OLEH :
RAHMATIYAH
PO714203202019
KELAS C ALIH JENJANG 2020
1
SOP PENGAMBILAN DARAH VENA
2
SOP PENGAMBILAN DARAH KAPILER
1. Ruang lingkup Prosedur Pengambilan sampel darah kapiler yang baik dan benar sehingga di dapatkan sejumlah
sampel darah yang representative.
2. Cara Kerja :
a) Tempat yang dipilih adalah ujung jari tangan atau cuping telinga dan pada bayi biasanya pada
ujung ibu jari kaki atau tumit.
b) Tempat yang akan diambil dibersihkan dahulu dengan desinfektan alakohol 70%, biarkan
kering dengan sendirinya.
c) Kulit setempat ditegangkan dengan memijat antara dua jari.
d) Penusukan dengan bloodlancet dilakukan dengan gerakan cepat dan tepat, sehingga terjadi
luka sedalam 3 mm.
e) Tetesan darah pertama harus dihapus dengan kapas yang bersih dan kering, karena ini
mungkin tercampur dengan alakohol.
f) Tetesan darah yang keluar selanjutnya dapat dipergunakan.
3
SOP PENGAMBILAN SAMPEL FESES
4
SOP PENGAMBILAN SAMPEL URINE
5
SOP PENGAMBILAN SAMPEL SPUTUM
2.Ruang lingkup Prosedur Pengumpulan Dahak yang baik dan benar sehingga di temukannya adanya parasit dalam darah.
3.Uraian umum Melakukan Cara Pengumpulan Spesimen Dahak
6
SOP PEMERIKSAAN HEMATOLOGO METODE SAHLI
1. Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Haemoglobin darah Metode Sahli yang baik dan benar sehingga di dapatkan
hasil yang akurat.
3. Langkah-langkah 1.Prinsip : hemoglobin diubah menjadi asam hematin, kemudian warna yang terjadi dibandingkan secara
Kegiatan visual dengan standar dalam alat itu.
2.Alat-alat dan Bahan yang digunakan :
a) Darah vena atau darah kapiler
b) Haemometer set (warna standar,pipet, sahli, batang pengaduk)
c) Pipet tetes
d) Aquadest
3. Cara Kerja :
a) Masukkan 5 tetes HCl 0,1 N sebanyak 2 gr % (5 tetes) ke dalam tabung haemometer
b) Tambahkan darah kapiler/vena dengan pipet hemoglobin/mikro pipet sampai garis tanda 20 µl
c) Hapus darah yang melekat pada ujung pipet
d) Campur isi tabung itu supaya darah dan asam bersenyawa diamkan 3-5 menit kemudian
tambahkan aquadest setetes demi setetes sehingga warna senyawa sama dengan warna
standar
e) Bacalah kadar Hb dalam gr%
4.Nilai normal
a) Pria : 14-18 gr %
b) Wanita : 12 -16 gr %
7
SOP PEMERIKSAAN HAEMOGLOBIN DARAH METODE CYANMETH
1. Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Haemoglobin darah Metode Cyanmeth yang baik dan benar sehingga di
dapatkan hasil yang akurat.
3. Langkah-langkah 1. Prinsip : Hemoglobin oleh K3Fe(CN)6 akan diubah menjadi met-Hb yang kemudian akan menjadi
Kegiatan hemoglobin oleh KCN.
3. Cara Kerja :
a) Pipet 1 ml/1000 larutan drabkins kedalam cuvet.
b) Ambil 5 µl darah dengan mikropipet, campur dengan larutan darbkins tersebut hingga
homogen.
c) Inkubasi pada suhu kamar selam 3- 5 menit.
d) Baca pada potometer Humalizer junior dengan panjang gelombang 546 nm
4.Nilai normal
a Pria : 14-18 gr %
b Wanita : 12 -16 gr %
8
SOP PEMERIKSAAN LEUKOSIT METODE PIPET
1. Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan leukosit Metode Pipet yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang
akurat.
3. Langkah-langkah 1. Prinsip : Darah diencerkan dan dicat dengan larutan turk dengan pengenceran tertentu dan sel-sel
Kegiatan leukositnya dihitung pada kamar hitung dengan mikroskop berbesaran obyektif 10 X.
Dengan menggunakan faktor konfersi jumlah lekosit per ul darah dapat diperhitungkan.
2. Alat-alat dan Bahan yang digunakan :
a) Tabung g) Darah vena dengan anti koagulan EDTA
b) Mikropipet h) Larutan turk : gantian violet 1% dalam
c) Tissue air 1 ml, as asetat glasial 1 ml dan
d) Pipet tetes aquadest ad 100ml
e) Kamar hitung
f) Mikroskop
3. Cara Kerja :
1. Isaplah darah (kapiler, EDTA atau oxalat) sampai kepada garis tanda 0,5 tepat.
2. Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet.
3. Masukkan ujung pipet dalam larutan turk sambil menahan darah pada garis tanda tadi dan
hisaplah larutan turk sampai tanda 11 sehingga pengenceran darah 20X. Hati-hatilah jangan
sampai terjadi gelembung hawa.
4. Angkatlah pipet dari larutan, tutup ujung pipet dan lepaskan karet penghisap.
5. Kocoklah pipet itu selama 3 menit hati-hati, jangan sampai ada cairan terbuang dari dalam
pipet.
6. Buanglah 3-4 tetes larutan dan sentuhkan ujung pipet kedalam kamar hitung dengan
menyinggung pinggir kaca penutup. Biarkan kamar hitung itu terisi cairan perlahan-lahan
dengan daya kapilernya sendiri.
7. Biarkan kamar hitung itu selama 2 atau 3 menit supaya leukosit-leukosit dapat mengendap.
8. Lakukan pengitungan dibawah mikroskop dengan pembesaran lensa obyektif 10 kali pada 4
kotak lekosit
4. Perhitungan :
1 X P X N Ket :
V V : Vol 4 Kotak kamar hitung lekosit
1 X 20 X N P : Pengenceran darah dengan
0.4 larutan turk
50 N N : Jumlah sel lekosit dalam 4 kotak
5. Harga normal
Dewasa : 4000 – 11.000 /cmm
4 – 12 tahun : 4000 – 15.000/cmm
1 – 4 tahun : 6000 – 18.000/cmm
4. Dokumen terkait 1.
2.
5. Rujukan
9
SOP PEMERIKSAAN HITUNG JUMLAH LEUKOSIT METODE TABUNG
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan hitung jumlah leukosit Metode Tabung yang baik dan benar sehingga di
dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan hitung jumlah Leukosit Metode Tabung
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Darah diencerkan dan dicat dengan larutan turk dengan pengenceran tertentu dan sel-sel
kegiatan leukositnya dihitung pada kamar hitung dengan mikroskop berbesaran obyektif 10 X.
Dengan menggunakan faktor konfersi jumlah lekosit per ul darah dapat diperhitungkan.
2. Alat-alat dan Bahan yang digunakan :
a) Tabung g) Darah vena dengan anti koagulan EDTA
b) Mikropipet h) Larutan turk : gantian violet 1% dalam
c) Tissue air 1 ml, as asetat glasial 1 ml dan
d) Pipet tetes aquadest ad 100ml
e) Kamar hitung
f) Mikroskop
3. Cara Kerja :
5. Harga normal
Dewasa : 4000 – 11.000 /cmm
4 – 12 tahun : 4000 – 15.000/cmm
1 – 4 tahun : 6000 – 18.000/cmm
6. Dokumen terkait 1.
2.
7. Rujukan
10
SOP PEMERIKSAAN LED METODE WESTEGREN
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan LED metode westegren yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang
akurat.
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Darah EDTA diencerkan dengan Natrium citrat 3,8% dengan perbandingan 1 :4 dan dibiarkan
kegiatan dalam tabung Westegren. Kecepatan mengendapnya eritrosit diukur dalam jangka waktu
tertentu dalam satuan milimeter.
.
2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
a) Pipet westegren e) Darah vena dengan anti koagulan EDTA
b) Rak westegren f) Larutan Na Citrat 3,8 %
c) Botol/tabung
d) Push ball
3. Cara Kerja :
a) Pipet larutan Na Citrat 3,8% sampai tanda 150 pada tabung westegren.
b) Tambahkan 1 ml darah atau tanda 0 bila menggunakan pipet westegren.
c) Campur hingga homogen, pipet kembali campuran darah tersebut dengan pipet westegren
hingga tanda 0 dan tempatkan pada rak westegren dengan posisi lurus.
d) Tunggu selama satu jam, baca ketinggian endapan plasma sebagai endapan LED.
11
SOP PEMERIKSAAN DIFFRENSIAL COUNT/ HITUNG JENIS LEUKOSIT
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Diffrensial Count/ hitung jenis leukosit yang baik dan benar sehingga di dapatkan
hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan Diffrensial Count/ hitung jenis leukosit
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Dibuat hapusan darah kemudian dicat dengan gimsa, diamati di bawah mikroskop dalam 100
kegiatan sel lekosit dengan perbesaran obyektif 100 X.
.2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
a) Objek Glass e) Darah vena dengan anti koagulan EDTA
b) Cover glass f) Cat Giemsa
c) Mikroskop g) Metanol
d) Counter
3. Cara Kerja :
a) Dibuat hapusan dengan cara : teteskan darah pada ujung slide sebelah kanan, kemudian
dengan ujung slide yang lain sentuhkan tetesan darah tersebut hingga menyebar pada sisi
slide kira-kira ½ cm dari sudut kaca penggeser. Kemudian dorong kedepan dengan sudut 30º-
45º, sehingga terbentuk hapusan yang baik. Kering anginkan di udara.
b) Hapusan darah yang sudah kering tadi difiksir dengan methanol biarkan selama 5 menit atau
lebih lama dan dibiarkan sampai kering.
c) Tuangkan cat giemsa kerja dengan perbandingan 1 tetes gimsa induk : 1 ml larutan
penyanggah/bufer pH 6,4 atau dengan aguadest pH 6,4 berlebih diatas hapusan selama 20-
30 menit.
d) Bilas dengan air mengalir.
e) Keringkan dan periksa di bawah mikroskop dengan perbesaran objektif 100 X + oil emersi.
