapat di dalamnya daripada whole blood.
 Pencatatan dilakukan pada buku KIA dan/atau Kartu Ibu.

4.9 Cara Membaca Validitas Hasil Pemeriksaan

 Hasil valid apabila garis kontrol keluar garis/dot.

o Hasil invalid apabila garis kontrol tidak keluar, maka


pemeriksaan harus diulang.
 Hasil dinyatakan reaktif atau positif jika terdapat dua garis yaitu
garis kontrol dan garis hasil.
 Interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium pada Hepatitis B
Adanya HBsAg secara kualitatif pada penggunaan RDT HBsAg
(Hepatitis B surface Antigen) disebut darah reaktif Hepatitis B
4.10. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data Kuantitatif yaitu hasil
pemeriksaan Hepatitis B pada Ibu Hamil di UPTD Puskesmas Taraman
Kabupaten OKU Timur.
27
4..11 Analisis Data
Data yang telah diolah kemudian dianalisa dengan menggunakan rumus
sebagai

berikut: X = f x k
n

Keterangan :
X : Jumlah presentase hasil yang diteliti
f : Jumlah variabel yang diteliti
n : Jumlah sampel penelitian
k : Konstanta (100%)

4.12 Penyajian Data


Data yang telah dianalisis disajikan dalam bentuk tabel dan kemudian
dijelaskan dalam bentuk narasi.

4.13 Etika Penelitian


1. Ananomity (tanpa nama)
Dilakukan dengan cara tidak memberikan nama responden pada lembar
data, dan hanya memberikan kode pada lembar pengambilan data.
2. Informed Consesnt
Lembar persetujuan di berikan pada responden yang akan diteliti yang
memenuhi kriteria inklusi. Bila subjek menolak, maka peneliti tidak
memaksa dan tetap menghormati hak-hak subjek.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Menjamin kerahasiaan hasil penelitian baik informasi maupun masalah-
maslah lainnya. Informasi yang di kumpulkan di jamin kerahasiaannya
oleh peneliti, hanya kelompok dan data tertentu yang akan di laporkan
pada hasil pemeriksaan

28
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta


: Rineka Cipta

Infodatin, Pusat data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, Situasi dan analisis
Hepatitis tahun 2014.

Infodatin, Pusat data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, Situasi Penyakit
Hepatitis B di Indonesia tahun 2017.

Kalma.2016.Uji Validitas Reagen SD BIOLINE untuk Deteksi HBsAg dalam


Serum dengan ELISA Sebagai Standart Baku. Jurnal.Makasar.

Menkes RI.2012. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 37 Tahun 2012 tentang


Penyelenggaraan laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat.

Menkes RI.2015. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 53 Tahun 2015 tentang


Penanggulangan Hepatitis Virus.

Menkes RI.2017. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 52 Tahun 2017 tentang


Eliminasi Penularan Human Imunodeficiency Virus,Sifilis dan Hepatitis B
dari Ibu ke Anak.

Nasir Panglulu,Ikhwan Latif,Herlando Sinaga.2018.Pemeriksaan Hepatitis B


Survace ( HBsAg) dan Anti- HBs Pada Ibu Hamil Sebagai Skrining
Penularan Hepatitis B.Jurnal.Jayapura.

29
Permatasari Lulun.2018.GAMBARAN HASIL HBsAg (Hepatitis B Surface
Antigen) PADA PASIEN SUSPECT HEPATITIS DI RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH KOTA KENDARI. [ KTI ].Kendari:Politeknik
Kesehatan Kendari.

Kemenkes.2018. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2018.

World Health Organization.2017. WHO Prequalification of In Vitro Diagnostics


Public Report. Product : SD BIOLINE HBsAg WB. WHO Refrence :
PQDx0219-012-00

World Health Organization (WHO).(2017) Global Hepatitis Report 2017 France

Permatasari Lulun.2018.GAMBARAN HASIL HBsAg (Hepatitis B Surface


Antigen) PADA PASIEN SUSPECT HEPATITIS DI RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH KOTA KENDARI. [ KTI ].Kendari:Politeknik
Kesehatan Kendari.

30

Anda mungkin juga menyukai