4.. Harga normal
Basofil : 0 -1 %, Eosinofil: 1 - 6 %, Stab : 2 - 6 %, Segmen: 50 -70 %
Limposit : 20 - 40 %, Monosit :2-8%
6.Dokumen terkait 1.
2.
7.Rujukan
12
SOP PEMERIKSAAN HITUNG JUMLAH ERYTROSIT
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan hitung jumlah erytrosit yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Darah diencerkan dan dicat dengan larutan hayem dalam pipet erytrosit, kemudian dimasukkan
kegiatan kedalam kamar hitung. Jumlah erytrosit dihitung dalam volume tertentu dengan menggunakan
faktor konversi jumlah erytrosit per µl darah dapat diperhitungkan.
..2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
a) Tabung e) Darah vena dengan anti koagulan EDTA
b) Mikropipet/pipet erytrosit f) Larutan hayem
c) Tissue g) Kamar hitung
d) Pipet tetes h) Mikroskop
3. Cara Kerja :
a) Isaplah darah kapiler/Vena sampai garis tanda 0,5 tepat. Dengan pipet erytrosit.
b) Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet.
c) Masukkan ujung pipet dalam larutan hayem sambil menahan darah pada garis tanda tadi dan
hisaplah larutan hayem sampai tanda 101 sehingga pengenceran darah 200X. Hati-hatilah jangan
sampai terjadi gelembung hawa.
d) Angkatlah pipet dari larutan, tutup ujung pipet dan lepaskan karet penghisap.
e) Kocoklah pipet itu selama 3 menit hati-hati, jangan sampai ada cairan terbuang dari dalam pipet.
f) Buanglah 3-4 tetes larutan dan sentuhkan ujung pipet kedalam kamar hitung dengan menyinggung
pinggir kaca penutup.
g) Biarkan kamar hitung itu selama 2 atau 3 menit supaya sel-sel erytrosit dapat mengendap
h) Hitung jumlah erytrosit pada kamar hitung 5 kotak sedang (kotak erytrosit) perbesaran obyektif 45
kali.
4. Perhitungan
1 X P X N Ket :
V V : Vol 5 Kotak kamar hitung eritrosit
1 X 200 X N P : Pengenceran darah dengan larutan turk
0.02 N : Jumlah sel erytrosit dalam 5 kotak
10.000 N
13
SOP PEMERIKSAAN HITUNG JUMLAH TROMBOSIT
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan hitung jumlah trombosit yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang
akurat.
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Darah diencerkan dan dicat dengan larutan reesecker dalam pipet eritrosit, kemudian
kegiatan dimasukkan kedalam kamar hitung. Jumlah trombosit dihitung dalam volume tertentu, dengan
menggunakan faktor konversi jumlah Trombosit per µl darah dapat diperhitungkan
..2. Alat-alat, Bahan dan Reagent yang digunakan :
a) Mikropipet/pipet eritrosit e) Darah vena /kapiler
b) Tissue f) Larutan reesecker
c) Pipet tetes g) Kamar hitung
h) Mikroskop
3. Cara Kerja :
a) Isaplah darah kapiler/Vena sampai kepada garis tanda 0,5 tepat. Dengan pipet erytrosit.
b) Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet.
c) Masukkan ujung pipet dalam larutan reesker sambil menahan darah pada garis tanda tadi dan
hisaplah larutan reesecker sampai tanda 101 sehingga pengenceran darah 200X. Hati-hatilah
jangan sampai terjadi gelembung hawa.
d) Angkatlah pipet dari larutan, tutup ujung pipet dan lepaskan karet penghisap.
e) Kocoklah pipet itu selama 3 menit hati-hati, jangan sampai ada cairan terbuang dari dalam pipet.
f) Buanglah 3-4 tetes larutan dan sentuhkan ujung pipet kedalam kamar hitung dengan menyinggung
pinggir kaca penutup.
g) Biarkan kamar hitung itu selama 10 menit supaya sel-sel trombosit dapat mengendap, untuk
mencegah kekeringan dimasukkan dalam pentridish berisi kapas basah.
i) Hitung jumlah trombosit pada kamar hitung 25 kotak sedang (kotak erytrosit) perbesaran obyektif
45 kali.
4. Perhitungan
1 X P X N Ket :
V V : Vol 25 Kotak kamar hitung eritrosit
1 X 200 X N P : Pengenceran darah dengan larutan reesecker
0.1 N : Jumlah sel trombosit dalam 25 kotak erytrosit
2.000 N
5. Harga Normal
150.000 – 400.000/cmm
6.Dokumen terkait 1.
2.
7.Rujukan
14
SOP PEMERIKSAAN HITUNG JUMLAH TROMBOSIT
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan hitung jumlah trombosit yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang
akurat.
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Darah diencerkan dan dicat dengan larutan reesecker dalam tabung, kemudian dimasukkan
kegiatan kedalam kamar hitung. Jumlah trombosit dihitung dalam volume tertentu, dengan
menggunakan faktor konversi jumlah Trombosit per µl darah dapat diperhitungkan
..2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
d) Mikropipet/pipet eritrosit e) Darah vena /kapiler
e) Tissue f) Larutan reesecker
f) Pipet tetes g) Kamar hitung
h) Mikroskop
3. Cara Kerja :
a. Pengenceran Langsung
1) Buat pengenceran 200x dengan cara memipet larutan reseecker 4 ml kemudian
keluarkan 0,02ml/20 µl kemudian tambahkan darah 0,02ml/20 µl campur rata.
2) Dengan pipet tetes masukkan pengenceran tersebut kedalam kamar hitung
3) Inkubasi selama 10 menit dalam pebtridish berisi kapas basah.
b. Pengenceran berantai
1) Pipet 0,18 ml larutan reseecker ke dalam tabung 1
2) Pipet 0,38 ml larutan reseecker ke dalam tabung 2
3) Tambahkan 20 µl darah pada tabung 1, dan campurkan sampai homogen
4) Pipet 20 µl campuran larutan pada tabung 1, pindahkan ke tabung 2 campur sehingga
pengencerannya 200 X.
5) Dengan pipet tetes, ambil larutan pada tabung 2 dan masukkan ke dalam kamar hitung
6) Inkubasi 5-10 menit hingga trombosit mengendap dan mengisi ruang-ruang pada kamar
hitung
7) Lakukan pengitungan dibawah mikroskop dengan pembesaran lensa obyektif 40 kali pada
25 kotak eritrosit.
4. Perhitungan
1 X P X N Ket :
V V : Vol 25 Kotak kamar hitung eritrosit
1 X 200 X N P : Pengenceran darah dengan larutan reesecker
0.1 N : Jumlah sel trombosit dalam 25 kotak erytrosit
2.000 N
5. Harga Normal
150.000 – 400.000/cmm
6.Dokumen terkait 1.
2.
7.Rujukan
15
SOP PEMERIKSAAN EOSINOFIL
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan eosinofil yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan eosinofil dalam sempel darah
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Darah diencerkan dengan larutan pengencer eosin kemudian jumlah eosinofil dihitung dalam
kegiatan kamar hitung
..2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
a) Pipet lekosit dari thoma d) Larutan penegencer eosin 1% :
b) Kamar hitung Eosin 1% 5 ml
c) Tissue Aceton 5 ml
Aquadest 100 ml
3. Cara Kerja :
6.Dokumen terkait 1.
2.
7.Rujukan
16
SOP PEMERIKSAAN RETICULOCYT
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan reticulocyt yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan reticulocyt dalam sempel darah
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Darah dicat secara supra vital lalu jumlah reticulocyt dibandingkan dengan jumlah eritrocit dan
kegiatan dinyatakan dalam persen atau promil
..2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
a Obyek gelas f. larutan brilian cresil blue
b Cover gelas g.new methylen blue
c Pipet tetes
d Tabung reaksi
e Mikroskop
3. Cara Kerja :
a Ambil 2 tetes darah vena atau kapiler lalu masukkan ke dalam tabung reaksi
b Buat larutan dengan 2 tetes BCB dan 1 tetes NMB
c Campur larutan yang sudah dibuat dengan darah yang disediakan
d Campur dengan baik dan tunggu 15 menit
e Kocok lagi
f Ambil 1 tetes campuran darah tersebut tempatkan di atas obyek gelas lalu tutp dengan cover gelas
lalu tekan cover gelas hingga terjadi lapisan darah yang tipis
g Biarkan 2-3 menit untuk mencegah kekeringan beri vaselin pada pinggir cover gelas atau diamkan
dalam pentridis berisi kapas basah
h Hitung jumlah retikulosit dalam 100 eritrosit dengan mikroskop perbesaran obyektif 100 kali di
tambah oil emersi
4.Perhitungan : ∑ retikulosit x 100%
1000 ertrosit
4. Harga Normal : Dewasa = 0,5 – 1,5 %
Bayi = 2 – 5 % (selama 2-5 hari).
6.Dokumen terkait 1.
2.
7.Rujukan
17
SOP PEMERIKSAAN RETICULOCYT
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan retikulosit yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan retikulosit dalam sel darah
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Darah dicat secara supravital lalu jumlah retikulosit dibandingkan dengan jumlah erytrosit dan
kegiatan dinyatakan dalam persen atau promil
..2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
a) Obyek gelas f) f. larutan brilian cresil blue
b) Cover gelas g) g.new methilen blue
c) Pipet tetes
d) Tabung reaksi
e) Mikroskop
3. Cara Kerja :
18
SOP PEMERIKSAAN NILAI HEMATROKIT
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan nilai hematrokit yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Darah dimasukkan dalam tabung makro hematokrit kemudian diputar dengan kecepatan
kegiatan tertentu. Hasil ditetapkan dengan membaca tinggi eritrosit.
..2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
a. Tabung makrohematokrit
b. Sentrifuger
c. Darah vena dengan EDTA
3. Cara Kerja :
6.Dokumen terkait 1.
2.
7.Rujukan
19
SOP PEMERIKSAAN NILAI HEMATROKIT
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan nilai hematrokit yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Darah dimasukkan dalam tabung mikro hematokrit kemudian diputar dengan kecepatan
kegiatan tertentu. Hasil ditetapkan dengan membaca tinggi eritrosit.
..2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
a) Tabung mikrohematokrit
b) Sentrifuger mikrohematrokrit
c) Darah vena dengan EDTA
3. Cara Kerja :
6.Dokumen terkait 1.
2.
7.Rujukan
20
SOP PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan golongan darah yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Antigen dalam Darah sampel direaksikan dengan antisera (anti A,B dan AB) kemudian dilihat
kegiatan terjadinya reaksi berupa aglutinasi
3. Cara Kerja :
a) Teteskan darah pada kartu golongan darah atau di atas slide sebanyak 4 tetes .
b) Tambahkan masing-masing 1 tetes antisera A, B, AB dan Rh disamping tetesan darah.
c) Aduk kemudian digoyang-goyangkan selama beberapa detik.
d) Amati terbentuknya gumpalan.
4. Interpretasi Hasil :
a) Golongan darah A : terjadi aglutinasi pada antisera A dan AB
b) Golongan darah B : terjadi aglutinasi pada antisera B dan AB
c) Golongan darah A B : terjadi aglutinasi pada antisera A, B dan AB
d) Golongan darah O : tidak terjadi aglutinasi pada antisera A, B dan AB
e) Rh (+) : terjadi aglutinasi dengan antisera Rh
f) Rh (-) : tidak terjadi aglutinasi dengan antisera Rh
6.Dokumen terkait 1.
2.
7.Rujukan
21
SOP PEMERIKSAAN WIDAL SLIDE
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan widal slide yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan widal slide
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Terjadi Aglutinasi antara antigen salmonella dengan antibody spesifik yang terdapat dalam serum
kegiatan penderita demam tipoid atau paratipoid
.2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
a) Objek glass/kramik porselin/wel e) Serum
b) Batang pengaduk f) Antisera salmonela typi O, typi H,
c) Tissue Paratypi AH dan paratypi BH
d) Mikropipet
3. Cara Kerja :
Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
Kualitatif :
a) Teteskan 4 tetes serum pada masing-masing wel sebanyak 20µl
b) Tambahkan masing-masing satu tetes antisera Salmonella typi O, typi H, paratypi BH dan
paratypi AH, campur dengan batang pengaduk
c) Campur dan putar di atas rotator selama 1 menit
d) Amati terbentuknya aglutinasi.
e) Lanjutkan kepemeriksaan kuantitatif bila hasil positif.
Kuantitatif
f) Buat pengenceran : Teteskan 20 µl, 10 µl, 5 µl serum
g) Tambahkan masing masing antisera salmonella typi dan para typi sehingga pengenceran 1/80,
1/160 dan 1/320.
h) Campur dan putar di atas rotator selama 1 menit
i) Amati terbentuknya aglutinasi. Dan lihat titer tertingginya.
4. Interpretasi Hasil :
Positif : Bila terjadi aglutinasi
Negatif : Bila tidak terjadi aglutinasi
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
22
SOP PEMERIKSAAN HEPATITIS B ANTIGEN (HBSAG) METODE IMONOKROMATOGRAFI TES (ICT)
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan HBsAG stik yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan HBsAG kualitatif metode stik
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Terjadi reaksi antara antibody spesifik dalam stik dengan antigen Hepatitis B yang terdapat dalam
kegiatan serum penderita Hepatitis B yang dapat dilihat dengan adanya garis merah dua pada stik
(imonokromatografi).
3. Cara Kerja :
4. Interpretasi hasil :
Positif : terbentuk dua garis merah pada tes dan kontrol
Negatif : terbentuk satu garis merah pada kontrol .
6.Dokumen terkait 1.
2.
7.Rujukan
23
PEMERIKSAAN HEPATITIS B ANTIBODY (ANTI HBS) METODE IMONOKROMATOGRAFI TES/ICT
SOP
(KUALITATIF STIK)
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Anti HBs stik yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan Anti HBs kualitatif metode stik
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Terjadi reaksi antara antigen Hepatitis B dengan antibody spesifik yang terdapat dalam serum
kegiatan penderita Hepatitis B yang dapat dilihat dengan adanya garis merah dua pada stik
(imonokromatografi)
3. Cara Kerja :
4. Interpretasi hasil :
Positif : terbentuk dua garis merah pada tes dan kontrol
Negatif : terbentuk satu garis merah pada kontrol .
6.Dokumen terkait 1.
2.
7.Rujukan
24
SOP PEMERIKSAAN VINERAL DESEASE RISET LABORATORY (VDRL)
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan VDRL yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan VDRL test
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Pada penderita sepilis akan terbentuk reagin. Dimana reagin dalam serum penderita akan
kegiatan berflokulasi bila ditambahkan kardiolipin yaitu antigen yang berasal dari ekstraksi hati sapi
(kardiolipin).
.2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
a) Slide tes/kramik berwarna gelap c) Antigen VDRL (kardiolipin)
b) Pipet serologi d) Rotator
3. Cara Kerja :
Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
Kualitatif :
a) Pipet 50 µl,sampel serum letakkan pada slide tes
b) Tambahkan 1 tetes Antigen VDRL latex
c) Campur 8 menit diatas rotator
d) Lihat hasil bila positif akan terjadi flokulasi
Kuantitatif
a) Buat pengenceran berantai ½ sd 1/32 kali dengan mengisi tabung dengan NaCl 0,85% masing-
masing sebanyak 0,25 ml kemudian pada tabung pertama tambahkan serum sampel sebanyak 0,25
ml sehingga pengenceran ½ campur kemudian pindahkan ke tabung kedua sebanyak 0,25ml
sehingga pengenceran menjadi ¼ campur hingga tabung terakhir sehingga pengenceran 1/32.
b) Dari masing-masing pengenceran diambil 0,05 ml sampel serum letakkan pada slide tes .Tambahkan
masing-masing pengenceran 1 tetes Antigen VDRL (kardiolipin).
c) Campur dan putar di atas rotator selama 8 menit
d) Lihat hasil bila positif terjadi flokulasi dan lihat titer tertingginya.
6.Dokumen terkait 1.
2.
7.Rujukan
25
PEMERIKSAAN DEMAM BERDARAH DENGUE ANTIGEN RAPID TEST METODE IMONOKROMATOGRAFI/ICT
SOP
(STIK)
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Demam Berdarah Dengue Antigen Rapid Test Metode imonokromatografi/ICT (Stik) yang
baik dan benar .
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan Demam Berdarah Dengue Antigen Rapid Test Metode imonokromatografi/ICT (Stik).
Menyiapkan sampel serum untuk pemeriksaan
4.Langkah- .1. Prinsip : Protein-protein pengikat spesifik untuk Ig G dan Ig M dilekatkan terpisah sebagai garis tes Ig G dan Ig
langkah kegiatan M pada alat/lempeng tes (garisT). Bila ada antibody spesifik terhadap Ig G dan Ig M dalam serum
pasien diduga DBD, antibody akan bereaksi dengan konjugat koloid emas –antigen vekombinan
spesifik yang berwarna.
Digaris T kompleks konjugat –antigen ini akan bereaksi dengan Ig M dan atau Ig G spesifik yang akan
menampilkan warna pada garis tes Ig G atau Ig M.
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
26
SOP PEMERIKSAAN GLUKOSE METODE GOD- PAP (REAGEN HUMAN)
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Glukose darah yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan Glukose darah
3. Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
4. Cara Kerja :
a) Pipet ke dalam tabung
Blanko Sampel Standar
Reagen 1 1 ml 1 ml 1 ml
Serum - 10 µl -
Standar - - 10 µl
b). Campur dan inkubasi selama 10 menit pada suhu suhu 37°C
c) Baca pada photometer humalyzer junior sesuai dengan program.
5. Harga Normal :
Serum, plasma : 75-115 mg/dl atau 4.1-6.4 mmol/l
6.Dokumen terkait 1.
2.
7.Rujukan
27
SOP PEMERIKSAAN CHOLESTEROL METODE CHOD-PAP (REAGEN HUMAN)
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Cholesterol darah yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan Cholesterol darah
3. Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
4. Cara Kerja :
a) Pipet ke dalam tabung
Blanko Sampel Standar
Reagen 1 1 ml 1 ml 1 ml
Serum - 10 µl -
Standar - - 10 µl
b). Campur dan inkubasi selama 5 menit pada suhu suhu 37°C 10 menit suhu kamar
c) Baca pada photometer humalyzer junior sesuai dengan program.
5. Harga Normal :
Serum, plasma : 220 mg/dl - 260 mg/dl
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
28
SOP PEMERIKSAAN CHOLESTEROL METODE CHOD-PAP (REAGEN HUMAN)
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Trigliserida darah yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan Trigliserida darah
3. Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
4. Cara Kerja :
a) Pipet ke dalam tabung
Blanko Sampel Standar
Reagen 1 1 ml 1 ml 1 ml
Serum - 10 µl -
Standar - - 10 µl
b). Campur dan inkubasi selama 5 menit pada suhu suhu 37°C 10 menit suhu kamar
c) Baca pada photometer humalyzer junior sesuai dengan program.
5. Harga Normal :
Serum, plasma : 150 mg/dl – 200 mg/dl atau 1.71 mmol/l – 2.28 mmol/l
6.Dokumen terkait 1.
2.
7.Rujukan
29
SOP PEMERIKSAAN URIC ACID METODE PAP (REAGEN HUMAN)
1.Ruang lingkup Pemeriksaan Uric Acid darah yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
2.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan Uric Acid darah
3. Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
4. Cara Kerja :
a) Pipet ke dalam tabung
Blanko Sampel Standar
Reagen 1 1 ml 1 ml 1 ml
Serum - 20 µl -
Standar - - 20 µl
b). Campur dan inkubasi selama 10 menit pada suhu suhu 37°C
c) Baca pada photometer humalyzer junior sesuai dengan program.
5. Harga Normal :
Serum, plasma : Laki-laki : 3.4-7.0 mg/dl atau 200-420 µmol/l
Wanita : 2.4 – 5.7 mg/dl atau 140-340 µmol/l
4.Dokumen 1.
terkait 2.
5.Rujukan
30
SOP PEMERIKSAAN UREUM METODE BERTHELOT (REAGEN HUMAN)
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Ureum darah yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan Ureum darah
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Urea merupakan hasil hidrolisa H2O2 dan urease membentuk ion amoniak dengan hipoklorit dan
kegiatan salicylate pada metode Berthelot akan membentuk warna hijau.
.2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
a) Tabung reaksi Reagen Urea human :
b) Mikropipet + yellow tip Reagen kerja : 100 ml reagent 1 + 1 ml
c) Photometer humalyzer junior enzim
d) Serum sampel Reagen 2
3. Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
4. Cara Kerja :
a). Pipet ke dalam tabung
Blanko Sampel
Reagen kerja 1 ml 1 ml
Serum - 10 µl
31
SOP PEMERIKSAAN CREATININ METODE KINETIK TANPA DEPROTEINISASI (REAGEN HUMAN)
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Creatinin darah yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
4.Langkah-langkah
kegiatan 1. Prinsip : Creatinin + Picric acid ctreatinin – pikrat compleks
.2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
a) Tabung reaksi Reagen Creatinin human :
b) Mikropipet + yellow tip Reagen 1 : Campur NaOH 1 bagian dengan
c) Photometer humalyzer Aquades 4 bagian
junior Reagen Kerja : Campur reagen 1 dengan
d) Serum sampel reagen 2 (Pikrat acid) dengan perbandingan
1:1
3. Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
4. Cara Kerja :
a). Pipet ke dalam tabung
Blanko Sampel
Reagen kerja 1 ml 1 ml
Serum - 100 µl
b). Campur dan Baca pada photometer humalyzer junior sesuai dengan program.
5. Harga normal :
Laki-laki : 0.6-1.1 mg/dl atau 53-97 µmol/l
Wanita : 0.5 – 0.9 mg/dl atau 44-80 µmol/l
6.Dokumen terkait 1.
2.
7.Rujukan
32
SOP PEMERIKSAAN BILIRUBIN DIREK METODE JENDRASSIK /GROF (REAGEN HUMAN)
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Bilirubin Direk darah yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan Bilirubin Direk darah
3. Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
4. Cara Kerja :
a). ). Pipet ke dalam tabung
Blanko Sampel Sampel
Reagen 1 1 ml 1 ml
Reagen 2 - 1 tts (50 µl)
33
SOP PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL METODE JENDRASSIK /GROF (REAGEN HUMAN)
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Bilirubin Total darah yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan Bilirubin Total darah
3. Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
4. Cara Kerja :
a). Pipet ke dalam tabung
Blanko Sampel Sampel
Reagent 1 1 ml 1 ml
Reagent 2 - 1 tts (50 µl)
34
SOP PEMERIKSAAN ENZIM SGOT METODE ENZIMATIK ASAT (REAGEN HUMAN)
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Enzim SGOT darah yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
4.Langkah- GOT
langkah 1. Prinsip : 2- Oxoglutarate + L- aspartate L-glutamate + oxaloacetate
kegiatan Oxaloacetate + NADH + H* MDH L- malate + NAD *
3. Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
4. Cara Kerja :
a) Pipet 100 ul serum ditambah 1 ml reagen kerja.
b) Campur dan Baca pada photometer humalyzer junior sesuai dengan program .
5. Harga normal :
Temperatur 25°C 30°C 37°C
Laki-laki 18 U/l 25 U/l 37 U/l
Wanita 15 U/l 21 U/l 31 U/l
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
35
SOP PEMERIKSAAN ENZIM SGPT METODE ENZIMATIK ALAT (REAGEN HUMAN)
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Enzim SGPT darah yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
4.Langkah- GOT
langkah 1. Prinsip : 2- Oxoglutarate + L- aspartate L-glutamate + oxaloacetate
kegiatan Oxaloacetate + NADH + H* MDH L- malate + NAD *
3. Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
4. Cara Kerja :
a) Pipet 100 ul serum ditambah 1 ml reagen kerja.
b) Campur dan Baca pada photometer humalyzer junior sesuai dengan program .
5. Harga normal :
Temperatur 25°C 30°C 37°C
Laki-laki 22 U/l 30 U/l 42 U/l
Wanita 17 U/l 23 U/l 32 U/l
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
36
SOP PEMERIKSAAN ALKALI PHOSPATASE METODE KINETIK (REAGEN HUMAN)
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Alkali Phospatase darah yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
4.Langkah- 1. Prinsip : AP
langkah p- Nitrophenylphosphate + H2O2 phosphate + p – nitrophenol
kegiatan
.2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
a) Tabung reaksi Reagen Alkali Phospatase human :
b) Mikropipet + yellow tip Larutkan 1 botol Buffer (8 ml) dengan 2 ml
c) Photometer humalyzer junior Substrat, stabil pada suhu 2-8°C selama 4
d) Serum sampel minggu dan 5 hari pada suhu 15-25 °C.
3. Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
4. Cara Kerja :
a) Pipet 20 ul serum ditambah 1 ml reagen kerja.
b) Campur dan Baca pada photometer humalyzer junior sesuai dengan program.
5. Harga normal :
Temperatur 25°C 30°C 37°C
Laki-laki 40 -190 U/l 49 -232 U/l 64-306 U/l
Wanita 50 -190 U/l 61 -232 U/l 80-306 U/l
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
37
SOP PEMERIKSAAN ALBUMIN METODE KOLORIMETRIK BCG (REAGEN HUMAN)
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Albumin darah yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
4.Langkah- 1. Prinsip : Bromocresol green dengan albumin didalam buffer citrate akan membentuk warna kompleks, absorben
langkah dari senyawa kompleks tersebut merupakan proposional kosentrasi albumin didalam sampel serum.
kegiatan
.2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
a) Tabung reaksi Reagen albumin human :
b) Mikropipet + yellow tip
c) Photometer humalyzer junior
d) Serum sampel
3. Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
4. Cara Kerja :
a) Pipet 10 ul sampel serum tambahkan 1 ml reagen.
b) Campur dan inkubasi 5 menit suhu kamar.
c) Baca pada photometer humalyzer junior sesuai dengan program
5. Harga normal :
3,8 g/dl - 5.1 g/dl atau 38g/l – 51 g/l
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
38
SOP PEMERIKSAAN ALBUMIN METODE KOLORIMETRIK BCG (REAGEN HUMAN)
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Total Protein darah yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan Total Protein darah
4.Langkah- 1. Prinsip : Ion tembaga bereaksi dengan protein dalam media alkalis membentuk kompleks ungu. Absorben
langkah kompleks ini sebanding dengan kosentrasi protein dalam sampel.
kegiatan Alkali
Protein + CU 2+¿ Solution ¿ Cu – Protein Kompleks
.2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
a) Tabung reaksi e) Reagen Total Protein human :
b) Mikropipet + yellow tip
c) Photometer humalyzer junior
d) Serum sampel
3. Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
4. Cara Kerja :
a) Pipet ke dalam tabung
Blanko Sampel Standar
Reagen 1 1 ml 1 ml 1 ml
Serum - 20 µl -
Standar - - 20 µl
b). Campur dan inkubasi selama 10 menit pada suhu suhu kamar dan 5 menit pada suhu 37°C
c) Baca pada photometer humalyzer junior sesuai dengan program.
5. Harga normal :
Bayi lahir : 4,6 – 7 gr/dl
Anak-anak- Dewasa ; 6,6 – 8,7 gr/dl
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
39
SOP PEMERIKSAAN HDL CHOLESTEROL METODE KOLORIMETRI-ENZYMATIK ( REAGENT HUMAN)
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan HDL Cholesterol yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
4.Langkah- 1. Prinsip : - Chylomicron, VLDL dan LDL Cholesterol dikurangi dan dihancurkan secara khusus melalui reaksi
langkah enzimatik.
kegiatan - Cholesterol yang tertinggal dari fraksi HDL diukur melalui reaksi Enzymatik khusus oleh adanya
surfactant spesifik HDL
3. Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
4. Cara Kerja :
a). Hangatkan reagent dan cuvet sampai 37ºC. Suhu harus dijaga konstan (±0,5) selama tes.
Pipet ke dalam cuvet Blanko reagent (RB) Standar/ Sampel
Air/ Aguadest 10 µl -
Standar/sampel - 10 µl
R1 750 µl 750 µl
Campur dengan hati-hati dan ingkubasi selama 5 menit suhu 37 ºC
R2 250 µl 250 µl
b). Campur dengan hati-hati dan inkubasi selama 5 menit pada suhu 37ºC
c). Baca pada photometer humalyzer junior sesuai dengan program
5. Harga normal :
> 60 mg/dl : Resiko menurun untuk kasus jantung koroner
< 35 mg/dl : Resiko meningkat untuk kasus jantung koroner
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
40
SOP PEMERIKSAAN LDL CHOLESTEROL METODE KOLORIMETRI-ENZYMATIK ( REAGENT HUMAN)
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan LDL Cholesterol yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
4.Langkah- 1. Prinsip : - Chylomicron, VLDL dan HDL Cholesterol dikurangi dan dihancurkan secara khusus melalui reaksi
langkah enzimatik.
kegiatan - Cholesterol yang tertinggal dari fraksi LDL diukur melalui reaksi Enzymatik khusus oleh adanya
surfactant spesifik LDL
3. Pembuatan serum
a) Masukkan darah vena kedalam tabung reaksi
b) Putar darah dengan alat sentrifuger dengan kecepatan 3000rpm selama 3-5 menit
c) Ambil cairan serum dan siap dipakai untuk pemeriksaan.
4. Cara Kerja :
a). Hangatkan reagent dan cuvet sampai 37ºC. Suhu harus dijaga konstan (±0,5) selama tes.
Pipet ke dalam cuvet Blanko reagent (RB) Standar/ Sampel
Air/ Aguadest 10 µl -
Standar/sampel - 10 µl
R1 750 µl 750 µl
Campur dengan hati-hati dan ingkubasi selama 5 menit suhu 37 ºC
R2 250 µl 250 µl
b). Campur dengan hati-hati dan inkubasi selama 5 menit pada suhu 37ºC
c). Baca pada photometer humalyzer junior sesuai dengan program
5. Harga normal :
Laki-laki : < 50 mg/dl
Wanita : < 63 mg/dl
Meningkat pada kondisi :
Laki-laki : > 172 mg/dl
Wanita : > 167 mg/dl
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
41
SOP PEMERIKSAAN URINE LENGKAP METODE VISUAL (STIK)
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Glukose, protein, Bilirubin, urobilin, keton, nitrit, erytrosit, lekosit, Ph, dan Bj dalam
sampel urine. yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan Glukose, protein, Bilirubin, urobilin, keton, nitrit, erytrosit, lekosit, Ph, dan Bj dalam
sampel urine.
4.Langkah-langkah 1. Prinsip : Membandingkan warna stik urine setelah dicelupkan dalam sampel urine dengan deret warna
kegiatan standar pada masing-masing parameter pemeriksaan.
3. Cara Kerja :
Cara kerja :
a) Masukkan urine ke dalam tabung sebanyak kurang lebih 5 ml
b) Celupkan multi stik ke dalam urine selama beberapa detik
c) Bandingkan dengan warna standar
4. Pelaporan hasil :
Bandingkan perubahan warna yang terjadi pada stik dengan warna yang ada pada standar :
Negatif : bila tidak terjadi perubahan warna.
Positif : bila terjadi perubahan warna dan disamakan dengan gradasi warna positif pada standar
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
42
SOP PEMERIKSAAN PPT ( PREGNOTICONE PLANO TEST )
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan PPT ( Pregnoticone Plano Test ) untuk deteksi Hormon Chorionic Gonodotropin ( HCG)
dalam sampel urine. yang baik dan benar sehingga di dapatkan hasil yang akurat.
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan PPT ( Pregnoticone Plano Test ) dalam sampel urine.
4.Langkah- 1. Prinsip : Terjadi reaksi antara Pregnoticone dalam stik dengan Hormon Chorionic Gonodotropin (HCG) yang
langkah terdapat pada urine pasien terduga hamil yang dapat dilihat dengan adanya garis merah dua pada
kegiatan stik (kromatografi).
3. Cara Kerja :
a) Masukkan urine ke dalam tabung/pot urine
b) Celupkan stik PPT ke dalam urine selama beberapa detik
c) Baca terbentuknya garis
4, Interpretasi hasil :
Positip : garis merah dua
Negatif : garis merah satu.
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
43
SOP PENGAMBILAN SAMPEL SEDIAAN DARAH MALARIA
2.Ruang lingkup Prosedur pengambilan sampel sediaan darah malaria untuk bahan pemeriksaan yang terbaik adalah Dilakukan oleh
petugas laboraturium yang ada di sarana kesehatan
3.Uraian umum Menyiapkan semua bahan dan peralatan yang digunakan untuk pengambilan sampel sediaan darah malaria.
4.Langkah- .
langkah 1. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
kegiatan a) Slide/Kaca sediaan ( Object Glass)
b) Lancet Steril
c) Kapas Alkohol
d) Tisue
a) Letakkan object glass yang berisi tetesan darah diatas meja atau permukaan yang rata.
b) Untuk membuat SD tipis, ambil object glass baru ( object glass kedua ) tetapi bukan cover glass.
c) Tempelkan ujungnya pada tetes darah kecil sampai darah tersebut menyebar
d) sepanjang object glass.
e) Dengan sudut 45º geser object glass tersebut dengan cepat ke arah yang berlawanan dengan tetes darah
tebal,sehingga didapatkan sediaan hapus ( seperti bentuk lidah)
f) Untuk SD tebal, ujung Object glass kedua ditempelkan pada ketiga tetes darah tebal.
g) Darah di buat homogen dengan cara memutar ujung objegt glass searah jarum jam,
h) sehingga terbentuk bulatan dengan diameter 1 cm.
i) Pemberian label/etiket dilakukan pada bagian pangkal SD tipis yang sudah kering dengan pensil.
j) Tulis nama penderita,nomor dan tanggal pembuatan. Jangan menggunakan ballpoint atau spidol dalam
pembuatan label.
k) Proses pengeringan SD harus dilakukan secara perlahan-lahan ditempat yang datar.Tidak dianjurkan
menggunakan lampu ( termasuk lampu mikroskop ), hair dryer. Hal ini dapat menyebabkan SD menjadi
retak - retak sehingga mempengaruhi hasil pemeriksaan.
l) Kipas angin dapat di gunakan untuk mengeringkan SD.
m) Selama proses pengeringan, SD harus dihindarkan dari gangguan serangga ( semut, lalat,kecoa dll), debu,
panas, kelemababan yang tinggi dan getaran.
n) Setelah kering, darah tersebut harus segera diwarnai.
o) Pada keadaan tidak memungkinkan selambat-lambatnya dalam waktu 24 jam SD harus sudah di warnai.
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
44
SOP PENGECATAN SEDIAAN DARAH MALARIA
2.Ruang lingkup Prosedur pengecatan sediaan darah malaria menggunakan Gimsa Stock dengan kualitas yang baik.
3.Uraian umum Menyiapkan semua alat dan bahan untuk pengecatan sediaan darah malaria.
4.Langkah-
langkah .1. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
kegiatan a) Rak Pengectan f) Larutan Giemsa
b) Gelas ukur g) Aquades
c) Pipet tetes h) Methanol
d) Botol semprot
e) Larutan buffer (pH 7.2)
2. Cara Pengecatan
a) SD tipis yang sudah kering difiksasi dengan methanol.Jangan sampai terkena SD tebal.
b) Letakkan pada rak pewarna dengan posisi darah berada diatas.
c) Siapkan 3% larutan Giemsa dengan mencampur 3cc giemsa stock dan 97cc larutan buffer ( untuk 1 SD
campur 8 tetes Giemsa stock dengan 5cc larutan buffer ).
d) Tuang larutan Giemsa 3 % dari tepi hingga menutupi seluruh permukaan object glass.
e) Biarka selama 30-45 menit.
f) Tuangkan air bersih secara perlahan-lahan dari tepi object glass sampai larutan Giemsa yang terbuang
menjadi jernih.
g) Angkat dan keringkan SD. Setelah kering, SD siap diperiksa.
h) Pada keadaan darurat dapat dipakai pewarnaan cepat dengan perbandingan 2 tetes giemsa stock
ditambah 1ml larutan buffer selama 15 menit.
i) Dalam hal ini pewarnaan standar tetap dilakukan.
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
45
SOP PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH MALARIA
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Sediaan darah Malaria yang baik dan benar sehingga di temukannya adanya parasit dalam
darah.
3.Uraian umum Melakukan pemeriksaan sediaan darah Malaria
4. Pelaporan hasil :
a) Pl F + : Plasmodium falcifarum bentuk cincin/tropozoit
b) Pl f+g : Plasmodium falcifarum bentuk tropozoit dan gametosit
c) Pl Fg + : Plasmodium falcifarum bentuk gamet
d) Pl V + : Plasmodium Vivax semua stadium.
e) Pl M + : Plasmodium Malariae semua stadium
f) Mix : Infeksi Campuran
g) Negatif : Tidak ditemukan parasit malaria.
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
46
PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH MALARIA ANTIGEN RAPID TEST METODE IMONOKROMATOGRAFI/ICT
SOP
(STIK BIOLINE)
2.Ruang lingkup Prosedur Pemeriksaan Sediaan darah Malaria Metode imonokromatografi/ICT (Stik Bioline) yang baik dan benar
sehingga di temukannya adanya parasit dalam darah.
3.Uraian umum Melakukan pemeriksaan sediaan darah Malaria Metode imonokromatografi/ICT (Stik Bioline))
4.Langkah- .1. Prinsip : SD Bioline malaria antigenP.Falcifarum/Pan terdiri dari membran strip, yang disalut ulang dengan 1
langkah monoklonal antibody dan 1 poliklonal antyboi berbentuk dua garis yang terpisah pada permukaan kit tes.
kegiatan Monoklonal antibody pertama (testlineP.F) spesifik terhadapn HRP2 Plasmodium falcifarum dan
poliklonal antibody kedua (Pan) spesifik terhadap laktatdehidrogenase Plasmodium(P.f, P v, P ovale dan
malariae).
4. Pelaporan
Negatif : Muncul hanya 1 garis pada “C” (control)
Positif : Plasmodium falsifarum positif bila muncul 2 garis ( garis control pada “C” dan garis Tes “P.f) atau
3 garis merah (garis Tes “P.f”, “Pan” dan garis control “C”)
Pan positif (P.vivak, malariae dan ovale) bila muncul 2 garis merah (garis tes “Pan” dan garis
control “C”)
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
47
SOP CARA PEMBUATAN HAPUSAN DAHAK
2.Ruang lingkup Prosedur pembuatan Sediaan Hapus dahak yang baik dan benar dengan metode fujiki sehingga di temukannya
BTA yang merata.
3.Uraian umum Melakukan Pembuatan Sediaan Hapus sputum Metode Fujiki
6.Dokumen terkait 1.
2.
7.Rujukan
48
SOP CARA PEWARNAAN BTA METODE ZIELH NELSEN
1.Ruang lingkup Prosedur pengecatan Sediaan Hapus dahak yang baik dan benar dengan metode zielh Nelsen sehingga di
temukannya BTA yang merata.
2.Uraian umum Melakukan Pengecatan Sediaan Hapus sputum Metode Zielh Nelsen
49
SOP CARA PEMBACAAN SEDIAAN SPUTUM BTA
2.Ruang lingkup Prosedur Pembacaan Sediaan sputum BTA yang baik dan benar
3.Uraian umum Melakukan Pembacaan Sediaan sputum BTA Metode Zielh Nelsen
C. Pelaporan :
Apa yang terlihat Apa yang dilapor
Tidak ditemukan BTA minimal dalam 100 BTA Negatif
lapang pandang
1 – 9 BTA dalam 100 lapang pandang Tuliskan jumlah BTA yang ditemukan / 100
lapang pandang
10 – 99 BTA dalam 100 lapang pandang 1+
1 – 10 BTA dalam 1 lapang pandang, periksa 2+
minimal 50 lapang pandang
Lebih dari 10 BTA dalam 1 lapang pandang, 3+
periksa minimal 20 lapang pandang
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
50
SOP CARA PEMBUATAN SEDIAAN DAN PEMERIKSAAN FEASES LENGKAP
2.Ruang lingkup Prosedur pembuatan sediaan dan pembacaan feases lengkap yang baik dan benar
4.Langkah- 1. Prinsip : Memberikan warna sebagai kontras sehingga telur cacing, amoeba ,jamur, erytrosit didalam feases
langkah dapat terlihat dengan bantuan mikroskopis.
kegiatan 2. Alat-alat, Bahan dan reagent yang digunakan :
a. Obyek gelas d Tisue
b. Cover glas e. Larutan eosin 2 %
c. lidi f. Faeces
3. Cara kerja :
a. Siapkan obyek gelas yang bersih dan kering
b. Teteskan larutan eosin 2 % sebanyak 1 tetes di atas obyek gelas
c. Ambil faeces secukupnya dengan lidi, campurkan pada larutan eosin tersebut
d. Tutup dengan cover glas
e. Baca di bawah mikroskop dengan pembesaran lensa obyektif 40 kali atau 10 kali.
4. Pelaporan hasil :
Makroskopis :
Bau : Khas
warna : Kuning- coklat
Kosistensi : Berlendir/keras/lembek
Mikroskopis :
Eritrosit : ......./lpb
Leukosit :……../lpb
Telur cacing :……/lpk
Amuba : …………/lpb.
Jamur……………/Lpb
Lemak…………/lpb
6.Dokumen 1.
terkait 2.
7.Rujukan
51
SOP CARA PEMERIKSAAN SEDIAAN KERING GONOKOKUS (GO)
2.Ruang lingkup Dapat melakukan pembuatan spesimen dan pengecatan gonokokus dari sampel Duh tubuh pasien dengan baik dan
benar
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan bakteri gonokokus dari duh tubuh pasien
4.Langkah-
langkah A. Bahan Pemeriksaan
kegiatan 1. Hapusan uretra
2. Hapusan servikal
3. Hapusa Rektal
B. Reagensia
1. Reagen gram
2. Methelin blue 0,3%-1%
3. Minyak emersi
4. Lampu spritus
C. Prosedur Kerja
Pewarnaan Gram
1. Penerimaan sediaan dari ruang pengambilan spesimen
2. Sediaan harus diterima bersamaan dengan formulir catatan medisnya
3. Cocokkan nomor kode sediaan dengan nomor kode di catatan medisnya
4. Sediaan berisi satu hapusan
5. Keringkan sediaan di udara Fiksasi dengan melewatinya di nyala api sebanyak 7 kali
6. Genangi/tetesi sediaan dengan larutan gram 1(kristal violet)selama 1 menit
7. Cuci dengan air mengalir selama 5 detik
8. Genangi sediaan dengan larutan gram 2 (iodine ) selama 1 menit
9. Cuci dengan air mengalir selama 5 detik
10. Genangi dengan larutan gram 3 (etanol) sampai warna biru hilang
11. Cuci dengan air mengalir selama 5 detik
12. Genangi sediaan dengan larutan gram 4(safranin atau carbol fuksin ) selama 1 menit
13. Cuci dengan air mengalir selama 5 detik
14. Keringkan sediaan
15. Periksa sediaan dibawah mikroskop dengan perbesaran obyektif 100 X untuk melihat adanya PMN dan
Gonokokus intraseluler
16. Setelah selesai melakukan pemeriksaan letakkan sediaan diatas tisue dengan posisi yang terkena oil
emersi menempel di tisue
17. Catat hasil pemeriksaan pada catatan medis dan buku register laboratorium IMS
18. Berikan lembar catatan medis pada ruang konseling dan pengobatan.
Pewarnaan Methelin Blue
1. Penerimaan sediaan dari ruang pengambilan spesimen
2. Sediaan harus diterima bersamaan dengan formulir catatan medisnya
3. Cocokkan nomor kode sediaan dengan nomor kode di catatan medisnya
4. Sediaan berisi satu hapusan
5. Keringkan sediaan di udara Fiksasi dengan melewatinya di nyala api sebanyak 7 kali
6. Genangi sediaan dengan larutan Methelin Blue 0,3%-1% selama 2-3 menit
7. Cuci dengan air mengalir
8. Keringkan sediaan
9. Periksa sediaan dibawah mikroskop dengan perbesaran obyektif 100 X untuk melihat adanya PMN dan
Gonokokus intraseluler
10. Setelah selesai melakukan pemeriksaan letakkan sediaan diatas tisue dengan posisi yang terkena oil emersi
menempel di tisue
11. Catat hasil pemeriksaan pada catatan medis dan buku register laboratorium IMS
12. Berikan lembar catatan medis pada ruang konseling dan pengobatan.
C. Interprestasi Hasil
Hapusan Uretra : PMN positif bila ditemukan >5 PMN/LPB
Diplokokus positif bila ditemukan ≥ 1 Diplokokus intrasel
Hapusan Servikal : PMN positif bila ditemukan > 30 PMN/lpb
Diplokokus positif bila ditemukan ≥ 1 diplokokus intrasel
Hapusan rektal : PMN positif bila ditemukan > 5 PMN/lpb
Diplokokus positif bila ditemukan ≥ 1 diplokokus intrasel
6. Total Waktu 20 menit
yang
dibutuhkan
7.Dokumen 1. Register Pemeriksaan Laboratorium IMS
terkait 2. Rekam Medis Pasien IMS
8.Refrensi 1. Pelatihan Managemen klinik Infeksi Menular seksual untuk Analis Laboratorium, FHI
2. Training Modules for the sydromic Management of Sexually transmitted infection,2nd
edition,WHO,2007
3. Pedoman Pelaksanaan Infeksi Menular Seksual , Depkes RI,2006
52
4. Penyakit menular Seksual FKUI
53
SOP CARA PEMERIKSAAN HUMAN IMUNODEFISIENSI VIRUS/HIV RAPID
2.Ruang lingkup Dapat melakukan pemeriksaan HIV rapid dari spesimen serum, plasma atau darah pasien dengan baik dan benar
3.Uraian umum Melakukan Pemeriksaan HIV Rapid
4.Langkah-
langkah 6. Siapkan Bahan pemeriksan
kegiatan Bahan pemeriksaan dapat berupa serum, plasma, whole blood, sesuai dengan petunjuk dari
reagensia yang dipakai.
Serum diperoleh setelah dilakukan pemisahan dari sel darah dengan cara sentrifugasi terhadap
darah yang telah beku ( Clotted Blood). Plasma diperoleh dengan cara segera memisahkannya dari
sel darah setelah dilakukan sentrifugasi terhadap darah dengan antikoagulan.
7. Siapkan Reagensia Pemeriksaan
Pemeriksaan sampel pasien untuk anti-HIV mengikuti standar pemeriksaan anti-HIV-diagnostik (strategi III)
sesuai dengan Kepmenkes no 241/menkes/SK/IV/2006
Reagensia yang dipilih untuk dipakai pada tiap strategi pemeriksaan didasarkan pada sensitivitas
dan spesifisitas tiap jenis reagensia.
Reagensia pertama harus memiliki sensitivitas tertinggi, ≥ 99 %, sedangkan reagensia kedua
memiliki spesifisitas ≥ 98% serta lebih tinggi dari spesifisitas reagensia pertama dan reagensia
ketiga memiliki spesifisitas ≥ 99% serta lebih tinggi dari spesifisitas reagensia pertama atau kedua.
Kombinasi reagensia yang benar adalah bila hasil indeterminate atau ketidaksesuaian hasil pada
salah satu atau lebih dari pada ketiga pemeriksaan ≤ 5%.
Reagensia berprinsip EIA, imunokromatografi atau aglutinasi (rapid test)
8. Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan oleh laboratorium pemeriksa antiHIV adalah:
- jas laboratorium
- sarung tangan
- Spuit/syring 3 cc
- sentrifus
- lemari pendingin
- pipetmikro dan disposable tip
9. Pemeriksaan sampel
Semua bahan pemeriksaan diperiksa pertama kali dengan satu reagensia EIA atau rapid test, dan
yang memberikan hasil reaktif dilanjutkan dengan reagensia yang berbeda.
Bahan pemeriksaan yang memberikan hasil nonreaktif pada pemeriksaan pertama dianggap tidak
mengandung antiHIV.
Bahan pemeriksaan yang memberikan hasil reaktif pada pemeriksaan pertama dan nonreaktif pada
pemeriksaan kedua harus diperiksa ulang dengan kedua reagensia yang sama dengan sampel
yang sama.
Pada strategi III diperlukan pemeriksaan ketiga bila hasil pemeriksaan kedua reaktif atau pada
pemeriksaan ulang dengan reagensia pertama tetap reaktif dan pemeriksaan dengan reagensia
kedua negatif. Ketiga reagensia yang dipakai pada strategi ini harus memiliki asal antigen dan/atau
prinsip tes yang berbeda.
Bahan pemeriksaan yang memberikan hasil reaktif pada ketiga pemeriksaan dianggap
mengandung antiHIV.
Bahan pemeriksaan yang memberikan hasil yang tidak sesuai pada pemeriksaan kedua, atau
reaktif pada pemeriksaan pertama dan kedua namun nonreaktif pada yang ketiga dilaporkan
sebagai indeterminate.
Bahan pemeriksaan yang reaktif pada pemeriksaan pertama serta nonreaktif pada pemeriksaan
kedua dan ketiga dilaporkan indeterminate bila individu yang diperiksa mempunyai risiko terpapar
HIV (risiko tinggi) dan dilaporkan sebagai nonreaktif bila individu yang diperiksa tidak mempunyai
risiko terpapar HIV.
10. LANGKAH KERJA
A. ADVANCED QUALITY HIV RAPID TEST
Metode : Immunochromatography
Reagensia : ADVANCED QUALITY HIV RAPID TEST
Peralatan : Mikropipet 5-50ul
Syering/spuit 3 cc
Bahan pemeriksaan : Serum, Plasma dan Whole blood
Cara Kerja
Serum/Plasma/Whole blood
1. Biarkan reagen pada suhu kamar
2. Buka kemasan lalu beri identitas pasien pada membrane
3. Ambil sampel serum/whole blood sebanyak 30ul dengan mikropipet lalu teteskan ke lubang sampel
4. Tunggu dan biarkan menyerap
54
5. Tambahkan 1 tetes diluent
6. Baca hasilnya dalam waktu 15 menit
7. Catat hasil pada formulir dan lembar hasil pemeriksaan laboratorium
Interprestasi hasil
Positif : Bila terlihat garis merah pada control dan garis merah pada T1 maka positif HIV tipe 1
Bila terlihat garis merah pada control dan garis merah pada T2 maka positif HIV tipe 2
Bila terlihat garis merah pada control dan garis merah pada T1 dan T2 positif HIV 1 dan 2
Negatif : Bila terlihat garis merah hanya dicontrol saja
Invalid : Bila tidak terlihat merah garis pada control
B. VIKIA HIV ½ BIOMERIEUX
Metode : Immunochromatography
Reagensia : VIKIA HIV ½ BIOMERIEUX
Peralatan : Mikropipet 5-100ul
Syering/spuit 3 cc
Bahan pemeriksaan : Serum, Plasma dan Whole blood
Cara Kerja
Serum/Plasma
1. Biarkan reagen pada suhu kamar
2. Buka kemasan lalu beri identitas pasien pada membrane
3. Ambil sampel serum/plasma sebanyak 3 tetes atau 75ul dengan mikropipet lalu teteskan ke lubang sampel
tanpa penambahan buffer
4. Tunggu dan biarkan menyerap
5. Baca hasilnya dalam waktu 30 menit
6. Catat hasil pada formulir dan lembar hasil pemeriksaan laboratorium
Whole blood/darah lengkap
1. Biarkan reagen pada suhu kamar
2. Buka kemasan lalu beri identitas pasien pada membrane
3. Ambil sampel darah vena sebanyak 75ul dengan mikropipet lalu teteskan ke lubang sampel
4. Tambahkan 1 tetes (40ul) buffer
5. Tunggu dan biarkan menyerap
6. Baca hasilnya dalam waktu 30 menit
7. Catat hasil pada formulir dan lembar hasil pemeriksaan laboratorium
Interprestasi hasil
Positif : Bila terlihat garis merah/merah muda pada control dan garis biru pada Test
Negatif : Bila terlihat garis merah/merah muda hanya dicontrol saja
Invalid : Bila terlihat garis biru pada control dan test
Bila terlihat garis biru pada control
C. ONCOPROBE HIV 1 DAN 2 ANTIBODY RAPID TEST
Metode : Imunocromatografi
Reagensia : ONCOPROBE HIV 1 DAN 2 ANTIBODY RAPID TEST
Bahan Pemeriksaan : serum/Plasma/Darah lengkap
Peralatan : Mikropipet ukuran 5-50ul
Cara Kerja
1. Biarkan reagen pada suhu kamar
2. Buka kemasan lalu beri identitas pasien pada membrane
3. Ambil serum sebnyak 1 tetes ( ± 25 ul ) kalau whole blood sebanyak 2 tetes (±50ul ) dengan mikropipet lalu
teteskan ke lubang sampel
4. Untuk sampel serum/plasma Tambahkan 1 tetes buffer ±40ul kalau whole blood tambahkan 2 tetes buffer (±80
ul)
5. Baca hasilnya dalam waktu 5-30 menit.
6. Catat hasil pada formulir dan lembar hasil pemeriksaan laboratorium
1. Interprestasi hasil
Positif : Bila terlihat garis merah pada control dan garis merah pada T1 maka positif HIV tipe 1
Bila terlihat garis merah pada control dan garis merah pada T2 maka positif HIV tipe 2
Bila terlihat garis merah pada control dan garis merah pada T1 dan T2 positif HIV 1 dan 2
Negatif : Bila terlihat garis merah hanya dicontrol saja
Invalid : Bila tidak terlihat garis merah pada control walaupun ada terlihat garis pada test
5. Total waktu 30 menit
yang 1. Pelatihan Managemen klinik Infeksi Menular seksual untuk Analis Laboratorium, FHI
dibutuhkan 2. Training Modules for the sydromic Management of Sexually transmitted infection,2nd
edition,WHO,2007
3. Pedoman Pelaksanaan Infeksi Menular seksual , Depkes, RI tahun 2006
4. The Use of Rapid Oncoprobe HIV 1 &2 Antybody Rapid test generasi ke 4
5. The Use of one step anti - HIV 1 & 2 tri-line test advanced quality
6. The Use of Vikia rapid test anti HIV
7. Kepmenkes no 241/menkes/SK/IV/2006
8. PMK no 15 tahun 2015 tentang pelayanan pemeriksaan HIV dan oportunistik
55
6.Dokumen 1. Register Laboratorium IMS/HIV
terkait 2. Rekam Medis Pasien VCT
7.Refrensi 11. LANGKAH KERJA
D. ADVANCED QUALITY HIV RAPID TEST
Metode : Immunochromatography
Reagensia : ADVANCED QUALITY HIV RAPID TEST
Peralatan : Mikropipet 5-50ul
Syering/spuit 3 cc
Bahan pemeriksaan : Serum, Plasma dan Whole blood
Cara Kerja
Serum/Plasma/Whole blood
8. Biarkan reagen pada suhu kamar
9. Buka kemasan lalu beri identitas pasien pada membrane
10. Ambil sampel serum/whole blood sebanyak 30ul dengan mikropipet lalu teteskan ke lubang sampel
11. Tunggu dan biarkan menyerap
12. Tambahkan 1 tetes diluent
13. Baca hasilnya dalam waktu 15 menit
14. Catat hasil pada formulir dan lembar hasil pemeriksaan laboratorium
Interprestasi hasil
Positif : Bila terlihat garis merah pada control dan garis merah pada T1 maka positif HIV tipe 1
Bila terlihat garis merah pada control dan garis merah pada T2 maka positif HIV tipe 2
Bila terlihat garis merah pada control dan garis merah pada T1 dan T2 positif HIV 1 dan 2
Negatif : Bila terlihat garis merah hanya dicontrol saja
Invalid : Bila tidak terlihat merah garis pada control
E. VIKIA HIV ½ BIOMERIEUX
Metode : Immunochromatography
Reagensia : VIKIA HIV ½ BIOMERIEUX
Peralatan : Mikropipet 5-100ul
Syering/spuit 3 cc
Bahan pemeriksaan : Serum, Plasma dan Whole blood
Cara Kerja
Serum/Plasma
7. Biarkan reagen pada suhu kamar
8. Buka kemasan lalu beri identitas pasien pada membrane
9. Ambil sampel serum/plasma sebanyak 3 tetes atau 75ul dengan mikropipet lalu teteskan ke lubang sampel
tanpa penambahan buffer
10.Tunggu dan biarkan menyerap
11.Baca hasilnya dalam waktu 30 menit
12.Catat hasil pada formulir dan lembar hasil pemeriksaan laboratorium
Whole blood/darah lengkap
8. Biarkan reagen pada suhu kamar
9. Buka kemasan lalu beri identitas pasien pada membrane
10. Ambil sampel darah vena sebanyak 75ul dengan mikropipet lalu teteskan ke lubang sampel
11. Tambahkan 1 tetes (40ul) buffer
12. Tunggu dan biarkan menyerap
13. Baca hasilnya dalam waktu 30 menit
14. Catat hasil pada formulir dan lembar hasil pemeriksaan laboratorium
Interprestasi hasil
Positif : Bila terlihat garis merah/merah muda pada control dan garis biru pada Test
Negatif : Bila terlihat garis merah/merah muda hanya dicontrol saja
Invalid : Bila terlihat garis biru pada control dan test
Bila terlihat garis biru pada control
F. ONCOPROBE HIV 1 DAN 2 ANTIBODY RAPID TEST
Metode : Imunocromatografi
Reagensia : ONCOPROBE HIV 1 DAN 2 ANTIBODY RAPID TEST
Bahan Pemeriksaan : serum/Plasma/Darah lengkap
Peralatan : Mikropipet ukuran 5-50ul
Cara Kerja
7. Biarkan reagen pada suhu kamar
8. Buka kemasan lalu beri identitas pasien pada membrane
9. Ambil serum sebnyak 1 tetes ( ± 25 ul ) kalau whole blood sebanyak 2 tetes (±50ul ) dengan mikropipet lalu
teteskan ke lubang sampel
10.Untuk sampel serum/plasma Tambahkan 1 tetes buffer ±40ul kalau whole blood tambahkan 2 tetes buffer (±80
ul)
11.Baca hasilnya dalam waktu 5-30 menit.
12.Catat hasil pada formulir dan lembar hasil pemeriksaan laboratorium
1. Interprestasi hasil
Positif : Bila terlihat garis merah pada control dan garis merah pada T1 maka positif HIV tipe 1
56
Bila terlihat garis merah pada control dan garis merah pada T2 maka positif HIV tipe 2
Bila terlihat garis merah pada control dan garis merah pada T1 dan T2 positif HIV 1 dan 2
Negatif : Bila terlihat garis merah hanya dicontrol saja
Invalid : Bila tidak terlihat garis merah pada control walaupun ada terlihat garis pada test
30 menit
5. Total waktu 9. Pelatihan Managemen klinik Infeksi Menular seksual untuk Analis Laboratorium, FHI
yang 10. Training Modules for the sydromic Management of Sexually transmitted infection,2nd
dibutuhkan edition,WHO,2007
11. Pedoman Pelaksanaan Infeksi Menular seksual , Depkes, RI tahun 2006
12. The Use of Rapid Oncoprobe HIV 1 &2 Antybody Rapid test generasi ke 4
13. The Use of one step anti - HIV 1 & 2 tri-line test advanced quality
14. The Use of Vikia rapid test anti HIV
15. Kepmenkes no 241/menkes/SK/IV/2006
16. PMK no 15 tahun 2015 tentang pelayanan pemeriksaan HIV dan oportunistik
57
ALAT YANG DIGUNAKAN
A. Cara penggunaaan Alat Pemeriksaan Hematologi HumaCount 30TS
B. Cara penggunaaan Alat Pemeriksaan Kimia Klinik Fotometer Analyzer Primus Human
1. Sambungkan alat dengan listrik
2. Hidupkan alat dgn menekan tombol ON
3. Setelah temperaturnya stabil tekan ESC dan pilih “sample Test”
tekan ENTER
4. Pilih “Reagen Blank” selanjutnya “Test”untul melanjutkan ke
pembacaan sampel
5. Pilih nomor sampel Pada layar yg sesuai dengan jenis
pemeriksaan yang akan dilakukan
6. Ketika pada monitor muncul “aspirate Please” siapkan sampel yang akan di baca dan tekan Tombol
“Aspirate” makan sampel akan di hisap ke alat dan akat dilakukan pemeriksaan secara automatic oleh alat
fotometer tersebut
7. Tunggu sampai hasil keluar pada layar
8. Catat hasil
9. Selanjutnya tekan ENTER untuk keluar dari layar dan melanjutkan pada pemeriksaan sampel selanjutnya
10. Setelah pemeriksaan selesai kembali ke main menu dengan cara menekan tombol ESC sebanyak 4 kali
11. Dan pilih nomer yang tertulis “POWER OFF” bilas dan matikan alat.
58
C. Cara Penggunaan Alat Urinaliser ANALITICON
1. Siapkan alat kemudian nyalakan dengan menekan tombol power ON yang terdapat pada bagian
belakang alat.
3. Siapkan tray untuk tempat penyimpanan sampel dan tray untuk kalibrasi.
4. Siapkan sampel dan Urin test strip. Untuk strip tidak boleh dalam keadaan terbuka dalam waktu
yang lama karena jika terkontaminasi dengan udara dapat menyebabkan hasil positif/negative palsu.
Strip yang digunakan adalah strip khusus untuk alat urilyzser 100 pro.
5. Pilih QC pada menu utama untuk mengkalibrasi alat terlebih dahulu sebelum digunakan kemudian
6. Setelah proses kalibrasi alat selesai, ganti tray control dengan tray sampel.
7. Pilih “SELF CHECK” pada menu utama kemudian akan muncul tombol “START”.
59
8. Celupkan satu strip kedalam tabung reaksi berisi sampel urin sampai semua kotak tenggelam
kemudian tidurkan pada tissue yang sudah disediakan supaya strip tidak terlalu basah.
9. Letakkan strip pada tray sampel yang sudah terpasang pada alat kemudian tekan tombol “START”.
10. Masukkan nomor pemeriksaan dan identitas pasien setelah itu tunggu selama 60 detik sampai alat
1. Beri label identitas pada setiap katrid. Identitas spesimen dapat ditempel atau ditulis pada bagian sisi
katrid. Jangan memberikan label pada bagian barcode.
2. Buka segel Sampel Reagen (SR) dan penutup tabung yang berisi sampe dahak
3. Kocok kencang tabung dahak sebanyak 10 – 20 kali, lalu inkubasi selama 10 menit.
4. Setelah itu kocok kuat kembali, lalu inkubasi kembali selama 5 menit.
5. Setelah di inkubasi, perhatikan kualitas dahak, apabila masih kental dan menggumpal tambahkan
waktu inkubasi 5 - 10 menit.
6. Siapkan katrid Xpert. (Gambar 3.3 Katrid Xpert)
7. Buka penutup bagian atas katrid Pindahkan dahak yang sudah di proses menggunakan pipet yang
disediakan. Isi.
8. pipet sampai melebihi tanda 2 ml yang ada pada pipet.
9. Secara perlahan masukkan pipet ke dalam ruang sampel yang terdapat pada katrid,
10.keluarkan dahak perlahan. Hindari pembentukan gelembung udara.
11.Tutup rapat penutup katrid. Segera proses sampel menggunakan mesin GeneXpert.
1. Pastikan komputer dan alat TCM telah menyala serta menjalankan program GeneXpert sesuai
buku panduan.
2. Pada halaman utama GeneXpert Dx System, klik “Create Test”, maka akan muncul kotak
dialog “Please scan katrid barcode”.
60
3. Pindai barcode katrid menggunakan barcode scanner dengan cara menekan tombol warna
kuning pada barcode scanner atau pilih “Manual Entry” untuk memasukkan 16 digit nomor seri
katrid.
4. Setelah nomor seri katrid masuk, masukkan NIK pada kolom Patient ID dan bila tidak ada maka
menggunakan no.identitas sediaan. Pada kolom sample ID
5. Masukkan No urut register TB 04_Nama_umur. Bagian “Select Module” akan terisi secara
otomatis, petugas lab tidak perlu mengubahnya. Kemudian klik “Start Test”.
6. Lampu warna hijau di alat TCM akan berkedip – kedip pada modul yang terpilih otomatis.
Buka pintu modul dan letakkan katrid TCM.
7. Tutup pintu modul dengan sempurna hingga terdengar bunyi klik.
8. Pemeriksaan akan dimulai dan lampu hijau akan tetap menyala tanpa berkedip.
9. Pemeriksaan akan berlangsung kurang lebih 2 jam. Saat pemeriksaan selesai, lampu akan mati
secara otomatis dan pintu modul akan terbuka secara otomatis.
10. Buka pintu modul dan keluarkan katrid. Kartid yang telah dipakai harus dibuang ke tempat
sampah infeksius sesuai dengan SOP yang diterapkan oleh masing – masing institusi.
1. Keluarkan strip test dari bungkus alumunnium foil, letakkan ditempat datar, dan kering.
2. Pipet 20 spesimen darah dengan 20 l pipet capillary ke tempat sampel atau gunakan mikropipet
sebanyak 10 plasma atau serum spesimen (20 spesimen darah) kedalam tempat sampel.
3. Teteskan 4 tetes (120 ) buffer secara vertikal ke dalam tempat sampel.
4. Apabila tes mulai bekerja, akan muncul warna ungu didalam tengah strip test.
5. Waktu pembacaan 10 sampai 20 menit setelah meneteskan buffer.
6. Baca setelah 10 menit tapi jangan lebih dari 20 menit.
Interpretasi hasil
1. Hasil negative
Muncul garis berwarna pada garis control (C) mengindikasikan hasil negative.
2. Hasil positif
a. Terdapat dua garis berwarna pada garis control dan test 1 mengindikasikan hasil positif HIV-1.
b. Terdapat dua garis berwarna pada garis control dan test 2 mengindikasikan hasil positif HIV-2.
c. Terdapat tiga garis berwarna pada garis control, test 1 dan test 2 mengindikasikan hasil positif HIV-1
dan/atau HIV-2.
3. Hasil invalid
Tidak mucul garis berwarna pada garis c atau garis berwarna hanya muncul garis test (T).
Negatif
61
Positif HIV
2 Garis
3 Garis
Invalid
62
Interpretasi Hasil
63